Anda di halaman 1dari 68

KONSEP

KEBUTUHAN
CAIRAN
DAN
OLEH
Ns. Missesa, M.Kep, Sp.Kep.J
ELEKTROLIT
DISTRIBUSI CAIRAN DALAM
TUBUH
1. Cairan ekstra sel (CES)
(a) Cairan interstitial (CI): cairan
diantara sel, sekitar 15% berat
tubuh.
(b) Cairan intra vaskular (CIV): terdiri
dari plasma (cairan limfe) dan
darah, menyusun 5% berat tubuh.
2. Cairan intra sel (CIS):
Cairan dalam membran sel,
membentuk 40% berat tubuh.
KOMPOSISI CAIRAN DALAM
TUBUH
• Elektrolit : senyawa yang jika larut dalam air akan
pecah menjadi ion dan mampu membawa muatan
1 listrik .

• Mineral: senyawa jaringan dan cairan tubuh


2

• Sel: unit fungsional dasar dari jaringan tubuh,


3
Elektrolit
 Kation : elektrolit yang mempunyai
muatan positif
Kation ekstraseluler utama : natrium (Na+),
Kation intraselular utama : kalium (K+).
Sistem pompa terdapat di dinding sel tubuh
yang memompa natrium ke luar dan kalium
ke dalam sel

 Anion: elektrolit yang mempunyai muatan


negatif.
Mineral
Berfungsi dalam:
 mempertahankan proses fisiologis;
 sebagai katalis dalam respons saraf,
kontraksi otot, dan metabolisme zat gizi;
 mengatur keseimbangan elektrolit dan
produksi hormon, menguatkan struktur
tulang.
Bagaimana pergerakan
Cairan Tubuh
1 •Osmosis
2 •Difusi
3 •Filtrasi
4 •Transport Aktif
PROSES PERPINDAHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Gerakan Air dan Zat Terlarut:
1. Membran
• Setiap kompartemen cairan
dipisahkan oleh membran permeabel
selektif yang memungkinkan gerakan
air dan beberapa zat terlarut.
• Meskipun molekul kecil seperti urea
dan air bergerak dengan bebas
diantara semua kompartemen.
• Substansi tertentu sedikit bergerak.
• Permeabilitas membran yang
selektif membantu untuk
mempertahankan komposisi unik
dari setiap kompartemen
sementara memungkinkan gerakan
nutrien dari plasma ke sel-sel dan
gerakan produk sisa ke luar dari sel
dan akhirnya ke dalam plasma
Membran semipermiabel
tubuh meliputi :
 Membran sel : memisahkan Cairan intra sel dari cairan
insterstitiil dan terdiri dari lipid dan protein.

 Membran kapiler : memisahkan cairan intra vaskuler dari


cairan interstitiil.

 Membran epitelial : memisahkan cairan interstitiil dan


cairan intra vaskuler dari cairan trans sel. Contoh dari
membran epitelial meliputi epitelium mukosa dari
lambung dan usus, membran sinovial, dan tubulus ginjal.
Proses Transport
 Difusi : Proses ketika materi padat, partikel
berpindah dari daerah berkosentrasi
tinggi ke daerah berkosentrasi rendah shg
distribusi cairan di dlm cairan mjd merata
Substansi terlarut
 Kons. Tinggi Kons.
Rendah

Membran
permeabel
Faktor-faktor yg dpt mempengaruhi difusi
:
a. Suhu : berbanding lurus
b. Konsentrasi partikel : berbanding lurus
c. Ukuran molekul : berbanding terbalik
d. Berat molekul dari partikel :
berbanding terbalik
e. Area permukaan yang tersedia untuk
difusi (luas permukaan membran) :
berbanding lurus
f. Jarak lintas dimana massa partikel
harus berdifusi : berbanding terbalik
Osmosis
 Osmosis : perpindahan pelarut murni mll
membran semipermeabel yg berpindah
dr larutan yg memiliki kosentrasi tinggi
 Kons. Tinggi ke Kons. Rendah

