Homeostasis adalah segala upaya yang dilakukan oleh tubuh kita agar lingkungan
hidup sel didalam tubuh kita, yaitu cairan extrasel selalu dalam keadaan statiS dan konstan.
Komponen terbesar dalam tubuh adalah air dan air merupakan pelarut bagi semua zat
terlarut dalam tubuh baik dalam bentuk suspensi maupun larutan. Air tubuh total (TBW,
total body water) yaitu presentase dari berat air dibandingkan dengan berat badan total,
bervariasi menurut jenis kelamin, umur dan kandungan lemak dalam tubuh. Air
membentuk sekitar 60 % berat badan pada orang dewasa, pada orang tua TBW sekitar 45-
50 % dari berat badannya.
Karena lemak pada dasarnya bebas air, maka makin sedikitnya lemak akan
mengakibatkan makin tingginya presentase air dalam berat badan seseorang, sebaliknya
jaringan otot mengandung lebih banyak air. Oleh karena itu bila dibandingkan orang
yang kurus akan mengandung lebih banyak air dari pada orang yang gemuk. Secara
proporsional, wanita mengandung lebih banyak lemak dan lebih sedikit otot
dibandingkan dengan laki-laki, sehingga kandungan airnya lebih sedikit dibandingkan
dengan berat badannya. TBW paling tinggi adalah bayi baru lahir yaitu sekitar 75 % dari
berat badan totalnya, presentase ini akan cepat menurun pada akhir tahun pertama sampai
sekitar 60 %, dan kemudian berangsur-angsur turun sampai mencapai proporsi orang
dewasa pada usia menjelang dewasa.
Tabel 11.1 : prosentase cairan tubuh
Jenis Prosentase cairan tubuh
Cairan Ekstrasel
Adalah cairan yang berada diluar sel dan
cairan ini terus-menerus bercampur. Jumlah
total
cairan di dalam ruangan ekstrasel sekitar 20
%.
Cairan ekstrasel dapat dibagi menjadi :
- Cairan interstitial, yaitu cairan yang
berada dicelah-celah jaringan antar sel.
- Plasma (cairan intra vascular), yaitu
cairan yang berada dalam pembulu
darah (5 %)
- Cairan limfe, yaitu cairan yang berada
didalam pembulu limfe.
- Caiaran trans selular, yaitu cairan
yang berada ditempat-tempat khusus
seperti cairan serebrospinalis, cairan
intraokular, cairan traktus gastro
interstinalis, dan cairan ruang-ruang
potensial.
Cairan ekstrasel disebut juga lingkungan
internal tubuh dan bahwa unsur-unsurnya
diatur dengan seksama sehingga sel-sel
tersebut tetap terendam terus-menerus di
dalam suatu cairan yang mengandung
elektrolit dan bahan gizi yang sesuai untuk
berlangsungnya fungsi sel. Dari dan ke
situlah sel mengambil zat (O2, nutrisi) dan
membuang sisa metabolitnya. Karena cairan
ekstrasel merupakan lingkungan hidup maka
harus dijaga kelestariannya dengan cara
homeostasis agar sel tetap hidup secara baik.
Air dalam tubuh dapat diperoleh dengan dua cara:
1. Dengan minum, diperoleh atau diatur oleh rasa haus dan kebiasaan minum. Pada
bagian hipotalamus dari otak terdapat “pusat minum” yang bereaksi terhadap
dehidrasi.
2. Dengan makan-makanan yang mengandung air
Kehilangan air terbesar melalui ginjal yang merupakan bagian yang tidak dapat dihindarkan,
bagian yang dikendalikan oleh antidiuretik hormon (ADH). ADH dihasilkan di dalam
hipotalamus dan ditransportasikan ke kelenjar pituitari, dari mana dilepaskan sesuai dengan
kebutuhan. Hal tersebut mengatur reabsorpsi air dari tubulus distal ginjal dan juga mengatur
jumlah urin yang diekskresikan.
Kompartemen cairan tubuh yang hilang atau berkurang pertama kali adalah cairan
interstitiel, disusul dengan pergerakan pindah dari cairan intravaskular (plasma). Kedua
kompartemen cairan inilah yang paling cepat perpindahannya. Bila dehidrasi berlangsung
lama maka akan terjadi pergeseran cairan intraselluler keluar sel dan untuk mengatasinya
memerlukan waktu yang lama. Kematian bisa terjadi bila kehilangan cairan ekstrasel 60 %
atau kehilangan cairan intra selluler cukup 30 %.
2. Over hidrasi
Suatu keadaan klinik akibat kelebihan cairan ekstraselluler secara keseluruhan atau
kelebihan cairan baik dalam kompartemen plasma maupun kompartemen cairan interstitiel.
Pemasukan air ekstra yang cepat (pemasukan air 1 liter sekaligus) mengakibatkan
penghambatan ADH dan diuresis air yaitu ekstraksi urine encer dalam volume besar.
a. Berkurangnya jumlah protein plasma
Berkurangnya jumlah protein plasma menyebabkan tekanan osmotik koloid
plasma berkurang, sehingga daya tarik cairan kearah lumen pembulu
darah berkurang. Keseimbangan cairan bergeser kearah jaringan. Contoh : Edema
pada penyakit ginjal nefrotik dimana protein banyak terbuang lewat ginjal yang rusak.
b. Bendungan aliran limfe
Bila aliran limfe terbendung pada suatu bagian tubuh, maka mekanisme
pengembalian molekul-molekul besar seperti protein yang lolos kejaringan kealiran
darah melalui vena subklavia tidak terjadi. Akibatnya molekul-molekul protein tersebut
makin lama makin banyak terkumpul dijaringan interstitiel, sehingga meninggihkan
tekanan koloid osmotik jaringan, kemudian terjadi pergeseran cairan kearah jaringan
interstitiel lebih banyak dari biasanya (edema)
c. Pemeabilitas kapiler yang meningkat
Dinding kapiler bisa berubah menjadi sangat permeabel pada keadaan tertentu
seperti :
- pada bagian tubuh yang mengalami luka bakar.
- Penderita yang mengalami renjatan (shock) dimana secara tiba-tiba permeabilitas
sangat meningkat, plasma berpindah cepat kejaringan, volume vaskular menjadi
kurang, darah yang kembali kejantung berkurang, organ-organ vital kekurangan darah
sehingga bila pertolongan terlambat klien akan mati.Terkena toksin, seperti pada
infeksi oleh kuman clostridium edematiens, racun ini meningkatkan permeabilitas
dinding pembulu darah
d. Ginjal gagal membuang air padahal asupan air minum jumlahnya seperti biasa, maka air
terkumpul didalam badan. Hal ini bisa karena gagal ginjal.
Cairan Elektrolit
Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan non elektrolit.
1. Cairan nonelektrolit
adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik.
Cairan nonelektrolit terdiri dari:
- protein,
- urea,
- glukosa,
- oksigen,
- karbon di oksida
- dan asam organik lainnya.
2. Cairan elektrolit
Garam yang terurai didalam air menjadi satu atau lebih partikel bermuatan, disebut
ion atau elektrolit. Elektrolit tubuh mancakup antara lain adalah:
- Natrium (Na+),
- Kalium (K+),
- Kalsium (Ca+),
- Magnesium (Mg++),
- Klorida (Cl+),
- Bicarbonat (HCO3-),
- Fosfat (HPO4-),
- Sulfat (SO4-).
Larutan elektrolit menghantarkan aliran listrik, ion yang bermuatan positif disebut
kation dan yang bermuatan negatif disebut anion.