B. KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
1. Natrium
a) Keseimbangan.
Sumber utama natrium adalah makanan. Asupannya bervaria si
mulai dari 4 g smapai 20 g nacl. Natrium dikeluarkan melalui kulit,
ginjal, dan gastroinstetinal.
Keseimbangan natrium positif terjadi ketika asupan melebihi
keluaran. Akrena air yang terikat dengan natrium, maka volume
CES dan plasma akan meningkat. Retensi air dan natrium dapat
mengakibatkan penambahan berat badan dan terjadinya edema.
Gagal jantung komgesitif atau penyakit ginjal adalah kondisi-
kondisi klinis yang dapat menyebabkan keseimbangan natrium
positif.
Keseimbangan natrium negatif terjadi jika keluaran melebihi
asupan. Peningkatan kehilangan natrium menyebabkan penurunan
volume CES dan plasma dengan disertai tekanan darah rendah dan
sirkulasi yang tidak memadai.
b) Pengaturan Natrium
Dalam tubuh terjadi terutama melalui ekskresi natrium oleh
ginjal bukannya melalui asupan natrium. Faktor-faktor yang
mempengaruhi mekanisme ginjal meliputi gangguan pada volume
darah, tekanan darah, atau natrium plasma.
Laju filtrasi glomerular mengatur jumlah natrium yang difiltrasi
sebagai contoh penurunan tekanan darah mengakibatkan refleks
vasokonstriksi arteriol aferen yang mengurangialiran darah dalam
glomerolus. Akibatnya, laju filtrasi glomerular menurun, jumlah
natrium yang difiltrasi berkurang, jumlah natrium dan air yang
disekresikan berkurangsehingga simpanan garam dan air akan
meningkatkan tekanan darah. Sebaliknya, peningkatan kadar
natrium darah disertai peningktan tekanan darah pada akhirnya
akan meningkatkan laju filtrasi glomerular dan ekskresi natrium
dan air.
Aldosteron menstimulasi reabsorpsi ion natrium dari tubulus
pengumpul dan saluran distal ginjal serta dari kelenjar keringat,
kelenjar saliva, dan saluran gastroinstsetinal. Yang akan
meningkatkan ekskresi ion kalium dan hidrogen pada tubulus
kontortus distal dan duktus pengumpul. Kenadali pada sekkresi
aldosteron memiliki beberapa komponen.
2. Kalium
Kalium adalah kation intraselular utama(95%), yang penting dalam
aktivitas listrik saraf dan jaringan otot. Ion ini mempertahankan
osmolalitas dalam sel dan penting dalam metabolisme selular. Ion ini secra
normal dikonsumsi dan disekresikan dalam jumlah yang seimbang, yaitu
10 % dari asupan harian dieksresikan dalam feses dan 90% dalam urine.
Kalium dalam CES mempengaruhi keseimbangan cairan. Kadar kalium
dalam darah dikendalikan oleh aldosteron. Sementara hormon lain
menstimulasi asupan selular terhadap kalaium adalah insulin dan
epinafrin.
3. Kalsium dan fosfat
Kalsium pada dasrnya adalah elektrolit ekstraselular. Sebagaian besar
kalsium (99%) berada dalam rangka, tempatnya berikatan dengan fosfat
dlam membentuk kristal hidroksiapatit matriks. Sisanya berada di CES dan
sejumlah jaringan. Selain peran struktural dalam tulang dan gigi kalsium
CES diatur secara seksama karena penting dalam molalitas sel, pembekuan
darah, kontraksi otot, konduksi saraf, respon hormonal, dan proses
sekretorik.
Konsentrasi fosfat dalam CIS tinggi dan dalam CES rendah. Produk
konsentrasi kalsium dan fosfat dalam plasma akan tetap konstanwalaupun
ada peningkatan atau penurunan salah satu ion. Umumnya perubahan
konsentrasi fosfat dalam CES hanya memiliki sedikit atau bahkan tidak
memiliki efek fisiologis.
Keseimbangan, faktor yang mempengaruhi jumlah kasium dalam
plasma adalah jumlah kalsium yan dikonsumsi, jumlah yang diabsorpsi dai
saluran pencernaan, dan jumlah yang dieksresikandalam feses dan urine.
Pengaturan konsentrasi kalsium dalam CES dan plasma darah terutama
dilakuan memlauui mekanisme hormonal. Hormon paratiroid
messtimulasian osteoklas dalam tulang untuk melepaskan kalsium dan
fosfat ke dalam CES. Hormon ini meningkatkan ar\bsorpsikalsium dari
saluran pencernaan dan reabsorpsi dari tubulus ginjal, juga menurunkan
eksresi kasium. Konsentrasi kalsium darah yang rendah akan
menstimulasikan pelepasan hormon paratiroid.
Kalsitonin dari kelenjar tiroid dilepas untuk merespons konsentrasi
kalsium drah yang tinggi. Kalsitonin menghambat osteoklas dan
menstimulasi oosteoblas untuk membentuk tulang.