Substansi terlarut H20

H20

Membran
permeabel
Kecepatan osmosis dipengaruhi
oleh:
 Konsentrasi solut di dalam larutan.
 Suhu larutan,
 Muatan listrik solut,
 Perbedaan antara tekanan osmosis yang
dikeluarkan oleh larutan.
Macam-macam sifat larutan :
1. Isotonik adalah suatu larutan yang
osmolalitasnya sama dengan plasma darah.
Pemberian larutan isonik melalui intravena akan
mencegah perpindahan cairan dan elektrolit dari
kompartemen intrasel.

2. Hipotonik adalah suatu larutan yang memiliki


konsentrasi solut lebih rendah dari plasma,
sehingga akan membuat air berpindah ke dalam
sel.

3. Hipertonik adalah suatu larutan yang memiliki


konsentrasi solut lebih lebih besar dari
plasma, sehingga akan membuat air keluar dari
dalam sel.
3. Transport aktif
Difusi sederhana tidak akan terjadi jika
tak ada listrik atau gradien konsentrasi
yang dibutuhkan.

Energi diperlukan agar substansi dapat


pindah dari area sederhana tidak akan
terjadi jika tak ada listrik atau gradien
konsentrasi yang dibutuhkan.
Energi diperlukan agar substansi dapat
pindah dari area berkonsentrasi lebih
rendah atau sama ke area dengan
konsentrasi sama atau lebih besar
4. Filtrasi

Gerakan air dan zat terlarut dari area dengan tekanan


hidrostatik tinggi ke area dengan tekanan hidrostatik
rendah.

Proses ini bersifat aktif di dalam bantalan kapiler,


tempat perbedaan tekanan hidrostastik atau gradien
yang menentukan perpindahan air, elektrolit dan
substansi terlarut lain yang berada diantara cairan
kapiler dan cairan interstitial.
PENGATURAN CAIRAN TUBUH

1. Intake cairan
Diatur melalui mekanisme rasa haus oleh
pusat rasa haus di hipotalamus akibat
hemokonsentrasi dan penurunan volume
darah

Faktor lain yang mempengaruhi pusat rasa


haus adalah keringnya membran mukosa
faring dan mulut, angiotensin II, kehilangan
kalium dan faktor-faktor psikologis.
Faktor yg mempengaruhi rasa
haus
Pe↑
osmolalitas
plasma

Keringnya Pe
membran Vol
mukosa plasma

HAUS

Angiotensi Hilangnya
II Kalium

Psikologis
Rata-rata intake cairan
Air minum

• 1500-2500 ml

Air dr makanan

• 750 ml

Air hasil oksidasi (metabolisme)

• 300 ml
Metabolisme Oksidatif
 Proses oksidasi terhadap karbohidrat,
protein dan lemak yang dapat
menghasilkan air kira-kira 300 ml.
Namun jumlah air ini belum cukup untuk
mengkompensasi kehilangan cairan yang harus
dikeluarkan oleh tubuh, sehingga masih
memerlukan tambahan dari oral, parenteral
atau enteral.
 Air
metabolisme diperkirakan sebesar
5 % X Berat badan
Cairan oral

 Intakecairan per oral setiap hari kira-


kira 1500-2500 ml.

 Masukan cairan sangat bervariasi yang


salah satunya akan diatur oleh
mekanisme rasa haus.
Makanan padat

Intake makanan setiap hari mengandung


cairan kira-kira 750 ml.

Contoh, daging kira-kira kandungannya


airnya 70%, buah-buahan dan sayur
kandungan airnya lebih dari 90%.
Terapi cairan

Tambahan cairan juga dapat diberikan


melalui parenteral maupun enteral.

Untuk pemberian cairan melalui parenteral


maupun enteral dapat di hitung sesuai
dengan jumlah yang sudah ditentukan.
Output cairan

Ginjal
 Ginjal merupakan regulator utama
keseimbangan cairan dan elektrolit.

