Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN PERSEPSI

SENOSOR: HALUSINASI PENDENGANRAN DAN PENGELIHATAN PADA NY. S


DI DESA KAMASAN WILAYAH KERJA RSJ MUTIARA SUKMA PROVINSI NTB

Ruang rawat :
Tanggal Pengkajian : Senin, 30 Januari 2023
I. BIODATA
a. Identitas Klien
Inisial : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur :-
Agama : Islam
No. RM :
Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid
Tanggal masuk RS :
Catatan Masuk :
Tanggal masuk ruangan :
b. Identitas Penanggung Jawab
Inisial : Tn. U
Jenis kelamin : Laki-laki
Hubungan : Anak
No. HP :
II. ALASAN MASUK
Klien mengatakan tidak pernah di bawa ke RSJ Mutiara Sukma.
III.FAKTOR PRESIPITASI
Klien mengatakan mulai mengalami gangguan saat meninggal menantunya.
Hingga sekarang klien masih menjalani pengobatan.
IV. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu:
Klien mengatakan tidak pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan yang
sama yaitu menyendiri, mendengar suara-suara dan meliahat makhluk-makhluk aneh
hingga klien tidak bisa tidur dan ketakutan. Klien mengatakan tidak memeriksakan
diri k rumah sakit.
2. Pengobatan sebelumnya :
Pengobatan sebelumnya kurang berhasil. Keluhan yang dirasakan masih ada
karena klien minum obat tidak sesuai dengan terapi yang di advicekan dokter, contoh:
obat hanya di berikan ketika klien merasa mendengar suara-suara aneh.
3. Trauma
- Sewaktu kecil, klien tidak mengalami aniaya fisik, seksual dan kekerasan dalam
keluarga.
- Klien tidak pernah melakukan tindakan kriminal maupun aniaya fisik pada orang
lain walaupun halusinasi.
4. Anggota keluarga yang gangguan jiwa :
Klien mengatakan keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan ?
Klien mengatakan mulai merasakan gangguan ketika meninggal menantunya.
V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital
- TD : 140/80 mmHg
- N : 88 x/menit
- S : 36.40C
- P : 20 x/menit
2. Ukuran
- TB : cm
- BB : Kg
3. Keluhan fisik : (√) ya (-) tidak ada
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
: Pasien : perempuan ................ : satu rumah

