Anda di halaman 1dari 3

Penerimaan, Pengambilan dan

Penyimpanan Spesimen
No. Dokumen

No. Revisi
SOP Tanggal Terbit :

Kabupaten
Halaman : I dari 3
Landak
Ditetapkan Oleh : Oleh : Kepala Puskesmas

Tgl : Kepala puskesmas :


MARTA RAHAYU, SKM
NIP. 196603031987032009

Pengertian 1. Perlakuan terhadap spesimen yang akan dilakukan pemeriksaan dengan cara
yang benar untuk menunjang analisis sehingga pemeriksaan teliti.
2. Proses kegiatan dan langkah-langkah penanganan spesimen.

Tujuan 1. Spesimen memenuhi syarat untuk dilakukan analisis.


2. Menghindari tertukarnya sampel yang satu dengan yang Iainnya.

Kebijakan 1. Setiap petugas harus mengetahui dan melaksanakan cara pengambilan,


pengiriman dan pengolahan spesimen dengan benar.
2. Spesimen yang sudah diambil harus segera diperiksa, karena stabilitas spesimen
dapat berubah.
3. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 013.0 Tahun 2015 tentang
Permintaan Pemeriksaan, Penerimaan Spesimen, Pengambilan dan Penyimpanan
Spesimen

Referensi 1. Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat


Kesehatan Masyarakat
2. Permenkes No. 43 tahun 2013 tentang Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik
Yang Baik

Prosedur 1. Permintaan Pemeriksaan


a. Dokter, Perawat, dan Bidan mengisi formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium.
b. Dokter, dan perawat mengantarkan langsung formulir permintaan tersebut ke
laboratorium.
2. Penerimaan spesimen
a. Petugas laboratorium memeriksa kesesuaian antara spesimen Yang diterima
dengan formulir permintaan pemeriksaan, spesimen yang tidak sesuai dan
tidak memenuhi persyaratan hendaknya ditolak.
b. Petugas laboratorium yang menerima spesimen harus mengenakan jas
laboratorium.
c. Petugas laboratorium menganggap semua spesimen infeksius dan menangani
dengan hati-hati.
d. Petugas laboratorium membersihkan dan mendesinfeksi meja penerimaan
spesimen setiap hari setelah selesai pelayanan.

3. Pengambilan spesimen
a. Petugas laboratorium memberikan penjelasan kepada pasien mengenai
persiapan dan tindakan yang hendak dilakukan.
b. pengambilan darah vena (dengan cara plebotomi/menggunakan tabung
vakum):
1. Petugas laboratorium meminta pasien duduk atau berbaring dengan
posisi lengan pasien harus lurus.
2. Petugas laboratorium meinta pasien untuk mengepalkan tangan.
3. Petugas laboratorium memasang torniquet 10 cm di atas lipat siku.
4. Petugas laboratorium memilih bagian vena mediana cubiti.
5. Petugas laboratorium membersihkan kulit pada bagian yang akan diambil
darahnya dengan alkohol 70%, membiarkan kering dan tidak
memegangnya lagi.
6. Petugas laboratorium menusuk bagian vena tadi dengan lubang jarum
menghadap ke atas dengan sudut kemiringan 15 derajat, tekan tabung
vakum sehingga darah terisap ke dalam tabung.
7. Petugas laboratorium melepas torniquet dan meminta pasien melepaskan
kepalan tangan.
8. Petugas laboratorium membiarkan darah mengalir ke dalam tabung
sampai selesai.
9. Petugas laboratorium melepaskan tabung vakum.
10. Petugas laboratorium menarik, meletakkan kapas kering pada bekas
tusukan dan memplester bagian ini.
11. Petugas laboratorium mencampur tabung vakum yang berisi darah
dengan cara dibolak-balik 5 kali/ diputar sesuai yang dipersyaratkan
sesuai warna tutup tabung vakum.
c. Pengambilan darah kapiler :
1. Petugas laboratorium membersihkan bagian yang akan ditusuk dengan
alkohol 70% dan membiarkan sampai kering.
2. Petugas laboratorium memegang bagian yang akan Di tusuk.
3. Petugas laboratorium menusuk dengan cepat memakai lanset steril
dengan arah tegak Iurus pada garis garis sidik kulit jari.
4. Petugas laboratorium membuang tetesan darah yang pertama keluar
dengan memakai kapas kering dan memakai tetes darah berikutnya untuk
pemeriksaan.

4. Penyimpanan spesimen
a. Petugas laboratorium menyimpan beberapa spesimen yang akan dikirim,
salah satunya adalah untuk pemeriksaan crosscheck HEPATITIS, sampel
berupa serum disimpan di lemari es suhu 0-80C
b. Petugas laboratorium menyimpan spesimen dengan beberapa macam cara,
antara lain:

 Disimpan pada suhu kamar.


 Disimpan dalam lemari es dengan suhu 0oC - 8oC.
 Penyimpanan spesimen darah dalam bentuk serum.
5. Penanganan spesimen
a. Petugas laboratorium memperlakukan setiap spesimen sebagai bahan
infeksius.
b. Petugas laboratoirum menyimpan semua spesimen darah pada wadah yang
memiliki konstruksi yang baik.
c. Petugas laboratorium yang memproses spesimen darah dan cairan tubuh
(contoh: membuka tutup tabung vakum) harus menggunakan sarung tangan
dan masker.
d. Petugas laboratorium mencuci tangan dan mengganti sarung tangan setelah
memproses spesimen-spesimen tersebut.

Unit Terkait Laboratorium, Ruang Poli Umum,MTBS,Lansia, Rawat Inap,dan Ponet.

Anda mungkin juga menyukai