 Pada orang dewasa, ginjal setiap menit


menerima sekitar 125 ml plasma untuk
disaring dan memproduksi urine sekitar 60 ml
(40 sampai 80 ml) dalam setiap jam atau 1,5
liter dalam sehari.
 Pada anak-anak ginjal akan memproduksi
urine kira-kira 0,5 ml/kgBB/jam.

 Jumlah urine yang diproduksi ginjal


dipengaruhi oleh hormon antideuretik dan
aldosteron.

 Volume,komposisi dan konsentrasi urine


sangat bervariasi dan akan tergantung
pada penambahan dan kehilangan cairan.
Kulit

Kehilangan air melalui kulit


terutama diatur oleh system saraf
simpatis, yang mengaktifkan
kelenjar keringat.

Stimulasi kelenjar keringat dapat


dihasilkan dari olahraga otot,
peningkatan suhu lingkungan, dan
Cairan tak kasat mata (DARI
KULIT)

 Kehilangan evaporatif dari kulit


dan terjadi tanpa kesadaran
individu. Rata-rata hilangnya air
yang tidak terasa dari kulit orang
dewasa sekitar 6 ml/kg/24 jam

 Kehilangan cairan tak kasat mata


dapat meningkat pada keadaan
tertentu misalnya demam, bayi
dengan BBLR dan lain-lain.
Cairan kasat mata (IWL)
 Pengeluaran cairan melalui keringan yang
berlebihan dan dapat dirasakan oleh individu.

 Jumlah pengeluaran keringat yang dapat


dirasakan ini berhubungan dengan banyaknya
olah raga, suhu lingkungan, dan aktivitas
metabolic.

 Cairan kasat mata, tidak mengandung elektrolit


dalam jumlah yang bermakna. Pengeluaran
cairan kasat mata dapat mencapai 1000 ml atau
lebih dalam 24 jam.
Paru-Paru

 Paru-parujuga dapat mengalami


kehilangan air yang tidak dapat
dirasakan dengan jumlah-rata-rata
350-400 ml per hari.

 Jumlah
ini dapat meningkat
sebagai respons terhadap adanya
perubahan frekuensi dan
kedalaman pernafasan.
Saluran Gastrointestinal

 Rata-rata kehilangan cairan dari


saluran pencernaan adalah sekitar
100 ml/hari.
 Muntah atau diare akan
meningkakan kehilangan cairan
karena hal tersebut mencegah
absorbsi normal air dan elektrolit
yang telah disekresi melalui roses
pencernaan.
PROSES KEPERAWATAN
Pengkajian FAKTOR RESIKO
1) Usia: sangat muda, sangat tua
2) Penyakit kronik: kanker, penyakit
kardiovaskular (gagal jantung kongestif),
penyakit endokrin (cushing, DM), malnutrisi,
PPOK, penyakit ginjal (gagal ginjal
prorogresif), perubahan tingkat kesadaran.
3) Trauma: cedera akibat kecelakaan,
cedera kepala, combostio.
4) Terapi: diuretik, steroid, terapi IV, nutrisi
parental total.
Pengkajian FAKTOR RESIKO
5) Kehilangan melalui saluran gastrointestinal:
a. gastroenteritis, pengisapan nasogastrik,
fistula.
b. Riwayat keluhan: kepala
sakit/pusing/pening, rasa baal dan kesemutan.
c. Pola intake: jumlah dan tipe cairan yang
biasa dikonsumsi, riwayat anoreksia, kram
abdomen, rasa haus yang berlebihan.
Makanan yg kaya protein, Natrium, Kalium,
dan Kalsium yg dimakan setiap hari.
6) Klien pascaoperasi
7) Klien tdk mampu mengkomunikasi keinginan
thdp cairan (bayi dan lansia)
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum: iritabilitas, letargi,
bingung, disorientasi
 Berat badan, dehidrasi berdasarkan pe
BB