: laki-laki : meninggal :
meninggal
Jelaskan :
- Klien merupakan anak ke pertama dari 4 bersaudara dan lelaki sendiri. Klien
tinggal bersama ibu, ayahnya dan adiknya. Pekerjaan klien yaitu membantu usaha
mebel ayahnya. Pola asuh klien saat kecil yatiu dirawat oleh orang tuanya dengan
pola asuh demokrasi yaitu klien dapat memilih jalan hidupnya sendiri. Namun
selama memiliki masalah, klien memendam sendiri masalahnya dan klien
merupakan pemikir yang berat sehingga klien merasa depresi dan sering melamun.
2. Konsep diri
a. Gambaran Diri
- Klien mengatakan dia tubuhnya sudah mulai membungkuk.
b. Identitas Diri :
- Klien dapat mengatakan namanya dengan benar dan mengatakan klien adalah
seorang perempuan.
c. Peran :
- Klien mengatakan dirumah sering membersihkan lingkungan rumahnya.
Untuk tugas memasak dilakukan oleh anaknya.
d. Ideal Diri :
e. Harga Diri :
Masalah Keperawatan:
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
- Klien mengatakan orang yang paling berarti adalah anak dan cucu-cucunya.
b. Peran serta kegiatan kelompok / masyarakat :
- Klien mengatakan dirumah tidak mengikuti kegiatan di masyarakat.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
- Klien mengatakan hanya dapat berinteraksi dengan keluarganya. Namun klien
mengatakan lebih banyak menjawab pertanyaan daripada bertanya. Selain itu,
klien lebih suka menyendiri karena halusinasinya yang mengganggu dan
memikirkan masalah yang terjadi pada dirinya.
4. Spiritual
a. Nilai dan kepercayaan :
- Klien mengatakan beragama islam
b. Kegiatan ibadah :
- Klien mengatakan sholat 5 waktu dan klien berdoa untuk kesembuhannya.
VII.STATUS MENTAL
1. Penampilan : rapi
Jelaskan :
- Klien berpakaian sesuai dengan yang disediakan di RSJ dan setiap setelah habis
mandi klien mengganti bajunya. Klien mandi 2x sehari dengan sabun, sikat gigi
setelah makan dan mencuci rambut dengan shampo setiap 2 hari sekali. Rambut
klien panjang namun masih enak dilihat. Kuku klien pendek dan bersih. Badan
bersih.
2. Pembicaraan : lancar
Jelaskan :
Klien dapat berkomunikasi namun intonasi tidak jelas, sehingga saat pengkajian
perlu pertanyaan perlu di ulang dan detail. Klien lebih suka saat berbicara dengan
bahasa daerahnya Sasak.
Masalah Keperawatan: Harga Diri Rendah Kronik
3. Aktivitas motorik : Klien gelisah dan tampak susah untuk berjalan
Jelaskan :
Klien tenang saat diajak bercerita dan kontak mata ada.
4. Alam Perasaan : cemas dan saat halusinasi muncul klien merasa terganggu dan
ketakutan.
Jelaskan :
Saat dilakukan pengkajian, klien merasa sedih terhadap kondisi yang dialaminya.
Halusinasi yang dialami klien membuat klien ketakutan dan tidak bisa tidur.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran dan Pengelihatan.
5. Afek : Sesuai
Jelaskan :
Saat menceritakan kondisinya, klien terlihat sedih.
6. Interaksi selama wawancara: Kooperatif
Jelaskan :
Klien saat diwawancara kooperatif.
7. Persepsi/halusinasi: Ada
Klien mengatakan halusinasi masih muncul, namun sudah sedikit berkurang tidak
seperti saat dirumah yang dideskripsikan sebagai berikut:
Jenis : Halusinasi Pendengaran dan pengelihatan
Isi: Mendengar seperti suara tembakan
Durasi : Sekitar 5 Menit
Frekuensi 2-3 x/ Hari
Situasi: Tidak dapat dipredikasi, paling sering saat sepi malam hari.
Klien mengatakan saat halusinasi datang memilih memberi tahu anaknya. Klien
belum tahu cara menghardik.
Masalah Keperawatan: Halusinasi Pendengaran dan Pengelihatan
8. Proses pikir: Koheren
Jelaskan :
- Klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik
9. Isi pikir : Sesuai
Jelaskan : Klien berpikir sesuai dengan yang dialaminya
10. Tingkat kesadaran : kesadaran klien composmentis
Jelaskan :
- Tingkat kesadaran klien komposmentis dan saat ditanya hari tempat klien
menjawab dengan benar
11. Memori: Ada gangguan daya ingat jangka panjang
Jelaskan :
- Klien dapat mengingat usia dan tanggal lahirnya.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung: Mampu berkonsentrasi
Jelaskan :
- Klien dapat berkonsentrasi saat diajak bicara.
13. Kemampuan penilaian: Gangguan ringan
Jelaskan :
- Klien tidak tahu cara menyelesaikan permasalahannya.
14. Daya tilik diri: klien tidak mengetahui bahwa dirinya sakit dan tidak pernah dibawa ke
RSJ untuk dilakukan pengobatan.
Jelaskan :
- Klien mengatakan ingin segera sembuh dan dilakukan pengobatan

VIII. KEBUTUHAN KLIEN MEMENUHI KEBUTUHAN:


1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
Kemampuan klien Ya Tidak
memenuhi kebutuhan

Makanan √

Keamanan √

Perawatan kesehatan √

Pakaian √

Transportasi √

Tempat tinggal √

Keuangan √

Jelaskan :
Klien mengatakan mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhannya
2. Kegiatan hidup sehari-hari
a. Perawatan Diri
Kegiatan hidup Bantua Bantuan Mandiri
sehari-hari n Total Minimal

