Anda di halaman 1dari 15

MATA KULIAH : FALSAFAH KEPERAWATN

PENGAJAR : ILHAM S. KEP., NERS., M. KEP.

PATRICIA BENNER

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

1. Anggi Hapsari Putri


2. Arfah
3. Awiansyah
4. Fitra Aluya
5. Iin Husnia Depi
6. Indrawan Prayuda

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

MATARAM TAHUN 2018


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat dan karuniaNya makalah ini dapat selesai pada waktunya. Makalah tentang
filosofi keperawatan menurut Patricia Benner disusun untuk memenuhi tugas mata
ajar Nursing Theory yang bertujuan untuk memahami tentang filosofi keperawatan.
Penulis juga menyampaikan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu
dalam proses penyusunan makalah ini, khususnya pada dosen mata ajar Nursing
Theory, staf perpustakaan dan teman-teman STIKES Yarsi Mataram. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi teman-teman yang membaca. Kami menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kami mohon kritik dan saran yang bisa membangun demi kesempurnaan
dalam pembuatan makalah.

Mataram, November 2018

Penulis
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR................................................................................................ .i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ..ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Tujuan............................................................................................................ 2
C. Manfaat ......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN………................................................................................ 3
A. Sejarah Dan Latar Belakang Patricia benner................................................. 3
B. Filosofi Patricia Benner................................................................................. 4
C. Penerimaan Oleh Keperawatan……………………............……………......7
D. Kelemahan Teori Patricia Benner………………………………………......9
BAB III KESIMPULAN………………………………...........................................11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filosofi adalah studi mengenai kebijaksanaan, dasar-dasar pengetahuan dan
proses yang digunakan untuk mengembangkan dan merancang pandangan
mengenai suatu kehidupan filosofi memberi pandangan dan menyatakan secara
tidak langsung mengenai sistem keyakinan dan sistem kepercayaan. Setiap filosofi
individu akan dikembangkan dan akan mempengaruhi perilaku dan sikap individu
tersebut. Sesorang akan mengembangkan filososfinya melalui belajar dari
hubungan interpersonal, pengalaman pendidikan formal dan informal, keagamaan,
budaya dan lingkungan.
Filosofi keperawatan merupakan kerangka dasar yang harus dimiliki oleh
seorang perawat sebagai pedoman untuk berpikir, mengambil keputusan dan
bertindak dalam melaksanakan praktik keperawatan pada klien dalam rentang
sehat dan sakit.Filosofi Keperawatan Patricia Benner merupakan keyakinan yang
berasal dari nilai, etik dan moral yang terdapat dalam pemahaman seorang perawat
serta yang mendasari
sifat, perilaku da tindakan keperawatan dalam memberikan layanan
keperawatannya kepada mereka yang membutuhkan.
Jadi teori filosofi keperawatan merupakan konsep keyakinan yang berasal
dari nilai etik bermula dari suatu seni, kemudian menjadi suatu ilmu dan
selanjutnya berkembang menjadi suatu profesi keperawatan. Profesi keperawatan
tidak terlepas dari sains keperawatan untuk terus mengembangkan disiplin
keilmuannya. Sains keperawatan merupakan ilmu yang terus berkembang sesuai
dengan perkembangan respon manusia terhadap lingkungannya (Linberg, Hunter,
Kruszewski, 1994).
Salah satu ahli filosofi yang cukup terkenal dan teorinya banyak digunakan
dalam tatanan pelayanan keperawatan adalah patricia Benner Dalam teori Caring
