Intervensi
No.
Tujuan Intervensi Rasional
Dx
1 Setelah dilakukan 1. Berikan tindakan non 1. Tindakan yang
tindakan keperawatan farmakologi untuk menurunkan
selama 3 x 24 jam nyeri menghilangkan sakit tekanan vaskuler
kepala pasien berkurang kepala. Misalkan serebral dan
Dengan criteria hasil : kompres dingin pada memperlambat
1. Pasien dahi pinjat punggung atau memblok
mengungkapkan tidak dan leher, tenang, respon simpatis,
adanya sakit kepala redupkan lampu kamar, efektif dalam
atau sakit kepala teknik relaksasi menghilangkan
terkontrol. (distraksi) dan aktivitas sakit kepala dan
2. Mengungkapkan waktu senggang komplikasinya.
metode yang
menberikan 2. Hilangkan minimalkan
pengurangan. aktivitas vasokontriksi 2. Aktivitas yang
yang dapat meningkatkan
meningkatkan sakit vasokontriksi
kepala misalkan: menyebabkan
mengejang saat BAB, sakit kapala
batuk panjang, karena adanya
membungkuk. peningkatan
tekanan vaskuler
serebral.
3. Anjurkan pasien untuk
tirah baring selama fase
akut. 3. Meminimalkan
stimulasi atau
4. Kurangi adanya kurang meningkatkan
pengetahuan (jelaskan relaksasi.
sebab-sebab nyeri dan 4. Meningkatkan
lama nyeri bila pengetahuan
diketahui).
5. Kolaborasi pemberian
analgesic (antalgin,
asam mefenamat). 5. Menurunkan atau
mengontrol nyeri
dan menurunkan
rangsang sistim
saraf simpatis.
30
menunjukkan perfusi keberhasilan
jaringan yang membaik. 2. Pertahankan tirah terapi
Dengan criteria hasil : baring pada posisi semi
1. Tekanan darah dalam fowler sampai tekanan 2. Tirah baring
batas-batas yang darah dipertahankan membantu
dapat diterima pada tingkat yang dapat menurunkan
2. Tidak ada keluhan diterima. kebutuhan
sakit kepala, pusing oksigen, posisi
3. Nilai laboratorium duduk
dalam batas-batas meningkatkan
normal aliran darah ateri
4. Tanda-tanda vital berdasarkan gaya
stabil 3. Anjurkan tidak grafitasi,
menggunakan rokok konstruksi arteriol
atau nikotin. pada hipertensi
menyebabkan
4. Kolaborasi pemberian peningkatan darah
obat-obatan pada arteri.
antihipertensi misal
golongan inhibitor 3. Meningkatkan
simpa (propanolol, vasokontriksi.
atenolol), golongan
vasodilator (hidralazin) 4. Golongan
inhibitor secara
umum
menurunkan
tekanan darah
melalui efek
kombinasi
penurunan
tahanan perifer,
menurunkan
curah jantung,
menghambat
syaraf simpatis,
dan menekan
pelepasan rennin.
Golongan
vasodilator
berfungsi untuk
merilekkan otot
polos vaskuler.
31
5. Implementasi
No.
Implementasi Respon Ttd
Dx
1 1. Memijat punggung dan leher 1. Pasien mengatakan merasa
nyaman dan enak
2. Mengajarkan teknik relaksasi 2. Pasien masih belum begitu
(nafas dalam, mengalihkan nyeri sempurna dalam melakukan
dengan mendengar musik) teknik relaksasi nafas dalam
3. Menganjurkan pasien untuk 3. Pasien mengerti dan paham bahwa
tidak terlalu mengejan saat BAB, tindakan tearsebut dapat
membungkuk, dan batuk panjang meningkatkan nyeri/dakit kepala.
4. Menjelaskan penyebab nyeri dan 4. Mengerti dan paham penyebab
waktu munculnya nyeri dan munculnya nyeri
32
4. Pasien berencana untuk pergi
4. Menganjurkan pasien pada 10-2- kedokter jam 14.00 tanggal 10
2006 untuk pergi kedokter.
1 1. Memijat punggung, leher, 1. Pasien merasa nyaman dan
telapak tangan dan dahi pasien. merasa enakan, nyeri kepala/ sakit
kepala berkurang.
2. Mengajarkan teknik relaksasi 2. Pasien dapat melakukan teknik
nafas dalam. relaksasi nafas dalam dengan
3. menganjurkam pada pasien baik.
untuk meredupkan lampu ketika 3. Menerima
akan tidur.
4. Memberikan obat analgesic
(anastan/asam mefenamat)
kolaborasi dengan dokter.
33
3. Memberikan pendidikan 3. Pasien paham dan mengerti
kessehatan pada pasien tentang tentang pendidikan kesehatn yang
maknan yang harus dikurangi telah dismapaikan.
kdarnya dalam makanan yaitu
garam dan kebiasaan yang
memperburuk kesehatan seperti
merokok.
4. Kolborasi dokter memberikan
obat HCT
5. Evaluasi
34