Mandi √

Kebersihan √

Makan √

Buang air kecil /



BAK

Buang air besar /



BAB

Ganti pakaian √

Jelaskan : Klien memnuhi ADLnya secara mandiri


b. Nutrisi
1. Frekuensi makan klien 3x sehari
2. Klien makan sedikit demi sedikit habis ¾ porsi
3. Tidur
a) Klien ada masalah dalam hal tidur saat dikaji
b) Klien tidak tidur siang dan memilih untuk menghabiskan waktu dengan
mencari botol air bekas
c) Tidur malam pukul : 03.00 WIB bangun jam 05.00 WIB
Rata-rata tidur malam 2-3 jam akibat rasa takutnya.
c. Kemampuan klien dalam hal-hal berikut ini :
1. Mangantisipasi kehidupan sehari-hari : ( ) Ya (√) Tidak
2. Membuat keputusan berdasarkan keinginan sendiri : ( ) Ya (√) Tidak
3. Mengatur penggunaan obat : ( ) Ya(√) Tidak
4. Melakukan pemeriksaan kesehatan : ( ) Ya (√) Tidak
Jelaskan : klien dalam hal obat dan pemeriksaan kesehatan secara mandiri
dan diantarkan oleh keluarganya
d. Klien memiliki system pendukung :
1. Keluarga : Ya
Klien mengatakan keluarga selalu mendukung program pengobatan klien
2. Teman sejawat : tidak
Klien mengatakan tidak ada teman yang menjenguk
3. Terapis : Tidak
4. Kelompok sosial : Tidak
e. Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi?
tidak
Jelaskan :

VIII. MEKANISME KOPING


Adaptif Mal Adaptif

Bicara dengan orang lain Minum Alkohol

Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebihan

Tehnik relaksasi Bekerja berlebihan


Olah raga √ Menghindar

Lain – lain Mencederai diri, orang lain, dan


lingkungan

Jelaskan :
- Klien mengatakan saat punya masalah klien memendam sendirian masalahnya dan
tidak menceritakan pada keluarganya karena tidak dekat dengan keluarganya.
IX. KURANG PENGETAHUAN TENTANG
( √) Penyakit Jiwa ( ) Sistem Pendukung ( ) Lain - lain
( )Faktor predisposisi (√) kondisi fisik
(√) Mekanisme Koping (√ ) obat – obatan
Jelaskan :

X. ASPEK MEDIS
Diagnosa medis : Skizofrenia Paranoid
Terapi medis :
XI. ANALISA DATA
N
TGL/JAM DATA MASALAH
O

1. 30 Januari DS: Halusinasi


2023 Pendengaran
Klien mengatakan halusinasi masih muncul,
namun sudah sedikit berkurang tidak seperti
saat dirumah yang dideskripsikan sebagai
berikut :

- Jenis : Halusinasi Pendengaran


- Isi: seperti suara tembakan
- Durasi : Sekitar 5 Menit
- Frekuensi 2-3 x/ Hari
- Situasi: Tidak dapat dipredikasi, paling
sering saat sepi malam hari. Klien
mengatakan saat halusinasi datang memilih
memberi tahu anaknya. Klien belum tahu
cara menghardik.

DO:

Saat dilakukan pengkajian, klien merasa sedih


terhadap kondisi yang dialaminya. Namun saat,
halusinasi yang dialami klien membuat klien
ketakutan dan tidak bisa tidur.
XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Halusinasi Pendengaran
XIII. POHON MASALAH
Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan (Akibat)

Halusinasi Pendengaran (Core problem)

Harga Diri Rendah Kronik (Penyebab)

XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran.
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial Klien : Tn. F Diagnosa Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
Ruang : Gatotkaca No. Catatan Medik : 000787xx
Tgl No Dx Perencanaan
Keperawatan
Dx Tujuan Kriteria Hasil Intervensi