1 •Ringan (2-5%)
2 •Sedang (5-10%)
3 •Berat (10-15%)
4 •Fatal (15-20%)
PEMERIKSAAN FISIK
 Intake dan output cairan
Intake :per oral, selang NGT, dan parenteral.
Output :urine, feses, muntah, pengisapan
gaster, drainage selang paska bedah,
maupun IWL.
Apakah balance cairan seimbang, positif
atau negatif. Kaji volume, warna, dan
konsentrasi urine
 Bayi: fontanela cekung jika kekurangan
volume cairan, dan menonjol jika
kelebihan
PEMERIKSAAN FISIK
 Mata:
1) Cekung, konjungtiva kering, air mata
berkurang atau tidak ada
2) Edema periorbital, papiledema

 Tenggorokan dan mulut :


Membran mukosa kering, lengket, bibir
pecah-pecah dan kering, saliva menurun,
lidah
di bagian longitudinal mengerut
PEMERIKSAAN FISIK
 Sistem kardiovaskular: adanya pitting
edema, frekuensi nadi, Tekanan darah
 Sistem pernapasan: dispnea, frekuensi,
suara abnormal (creckles)
 Sistem gastro intestinal:hiperperistaltik /
hipoperistaltik, muntah, diare
 Sistem ginjal: oliguria atau anuria, diuresis,
berat jenis urine meningkat
 Sistem neuromuskular : kram otot, tetani,
koma, tremor, reflek tendon (me, me,
tdk ada)
PENGATURAN ELEKROLIT

1. Pengaturan Natrium (Na)

Ion natrium terlibat dalam mempertahankan keseimbangan


air, mentransmisi impuls saraf, dan kontraksi otot. Nilai
laboratorium normal untuk natrium serum adalah 135 sampai
145 mEq/L.

Natrium diatur oleh asupan garam, aldosteron, dan keluaran


urin. Sumber utama natrium adalah garam dapur, daging
olahan, makanan ringan, dan makanan kaleng.

Individu yang memiliki fungsi renal yang normal, dapat


meningkatkan ekskresi natrium
Hiponatremia
Penyebab :
 Pemberian deuritik yang lama
 Hilangnya sekresi gastrointestinal yang abnormal (diare, muntah) tanpa
cairan pengganti
 Minum yang berlebihan
 Pemberian cairan bebas natrium dalam jumlah yang berlebihan secara
parenteral
 Penyakit ginjal
 Insufisiensi adrenal
 Pengeluaran keringat meningkat
 Asidosis metabolik
 Gangguan pompa natrium-kalium disertai penurunan kalium sel dan
natrium serum
Tanda dan gejala :
 Kejang perut, mual, diare, muntah

 Hipotensi postural

 Cemas, takut, bingung,

 Kasus berat ; nadi cepat dan lemah, tekanan


darah turun, kulit dingin dan lembab, konvulsi,
koma

 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan


kadar natrium <135 meq/L, osmolalitas serum
<280 mOsm/kg dan Bj urine <1,010.
Hipernatremia

Penyebab :
 Diare
 Nafas cepat
 Penurunan masukan cairan karena koma
lama
 Pemberian cairan intravena yang
berlebihan yang mengandung kadar
natrium tinggi
 Dialisa peritoneal yang menggunakan
cairan glukosa hipertonik.
 Sekresi aldosteron yang berlebihan
Tanda dan gejala :
 Rasa haus yang berlebihan
 Membran mukosa kering
 Turgor jaringan yang jelek
 Lidah kasar dan berwarna merah
 Kulit kemerahan dan bengkak
 Konvulsi
 Peningkatan suhu
 Oliguria atau anuria
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
kadar natrium >145 meq/L, osmolalitas serum
>295 mOsm/kg dan BJ urine >1,015
Pengaturan Kalium (K)

