PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
2. Faktor Penyebab/Pendukung:
a. Riwayat Trauma:
Klien mengatakan ada masalah keluarga ditinggal istri dan anaknya
sejak ditinggal istrinya klien sering menyendiri dan kadang marah-
marah ke bapaknya.
b. Pernah melakukan upaya/percobaan/bunuh diri:
Klien mengatakan tidak pernah melalukan bunuh diri
c. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan:
Klien mengatakan ditinggal oleh istrinya yang menyebabkan klien
terpisah dengan anaknya. Klien mengatakan sangat menyayangi
anaknya.
d. Pernah mengalami penyakit fisik:
Klien tidak mengalami penyakit ditubuhnya.
e. Riwayat penggunaan NAPZA:
Klien mengatakan tidak ingin membahas masa lalu karena dia tidak
ingin marah lagi.
3. Upaya yang telah dilakukan terkait kondisi diatas dan hasilnya:
Klien dibawa ke rsj lawang dan hasilnya pasien perlahan mendapat
perubahan.
4. Riwayat Penyakit Keluarga:
Keterangan :
: Perempuan
: Laki Laki
: Klien
: Perkawinan
X : Meninggal
Jelaskan :
Klien anak pertama dari 3 bersaudara. Klien mengatakan tinggal dengan
orang tuanya tetapi di rumah hanya tinggal dengan bapaknya karena
ibunya kerja di Surabaya.
2. Konsep Diri:
a. Citra Tubuh:
Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai.
b. Identitas:
Klien mengatakan menyebutkan namanya Tn. S umurnya 29 tahun.
c. Peran:
Klien mengatakan sebagai anak ke pertama dari 3 bersaudara,saat
dirumah sakit kurang aktif dalam melakukan kegiatan sehari hari,
hanya menyapu sesekali saja.
d. Ideal Diri:
Klien mengatakan ingin cepat pulang dan berkumpul bersama
keluarga keluarganya
e. Harga Diri:
Klien mengatakan tidak malu dengan kedaannya sekarang karena
keadaannya masih akan normal seperti dahulu.
Diagnosa Keperawatan: Tidak ada masalah
3. Hubungan Sosial:
a. Orang yang berarti/terdekat:
Klien mengatakan dekat dengan kedua orang tuanya. Namun yang
terdekat dengan klien adalah ibunya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan
sosial:
Klien tidak mengikuti kegiatan kelompok di masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain:
Klien mengatakan malas berbicara dengan teman-temannya yang ada
di ruangan. jika mau berbicara hanya seperlunya saja.
Diagnosa Keperawatan: Isolasi Sosial
4. Spiritual:
a. Agama:
Klien mengatakan bahwa agamanya islam dan klien mengatakan tidak
sholat
b. Pandangan terhadap gangguan jiwa:
Klien mengatakan tidak malu karena mengalami gangguan jiwa
kerena akan sembuh atau membaik.
NO DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. DS : Resiko perilaku
Klien mengatakan jika marah pernah kekerasan
sampai memukul kayu.
DO :
Klien sering menyendiri, ekspresi wajah
seperti kesal, dan sering mondar-mandir.
2.. DS : Halusinasi :
Klien mengatakan pernah mendengar Pendengaran
bisikan berwujud suara manusia.
Klien mengatakan suara itu mencul saat
klien sedang sendiri.
DO :
Klien lebih sering menyendiri, mondar-
mandir, melamun.
3. DS : Isolasi sosial
Klien mengatakan lebih enak sendirian
daripada bersama orang lain.
Klien mengatakan malas berbicara dengan
temannya.
DO :
Klien tampak berdiam diri, klien tampak
jarang berbicara, klien sering terlihat
menyendiri, mondar-mandir.
4.
5.
Perilaku kekerasan
Lawang,.............................................