01 Februari 1. Gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Setelah 1 kali pertemuan  Bina hubungan saling
2023 persepsi keperawatan selama 3 x 24 klien menunjukkan tanda- percaya
sensori : jam klien mampu tanda percaya pada perawat :  Adakan kontak sering dan
Halusinasi
mengontrol halusinasi a. Wajah cerah tersenyum, singkat secara bertahap
Pendengaran
dengan kriteria hasil: b. Mau berkenalan  Observasi tingkah laku klien
c. Ada kontak mata terkait halusinasinya
-  Klien dapat membina
d. Bersedia menceritakan  Tanyakan keluhan yang
hubungan saling percaya
perasaan dirasakan klien
- Klien dapat mengenal
halusinasinya; jenis, isi,  Jika klien tidak sedang

waktu, dan frekuensi berhalusinasi klarifikasi

halusinasi, respon tentang adanya pengalaman

terhadap halusinasi, dan halusinasi, diskusikan dengan

tindakan yg sudah klien tentang halusinasinya

dilakukan meliputi :
- Klien
dapat menyebutkan dan
SP I
mempraktekan cara
mengntrol halusinasi - Identifikasi  jenis halusinasi
yaitu dengan Klien
menghardik, bercakap- - Identifikasi isi halusinasi
cakap dengan orang Klien
lain, terlibat/ melakukan - Identifikasi waktu halusinasi
kegiatan, dan minum Klien
obat - Identifikasi frekuensi
- Klien dapat dukungan halusinasi Klien
keluarga dalam - Identifikasi situasi yang
mengontrol menimbulkan halusinasi
halusinasinya - Identifikasi  respons Klien
- Klien dapat minum obat terhadap halusinasi
dengan bantuan minimal - Ajarkan Klien menghardik
-  Mengungkapkan halusinasi
halusinasi sudah hilang - Anjurkan Klien memasukkan
atau terkontrol cara menghardik halusinasi
dalam jadwal kegiatan harian
SP II

- Evaluasi jadwal kegiatan


harian Klien
- Latih Klien mengendalikan
halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan
orang lain
- Anjurkan Klien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian

SP III

- Evaluasi jadwal kegiatan


harian Klien
- Latih Klien mengendalikan
halusinasi dengan melakukan
kegiatan (kegiatan yang biasa
dilakukan Klien di rumah)
- Anjurkan Klien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian

SP IV
- Evaluasi jadwal kegiatan
harian Klien
- Berikan pendidikan
kesehatan tentang
penggunaan obat secara
teratur
- Anjurkan Klien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
- Beri pujian jika klien
menggunakan obat dengan
benar.
- Menganjurkan Klien
mendemonstrasikan cara
control yang sudah diajarkan
- Menganjurkan Klien memilih
salah satu cara control
halusinasi yang sesuai

Keluarga

o  Diskusikan masalah yang


dirasakn keluarga dalam
merawat Klien

o  Jelaskan pengertian tanda dan


gejala, dan jenis halusinasi
yang dialami Klien serta
proses terjadinya

o  Jelaskan dan latih cara-cara


merawat Klien halusinasi

o  Latih keluarga melakukan cara


merawat Klien halusinasi
secara langsung

o  Discharge planning : jadwal


aktivitas dan minum obat

Tindakan Psikofarmako

 Berikan obat-obatan sesuai


program Klien
 Memantau kefektifan dan
efek samping obat yang
diminum
 Mengukur vital sign secara
periodic

Tindakan Manipulasi
Lingkungan

 Libatkan Klien dalam


kegiatan di ruangan
 Libatkan Klien dalam TAK
halusinasi
TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial Klien : Tn. F Diagnosa Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi Pendengaran
Ruang : Gatotkaca No. Catatan Medik : 000787xx
Tgl/ Diagnosis/
Implementasi Evaluasi Paraf
Jam TUK/SP

