Anda di halaman 1dari 22

BAB 1 : STRUKTUR SEL DAN JARINGAN TUBUH

A. Tingkatan Struktur Tubuh Manusia

Dunia kehidupan memiliki tingkatan struktur yang sangat terorganisasi secara


sempurna dan menjadi bagian organisasi kehidupan. Begitu juga dengan tubuh
manusia yang memiliki tingkatan strukturnya. tingkatan struktural tubuh manusia
berkembang dari tingkat terendah sampai tingkat yang lebih tinggi dan lebih
kompleks untuk membentuk keseluruhan tubuh. Berikut merupakan tingkatan
struktur tubuh manusia :

 Sel, merupakan unit dasar dari makhluk hidup yang tentunya juga manusia
didalam sel terdapat organel-organel seperti nucleus,ribosom, mitokondria,
dan lisosom, menjalankan fungsi-fungsi pertahanan hidup sel.
 Jaringan, yaitu sekelompok sel dengan struktur yang sama dan melakukan
fungsi yang sama. Ada empat jenis jaringan dasar adalah jaringan jaringan
epitel, jaringan ikat,jaringan otot dan jaringan syaraf
 Organ, adalah dua jaringan atau lebih yang bergabung membentuk satu
organ seperti perut,ginjal,mata dan lainnya. Sebuah organ berfungsi
sebagai pusat fisiologi khusus untuk aktivitas tubuh
 System organ, merupakan gabungan beberapa organ yang bekerja sama
untuk melakukan nfungsi yang saling berkaitan. System organ dalam
tubuh meliputi integument,rangka muskuler, syaraf, endokrin,
kardiovaskuler, limfatik, pernafasan, pencernaan, perkemihan dan system
reproduksi.

B. Struktur Sel Manusia

Sel adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup baik secara struktural
maupun fungsional dalam tubuh makhluk hidup sel tidak bekerja sendirian
melainkan bekerja secara berkelompok, yang nantinya akan membentuk organ.

Berbagai macam zat yang turut membentuk sel secara keseluruhan di sebut
proto-plasma. Proto-plasma terutama terdiri dari :
 Air, merupakan medium cair yang utama bagi sel yang terdapat pada
sebagian besar sel, kecuali sel lemak dengan konsentrasi antara 70 sampai
85 persen.
 Ion, yang terpenting dalam sel adalah kalium, magnesium, fosfat, sulfat,
bikarbonat, dan yang terdapat dalam jumlah lebih sedikit : natrium,
klorida, dan kalsim. Ian merupakan bahan kimia inorganik dalam reaksi
sel. Misalnya, ion yangbekerja pada membran sel diperlukan untuk
penjalaran impils elektrokimia pada serabut saraf dan otot.
 Protein, selain air zat yang berlimpah sebagian besar adalah protein yang
dalam keadaan normal jumlahnya 10 sampai 20 persen massa sel. Protein
dapta dibagi menjadidua jenis : protein struktural dan protein fungsiaonal.
Protein struktural terdapat dalam sel terutama dalam bentuk filamen
panjang yang merupakan polimer dari banyak unit molekul protein.
Protein fungsional merupakan jenis protein yang terdiri dari kombinasi
beberapa molekul dalam bentuk tubulus-tubulus. Protein jenis ini terutama
merupakan enzim sel.
 Lipid, terutama fosfolipid dan kolesterol, yang hanya berjumlah sekitar 2
persen dari total massa sel. Selain itu terdapat pula sel yang mengandung
trigliserida. Dalam sel lemak kadar tigliserida mencapai 95persen massa
sel.
 Karbohidrat, berperan besar dalam nutrisi sel jumlah rata-rata biasanya
sekitar 1 persen dari total massa sel tetapi dapat meningkat samapi 3
persen dalam sel otot, dan kadang 6 persen dalam sel hati.

Struktur sel
Sel mengandung struktur-struktur yang sangat terorganisasi yang disebut
organel intrasel. Setiap organel tersebut mempunyai peran yang penting. Berikut
merupakan organel-organel dari sel :