Perawat yang mengkaji
NIM :
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Dx Perencanaan
Tgl Kepera
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
watan
22 Resiko TUM : Setelah 1. Bina hubungan saling
Juni Perilak Klien tidak dilakukan ......x percya dengan
202 u menciderai diri, interaksi klien menggunakan prinsip
1 Kekers orang lain, atau mampu membina komunikasi terapeutik :
an lingkungan. hubungan saling 1.1 Bina hubungan saling
percaya dengan percaya dengan:
1. TUK : perawat, dengan a. Beri salam setiap
Klien dapat kriteria hasil : berinteraksi.
membina 1. Setelah … X b. Perkenalkan nama,
hubungan pertemuan klien nama panggilan
saling menunjukkan perawat dan tujuan
percaya tanda-tanda perawat berinteraksi
percaya kepada c. Tanyakan dan
perawat: panggil nama
o Wajah kesukaan klien
cerah, d. Ciptakan
tersenyum lingkungan yang
o Mau tenang
berkenalan e. Tunjukkan sikap
o Ada kontak empati, jujur dan
mata menepati janji setiap
o Bersedia kali berinteraksi
menceritaka f. Buat kontrak
n perasaan interaksi yang jelas
g. Tanyakan perasaan
klien dan masalah
yang dihadapi klien
h. Bantu klien untuk
mengungkapkan
perasaan
jengkel/kesal
i. Dengarkan dengan
penuh perhatian
ungkapan perasaan
klien
2. TUK : 2. Setelah … X 2.1 Bantu klien
Klien dapat pertemuan klien mengungkapkan perasaan
mengidentif menceritakan marahnya:
ikasi penyebab 1. Motivasi klien
penyebab, perilaku untuk menceritakan
tanda dan kekerasan yang penyebab rasa kesal
gejala, dilakukannya: atau jengkelnya
akibat, serta a. Menceritaka 2. Dengarkan tanpa
jenis dari n penyebab menyela atau
perilaku perasaan memberi penilaian
kekerasan jengkel/kesal setiap ungkapan
yang baik dari diri perasaan klien
dilakukann sendiri maupun
ya lingkungannya. 1.1 Anjurkan klien
b. Menceritaka mengungkapkan yang
n tanda-tanda dialami dan dirasakan
saat terjadi saat jengkel /kesal.
perilaku 1.2 Bantu klien
kekerasan: mengungkapkan tanda-
1. Tanda fisik : tanda perilaku
mata merah, kekerasan yang
tangan dialaminya :
mengepal, a. Motivasi klien
ekspresi menceritakan
tegang, dan kondisi fisik (tnda-
lain-lain. tnda fisik) saat
2. Tanda perilaku kekerasan
emosional : terjadi
perasaan b. Motivasi klien
marah, menceritakan
jengkel, kondisi emosinya
bicara kasar. (tanda-tanda
3. Tanda sosial emosional) saat
: terjadi perilaku
bermusuhan kekerasan
yang c. Motivasi klien
dialami saat menceritakan
terjadi kondisi hubungan
perilaku dengan orang lain
kekerasan. (tanda-tanda sosial)
c. Menjelaskan saat terjadi perilaku
akibat tindak kekerasan
kekerasan yang 1.3 Observasi tanda-tanda
dilakukannya perilaku kekerasan pada
1. Diri klien
sendiri : luka, 1.4 Simpulkan bersama
dijauhi klien tanda-tanda
teman, dll jengkel/kesal yang
2. Orang dialami klien
lain/keluarga 1.5 Diskusikan dengan
: luka, klien akibat negatif
tersinggung, (kerugian) cara yang
ketakutan, dll dilakukan pada:
3. Lingkungan a. Diri sendiri
: barang atau b. Orang lain/keluarga
benda rusak c. Lingkungan
dll 1.6 Bersama klien
d. Menjelaskan menyimpulkan akibat
: cara yang digunakan
1. Jenis-jenis klien
ekspresi 1.7 Tanyakan pada klien
kemarahan “Apakah ia ingin
yang selama mempelajari cara baru
ini telah yang sehat “Untuk
dilakukannya mengontrol rasa marah /
2. Perasaannya jengkel”
saat 1.8 Diskusikan dengan
melakukan klien perilaku kekerasan
kekerasan yang dilakukannya
3. Efektivitas selama ini:
cara yang a. Motivasi klien
dipakai dalam menceritakan jenis-
menyelesaika jenis tindak
n masalah kekerasan yang
selama ini pernah
dilakukannya.
b. Motivasi klien
menceritakan
perasaan klien
setelah tindak
kekerasan tersebut
terjadi
c. Diskusikan apakah
dengan tindak
kekerasan yang
dilakukannya
masalah yang
dialami teratasi.