 Kalium merupakan kation intrasel utama,


yang mengatur eksitabilitas (rangsangan)
neuromuskuler dan kontraksi otot.
 Sumber kalium terdapat pada gandum utuh,
daging, polong-polongan, buah-buahan,
dan sayur-mayur.
 Kalium dibutuhkan untuk pembentukan
glikogen, sintesis protein, dan upaya
memperbaiki asam-basa.
 Nilai laboratorium normal kalium serum
adalah 3,5 sampai 5,3 mEq/L.
 Kalium membantu pengaturan keseimbangan
asam-basa karena ion kalium dapat ditukar
dengan ion hydrogen.
 Kalium terutama diatur oleh ginjal. Suatu
kondisi yang menurunkan haluaran urine akan
menurunkan ekskresi kalium.
 Seiring dengan peningkatan sekresi
aldosteron, kalium yang diekskresikan melalui
urine akan lebih banyak sehingga kadar
kalium serum menurun.
 Mekanisme pengaturan lain adalah dengan
pertukaran ion kalium dengan ion natrium di
tubulus ginjal. Apabila natrium dipertahankan,
kalium akan diekskresi.
Penyebab :
Hipokalemia
 Kehilangan cairan gastro intestinal (diare,
muntah)
 Pemberian deuritik.
 Penggunaan cairan intravena yang tidak
mengandung kalium secara berlebihan
 Penggunaan steroid berlebihan
 Alkalosis metabolik
 Sindrom Cushing atau tumor yang dapat
memproduksi hormon adrenal
 Poliuria
 Pengeluaran keringat berlebihan
Tanda dan gejala :
 Nadi lemah dan tak teratur
 Nafas dangkal
 Tekanan darah turun
 Anoreksia, nousea, vomitus, kembung
 Otot lemah, kelemahan, keletihan
 Aritmia
 Bising usus turun
 Apnoe, kegagalan pernafasan jika kadar
kalium 2,0 mEq/L.
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
kadar kalium <3,5 meq/L.
Hiperkalemia

Penyebab :
 Penyakit ginjal
 Luka bakar
 Pemberian kalium yang berlebihan
 Asidosis metabolik
 Trauma jaringan massif (kalium dikeluarkan
langsung dari sel)
 Pemberian deuretik hemat kalium
 Dehidrasi hipertonik
 Insufisiensi adrenal
Tanda dan gejalanya
 Mual
 Hiperaktifitas system cerna
 Ansietas
 Disritmia jantung
 Badan terasa lemas
 Paraestesia
 Denyut nadi tidak teratur dan lambat
 Hipotensi
 Kelemahan
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
kadar kalium >5,3 mEq/L.
Pengaturan Kalsium

 Tubuh membutuhkan kalsium untuk integritas dan


struktur membran sel, konduksi jantung yang
adekuat, koagulasi (pembekuan) darah,
pertumbuhan dan pembentukan tulang, dan
relaksasi otot.

 Tubuh orang dewasa mengandung 1200 gram


kalsium.

 Nilai laboratorium normal kalium serum adalah 4


sampai 5 mEq/L.
Kalsium di dalam cairan ekstrasel diatur
oleh hormon paratiroid dan tiroid.

Hormon paratiroid mengontrol


keseimbangan kalsium tulang, absorbsi
kalsium di gastrointestinal, dan ekskresi
kalsium di ginjal.