1. Membran sel
Disebut juga membran plasma, yang menyelubungi sel dengan struktur
yang elastis, fleksibel, dan tipis dengan ketebalan hanya 7,5 sampai 10
nanometer. Membran sel hampir seluruhnya tersusun dari protein dan
lipid. Perkiraan komposisinya adalah : protein 55 persen, fosfolipid 25
persen, kolestetrol 13 persen, lipid lain 4 persen, karbohidrat 3 persen.
Struktur dasarnya merupakan lapisan lipid ganda, yang merupakan
lapisan tipis sebanyak 2buah laipas. Struktur dasar dasar lapisan lipid
ganda dibentuk oleh molekul-molekul fosfolipid. Yang mempunyai sifat
hidrofilik pada gugus fosfatnya sementara pada asam lemaknya bersifat
hidrofobik, karena gugus hidrofobik menjauhi molekul air, kedua gugus
hidrofobik dilapisan pertama dan kedua menjadi saling tarik menarik,
maka lapisan tersebut saling bertemu di bagian tengah membran. Dengan
demikian gugus fosfat yang bersifat hidrofilik membentuk dua permukaan
sel, yaitu sisi dalam membran dan sisi luar membran.
Terdapat dua jenis protein membran yaitu: protein integral yang
menembus membran dinding sepenuhnya dan protein perifer yang hanya
melekat pada satu sisi permukaan membran dan tidak menembus membran
sepenuhnya. Banyak protein integral yang berperan sebagai kanal
struktural(pori-pori) yang dapat dilewati oleh moleku air dan zat larut-air,
khususnya ian, yang dapat berdifusi antara cairan ekstrasel dan intrasel.
Kanal protein ini memiliki kemampuan memilih zat yang akan lewat
sehingga memungkinkan zat tertentu lebih mudah berdifusi daripada zat
lain. Fungsi lain dari protein integral adalah sebagai protein pengangkut
untuk mebawa zat yang jika tidak diangkut tidak dapt menembus lapisan
lipid ganda. Terkadang terjadi pengangkutan yang bersifat tranfor aktif.
Protein integrala juga dapat berperan sebagai reseptor untuk zat kimia
yang larut air seperti hormon peptida yang tak dapat menembus membran
sel dengan mudah.
Molekul protein perifer seringkali melekat pada protein integral.
Protein perifer ini hampir sepenuhnya berfungsi sebgai enzim atau zat
pengatur lalu lintas yang melalui pori-pori membran sel.
Lalu ada karbohidrat yang selalu terdapat dalam bentuk kombinasi
dengan protein dan lipid sebagai molekul glikoprotein dan glikolipid.
2. Sitoplasma
Sitoplasma dipenuhi oleh partikel dan organel besar dan kecil yang
tersebar. Bagian cair bening dari sitoplasma merupakan tempat partikel
dan organel tersebar disebut sitosol. Berikut merupakan partikel dan
organel yang terdapat di sitoplasma :
 Ribosom
Ribosom terdiri atas campuran RNA dan protein, dan berfungdi
untuk menyintesis molekul protein baru.
 Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasama berbentuk tubulus serta gepeng.
Dinding retikulum endoplasam ini terbentuk dari membran
berlapis lipid ganda yang terdiri atas sejumlah besar
protein.terdapat ruang pada tubulus retikukulum endoplasama
yang mana ruang tersebut berhubungan dengan ruang yang
terletak di antara dua lapisan membran dari membran nukleus.
Daerah permukaan retikulum endoplasma yang luas dan berbagai
enzim yang melekat pada membrannya merupakan struktur yang
berperan utama dalam fungsi metabolisme sel.
Retikulum endoplasma ini terdapat dua jenis yaitu retikulum
endoplasma kasae atau retikulum endoplasma bergranula dan
retikulum endoplasma halus atau retikulum endoplasma agranula.
Retikulum endoplasma dikatakan kasar karena pada
permukaannya melekata patikel ribosom, sedangkan retikulum
endoplasma halus didak dilekati oleh partikel ribosom.
 Aparatus golgi