3. TUK : 3. Setelah … X 3.1 Diskusikan dengan
Klien dapat pertemuan klien : klien:
mengontrol a. Menjelaskan a. Apakah klien mau
perilaku cara-cara mempelajari cara
kekerasan sehat baru
dengan cara mengungkapk mengungkapkan
fisik I dan an marah marah yang sehat
II. (cara fisik I b. Jelaskan berbagai
dan cara fisik alternatif pilihan
II) untuk
b. Mempraktek mengungkapkan
kan cara marah selain
marah yang perilaku kekerasan
sehat secara yang diketahui
fisik I (tarik klien.
nafas dalam) c. Jelaskan cara-cara
dan cara fisik sehat untuk
II (pukul mengungkapkan
kasur dan marah:
bantal). Cara fisik I dan II:
Memasukkan nafas dalam, pukul
cara fisik I dan II bantal atau kasur,
dalam jadwal olah raga.
kegiatan harian Cara minum obat
secara teratur
Verbal (bicara
baik-baik):
mengungkapkan
bahwa dirinya
sedang kesal
kepada orang lain.
Spiritual:
sembahyang/doa,
zikir, meditasi, dsb
sesuai keyakinan
agamanya masing-
masing
3.2 Melatih cara
mengontrol perilaku
kekerasan :
Memperagakan cara
mengontrol perilaku
kekerasan dengan
cara fisik I yaitu :
tarik nafas dalam,
dan cara fisik II
yaitu : pukul bantal /
kasur.
Jelaskan manfaat
cara tersebut
Anjurkan klien
untuk
memperagakannya
Beri penguatan pada
klien, perbaiki cara
yang masih belum
sempurna
Melatih klien
memasukkan cara
fisik I dan II dalam
jadwal kegiatan
harian.
4. TUK : 4. Setelah … X 1. Melatih cara mengontrol
Klien dapat pertemuan klien : perilaku kekerasan :
mengontrol a. Menjelaskan a. Memperagakan
perilaku cara-cara cara mengontrol
kekerasan sehat perilaku kekerasan
dengan cara mengungkapk dengan cara minum
minum obat an marah obat secara teratur
dengan (cara minum b. Jelaskan dan
prinsip 6 obat secara diskusikan bersama
benar: jenis, teratur dengan klien manfaat cara
dosis, prinsip 6 tersebut
frekuensi, benar: jenis, c. Jelaskan obat yang
cara, orang, dosis, diminum klien:
dan frekuensi, 2. Jenis obat (nama, warna
kontuinitas cara, orang, dan bentuk obat)
minum dan 3. Dosis yang tepat untuk
obat.. kontuinitas klien
minum obat) 4. Waktu pemakaian dan
b. Mempraktekk cara pemakaian
an cara marah 5. Efek yang akan
yang sehat dirasakan klien
secara minum 6. Anjurkan klien untuk
obat dengan memperagakannya
teratur 7. Jelaskan prinsip lima
c. Memasukkan benar : benar klien, dosis,
cara minum waktu, obat dan caranya.
obat secara 8. Anjurkan klien meminta
teratur dalam sendiri obatnya dan minum
jadwal obat tepat waktu.
kegiatan 9. Anjurkan klien melapor
harian. pada perawat / dokter jika
merasakan efek yang tidak
menyenangkan
10. Beri penguatan pada
klien, perbaiki cara yang
masih belum sempurna.
11. Melatih klien
memasukkan cara
mengontrol perilaku
kekerasan berupa minum
obat secara teratur, cara
fisik I dan II dalam jadwal
kegiatan harian.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
DIAGNOSA GANGGUAN JIWA
RESIKO PERILAKU KEKERASAN
O:
- Klien mau berjabat tangan dengan
perawat
- Klien bisa menyebut nama
perawat
- Klien mau duduk berdampingan
dengan perawat
- Klien mau mengutarakan
perasaan kepada perawat
- Kontak mata klien sesekali