merupakan esensi utama dalam keperawatan. caring merupakan hal yang utama
karena dengan caring memungkinkan untuk saling memberi dan menerima
bantuan. Caring merupakan inti dari keperawatan, dimana caring disusun oleh
banyak hal yang memungkinkan untuk terus menerus berhubungan. Hubungan
yang terus menerus ini memungkinkan untuk terjadinya hubungan yang saling
menguntungkan. Keperawatan memandang praktek caring memiliki ilmu yang
didasari oleh moral ddan etik serta tanggung jawab.
Berdasarkan hal tersebut kelompok akan membahas tentang Filosofi
keperawatan menurut Patricia Benner serta aplikasinya dalam pelayanan
keperawatan.
B. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Memahami tentang Riwayat Hidup Patricia Benner
2. Memahami filosofi yang dikemukakan oleh Patricia Benner
3. Memahami tentang paradigma keperawatan menurut Patricia Benner
4. Mengidentifikasi Penerimaan teori dan kelemahan teori
C. Manfaat
Penulis berharap dalam penulisan makalah ini :
1. Mengetahui Riwayat Hidup Patricia Benner
2. Mengetahui filosofi yang dikemukakan oleh Patricia Benner
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Latar Belakang Teori Patricia Benner
Patricia Benner dilahirkan di Hampton Virginia USA, pada tanggal 10 Mei
1955. Patricia Benner adalah Profesor di Departemen Fisiologis Keperawatan di
Sekolah Keperawatan di University of California , San Francisco . Dr Benner
menerima gelar sarjana di bidang keperawatan dari Pasadena College, gelar master
dalam keperawatan bedah medis dari University of California , San Francisco, dan
Ph.D.
Dr Benner adalah penulis sembilan buku dan diterjemahkan dalam delapan
bahasa, termasuk Dari Novice untuk Ahli , yang berjudul American Journal of
Nursing Book of the Year untuk pendidikan keperawatan dan penelitian
keperawatan tahun 1984 , dan The Primacy of Caring , ditulis bersama dengan
Judith Wrubel , bernama Kitab Tahun tahun 1990 , juga dalam dua kategori .
Buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam delapan bahasa . Buku-bukunya
terbaru adalah: Fenomenologi Interpretasi : Perwujudan , Caring dan Etika dalam
Kesehatan dan Penyakit , dan The Crisis Care , dengan Susan Phillips , baik yang
diterbitkan pada tahun 1994 , Keahlian dalam Praktek Keperawatan : Caring ,
Penghakiman Klinis , dan Etika , dengan Christine Tanner dan Catherine Chesla ,
juga bernama Book of the Year pada tahun 1996 , dan pengasuhan , dengan
Suzanne Gordon dan Nel Noddings , juga diterbitkan pada tahun 1996 . Yang akan
diterbitkan pada bulan Desember 1998, adalah Kebijaksanaan Klinis dan
Intervensi dalam Perawatan Kritis.
Dr Benner adalah peneliti yang tercatat secara internasional dan dosen pada
pendidikan kesehatan. Karyanya memiliki pengaruh luas pada keperawatan baik di
Amerika Serikat dan internasional , misalnya dalam menyediakan dasar untuk
undangundang baru dan desain untuk praktek keperawatan dan pendidikan bagi
tiga negara di Australia . Dia baru-baru terpilih sebagai rekan kehormatan dari
Royal College of Nursing . Karyanya memiliki pengaruh dalam keperawatan di
bidang praktek klinis dan etikaklinis. Ia telah menjadi staf perawat di bidang medis
- bedah , ruang gawat darurat , perawatan koroner , unit perawatan intensif dan
perawatan di rumah . Saat ini , penelitiannya meliputi studi tentang praktik
keperawatan di unit perawatan intensif dan etika keperawatan.
B. Filosofi keperawatan Patricia Benner
Filosofis keperawatan merupakan keyakinan yang berasal dari nilai, etik, dan
moral yang terdapat dalam pemahaman seorang perawat serta yang mendasari
sifat, perilaku, dan tindakan keperawatan dalam memberikan layanan
keperawatannya kepada mereka yang membutuhkan.
Teori filosofis keperawatan merupakan kumpulan konsep, defenisi dan
