No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit :
Tata cara mengelola limbah padat dan cair, baik limbah medis maupun non medis
yang berasal dari Instalasi Laboratorium Klinik.
Tujuan Pengelolaan limbah harus dilakukan dengan semestinya agar tidak menimbulkan
dampak negatif, supaya tidak membahayakn petugas dan lingkungan serta
masyarakat sekitar.
Kebijakan Laboratorium dapat menjadi salah satu sumber penghasil limbah cair, padat dan
gas yang berbahaya bila tidak ditangani secara benar.
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat)
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 tentang Cara
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik
Prosedur I A. Limbah padat:
.
1. Petugas laboratorium memisahkan limbah ke dalam kantong
Plastik warna kuning untuk sampah infeksius dan warna hitam
untuk sampah non infeksius.
2. Petugas laboratorium memasukkan limbah benda tajam/jarum
suntik ke dalam wadah khusus benda tajam yang tahan tusukan
yaitu safety box.
3. Petugas laboratorium memberi label pada tempat limbah.
4. Petugas laboratorium menggunakan alat pelindung diri setiap
menangani limbah.
5. Petugas kebersihan mengambil kantong Plastik yang berisi limbah
setiap hari setelah pelayanan atau apabila 2/3 bagian telah terisi.
6. Unit Kesling mengelola limbah atau sampah infeksius, sampah
toksik sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku.
7. Unit Kesling mengelola sampah umum (domestik) / non infeksius
ke tempat pembuangan sampah akhir sesuai dengan prosedur dan
peraturan yang berlaku.
I B. Limbah Cair
I
. Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/domestik, limbah cair infeksius
dan limbah kimia.