Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

Tanggal MRS : 08-06-2021


Tanggal Dirawat di Ruangan : 21-06-2021
Tanggal Pengkajian :22-06-2021
Ruang Rawat : Cucakrowo
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn.S
Umur : 29 tahun
Alamat : Bojonegoro
Pendidikan : SLTP
Agama : Islam
Status : Menikah
Pekerjaan : Swasta
Jenis Kelamin : Laki laki
No. CM : 139xxx

II. ALASAN MASUK


a. Data Primer:
Klien mengatakan berada di sini karena dijebak oleh keluarganya.
Klien dijanjikan akan berkunjung ke anaknya yang berada di jember.
Klien mengatakan ditinggal oleh istrinya dan anakanya dibawa oleh
istrinya. Ketika di rumah klien mengatakan pernah mendengar suara-suara
bisikan, lebih suka menyendiri, dan kadang marah kepada bapaknya jika
meminta rokok tidak dibelikan. Klien mengatakan pernah memukul kayu
saat merasa marah.
b. Data Sekunder:
Klien banyak bicara seperlunya, sering duduk-duduk sendiri, klien
tampak murung, mondar-mandir, ekspresi wajah sepeerti kesal,
mengkerutkan dahi.
c. Keluhan Utama Saat Pengkajian:
Klien mengatakan perasaannya kurang baik, merasa kesal kenapa
berada di rsj.
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (FAKTOR PRESIPITASI)
Klien masuk rumah sakit penyebabnya adalah karena ada masalah keluarga.
Gejalanya sering menyendiri saat di rumah semenjak ditinggal istri dan
anaknya. Klien hanya tinggal dengan bapaknya karena ibu bekerja di
Surabaya.
IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU (FAKTOR PREDISPOSISI)
1. Pernah mengalami gangguan jiwa masa lalu ?
Iya
Tidak*
Jika ya, jelaskan kapan, tanda gejala/keluhan:
Klien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya.

2. Faktor Penyebab/Pendukung:
a. Riwayat Trauma:
Klien mengatakan ada masalah keluarga ditinggal istri dan anaknya
sejak ditinggal istrinya klien sering menyendiri dan kadang marah-
marah ke bapaknya.
b. Pernah melakukan upaya/percobaan/bunuh diri:
Klien mengatakan tidak pernah melalukan bunuh diri
c. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
Klien mengatakan ditinggal oleh istrinya yang menyebabkan klien
terpisah dengan anaknya. Klien mengatakan sangat menyayangi
anaknya.
d. Pernah mengalami penyakit fisik:
Klien tidak mengalami penyakit ditubuhnya.
e. Riwayat penggunaan NAPZA:
Klien mengatakan tidak ingin membahas masa lalu karena dia tidak
ingin marah lagi.
3. Upaya yang telah dilakukan terkait kondisi diatas dan hasilnya:
Klien dibawa ke rsj lawang dan hasilnya pasien perlahan mendapat
perubahan.
4. Riwayat Penyakit Keluarga:

Klien mengatakan tidak ada riwayat penyakit gangguan jiwa.

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan Sesudah Sakit)


1. Genogram:

Keterangan :
: Perempuan
: Laki Laki
: Klien
: Perkawinan
X : Meninggal
Jelaskan :
Klien anak pertama dari 3 bersaudara. Klien mengatakan tinggal dengan
orang tuanya tetapi di rumah hanya tinggal dengan bapaknya karena
ibunya kerja di Surabaya.
2. Konsep Diri:
a. Citra Tubuh:
Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai.
b. Identitas:
Klien mengatakan menyebutkan namanya Tn. S umurnya 29 tahun.
c. Peran:
Klien mengatakan sebagai anak ke pertama dari 3 bersaudara,saat
dirumah sakit kurang aktif dalam melakukan kegiatan sehari hari,
hanya menyapu sesekali saja.
d. Ideal Diri:
Klien mengatakan ingin cepat pulang dan berkumpul bersama
keluarga keluarganya
e. Harga Diri:
Klien mengatakan tidak malu dengan kedaannya sekarang karena
keadaannya masih akan normal seperti dahulu.
Diagnosa Keperawatan: Tidak ada masalah
3. Hubungan Sosial:
a. Orang yang berarti/terdekat:
Klien mengatakan dekat dengan kedua orang tuanya. Namun yang
terdekat dengan klien adalah ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan
sosial:
Klien tidak mengikuti kegiatan kelompok di masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan malas berbicara dengan teman-temannya yang ada
di ruangan. jika mau berbicara hanya seperlunya saja.
Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial
4. Spiritual:
a. Agama:
Klien mengatakan bahwa agamanya islam dan klien mengatakan tidak
sholat
b. Pandangan terhadap gangguan jiwa:
Klien mengatakan tidak malu karena mengalami gangguan jiwa
kerena akan sembuh atau membaik.