usulan yang memproyeksikan sebagai pandangan sistematis atas penomena dengan
merancang hubungan-hubungan khusus diantara konsep- konsep untuk keperluan
penggambaran, penjelasan, perkiraan atau pengendalian fenomena. Paradigma
keperawatan menurut Patricia Benner meliputi :
1. Keperawatan
Menggambarkan sebagai suatu hubungan caring dan kondisi yang
memungkinkan adanya hubungan dan perhatian. Keperawatan dasar dirancang
untuk memungkinkan memberi bantuan dan menerima bantuan. Keperawatan
dipandang sebagai ilmu praktik keperawatan yang didukung oleh adanya aspek
moral dan etik perawatan dan serta tanggung jawab. Benner memahami praktik
keperaawatan sebagai perawatan dan proses belajar dari pengalaman hidup
sehat, sakit dan penyakit yang menggambarkan antara tiga dimensi tersebut.
2. Manusia
Menurut Benner menggunakan fenomena untuk menjelaskan tentang
orang, yang mana ,mereka digambarkan sebagai sesorang yang mampu menilai
dirinya sendiri. Sesorang juga memiliki kemampuan untuk merefleksikan
dirinya dan juga tidak mampu merefleksikan dirinya tentang kesulitan yang
dihadapi didunia.
Menurut Benner manusia mempunyai empat peran utama yaitu :
a. Peran situasi
b. Peran tubuh
c. Peran kepribadian
d. Peran selalu menyesuaikan diri
3. Kesehatan
Fokusnya pada pengalaman hidup sehat dan sakit. Sehat didefinisikan
sebagai apa yang dapat dinilai, sedangkan kesejahteraan adalah pengalaman
mausia selama masa sehat sedangkan penyakit adalah apa yang dinilai pada
tingkat fisik.
4. Lingkungan
Benner menggunakan istilah situasi dari pada lingkungan sosial dengan
definisi dan kebermaknaan sosial. Mereka menggunakn istilah situasi yang
memiliki makna yang didefiniskan oleh orang yang berinteraksi, memamknai
dan memahami situasi. Meurut individu situasi itu dibatasi oleh cara individu.
Falsafah keperawatan menurut Patricia Benner
Kepedulian (caring) adalah inti dari keperawatan. Mengedepankan tentang
apa ; kemampuan berhubungan dan kepedulian yang menghasilkan bantuan
yang berkualitas. Benner menjelaskan seara sistematis lima tahap penguasaan
keterampilan praktek Novice (pemula), Advance Beginner (pemula lanjut),
competent (kompeten), proficient (pengusai), dan expert (ahli).
Teori “From Novice To Expert” yang dikembangkan oleh Patricia
Benner diadaptasi dari “Model Dreyfus” yang dikemukakan oleh Hubert
Dreyfus dan Stuart Dreyfus. Teori From Novice to Expert menjelaskan 5
tingkat/tahap peran dan perkembangan profesi meliputi:
1. Novice
Seseorang tanpa latar belakang pengalaman pada situasinya. Perintah
yang jelas dan atribut yang obyektif harus diberikan untuk memandu
penampilannya. Di sini sulit
untuk melihat situasi yang relevan dan irrelevan. Secara umum level ini
diaplikasikan untuk mahasiswa keperawatan, tetapi Benner bisa
mengklasifikasikan perawat pada level yang lebih tinggi ke novice jika
ditempatkan pada area atau situasi yang tidak familiar dengannya.
2. Advance Beginner
Advance Beginner dalam Model Dreyfus adalah ketika seseorang
menunjukkan penampilan mengatasi masalah yang dapat diterima pada
situasi nyata. Advance beginner mempunyai pengalaman yang cukup untuk
memegang suatu situasi. Kecuali atribut dan ciri-ciri, aspek tidak dapat
dilihat secara lengkap karena membutuhkan pengalaman yang didasarkan
pada pengakuan dalam konteks situasi. Fungsi perawat pada situasi ini
dipandu dengan aturan dan orientasi pada penyelesaian tugas. Mereka akan
kesulitan memegang pasien tertentu pada situasi yang memerlukan
perspektif lebih luas. Situasi klinis ditunjukkan oleh perawat pada level
advance beginner sebagai ujian terhadap kemampuannya dan permintaan
terhadap situasi pada pasien yang membutuhkan dan responnya. Advance
beginner mempunyai responsibilitas yang lenih besar untuk melakukan