Aparatus golgi ini erat hubungannya dengan retikulum


endoplasma. Aparatus golgi memiliki membran yang mirip
dengan membran dari retikulum endoplasma agranula. Aparatus
golgi biasanya terdiri dari empat lapisan atau lebih vesikel
tertutup, gepeng, dan tipis. Aparatus golgi bekerja sama dengan
retikulum endoplasma. Bagian yang bernama vesikel transpor atau
vesikel retikulum endoplasma disingkat vesikel RE yang di lepas
olehretikulum endoplasma dan setelahnya akan bergabung dengan
aparatus golgi. Dengan demikian zat yang ada di dalam vesikel RE
selanjutnya akan diproses dalam aparatus golgi.
 Lisosom
Adalah organel berbentuk vesikel yang terbentuk dari beberapa
bagian aparatus golgi yang lepas dan kemudian menyebar di
seluruh bagian sitoplasma.lisosom ini membentuk sistem
pencernaan intraselyang memungkinkan sel untuk mencerna
selyang telah rusak atau yang dinamakan autofage, partikel
makanan yang telah dicerna sel, serta zat yang tidak diinginkan
seperti bakteri atau disebut dengan fagositesis. Lisosom
dikelelilingi oleh membran lipid ganda yang khusus yang terisi
dengan sejumlah besar granula berukuran kecil merupakan agregat
protein terdidiri dari 40 jenis enzim hidralase(pencernaan). Enzim
inilah yang memungkinkan lisosom menjadi tempat penceernaan.
 Peroksisom
Peroksisom berbentuk seperti lisosom tetapi berbeda dalam 2
hal penti yaitu : perosisiom terbentuk dengan cara mereplikasi diri
atau berasal dari bagian retikulum endoplasma halus yang lepas
bukan dari badan golgi, kedua peroksisom mengandung oksidase.
Oksidase tersebut mampu menggabungkan hidrogen dari berbagai
zat kimia intrasel untuk membentuk hidrogen peroksida(H202).
Hidrogen peroksida ini akan sangat berguna untuk mengoksidasi
zat lain, yang akan menjadi racun bagi sel apabila tidak dioksidasi
bekerja sama dengan katalase lainnya.
 Vesikel sekretoris.
Salah satu fungsi penting dari banyak sel adalah sekresi zat-zat
kimia khusus. Hampir semua zat sekretoris dibentuk oleh sistem
retikulum endoplasma-aparatus golgi dan kemudian dilepaskan
oleh aparatus golgi kedalam sitoplasma dalam bentuk vesikel
penyimpanan yang disebut vesikel sekretoris.
 Mitokondria
Mitokondria disebut sebagai gudang energi sel. Mitokondria
mengandung enzim dan mekanisme untuk respirasi aerondan
fosforilasi oksidatif. Dengan demikian, fungsi utama mitokondria
adalah menghasilkan adenin trifosfat (ATP). Tanpa mitokondria
sel tidak akan mendapatkan energi yang cukup. Mitokondria
terdapat di semua bagian sitoplasma sel dengan jumlah yang
bervariasi di setiap sel, tergantung energi yang dibutuhkan oleh sel
tersebut. Didalam rongga bagian dalam mitokondria dipenuhi oleh
matriks yang mengandungsejumlah besar enzim terlarut, yang
dibutuhkan untuk mendapatkan energi dari makanan. Mitokondria
dapat mereplikasi diri, bilamana sel perlu untuk menambah jumlah
energi.
Berikut merupakan gambar dari mitokondria :
 Filamen dan tubulus sel
Protein berfibril dari sel biasanya tersusun sebgai filamn atau
tubulus. Protein tersebut merupakan molekul protein prekursor
yang disintesis ribosom. Yang selanjutnya berpolimerisari
membentuk filamen.
Suatu jenis khusus dari filamen kaku yang berguna disemua sel
untuk membentuk struktur tubulas sangat kuatdisebut
mikrotubulus. Mikrotubulus ini berperan sebagai sitoskeleton,
yang merupakn struktur penunjang kaku dibagian tertentu sel.
3. Nukleus
Fungsi nukleus pada sel adalah sebagai otak dan pusat kontrol yang
mengkoordinasikan seluruh kegiatan metabolisme dan transportasi dari
dan keluar sel.
Berikut fungsi dari nukleus:
 Nukleus adalah penjaga gen – gen agar terekspresi dengan baik
agar tidak menjadi penyebab kelainan genetik.
 Nukleus adalah tempat untuk mengkoordinasikan pembelahan sel
seperti replikasi dan transkripsi dalam sintesis protein.
 Nukleus memproduksi kode protein yang berguna untuk proses
metabolisme seluler.
 Nukleus adalah organel yang menjaga integritas gen.
 Nukleus mengontrol aktivitas sel.
 Nukleus mengatur permulaan dan akhir proses ekspresi gen.

Struktur utama nukleus terdiri dari membran inti, nukleous, dan


nukleoplasma. Setiap bagian memiliki fungsi dan peran dalam inti
terutama dalam proses sintesis protein. Berikut adalah struktur dalam inti
sel atau nukleus :

1. Membran Inti Sel


Membran inti sel tersusun atas membran ganda fosfolipid. Membran
tersebut akan menyelimuti seluruh inti sel. Fungsi dari mebran ini adalah
sebagai pelindung dan pemisah antara nukleus dengan sitoplasma yang ada
di dalam sel. Membran inti sel akan berperan pula dalam proses pertukaran
nutrisi dan berbagai zat yang terjadi antara dalam nukleus dan luar
nukleus. Membran inti memiliki tiga bagian utama.

2. Membran Luar

Membran luar adalah membran yang berkontak langsung dengan


bagian organel sel lainnya. Membran luar berfungsi sebagai pelindung dan
berada diantara retikulum endoplasma kasar serta organel ribosom.

3. Ruang Perinuklear

Ruang perinuklear berada di tengah bagian membran. Ruangan ini


berada diantara membran luar dan membran dalam.