02 Gangguan 1. Membina hubungan saling S :


Februari Persepsi percaya dengan pasien - Klien mengatakan bernama S dan suka dipanggil
2023 Sensori : 2. Mendiskusikan  jenis halusinasi
Halusinasi klien dengan nama apa saja, klien mengatakan mau
Pendengaran 3. Mengidentifikasi isi halusinasi ditanya-tanya karena dia bisa bercerita mengenai
SP 1 klien keluhannya dan diberi asuhan keperawatan
4. Mendiskusikan mengenai waktu
- Klien mengatakan saat dirumah masih mendengar
halusinasi klien
5. Mengidentifikasi frekuensi suara-suara yang mengganggunya dengan deskripsi
halusinasi klien sebagai berikut :
6. Mendiskusikan mengenai situasi
- Jenis : Halusinasi Pendengaran
yang menimbulkan halusinasi
7. Mendiskusikan respons klien - Isi: Mengatakan Sambit Orang itu
terhadap halusinasi - Durasi : Sekitar 5 Menit
8. Melatih cara mengontrol
- Frekuensi 2-3 x/ Hari
halusinasi dengan menghardik
dengan intervensi EBNP yaitu - Situasi: Tidak dapat diprediksi, paling sering
Teknik Thought Stopping saat sepi malam hari/ pagi hari.
9. Menganjurkan pasien
- Respons klien saat halusinasi muncul yaitu
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian berteriak.
- Klien mengatakan belum memahami mengenai cara
menghardik. Sehingga terkadang halusinasi
tersebut sangat mengganggu dan membuat klien
tidak bisa tidur.
- Klien mengatakan halusinasi klien muncul saat
pikiran klien kosong, melamun dan situasi sepi.
Halusinasi yang dimunculkan yaitu seperti suara
tembakan dan atap rumah di lempar, namun sudah
jarang terjadi.
- Klien mengatakan akan melakukan latihan ini saat
gangguan suara mulai datang
O:
- Klien kooperatif karena menjawab pertanyaan yang
diberikan dengan tepat dan mampu diarahkan
- Klien memahami penjelasan yang diberikan
- Klien merasa takut saat halusinasi muncul

A: Gangguan persepsi sensori: Halusinasi Pendengaran

- Klien mampu mendiskusikan mengenai jenis, isi,


waktu, frekuensi ,situasi dan respon saat
halusinasi muncul.
P :Perawat:

Ulang kembali SP 1 gangguan persepsi sensori:


Halusinasi Pendengaran dengan mengajarkan teknik
Thought Stopping

Rencana Tindak Lanjut:

Melakukan kegiatan latihan cara kontrol halusinasi


dengan intervensi inovatif yaitu teknik Thought
Stopping sesuai dengan jadwal kegiatan harian klien
yaitu jam 10.00.

02 Gangguan 1. Melatih kembali cara mengontrol S:


Februari Persepsi halusinasi dengan intervensi Klien mengatakan halusinasi berkurang, karena klien
2023 Sensori: inovatif yaitu Teknik Thought
menerapkan teknik yang telah diajarkan. Klien
Halusinasi Stopping
Pendengaran 2. Menganjurkan pasien melakukan mengatakan saat halusinasi muncul, klien menghentikan
SP 1&2 sesuai dengan jadwal kegiatan halusinasi tersebut dengan kata stop dan mengalihkan
harian
halusinasinya dengan kalimat afirmasi positif yang telah
3. Mengajarkan klien cara kontrol
halusinasi yaitu minum obat dibuatnya.
teratur dengan prinsip 5 benar Klien mengatakan minum obat teratur sesuai dengan
minum obat
jadwal yang telah diberikan perawat yaitu pagi hari dam
sore, 1 tablet diminum. Klien mengatakan minum obat
teratur untuk menekan halusinasinya, sehingga klien
dapat nyaman. Namun efek samping dari obat yang
dikonsumsi yaitu membuat pasien mengantuk dan tidur.

O:
- Klien memperagakan teknik thought stopping
- Klien dapat menjelaskan obat yang dia konsumsi
dan memahami bahwa pentingnya minum obat
teratur.
- Klien mulai tenang dan dapat melakukan instruksi
yang telah diberikan
- Menulis jadwal harian

A: Gangguan persepsi sensori: Halusinasi Pendengaran

- Klien mampu menerapkan teknik thought stopping


dengan diarahkan
- Klien mampu menjelaskan obat yang dia konsumsi
dan pentingnya minum obat teratur dengan prinsip 5
benar minum obat.
P:
Perawat:
- Motivasi klien untuk latihan menghardik dengan
teknik thought stopping secara terjadwal dan saat
halusinasi muncul dan minum obat teratur dengan
prinsip 5 benar obat
- Ajarkan klien cara mengontrol halusinasi yaitu
bercakap-cakap dengan orang lain

Rencana Tindak Lanjut:

Melakukan kegiatan latihan mengontrol halusinasi


dengan cara teknik thought stopping dan minum obat
teratur dengan prinsip 5 benar minum obat.