Tirokalsitonin dari kelenjar tiroid juga


memiliki peranan dalam menentukan
kadar kalsium dalam serum, yakni
dengan menghambat pelepasan kalsium
dari tulang.
Hipokalsemia
Penyebab :
 Hipoparatiroid
 Pemberian darah berlebihan yang mengandung
sitrat
 Pemberian cairan intravena yang tidak
mengandung kalsium
 Alkalosis metabolik
 Peritonitis
 Nutrisi parenteral total
 Penyakit-penyakit pancreas
 Hipoalbumin
 Defisiensi vitamin D
 Penyakit neoplastik
Tanda dan gejala :
 Penurunan sensasi
 Parestesia, baal dan kesemutan pada daerah jari-
jari dan sirkumoral
 Refleks hiperaktif
 Tanda Trousseau’s : spasme karpopedal terjadi jika
sirkulasi ke ekstremitas berkurang
 Tanda Chvostek’s : terjadinya kontraksi otot wajah
sebagai respons terhadap ketukan di daerah yang
dipersarafi oleh saraf fasial.
 Tulang-tulang yang berpori-pori dan berongga
tampak pada foto sinar X.
 Hipokalsemia kronik ; Tetani, kram otot, fraktur
patologis.
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
kadar kalsium <4,3 mEq/L.
Hiperkalsemia
Penyebab :
 Hiperparatiroidisme
 Metastasis kanker luas
 Fraktur multiple
 Mieloma multiple
 Immobilisasi lama
 Osteoporosis
Tanda dan gejala :
 Penurunan tonus otot
 Anoreksia, mual dan muntah
 Kelemahan
 Letargi
 Penurunan kesadaran
 Henti jantung
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
kadar kalsium >5 mEq/L, sinar X menunjukkan
adanya osteoporosis yang menyeluruh,
peningkatan BUN >25 mg/100 ml, peningkatan
kreatinin >1,5 mg/100 ml.
Pengaturan Magnesium

 Magnesium merupakan kation terpenting kedua


dalam cairan intrasel dan sangat penting untuk
aktifitas enzim, neurokimia, dan eksitabilitas otot.
 Nilai normal laboratorium magnesium serum
adalah 1,5 sampai 2,5 mEq/L.
 Magnesium berperan dalam metabolisme
karbohidrat dan protein, dan juga penting untuk
konduksi syaraf.
 Magnesium terutama diekskresi melalui
mekanisme ginjal. Perubahan kadar magnesium
sering dihubungkan dengan penyakit serius dan
menghasilkan gejala-gejala yang mencerminkan
adanya perubahan fungsi neuromuskuler dan
kardiovaskuler.
Hipomagnesemia
Penyebab :
 Asupan yang tidak adekuat ; malnutrisi dan alkoholisme
 Absorbsi yang tidak adekuat ; diare, muntah, drainase
nasogastrik, fistula, diet kalsium yang berlebihan,
penyakit usus kecil
 Hipoparatiroidisme
 Kehilangan magnesium yang berlebihan akibat
penggunaan diuretic
 Kelebihan aldosteron
 Poliuria
Tanda dan gejala :
 Gangguan susunan syaraf pusat, tremor,
kejang
 Hipertensi
 Kebingungan
 Disorientasi
 Takikardia
 Tanda Chvostek dan tanda Trousseau positif
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan
kadar magnesium <1,5 mEq/L.
CHVOSTEK’ SIGN
 Pemeriksaan ini patognomonis untuk
tetani, yaitu dengan melakukan
ketokan ringan
 pada cabang nervus fasialis dalam
kelenjar parotis, tepat atau sedikit di
bawah arkus
 zigomatikus (di depan liang telinga
luar), yang akan menimbulkan
kontraksi atau spasme otot otot
 fasialis (sudut mulut, ala nasi sampai
seluruh muka) pada sisi yang sama. Ini
disebabkan
 kepekaan berlebihan dari nervus
TANDA TROUSSEAU
 kompresi lengan atas, baik dengan
cara meremas atau mengikat
dengan torniket atau manset
tensimeter, di mana mula-mula
timbul rasa kesemutan pada distal
ekstremitas, kemudian timbul
kejang pada jari-jari dan tangan
yang membentuk suatu konus.
Hipermagnesemia
Penyebab :
 Gagal ginjal
 Pemberian magnesium parenteral yang berlebihan
 Hiperparatiroidisme
 Penyakit Addison
Tanda dan gejala :
 Refleks tendon hipoaktif
 Pernafasan dan frekuensi denyut jantung dangkal dan lambat
 Hipotensi
 Kemerahan
 Rasa mengantuk
 Berkeringat
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar
magnesium >2,5 mEq/L.
Penyakit Addison
 Penyakit yg tjd akibat keruskan kelenjar adrenal.
Penyakit ini dikenal dg kekurangan adrenalin kronik
shg hormon steroid tdk cukup (penyakit ini dinami
oleh Thomas Addison dokter Britania Raya Thn
1855).
 Tanda, diantaranya:
 Kelemahan otot,
 Anoreksia
 Mudah lelah
 Emasiasi (tubuh kurus)
 Pigmentasi pd kulit
 Bulu-bulu pd jari
 Hipotensi
Pengaturan Klorida