manajemen asuhan pada pasien, sebelumnya mereka mempunyai lebih
banyak pengalaman. Benner menempatkan perawat yang baru lulus pada
tahap ini.
3. Competent
Menyelesaikan pembelajaran dari situasi praktik aktual dengan
mengikuti kegiatan yang lain, advance beginner akan menjadi competent.
Tahap competent dari model Dreyfus ditandai dengan kemampuan
mempertimbangkan dan membuat perencanaan yang diperkenalkan untuk
suatu situasi dan sudah dapat dilepaskan. Konsisten, kemampuan
memprediksi, dan manajemen waktu adalah penampilan pada tahap
competent. Perawat competent dapat menunjukkan reponsibilitas yang lebih
pada respon pasien, lebih realistik dan dapat menampilkan kemampuan kritis
pada dirinya. Tingkat competent adalah tingkatan yang penting dalam
pembelajaran klinis, karena pengajar harus mengembangkan pola terhadap
elemen atau situasi yang memerlukan perhatianyangdapatdiabaikan.
4. Proficient
Perawat pada tahap ini menunjukkan kemampuan baru untuk
melihat perubahan yang relevan pada situasi, meliputi pengakuan dan
mengimplementasikan respon keterampilan dari situasi yang dikembangkan.
Mereka akan mendemonstrasikan peningkatan percaya diri pada
pengetahuan dan keterampilannya. Pada tingkatan ini mereka banyak terlibat
dengan keluarga dan pasien.
5. Expert
Benner menjelaskan pada tingkatan ini perawat expert mempunyai
pegangan intuitive dari situasi yang terjadi sehingga mampu
mengidentifikasi area dari masalah tanpa kehilangan pertimbangan waktu
untuk membuat diagnosa alternatif dan penyelesaian. Perubahan kualitatif
pada pada expert adalah “mengetahui pasien” yang berarti mengetahui tipe
pola respon dan mengetahui pasien sebagai manusia.
Aspek kunci pada perawat expert adalah:
a. Menunjukkan pegangan klins dan sumber praktis
b. Mewujudkan proses know-how
c. Melihat gambaran yang luas
d. Melihat yang tidak diharapkan
C. Penerimaan Oleh Keperawatan
1. Praktek keperawatan
Benner menggambarkan praktek klinik keperawatan menggunakan
pendekatan interpretasi fenomenologi. From Novice to Expert (1984) berisi
beberapa contoh aplikasi dalam penerapan metodenya di beberapa situasi
praktek ( Dolan et all, 1984). Awalnya, benner menggunakan pendekatan
promosi, jenjang perawat klinik, program untuk lulusan perawat yang baru dan
seminar untuk mengembangkan pengetahuan klinik. Simposium berfokus pada
keunggulan pada praktek keperawatan yang dilaksanakan untuk pengembangan
staff, pengenalan, dan penghargaan sebagai salah satu jalan untuk
mendemonstrasikan perkembangan pengetahuan klinik dalam praktek (Dolan,
1984).
Setelah itu metode benner banyak diadopsi oleh para praktisi
keperawatan misalnya Fenton (1984) menggunakan pendekatan Benner dalam
sebuah studi ethnography untuk penampilan perawat klinik spesialis.
Penemuannya terdiri dari identifikasi dan deskripsi kompetensi perawat untuk
mempersiapkan perawat mahir. Balasco dan Black (1988) and silver (1986)
menggunakan metode Benner untuk membuat pedoman pembedaan
pengembangan klinik dan jenjang karir dalam keperawatan. Farrell and
Bramadat (1990) menggunakan paradigma analisa kasus Benner dalam proyek
kolaborasi antara universitas pendidikan keperawatan dan rumah sakit
pendidikan untuk mendalami perkembangan klinik yang sesuai dengan skill
dalam praktek yang nyata.
Benner mengembangkan banyak literature yang berfokus pada praktek
keperawatan dan melakukan publikasi karyanya tersebut (Benner, 1984, 1985,
1987, benner et all, 1999). Benner mengedit The American Journal of Nursing
sejak 1980. Dan pada tahun 2001, dia mulai mengedit sebuah seri yang berjudul
Current Controversies in Critical Care pada The American Journal of Nursin
2. Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, model Benner banyak digunakan sebagai acuan