02 Gangguan 4. Melatih kembali cara mengontrol S:


Februari Persepsi halusinasi dengan intervensi Klien mengatakan halusinasi berkurang, karena klien
2023 Sensori: inovatif yaitu Teknik Thought
menerapkan teknik yang telah diajarkan. Klien
Halusinasi Stopping
Pendengaran 5. Menganjurkan pasien melakukan mengatakan saat halusinasi muncul, klien menghentikan
SP 1,2, 3 sesuai dengan jadwal kegiatan halusinasi tersebut dengan kata stop dan mengalihkan
harian
halusinasinya dengan kalimat afirmasi positif yang telah
6. Mengajarkan klien cara kontrol
halusinasi yaitu bercakap-cakap dibuatnya.
dengan orang lain Klien mengatakan akan mencoba mengobrol saat
7. Menganjurkan klien untuk
halusinasi muncul, karena klien mengatakan bahwa dia
memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan harian pemalu dan lebih senang diam pada orang yang baru dia
kenal. Klien mengatakan saat mengobrol halusinasi
tidak muncul.

O:
- Klien memperagakan teknik thought stopping
- Klien memperagakan mengobrol dengan perkenalan
dan bercakap-cakap dengan perawat dan Tn. K
- Klien mulai tenang dan dapat melakukan instruksi
yang telah diberikan
- Menulis jadwal harian

A: Gangguan persepsi sensori: Halusinasi Pendengaran

- Klien mampu menerapkan teknik thought stopping


secara mandiri
- Klien mampu menjelaskan mengenai minum obat
dengan prinsip benar obat
- Klien mampu memulai pembicaraan untuk
mengobrol dengan teman dan perawat.
P:
Perawat:
- Motivasi klien untuk latihan menghardik dengan
teknik thought stopping secara terjadwal dan saat
halusinasi muncul dan membiasakan untuk
berinteraksi dengan orang lain untuk mengontrol
halusinasinya.
- Ajarkan klien cara mengontrol halusinasi dengan
cara melakukan aktivitas harian

Rencana Tindak Lanjut:

Melakukan kegiatan latihan cara mengontrol halusinasi


dengan teknik thought stopping, minum obat teratur,
bercakap-cakap dengan orang lain sesuai dengan jadwal
kegiatan harian klien

02 Gangguan 8. Mengajarkan klien cara kontrol S:


Februari Persepsi halusinasi yaitu melakukan Klien mengatakan aktivitas harian klien yaitu bangun
2023 Sensori: aktivitas harian
tidur jam 5, sholat subuh, mandi, membereskan kasur,
Halusinasi 9. Menganjurkan klien untuk
Pendengaran memasukkan ke dalam jadwal makan, minum obat, senam, tidur atau istirahat dengan
SP 1,2, 3,4 kegiatan harian mengobrol bersama teman-teman, makan, tidur, mandi ,
minum obat dan istirahat kembali.
Klien mengatakan semalam bisa tidur karena saat ma
tidur halusinasi tidak muncul.
O:
- Klien kooperatif saat mengidentifikasi aktivitas
harian klien
- Menulis jadwal harian

A: Gangguan persepsi sensori: Halusinasi Pendengaran

- Klien mampu menjelaskan cara kontrol halusinasi


dengan teknik thought stopping, minum obat teratur,
bercakap-cakap dengan orang lain dan melakukan
aktivitas harian
P:
Perawat:
- Motivasi klien untuk latihan menghardik dengan
teknik thought stopping secara terjadwal dan saat
halusinasi muncul , minum obat teratur sesuai
dengan prinsip 5 bena minum obat, membiasakan
untuk berinteraksi dengan orang lain untuk
mengontrol halusinasinya dan melakukan aktivitas
sesuai dengan jadwal kegiatan harian.

Rencana Tindak Lanjut:

Melakukan kegiatan latihan cara mengontrol halusinasi


dengan teknik thought stopping, minum obat teratur,
bercakap-cakap dengan orang lain, melakukan ativitas
sesuai dengan jadwal kegiatan harian klien

Anda mungkin juga menyukai