Anda di halaman 1dari 23

BIOMEKANIKA

Anna Layla Salfarina, S.Si., M.Sc


PENGUKURAN DAN SATUAN
PENGUKURAN
PENGUKURAN
menentuan kuantitas dimensi suatu
besaran pada suatu sistem dengan
membandingkan dengan satuan dimensi
besaran menggunakan alat ukur
terkalibrasi.

Nilai pembanding tidak pernah diperoleh


sec. pasti  selalu terdapat kesalahan
pengukuran  meminimalisir kesalahan.
PENGUKURAN
Kesalahan penentuan : Meminimalisir error :
• False positif 1. Jenis dan faktor
Error yang penyebab timbulnya
menyatakan pasien kesalahan  ralat
menderita suatu sistematik, ralat
penyakit padahal kebetulan, ralat
tidak.
kekeliruan tindakan.
• False negatif
2. Perhitungan ralat
Error yang
menyatakan pasien 3. Ketepatan,
tidak menderita suatu ketelitian, kesalahan
penyakit,padahal dan ketidakpastian
sebaliknya.
PENGUKURAN
JENIS-JENIS PENGUKURAN

Pengukuran berulang Pengukuran tidak


berulang
Melibatkan sejumlah
Proses pengukuran
pengulangan perdetik, hanya dilakukan
permenit, perjam dan sekali terhadap
sebagainya. individu.
Contoh : pengukuran Contoh : potensi aksi
dari suatu saraf,
pernafasan, denyut mengukur substansi
nadi asing yang keluar dari
ginjal.
BESARAN DAN SATUAN PENGUKURAN
BESARAN  segala sesuatu yang dapat diukur dan
dinyatakan dengan nilai yang memiliki
satuan.

Nilai dan arah: Jenis satuan


1. Besaran vektor : 1. Besaran pokok :
memiliki nilai dan Satuannya telah disusun
arah. dan tdk tersusun atas
2. Besaran skalar : hanya besaran lain.
memiliki nilai saja. 2. Besaran turunan :
kombinasi dari satuan-
satuan besaran pokok.
SATUAN pembanding dalam suatu
pengukuran besaran.

a. Satuan baku : satuan yang telah diakui dan


disepakati pemakaiannya secara internasional atau
disebut dengan satuan internasional (SI).

b. Satuan tidak baku : satuan yang tidak diakui


secara internasional dan hanya digunakan pada
suatu wilayah tertentu.
BIOMEKANIKA
HUKUM DASAR DALAM BIOMEKANIKA
Hukum I Newton
“Sebuah benda dalam
keadaan diam atau F  0
bergerak dengan kecepatan
konstan, akan tetap diam
atau terus bergerak dengan
kecepatan konstan, kecuali
ada gaya-gaya eksternal
yang bekerja pada benda
itu.”
Hukum inersia (Hukum kelembaman)
HUKUM DASAR DALAM BIOMEKANIKA

Hukum II Newton
“Jika suatu gaya luar
total bekerja pada
sebuah benda, maka
benda akan mengalami
percepatan. Arah
percepatan tersebut
sama dengan arah gaya
total. Vektor gaya total
sama dengan massa  F  ma
benda dikalikan dengan
percepatan benda.”
Menggambarkan gerak  gaya
HUKUM DASAR DALAM BIOMEKANIKA

Hukum III Newton


“Ketika suatu benda
memberikan gaya pada
benda kedua, benda
kedua akan memberikan
gaya yang sama besar
tetapi berlawanan arah
terhadap benda yang
pertama.”
Hukum interaksi atau
Hukum aksi reaksi
HUKUM DASAR DALAM BIOMEKANIKA

Gaya Gravitasi atau


Gaya Berat (W)
Galileo  benda-
benda yang
dijatuhkan dekat
dengan permukaan
bumi akan mengalami
percepatan yang sama
jika hambatan udara
diabaikan.
HUKUM DASAR DALAM BIOMEKANIKA

Gaya Normal (N)


Gaya sentuh yang
arahnya selalu
tegak lurus pada
permukaan kontak.
HUKUM DASAR DALAM BIOMEKANIKA

Torsi
Ukuran kuantitatif dari
kecendrungan sebuah
gaya untuk
menyebabkan atau
mengubah gerak rotasi
dari suatu benda.
  Fl
  F r   I
Analogi Hukum II Newton untuk rotasi
HUKUM DASAR DALAM BIOMEKANIKA
Pusat Gravitasi (PG)
Mengasumsikan bahwa seluruh gaya berat (gaya
gravitasi) terkonsentrasi di suatu titik.

xPG 
 mx i i

m i
GAYA PADA TUBUH DAN DI DALAM
TUBUH
Sistem pengumpil kelas Sistem pengumpil kelas
pertama kedua
GAYA PADA TUBUH DAN DI DALAM TUBUH

Sistem pengumpil kelas tiga

W = gaya berat
M = gaya otot
O = titik tumpuan
GAYA PADA TUBUH DAN DI DALAM TUBUH

R = gaya reaksi humerus terhadap ulna


W = gaya berat
M = gaya otot
Cg = pusat gravitasi
GAYA PADA TUBUH DAN DI DALAM TUBUH

Lengan membentuk sudut terhadap bidang


horizontal
GAYA PADA TUBUH DAN DI DALAM TUBUH

Tarikn otot deltoideus


GAYA PADA TUBUH DAN DI DALAM TUBUH
Contoh
Hitung besar gaya
otot yang
diperlukan untuk
menahan beban 10
N, seperti pada
gambar di samping.

Penyelesaian : W  x2  M  x1  0
M  4  10  30
300
M  75 N
4
KEGUNAAN KLINIS
Traksi leher

Traksi kulit
KEGUNAAN KLINIS
Traksi kepala

Traksi tulang
Contoh :
Seorang pasien anak sedang menjalani traksi kulit dimana
ujung-ujung tali yang tergantung pada katrol saling dikaitkan
pada kulit betis kaki pasien dan pemberat. Kulit pada kaki di
atas papan mesin traksi ditarik melalui katrol oleh pemberat
dengan arah vertikal ke bawah. Massa betis kaki pasien (m1) 2
kg dan massa pemberat (m2) 3 kg. Bila koefisien gesek kinetik
badan pasien dengan papan (fk) 0,5 dan gesekan katrol
dengan massa tali diabaikan, hitunglah :
a. Percepatan sistem
b. Tegangan tali
Penyelesaian :
a.  F  m.a b. Perhatikan benda 2
W2  f k  (m1  m2 )a  F  m.a
m2 .g  .m1.g  (m1  m2 )a W2  T  m2  a
3  9,8  0,5  2  9,8  (2  3)a m2  g  T  m2  a
29,4  9,8  5a 29,4 T  3  3,92
a
19,6 T  29,4  11,76
5 T  17,64 N
a  3,92 m/s2

Anda mungkin juga menyukai