VI. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan Umum:
Baik
2. Kesadaran (Kuantitas):
Composmentis GCS E: 4 V:5 M:6
3. Tanda Vital:
TD : 114/66 mmHg
N : 110 x/menit
S : 36,5 ̊C
P : 20 x/menit
4. Ukur:
BB : 53 kg
TB : 167 cm
5. Keluhan Fisik:
Tidak ada keluhan.
Diagnosa Keperawatan: Tidak ada masalah

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan:
Cara berpakaian Tn. S memakai seragam rsj, tidak terbalik, klien
mengatakan mandi 2X sehari.
Diagnosa Keperawatan: tidak ada masalah
2. Pembicaraan:
Frekuensi : Cepat
Volume : Keras
Jumlah : Sedikit
Diagnosa Keperawatan:
3. Aktivitas motorik/psikomotor : Hipokinesia
Klien sering mondar mandir seperti orang bingung dan terkadang sering
menyendiri.
4. Mood dan Afek:
a. Mood:
Klien mengatakan sedih karena terpisah dengan anaknya.
b. Afek:
Klien terlihat kesal jika membahas tentang kelurganya dan istrinya
yang meninggalkannya.
5. Interaksi Selama Wawancara: Kontak mata kurang
Kontak mata kurang saat wawancara, klien lebih sering melihat ke bawah
dank e arah lain.
6. Persepsi Sensorik :
a. Halusinasi pendengaran
Klien mengatakan mendengar suara bisikan berupa suara manusia.
Suara itu muncul ketika klien sedang sendiri.
Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
pendengaran
7. Proses Pikir:
a. Arus Pikir:
Blocking
Klien berbicara dengan menjawab pertanyaan spontan terkadang
pembicaraan berhenti tiba-tiba kemudian beberapa saat dilanjutkan
kembali pada pembicaraan selanjutnya.
b. Isi Pikir:
Depersonalisasi
Klien mengatakan tidak nyaman berada di Rsj dan tidak berminat
berbicara dengan temannya yang berada di lingkungannya.
c. Bentuk piker :
Non Realistik
Klien mengatakan hal yang tidak masuk akal
Diagnosa keperawatan :
8. Kesadaran
Orientasi (waktu, tempat, orang)
Jelaskan :
Klien dapat menyebutkan hari selasa, tanggal 22 Juli 2021. Klien mampu
menyebutkan keberadaan saat ini Rsj Lawang. Klien mampu
menyebutkan nama lengkapnya.
9. Memori
klien tidak ada gangguan daya ingat. klien mampu mengingat suatu
hal. klien mampu mengingat nama klien dan perawat.
10. Tingkat konsentrasi dan berhitung
a. Konsentrasi
Klien mudah teralih
b. Berhitung
klien mampu berhitung tanpa bantuan orang lain, klien dapat
berhitung dengan menyebutkan hasil pengurangan dari “100-7 =
93. 93-7= 83”.
11. Kemampuan penilaian
Klien dapat membedakan hal yang baik dan tidak baik.
12. Daya tilik diri
Klien tahu atau menyadari bahwa dirinya sedang mengalami sakit
gangguan jiwa.
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Jelaskan : klien mengatakan setelah pulang dari sini klien akan membuka
usaha atau bekerja pangkas rambut.
2. Kegiatan hidup sehari hari
a. Perawatan diri
1.) Mandi
Jelaskan : klien mandi setiap hari 2 kali , yaitu pagi dan sore dan
menggunakan sabun
2.) Berpakaian, berhias dan berdandan
Jelaskan : klien ganti baju satu kali sehari,pakaian yang
digunakan sesuai dan tidak terbalik
3.)Makan
Jelaskan : klien makan 3x sehari, makanan selalu habis.
3.) Toileting (BAK,BAB)
Jelaskan : klien BAK dan BAB dikamar mandi ,tidak mengalami
kesulitan dan selalu dibersihkan
b. Nutrisi
 Berapa frekuensi makan dari frekuensi kedepan dalam sehari
Frekuensi makan 3x1 sehari habis dari satu porsi
Nafsu makan klien sangat baik
 Bagaimana berat badannya
Berat badan klien 53 kg,tidak mengalami penurunan selama rawat
inap
c. Tidur
1.) Istirahat tidur
Tidur malam, lama : 20.00 s/d 04.00
Aktifitas sebelum/sesudah tidur : makan dan mandi
2.)Gangguan tidur
Jelaskan : klien mengatakan tidur malamnya nyenyak selama
perawatan selalu bisa tidur setelah minum obat
3. Kemampuan lain-lain
 Mengantisipasi kebutuhan hidup
Klien mengatakan ingin bekerja kembali
 Membuat keputusn berdasarkan keinginannya
Klien mengatakan ingin segera bekerja kembali setelah pulang dari
RSJ
 Mengatur penggunaan obat dan melakukan pemeriksaan kesehatan
sendiri
klien minum obat secara teratur
4. Sistem pendukung
terapis
Jelaskan: Klien mengatakan mendapat dukungan dari terapis atau
perawatan yang merawatnya