Vitamin d, esensial untuk pembentukan tulang baru diaktivasi oleh
hormon tiroid. Vitamin ini meningkatkan absorpsi kalsium dari saluran
pencernaan dan reabsorpsi dari tubulus ginjal.. modulator lain untuk
kadarkasium dalam darah antara lain stres mekanis pada tulang, aktivitas
muskular yang berat dan lama, perubahan pH darah, dan juga dipengaruhi
hormon kelamin
4. Anion lain
Seperti klorida dan bikarbonat diatur bersamaan dengan pengaturan ion
natrium dan keseimbangan asam-basa tubuh. Sulfat, nitrat, dan laktat
memiliki maksium transfor (transfor maximum [Tml]). Jika maksium
transfornya terlewati, ion yang berlebihan akan disekresikan.
C. KESEIMBANGAN ASAM-BASA
Tinjauan singkat
Asam adalah setiap senyawa kimia yang melepas ion hidrogen ke suatu larutan
atau ke senyawa basa. Contoh asam dalam tubuh manusia antara laian asam
klorida, asam asetat, atau iun amonium (NH4+).
Basa adalah senyawa kimia yang menerima ion hidrogen. Contoh basa antara
lain adalah natrium hidroksida, kalium hidroksidadan ion bikarbonat.
Asam atau basa kuat adalah senyawa yang terurai secara keseluruhan saat
dilarutkan dengana air dan menghasilkan sejumlah ion hidrogen semaksimal
mungkin
Asam atau basa lemah adalah senyawa yang hanya sedikit terurai saat
dilarutkan dalam air dan hanya menghasilkan sedikit ion hidrogen.
Buffer asam-basa adalah larutan yang terdiri dari dua atau lebih zat kimia yang
mencegah terjadinya perubahan yang signifikan pada konsentrasi ion hidrogen
(pH) jika asam atau basa ditambahkan ke dalam larutan tersebut. Sistem buffer
terdiri dari asam lemah seperti asam karbonat dan garam asam seperti natirum
bikarbonat. Tujuan dari sistem buffer adlah untuk mengganti asam lemah dengan
asam kuat, atau mengganti basa lemah dengan basa kuat.
D. PENGATURAN HOMEOSTASIS
Homeostasis adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan atau terhadap
lingkungan internal atau eksternal yang senantiasa berubah sebagai suatu kunci
keberhasilan, bertahan dan tetap hidup, atau suatu keadaan seimbang yang
sifatnya dinamis, yang dipertahankan tubuh melalui pergeseran dan penyesuaian
atau adaptasi terhadap ancaman yang berlangsung secara konstan.
Homeostatis adalah Proses yang terjkadi dalam organism hidup untuk
mempertahankan lingkungan intern ini dalam kondisi agar optimal bagi
kehidupan organisme. Jadi, kesimpulan dari homeostasis adalah Suatu proses
perubahan yang terus menerus atau suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan
keseimbangan dalam menghadapi kondisi yang dialaminya yang sifatnya dinamis
yang berlangsung secara konstan, dan terjadi pada setiap organisme.
Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalamai stress sehingga
tubuh secara alamiyah akan melakukam mekanisme pertahanan diri untuk
menjaga kondisisi nyang seimbang.
Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu
system endokrim dan saraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat
terjadi dalam tubuh manusia.
Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui 4
cara diantaranya:
1.Self regulation dimana sistem ini terjadi secara ototmatis pada orang yang sehat
seperti dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
2. Berkompensasi yaitu tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidak normalan
dalam tubuh sebagai contoh apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin
maka proses dalam tubuh khususnya pembuluh darah akan mengalami kontraksi
pembuluh darah perifer dan merangsang pada pembuluh darah bagian dalam
untuk meningkatkan kegiatan pada otot yang akhirnya menggigil yang dapat
menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil.
3. Dengan cara system umpan balik negative, proses ini merupakan
penyimpangan dari keadaan normal segera dirasakan dan diperbaiki dalam tubuh
dimana apabila tubuh dalam keadaan tidak normal akan secara sendiri
mengadakan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan dari keadaan yang
ada. Cara umpam balik untuk mengkoreksi untuk ketidak seimbangan fisiologis ,
hal ini dapat dicontohkan apabila seseorang terjadi hipoksia akan terjadi proses
peningkatan denyut jantung yang cepat untuk membawa darah dan oksigen yang
cukup kesel tubuh.
4. Pengaturan fisiologis digunakan untuk mengembalikan keadaan normal apabila
terganggu.pengaturan sifat pendaparan dilakukan oleh ginjal dan pernafasan.
Cairan tubuh merupakan objek homeostasis karena dalam cairan tubuh diatur
keseimbangan bermacam-macam elektrolit.