 Klorida terdapat di dalam cairan ekstrasel dan


intrasel.
 Keseimbangan klorida dipertahankan melalui
asupan makanan dan ekskresi serta reabsorbsi
renal.
 Nilai laboratorium normal klorida serum adalah
100 sampai 106 mEq/L.
 Jumlah yang diekskresikan berhubungan dengan
asupan makanan.
 Klorida diasorbsi di usus halus dan disekresikan di
dalam keringat, cairan lambung dan empedu.
Klorida di angkut di dalam darah dan limfe akibat
kerja jantung dan otot rangka.
Hipokloremia
Penyebab :
 Biasanya berkaitan dengan meningkatnya kada bikarbonat yang
ditemukan pada alkalosis
 Dapat terjadi sesudah muntah kronis
 Berhubungan dengan pemberian asam etakrinat, furosemid atau
diuretic tiazid
Tanda dan gejala :
 Banyak berkeringan tanpa diikuti dengan masukan cairan yang
cukup
 Diare
 Otot hipertonus, tetani
 Depresi pernafasan
 Hasil laboratorum : kadar klorida serum < 100 mEq/L.
Hiperkloremia
Penyebab :
 Meningkatnya pemberian cairan intravena yang
hipertonik
 Masukan garam yang berlebihan selama terapi
intravena atau selama pemberian nutrisi secara
parenteral
 Kegagalan ginjal akut
 Diabetes insipidus
 Akibat pemakaian obat-obat seperti ammonium
klorida atau fenibutazon
Tanda dan gejala :
 Edema
 Pernafasan cepat dan dalam
 Peningkatan volume darah
 Kegagalan jantung kongestif
 Stupor - tidak sadar
 Hasil laboratorium kadar klorida serum > 106 mEq/L.
Pengaturan Bikarbonat

Bikarbonat adalah buffer dasar kimia yang utama di


dalam tubuh. Ion bikarbonat terdapat dalam cairan
ekstrasel dan intrasel.

Nilai laboratorium normal bikarbonat arteri adalah 22


sampai 26 mEq/L. di dalam darah vena, bikarbonat
diukur melalui kandungan karbon dioksida dan nilai
bikarbonat normal untuk orang dewasa adalah 24
sampai 30 mEq/L.
Bikarbonat diatur oleh ginjal.
Apabila tubuh memerlukan lebih banyak
basa, ginjal akan merabsorsi bikarbonat
dalam jumlah yang lebih besar dan
dikembalikan ke ekstrasel.

Ion bikarbonat merupakan komponen


paling penting dalam system buffer asam
karbonat-bikarbonat yang penting
berperan dalam keseimbangan asam-
basa.
Pengaturan Fosfat

Fosfat merupakan anion buffer dalam cairan intrsel


dan ekstrasel.

Fosfat dan kalsium membantu mengembangkan


dan memelihara tulang dan gigi.

Fosfat juga meningkatkan kerja neuromuskuler


normal, berpartisipasi dalam metabolisme
karbohidrat, dan membantu pengaturan asam-
basa.

Nilai laboratorium normal fosfat serum adalah 2,5


sampai 4,5 mg/100 ml.
Konsentrasi fosfat serum diatur oleh ginjal,
hormon paratiroid, dan vitamin D teraktivasi.

Fosfat secara normal diabsorbsi melalui


saluran gastrointestinal.

Kalsium dan fosfat berbanding terbalik


secara proporsional.

Jika salah satunya meningkat, maka yang


lainnya akan turun.

Anda mungkin juga menyukai