IX. MEKANISME KOPING


Jelaskan :
- Klien mampu berbicara dengan orang lain, klien juga mampu
berolahraga pada saat diajak berbicara reaksi cepat
X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Jelaskan : klien mengatakan memliki dukungan terapis atau perawat
yang merawatya
 Masalah dengan lingkungan, spesifiknya
Jelaskan : klien mengatakan kurang beradaptasi ditempat yang baru.
 Masalah dengan pendidikan, spesifiknya
Jelaskan : klien tidak memiliki masalah dengan pendidikannya.
 Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya
jelaskan : klien ingin bekerja sebagai tukang pankas rambut lagi.
 Masalah dengan perumahannya, spesifiknya
Jelaskan : klien ingin pulang kerumah.
 Masalah dengan ekonomi , spesifiknya
Jelaskan : klien mengatakan ingin mendapatkan uang dan membuka
tempat pangkas rambut.
 Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifiknya
Jelaskan : klien tidak memiliki maalah dengan pelayanan kesehatan.
 Masalah lainnya, spesifiknya
Jelaskan : klien idak punya masalah lainnya.

XI. ASPEK PENGETAHUAN


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang
kurang tentang suatu hal ?
Bagaimana pengetahuan klien/keluarga saat ini tentang penyakit / gangguan
jiwa, perawatan dan pelaksanaannnyan factor yang memperberat masalah
(presipitasi), obat-obatannya dan laiinya, apakah perlu diberikan tambahan
pengetahuan yang berkaitan dengan spesifiknya masalah tsb
Jelaskan :
Klien mengatakan jika ada masalah yang tidak bisa diatasi klien cenderung
diam dan mengurung diri.

XII. ASKEP MEDIS


1. Diagnosi multi Axis
Axis I : F20-1
Axis II :
Axis III :
Axis IV : Primary support group (keluarga)
Axis V : Gaf Scale 45
2. Terapi medis
- Risperidone
- Clozapine

XIII. ANALISA DATA

NO DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. DS : Resiko perilaku
Klien mengatakan jika marah pernah kekerasan
sampai memukul kayu.

DO :
Klien sering menyendiri, ekspresi wajah
seperti kesal, dan sering mondar-mandir.
2.. DS : Halusinasi :
Klien mengatakan pernah mendengar Pendengaran
bisikan berwujud suara manusia.
Klien mengatakan suara itu mencul saat
klien sedang sendiri.

DO :
Klien lebih sering menyendiri, mondar-
mandir, melamun.
3. DS : Isolasi sosial
Klien mengatakan lebih enak sendirian
daripada bersama orang lain.
Klien mengatakan malas berbicara dengan
temannya.

DO :
Klien tampak berdiam diri, klien tampak
jarang berbicara, klien sering terlihat
menyendiri, mondar-mandir.
4.

5.

XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko perilaku kekerasan
2. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Isolasi sosial
XV. POHON MASALAH

Effect : Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan

Care Problem : Perilaku kekerasan

Causa : Gangguan Konsep Diri : Harga diri rendah

Perilaku kekerasan

Harga diri rendah

Koping individu tidak efektif Koping keluarga tidak efektif

XVI. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko perilaku kekerasan

Lawang,.............................................
Perawat yang mengkaji

NIM :
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

KLIEN DENGAN : Resiko Perilaku Kekerasan

Nama Klien : Tn. E Dx Medis :