Homeostasis juga mengatur keseimbangan asam dan basa. Cairan tubuh diatur
agar suhunya selalu konstan 370C dengan cara mekanisme produksi dan
pelepasan panas. Contoh homeostasis yang ringkas ialah:Apabila cuaca panas,
sistem kulit akan merespon dengan mengeluarkan peluh melalui kelenjar keringat
pada epidermis kulit untuk mencegah suhu darahnya meningkat, pembuluh darah
akan mengembang untuk mengeluarkan panas ke sekitarnya, hal ini juga
menyebabkan kulit berwarna merah. Apabila kadar glukosa dalam darah telah
habis atau berkurang dari jumlah tertentu, hati akan dirangsang oleh insulin untuk
mengubah glikogen menjadi glukosa supaya dapat digunakan sebagai tenaga
untuk kontraksi otot.
Organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis antara lain:
Hati
Ginjal
Kulit
Tubuh kita melakukan sistem pengaturan dengan sistem umpan balik. Sistem
umpan balik adalah suatu siklus yang memantau tubuh kita, mengevaluasi,
mengubah, memantau kembali, mengevaluasi kembali, dan demikian seterusnya
sampai tercapai kondisi homeostasis. Sistem umpan balik terdiri dari 3 komponen,
yaitu reseptor, pusat kontrol, dan efektor.
Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap sistem tubuh ikut berperan dalam
mempertahankan homeostasis, sehingga lingkungan yang diperlukan untuk
kelangsungan hidup dan fungsi semua sel yang membentuk tubuh dapat
dipertahankan.
4. pH.
6. Suhu.
Terdapat sebelas sistem tubuh utama yang berkontribusi terpenting dalam untuk
homeostasis
4. Sistem kemih, mengeluarkan kelebihan garam, air, dan elektrolit lain dari
plasma melalui urin, bersama zat-zat sisa selain CO2.
5. Sistem rangka, memberi penunjang dan proteksi bagi jaringan lunak dan
organ-organ. Sistem ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan
kalsium(Ca++).
7. Sistem integumen, sebagai sawar protektif bagian luar yang mencegah cairan
internal keluar dari tubuh dan mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh.
Sistem ini juga penting dalam mengatur suhu tubuh.
8. Sistem imun, mempertahankan tubuh dari serangan benda asing dan sel-sel
tubuh yang telah menjadi kanker. Sistem ini juga mempermudah jalan untuk
perbaikan dan penggantian sel yang tua atau cedera.
9. Sistem saraf adalah salah satu dari dua sistem pengatur(kontrol) utama
tubuh. Sistem ini sangat penting terutama untukmendeteksi dan mencetuskan
reaksi terhadap berbagai perubahan lingkungan intrnal. Sistem ini juga
bertanggung jawab atas fungsi lain yang lebih tinggi yang tidak seluruhnya
ditujukan untuk mempertahankan homeostasis.
10. Sistem endokrin adalah sistem kontrol utama lainnya. Sistem ini terutama
penting untuk mengontrol konsentrasi zat-zat gizi dan, dengan menyesuaikan
fungsi ginjal, mengontrol volume serta komposisi elektrolit lingkungan internal.
11. Sistem reproduksi, tidak esensial bagi homeostasis. sehingga tidak penting
bagi kelangsungan hidup individu, akan tetapi sistem ini penting bagi
kelangsungan hidup suatu spesies
Contoh Kasus
Ny.Z, Umur 46 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan lemah, haus.
Pada pemeriksaan fisik didapat tekanan darah 80/65 mmhg, nadi 120 x/m lemah
dan dalam. Mukosa mulut kering, tirgor menurun, kesadaran apatis, kulit dingin
dan lembab, mata cekung. Berat badan dan tinggi badan sebelum sakit 50 kg /
150 cm. Hasil laboratorium Kalium : 2,9 mEq/liter, Natrium : 125 mEq/liter.
a. Dehidrasi.
Dehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan air yang disertai output
yang melebihi intake sehingga jumlah air pada tubuh berkurang. Meskipun yang
hilang adalah cairan tubuh, tetapi dehidrasi juga disertai gangguan elektrolit
b. Shock
Shock adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh defisienci sirkulasi akibat
disparitas(ketidakseimbangan ) antara volume darah dan ruang vaskuler.
Kesimpulan
Manusia sebagai organisme multiseluler dikelilingi oleh lingkungan luar
(milieu exterior) dan sel-selnya pun hidup dalam milieu interior yang berupa
darah dan cairan tubuh lainnya. Keseimbangan cairan sangat diperlukan oleh
tubuh kita, agar tubuh kita dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Pengaturan
keseimbangan cairan perlu memperhatikan 2 (dua) parameter penting, yaitu:
volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol
volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan
mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan
cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran
garam dan air dalam urin sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan
kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut. Ginjal juga turut berperan dalam
mempertahankan keseimbangan asam-basa dengan mengatur keluaran ion
hidrogen dan ion bikarbonat dalam urin sesuai kebutuhan. Selain ginjal, yang
turut berperan dalam keseimbangan asam-basa adalah paru-paru dengan
mengekskresi ion hidrogen dan CO2, dan sistem dapar (buffer) kimia dalam
cairan tubuh.