oleh para pendidik untuk mempelajari setiap level perawat dari novice sampai
expert dan mempelajari perbedaan masing masing level sehingga memberikan
pengalaman pembelajaran kepada mahasiswa keperawatan.
Benner (1982) mengkritisi tentang konsep competency-based testing
yang berlawanan dengan kompleksitas keahlian dan tingkat keahlian yang
dijelaskan dalam Model Dreyfus dan 31 kompetensi yang dijelaskan oleh
AMICAE (Benner, 1984). Dalam Expertise In Nursing Practice , Benner dan
kolega (1996) menekankan pentingnya pembelajaran skill dan perawatan
melaui pengalaman praktis, penggunaan ilmu pengetahuna dalam praktek, dan
dengan pendidikan formal. Dalam Clinical Wisdom in Critical Care, Benner
dan kolega (1999) memberikan perhatian yang besar pembelajaran berdasarkan
pengalaman dan mempresentasikan bagaimana cara mengajar. Mereka
mendisain CD ROM interaktif untuk melengkapi buku
3. Penelitian
Metode Benner banyak digunakan sebagai acuan penelitian dalam bidang
keperawatan. Sebagai contoh Fenton (1984, 1985) menggunakan model Benner
dalam penelitian pendidikan. Lock dan Gordon (1989) yang membantu proyek
AMICAE, yang mengembangkan pembelajaran inquiry dalam model formal
yang digunakan dalam praktek keperawatan dan medis. Mereka menyimpulkan
bahwa model formal memberikan petunjuk mengenai pelayanan langsung,
pengetahuan dan hasil yang diinginkan
D. Kelemahan Teori Patricia Benner
1. Teori Patricia Benner diadaptasi dari “Model Dreyfus” yang dikemukakan oleh
Hubert Dreyfus dan Stuart Dreyfus. Teori From Novice to Expert menjelaskan
5 tingkat/tahap akuisisi peran dan perkembangan profesi meliputi: Novice,
Advance Beginner, competent, proficient, dan expert. Model ini relative simple
dengan hanya membagi tingkat kemahiran perawat dalam 5 tahap dan hal itu
memerlukan identifikasi tingkat praktek keperawatan dari gambaran perawat
secara individu dan dari observasi praktek klinik yang sebenarnya .
2. Teori From Novice to Expert mempunyai karakteristik yang universal yang
tidak dibatasi oleh umur, penyakit, kesehatan atau lokasi praktek keperawatan.
Untuk interpretasi model ini dalam praktek keperawatan digunakan sebagai
kerangka kerja saja sedangkan penerapannya dibatasi oleh situasi praktek
keperawatan, sehingga diperlukan pemahama yang kompetensi 5 level perawat
tersebut dan kemampuan mengidentifikasi karakteristik dan tujuan disetiap
level.
3. Model Benner ini hanya dibuktikan dengan menggunakan metodologi kualitatif
yang terdiri dari 31 kompetensi, 7 domain praktek keperawatan dan 9 domain
perawatan kritis. Dengan pendekatan kualitatif, benner menganggap sebagai
hipotesis generating (penyebab) daripada hipotesis testing, maka dari itu perlu
dibuktikan dengan pendekatan alternative lain selain kualitatif.
4. Perspektif Benner adalah fenomenologi dan bukan kognitif. Model Benner
didasarkan pada data based research yang mendukung pengembangan praktek
keperawatan.
BAB III

KESIMPULAN

1. Dalam tatanan pelayanan teori ini memberikan pemahaman profesi tentang apa
artinya menjadi seorang ahli, Patricia memperkenalkan konsep bahwa perawat
ahli mengembangkan keterampilan dan pemahaman tentang perawatan pasien
dari waktu ke waktu melalui pendidikan dasar serta banyaknya pengalaman.
2. Seorang perawat diberi tanggung jawab dan wewenang sesuai dengan tingkatan
kompetensi yang dimilikinya (jenjang karir perawat).
3. Di tatanan pelayanan pengembangan karir klinik bisa di terapkan sesuai dengan
tahapan jenjang karir
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry.2009. Fundamental of Nursing edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.
Tomay & Alligood. Nursing Theory Utilization & Application third edition. Mosby.
2006
Wirda U. From Novice to Expert : Exellence and Power in Clinical Nursing Practice

Anda mungkin juga menyukai