No CM : 139xxx Ruangan : Cucakrowo

Dx Perencanaan
Tgl Kepera
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
watan
22 Resiko TUM : Setelah 1. Bina hubungan saling
Juni Perilak Klien tidak dilakukan ......x percya dengan
202 u menciderai diri, interaksi klien menggunakan prinsip
1 Kekers orang lain, atau mampu membina komunikasi terapeutik :
an lingkungan. hubungan saling 1.1 Bina hubungan saling
percaya dengan percaya dengan:
1. TUK : perawat, dengan a. Beri salam setiap
Klien dapat kriteria hasil : berinteraksi.
membina 1. Setelah … X b. Perkenalkan nama,
hubungan pertemuan klien nama panggilan
saling menunjukkan perawat dan tujuan
percaya tanda-tanda perawat berinteraksi
percaya kepada c. Tanyakan dan
perawat: panggil nama
o Wajah kesukaan klien
cerah, d. Ciptakan
tersenyum lingkungan yang
o Mau tenang
berkenalan e. Tunjukkan sikap
o Ada kontak empati, jujur dan
mata menepati janji setiap
o Bersedia kali berinteraksi
menceritaka f. Buat kontrak
n perasaan interaksi yang jelas
g. Tanyakan perasaan
klien dan masalah
yang dihadapi klien
h. Bantu klien untuk
mengungkapkan
perasaan
jengkel/kesal
i. Dengarkan dengan
penuh perhatian
ungkapan perasaan
klien
2. TUK : 2. Setelah … X 2.1 Bantu klien
Klien dapat pertemuan klien mengungkapkan perasaan
mengidentif menceritakan marahnya:
ikasi penyebab 1. Motivasi klien
penyebab, perilaku untuk menceritakan
tanda dan kekerasan yang penyebab rasa kesal
gejala, dilakukannya: atau jengkelnya
akibat, serta a. Menceritaka 2. Dengarkan tanpa
jenis dari n penyebab menyela atau
perilaku perasaan memberi penilaian
kekerasan jengkel/kesal setiap ungkapan
yang baik dari diri perasaan klien
dilakukann sendiri maupun
ya lingkungannya. 1.1 Anjurkan klien
b. Menceritaka mengungkapkan yang
n tanda-tanda dialami dan dirasakan
saat terjadi saat jengkel /kesal.
perilaku 1.2 Bantu klien
kekerasan: mengungkapkan tanda-
1. Tanda fisik : tanda perilaku
mata merah, kekerasan yang
tangan dialaminya :
mengepal, a. Motivasi klien
ekspresi menceritakan
tegang, dan kondisi fisik (tnda-
lain-lain. tnda fisik) saat
2. Tanda perilaku kekerasan
emosional : terjadi
perasaan b. Motivasi klien
marah, menceritakan
jengkel, kondisi emosinya
bicara kasar. (tanda-tanda
3. Tanda sosial emosional) saat
: terjadi perilaku
bermusuhan kekerasan
yang c. Motivasi klien
dialami saat menceritakan
terjadi kondisi hubungan
perilaku dengan orang lain
kekerasan. (tanda-tanda sosial)
c. Menjelaskan saat terjadi perilaku
akibat tindak kekerasan
kekerasan yang 1.3 Observasi tanda-tanda
dilakukannya perilaku kekerasan pada
1. Diri klien
sendiri : luka, 1.4 Simpulkan bersama
dijauhi klien tanda-tanda
teman, dll jengkel/kesal yang
2. Orang dialami klien
lain/keluarga 1.5 Diskusikan dengan
: luka, klien akibat negatif
tersinggung, (kerugian) cara yang
ketakutan, dll dilakukan pada:
3. Lingkungan a. Diri sendiri
: barang atau b. Orang lain/keluarga
benda rusak c. Lingkungan
dll 1.6 Bersama klien
d. Menjelaskan menyimpulkan akibat
: cara yang digunakan
1. Jenis-jenis klien
ekspresi 1.7 Tanyakan pada klien
kemarahan “Apakah ia ingin
yang selama mempelajari cara baru
ini telah yang sehat “Untuk
dilakukannya mengontrol rasa marah /
2. Perasaannya jengkel”
saat 1.8 Diskusikan dengan
melakukan klien perilaku kekerasan
kekerasan yang dilakukannya
3. Efektivitas selama ini:
cara yang a. Motivasi klien
dipakai dalam menceritakan jenis-
menyelesaika jenis tindak
n masalah kekerasan yang
selama ini pernah
dilakukannya.
b. Motivasi klien
menceritakan
perasaan klien
setelah tindak
kekerasan tersebut
terjadi
c. Diskusikan apakah
dengan tindak
kekerasan yang
dilakukannya
masalah yang
dialami teratasi.
3. TUK : 3. Setelah … X 3.1 Diskusikan dengan
Klien dapat pertemuan klien : klien:
mengontrol a. Menjelaskan a. Apakah klien mau
perilaku cara-cara mempelajari cara
kekerasan sehat baru
dengan cara mengungkapk mengungkapkan
fisik I dan an marah marah yang sehat
II. (cara fisik I b. Jelaskan berbagai
dan cara fisik alternatif pilihan
II) untuk
b. Mempraktek mengungkapkan
kan cara marah selain
marah yang perilaku kekerasan
sehat secara yang diketahui
fisik I (tarik klien.
nafas dalam) c. Jelaskan cara-cara
dan cara fisik sehat untuk
II (pukul mengungkapkan
kasur dan marah:
bantal).  Cara fisik I dan II:
Memasukkan nafas dalam, pukul
cara fisik I dan II bantal atau kasur,
dalam jadwal olah raga.
kegiatan harian  Cara minum obat
secara teratur
 Verbal (bicara
baik-baik):
mengungkapkan
bahwa dirinya
sedang kesal
kepada orang lain.
 Spiritual:
sembahyang/doa,
zikir, meditasi, dsb
sesuai keyakinan
agamanya masing-
masing
3.2 Melatih cara
mengontrol perilaku
kekerasan :
 Memperagakan cara
mengontrol perilaku
kekerasan dengan
cara fisik I yaitu :
tarik nafas dalam,
dan cara fisik II
yaitu : pukul bantal /
kasur.
 Jelaskan manfaat
cara tersebut
 Anjurkan klien
untuk
memperagakannya
 Beri penguatan pada
klien, perbaiki cara
yang masih belum
sempurna
Melatih klien
memasukkan cara
fisik I dan II dalam
jadwal kegiatan
harian.
4. TUK : 4. Setelah … X 1. Melatih cara mengontrol
Klien dapat pertemuan klien : perilaku kekerasan :
mengontrol a. Menjelaskan a. Memperagakan
perilaku cara-cara cara mengontrol
kekerasan sehat perilaku kekerasan
dengan cara mengungkapk dengan cara minum
minum obat an marah obat secara teratur
dengan (cara minum b. Jelaskan dan
prinsip 6 obat secara diskusikan bersama
benar: jenis, teratur dengan klien manfaat cara
dosis, prinsip 6 tersebut
frekuensi, benar: jenis, c. Jelaskan obat yang
cara, orang, dosis, diminum klien:
dan frekuensi, 2. Jenis obat (nama, warna
kontuinitas cara, orang, dan bentuk obat)
minum dan 3. Dosis yang tepat untuk
obat.. kontuinitas klien
minum obat) 4. Waktu pemakaian dan
b. Mempraktekk cara pemakaian
an cara marah 5. Efek yang akan
yang sehat dirasakan klien
secara minum 6. Anjurkan klien untuk
obat dengan memperagakannya
teratur 7. Jelaskan prinsip lima
c. Memasukkan benar : benar klien, dosis,
cara minum waktu, obat dan caranya.
obat secara 8. Anjurkan klien meminta
teratur dalam sendiri obatnya dan minum
jadwal obat tepat waktu.
kegiatan 9. Anjurkan klien melapor
harian. pada perawat / dokter jika
merasakan efek yang tidak
menyenangkan
10. Beri penguatan pada
klien, perbaiki cara yang
masih belum sempurna.
11. Melatih klien
memasukkan cara
mengontrol perilaku
kekerasan berupa minum
obat secara teratur, cara
fisik I dan II dalam jadwal
kegiatan harian.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA GANGGUAN JIWA
RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan


Pertemuan : Ke 1
SP :1
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan suasana hatinya tidak baik, mersa kesal ingin
marah.
DO :
 Klien mampu menjawab peratanyaaan, kontak mata kurang,
terkadang tatapan tajam.
2. Diagnosa : Resiko perilaku kekerasan
3. Tujuan Khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala,
akibat serta jenis dari perilaku kekerasan.
4. Tindakan Keperawatan
SP 1 Klien : Membina hubungan saling percaya, mengidentifikasi
penyebab marah, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan
yang dilakukan, akibat dan cara mengendalikan perilaku kekerasan
dengan cara fisik pertama ( latihan nafas dalam).
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
A. Orientasi :
     Salam terapeutik:
“ Assalamu’alaikum, selamat pagi mas, perkenalkan nama saya
Aprilia Krista Devi, saya biaya dipanggil April. Saya perawat yang
dinas diruang ini, saya dinas diruangan ini selama 2 minggu. Hari
ini saya dinas pagi dari jam 7 sampai jam 12 siang, jadi selama 2
minggu ini saya yang merawat mas”.
     Evaluasi/Validasi :
“Nama mas siapa? Dan senang nya dipanggil apa?” “ Bagaimana
perasaan mas S saat ini?” “masih ada perasaan kesal atau marah? “
Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan
marah yang ibu rasakan,”
     Kontrak :
“ Baiklah sekarang kita akan berbincang-bincang tentang perasaan
marah yang mas rasakan,” “ Berapa lama mas mau kita berbincang-
bincang ? bagaimana kalau 10 menit“ “Dimana kita akan bincang-
bincang? “Bagaimana kalau di taman ?”
B. Kerja :
“ apa yang menyebabkan mas S marah? Apakah sebelumnya mas S
pernah marah? Terus penyebabnya apa? Samakah dengan yang
sekarang? Pada saat penyebab marah itu ada, seperti rokok yang tidak
tersedia tidak dibelikan oleh bapak mas, ( misalnya ini penyebab
marah klien), apa yang mas S rasakan?“
Apakah mas S merasa kesal, kemudian dada mas berdebar-debar,
mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan mengepal?”“ apa
yang mas lakukan selanjutnya” “ Apakah dengan mas marah-marah,
keadaan jadi lebih baik? “ Menurut mas adakah cara lain yang lebih
baik selain marah-marah? “maukah mas belajar mengungkapkan
marah dengan baik tanpa menimbulkan kerugian? ” ada beberapa cara
fisik untuk mengendalikan rasa marah, hari ini kita belajar satu cara
dulu, “ begini mas, kalau tanda- marah itu sudah mas rasakan mas
berdiri lalu tarik nafas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan
secara perlahan-lahan dari mulut seperti mengeluarkan kemarahan,
coba lagi mas dan lakukan sebanyak 5 kali. Bagus sekali mas S sudah
dapat melakukan nya. “ nah sebaiknya latihan ini mas s lakukan
secara rutin, sehingga bila sewaktuwaktu rasa marah itu muncul mas S
sudah terbiasa melakukannya”.
C. Terminasi:
         Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan mas setelah peragaan latihan tadi?”
Evaluasi Objektif
” Coba mas S ulangi lagi apa yang sudah kita pelajari hari ini?
         Rencana tindak lanjut
” Kalau perasaan itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut! Terus
berlatih ya mas S walaupun saya sedang tidak ada. Bagaimana kalau
kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?.
         Kontrak
Topik : “Baiklah mas S besok kita akan bertemu untuk belajar dan
melatih cara kedua mengontrol marah mas S dengan latihan fisik II
yaitu pukul bantal atau kasur.”
Tempat : “mas S mau dimana tempatnya? Oh mas S ingin di tempat
tidur yah?”
Waktu : ”Jam berapa mas S bisa. Bagaimana kalau jam 10 saja?
Waktunya hanya 15 menit saja.”
“Baiklah, sampai jumpa. Assalamu’alaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA GANGGUAN JIWA
RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan


Pertemuan : Ke 2
SP :1
C. Proses Keperawatan
5. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan suasana hatinya saat ini baik.
DO :
 Klien tenang, menjawab pertanyaan, kontak mata kurang.
6. Diagnosa : Resiko perilaku kekerasan
7. Tujuan Khusus :
a. Melatih cara mencegah/ mengontrol perilaku kekerasan secara fisik
kedua
b. Mengevaluasi latihan nafas dalam
c. Melatih cara fisik ke 2: pukul kasur dan bantal
d. Menyusun jadwal kegiatan harian cara kedua.
8. Tindakan Keperawatan
SP 2 klien : Membantu klien latihan mengendalikan perilaku kekerasan
dengan cara fisik ke dua (evaluasi latihan nafas dalam, latihan
mengendalikan perilaku 2kekerasan dengan cara fisik ke dua : pukul
kasur dan bantal), menyusun jadwal kegiatan harian cara ke dua.
D. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
A. Orientasi :
     Salam terapeutik:
“ Assalamu’alaikum mas S, masih ingat nama saya” bagus mas,,,ya
saya Aprilr” “sesuai dengan janji saya kemarin, sekarang saya
datang lagi. “Bagaimana perasaan mas saat ini ?”
     Evaluasi/Validasi :
“Adakah yang membuat atau menyebabkan masS marah hari ini ? apa
yang mas S lakukan ? apakah mas masih ingat latihan fisik yang
kita lakukan kemarin ? apakah latihan itu maslakukan ?
     Kontrak :
“Baik, sekarang kita akan belajar cara mengendalikan perasaan marah
dengan kegiatan fisik untuk cara yang kedua.” “ mau berapa lama?
Bagaimana kalau 10 menit?” “ Dimana kita bicara? Bagaimana
kalau di tempat tidur ya mas”
B. Kerja :
“ Kalau ada yang menyebabkan mas S marah dan muncul perasaan
kesal, selain nafas dalam mas S dapat memukul kasur dan bantal.”“
Sekarang mari kita latihan memukul bantal dan kasur mari ke kamar
mas? Jadi kalau nanti mas kesal atau marah, mas langsung kekamar
dan lampiaskan marah mas tersebut dengan memukul bantal dan
kasur. Nah coba mas lakukan memukul bantal dan kasur, ya bagus
sekali mas melakukannya!”“ Nah cara ini pun dapat dilakukan secara
rutin jika ada perasaan marah, kemudian jangan lupa merapikan
tempat tidur Ya!”
C. Terminasi:
         Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan mas setelah peragaan latihan tadi?”
Evaluasi Objektif
” Coba mas S ulangi lagi apa yang sudah kita pelajari hari ini?
         Rencana tindak lanjut
“Latihan tadi kita masukkan kedalam jadwal kegiatan sehari-hari mas.
Pukul berapa mas mau mempraktikkan memukul kasur/bantal? Bagai
mana kalau setiap bangun tidur? Baik jadi jam 5 pagi dan jam 3 sore,
lalu kalau ada keinginan marah sewaktu-waktu gunakan kedua cara
tadi ya mas.“
         Kontrak
Topik : “Baiklah mas S besok kita akan bertemu untuk belajar dan
melatih cara kedua mengontrol marah mas S dengan cara patuh
minum obat.”
Tempat : “mas S mau dimana tempatnya? bagaimana kalau di ruang
makan ?”
Waktu : ”Jam berapa mas S bisa. Bagaimana kalau jam 10 saja ?
Waktunya hanya 15 menit saja. “Baiklah, sampai jumpa.
Assalamu’alaikum”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA GANGGUAN JIWA
RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan


Pertemuan : Ke 3
SP :2
E. Proses Keperawatan
9. Kondisi Klien
DS : Klien mengatakan suasana hatinya saat ini baik.
DO :
 Klien tenang, menjawab pertanyaan, kontak mata ada.
10. Diagnosa : Resiko perilaku kekerasan
11. Tujuan Khusus :
Pasien dapat mencegah/ mengendalikan marahnya dengan terapi
psikofarmaka
12. Tindakan Keperawatan
SP 2 klien : Membantu klien latihan mengendalikan resiko perilaku
kekerasan dengan obat ( bantu pasien minum obat secara teratur dengan
prinsip 5 benar ( benar pasien, benar nama obat, benar cara minum obat,
benar waktu dan benar dosis obat) disertai penjelasan guna minum obat
dan akibat berhenti minum obat, susun jadwal minum obat secara
teratur).
F. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
A. Orientasi :
     Salam terapeutik:
“ Assalamu’alaikum mas S, masih ingat nama saya” bagus mas,,,ya
saya April” “sesuai dengan janji saya kemarin, sekarang saya
datang lagi. “Bagaimana perasaan mas saat ini ?”
     Evaluasi/Validasi :
“Bagaimana mas, sudah dilakukan latihan tarik nafas dalam, pukul
kasur bantal ? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara
teratur? Coba kita lihat kegiatannya.
 Kontrak :
Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan tentang cara minum
obat yang benar untuk mengontrol rasa marah?”“Dimana enaknya
kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang makan ?”
“Berapa lama mas S mau kita berbincang-bincang? Bagaimana
kalau 15 menit?”
“Kerja :
“Mas sudah dapat obat dari dokter?”“Berapa macam obat yang ibu
minum? warnanya apa saja? Bagus, jam berapa ibu minum?
Bagus”“Obatnya ada 2 macam bu, yang warnanya oranye namanya
CPZ gunanya agar pikiran tenang, yang putih namanya THP agar
rileks dan tidak tegang. Semuanya ini harus mas minum 3x sehari
jam 7 pagi, jam 12 siang, dan jam 7 malam”. Bila terasa
berkunangkunang, mas sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas
dulu”. “Nanti sebelum minum obat ini mas lihat dulu label di kotak
obat apakah benar nama mas S tertulis disitu, berapa dosis yang
harus diminum, jam berapa saja harus diminum, baca juga apakah
nama obatnya sudah benar? Disini minta obatnya pada perawat
kemudian cek lagi apakah benar obatnya”. “Jangan penah
menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ya
mas, karena dapat terjadi kekambuhan.”“ Sekarang kita masukkan
waktu minum obat kedalam jadwal ya mas S”.
B. Terminasi:
         Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan mas setelah kita bercakap-cakap tentang cara
kita minum obat yang benar?”
 Evaluasi Objektif
“Coba mas sebutkan lagi jenis jenis obat yang ibu minum!
Bagaiman cara minum obat yang benar?”“Nah, sudah berapa cara
mengontrol perasaan marah yang kita pelajari? Sekarang kita
tambahkan jadwal kegiatannya dengan minum obat. Jangan lupa
laksanakan semua dengan teratur ya”.
         Rencana tindak lanjut
“Latihan tadi kita masukkan kedalam jadwal kegiatan sehari-hari mas.
         Kontrak
Topik : “Baiklah mas S besok kita akan bertemu untuk belajar dan
melatih marah dengan cara verbal”.
Tempat : “mas S mau dimana tempatnya? bagaimana kalau di
taman ?”
Waktu : ”Jam berapa mas S bisa. Bagaimana kalau jam 10 saja ?
Waktunya hanya 15 menit saja.”
“Baiklah, sampai jumpa. Assalamu’alaikum”
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama: Tn. S Ruang: Cucakrowo No.RM:


139**

No. Tanggal & Implementasi \ Evaluasi


Dx Jam keperawatan
1 23-06-2021 1. Membina hubungan S: Klien mengatakan :
10.00 WIB saling percaya antara “Nama Saya.....”
perawat dengan “Iya..”
pasien Dengan suara keras dan singkat

O:
- Klien mau berjabat tangan dengan
perawat
- Klien bisa menyebut nama
perawat
- Klien mau duduk berdampingan
dengan perawat
- Klien mau mengutarakan
perasaan kepada perawat
- Kontak mata klien sesekali

A : Klien dapat membina hubungan


saling percaya dengan perawat

P : Lanjutkan intervensi selanjutnya


atau SP 1
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama: Tn. S Ruang: Cucakrowo No.RM: 139**

No. Tanggal & Implementasi \ Evaluasi


Dx Jam keperawatan
1 24-06-2021 1. Identifikasi S : klien mengatakan
10.00 WIB penyebab, tanda dan “Imam...”
gejala, PK yang “saya dipukul saya dipukul...”
dilakukan, akibat “sedih...”
PK. Dengan suara bergumam
2. Jelaskan cara O:
mengontrol PK: - Klien mau berjabat tangan dengan
fisik, obat, verbal, perawat
spiritual. - Klien mau duduk di samping
3. Latih cara perawat
mengontrol PK fisik - Klien tampak menangis
1 (tarik nafas dalam) - Kontak mata klien jarang
dan 2 (pukul kasur - Klien tidak dapat menjelaskan
atau bantal). frekuensi, waktu situasi,
4. Masukkan pada pencetus,perasaan dan respon saat
jadwal kegiatan merasakan halusinasi
untuk latihan fisik. - Klien tidak dapat melakukan cara
mengontrol halusinasi dengan
menghardik.

A : Masalah halusinasi belum teratasi


P : Pertahankan SP 1
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama: Tn. S Ruang: Cucakrowo No.RM: 139**

No. Tanggal & Implementasi \ Evaluasi


Dx Jam keperawatan
1 26-06-2021 1. Evaluasi kegiatan S : klien mengatakan
10.10 latihan fisik 1 dan 2. “Tidak tau...”
Beri pujian. “sudah....”
2. Latih cara “sedih...”
mengontrol PK “D...(menyebut nama)”
dengan obat Dengan suara yang kecil bahkan
(jelaskan 6 benar: tidak jelas
jenis, guna, dosis, O:
frekuensi, cara, - Klien tampak mondar mandir
kontinuitas minum - Mudah beralih
obat). - Klien mau berjabat tangan
Masukkan pada dengan perawat
jadwal kegiatan - Klien tidak dapat menjelaskan
untuk latihan fisik frekuensi, waktu situasi,
dan minum obat pencetus,perasaan dan respon
saat merasakan halusinasi
- Klien tidak dapat melakukan cara
mengontrol halusinasi dengan
menghardik.

A : Masalah halusinasi belum


teratasi
P : Pertahankan SP 1

Anda mungkin juga menyukai