4. Membran Dalam

Bagian membran dalam terdapat di dalam inti. Membran ini berkontak


dengan bagian inti sel lainnya. Pada bagian mebran inti ditemukan pori
nukleus yang berfungsi sebagai jalan transportasi protein dan RNA.
Diameter pori ini sekitar 100 nm. Pori nukleus memiliki 4 subunit. Berikut
adalah 4 subunit pori nukleus.

 Subunit kolom adalah subunit yang berfungsi untuk membentuk


dinding pori nukleus.
 Subuni anular adalah subunit berfungsi untuk membentuk spoke
ke arah tengah bagian pori nukleus.
 Subunit lumenal adalah subunit yang terdiri atas protein
transmembran yang akan menempel pada kompleks pori nukleus
dan membran nukleus.
 Subunit Ring adalah subunit yang mendukung pembentukan
bagian sitosolik di permukaan untuk menghadap ke sitoplasma
dan nuklear untuk menghadap ke arah nukleoplasma di area
kompleks pori.

5. Nukleoplasma

Nukleoplasma adalah salah satu penyusun inti sel yang berupa cairan
transparan bertekstur kental berada di bagian dalam nukleus. Pada bagian
dalam nukleoplasma akan ditemukan adanya beberapa komponen yang
memiliki penting. Bagian tersebut adalah kromatin, nukleoprotein,
granula, dan berbagai senyawa kimia kompleks. Fungsi utama dari cairan
nukleoplasma sama seperti fungsi cairan sitoplasma yang ada di dalam sel.

6.Nukleolus (Anak Inti Sel)

Nukleolus atau dikenal dengan nama anak inti berada di dalam inti sel
atau nukleus. Nukleolus disusun oleh fosfoprotein, DNA, orthosfatm, dan
beberapa berbagai jenis enzim. Nukleolus tidak dilindungi oleh membran
apapun sebagaimana nukleus. Nukleolus memiliki peran dalam
mensintesis rRNA dan pembuatan ribosom. Nukleolus bukan merupakan
struktur yang tidak bersifat tetap. Anak inti dapat mengecil atau bahakan
menghilang saat tugasnya selesai.
C. Jaringan

Jaringan adalah sekelompok sel yang serupa secara struktural yang mengalami
sepsialisasi untuk menjalankan suatu fungsi tertentu ada empat janis jaringan
dasar yang ditemukan pada tubuh manusia yaitu :

Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang sejenis baik struktur maupun


fungsinya berikut zat interselulernya. Meskipun sangat kompleks, ada empat janis
jaringan dasar yang ditemukan pada tubuh manusia yaitu :

1. jaringan epitel,

2. jaringan ikat (jaringan penyambung),

3. jaringan otot, dan

4. jaringan saraf.

Keempat jaringan utama tersebut tidaklah terpisah satu sama lain atau
membentuk satu kesatuan tersendiri akan tetapi biasanya saling berhubungan satu
sama lain dan dalam perbandingan yang berbeda-beda membentuk berbagai organ
dan sistem tubuh.

1. Jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dan lingkungannya,
baik disebelah luar maupun sebelah dalam (kulit, dinding usus, pembuluh darah),
berupa lapisan meristematik. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang rapat
berdekatan satu sama lain dengan sedikit zat interselulernya. Jaringan epitel tidak
mempunyai pembuluh darah. Pembuluh darah yang berfungsi sebagai pensuplai
nutrien/zat makanan dan mengeluarkan sampah metabolisme terletak pada
jaringan ikat yang berada di bawahnya.

Jaringan epitel berasal dari ketiga lapisan benih embrio. Sebagian besar
jaringan epitel yang melapisi kulit, mulut, hidung, dan anus berasal dari lapisan
ektodermal. Jaringan epitel yang melapisi sistem pernafasan, saluran pencernaan,
dan kelenjar pencernaan berasal dari endoderm. Sedangkan jaringan epitel yang
terdapat pada ginjal berasal dari mesoderm. Jaringan epitel memiliki fungsi antara
lain: menutupi dan melapisi permukaan (misalnya kulit), absorpsi (misalnya
dinding bagian dalam dari usus), sekresi (misalnya sel epitel kelenjar), sensoris
(misalnya neuroepitel), dan kontraktil (misalnya sel mioepitel).

Sel-sel epitel pada bagian dasarnya berhubungan dengan jaringan lain dibagian
bawahnya yang disebut dengan membran basalis. Di bawah membran basalis
terdapat jaringan ikat yang berfungsi sebagai tempat melekat jaringan epitel ke
jaringan lain di bawahnya.

a) Klasifikasi jaringan epitel

Sel epitel biasanya digolongkan menjadi dua golongan utama menurut struktur
dan fungsinya: epitel penutup dan epitel kelenjar. Pembagian ini masih kurang
tepat, karena ada jaringan epitel penutup yang dapat berfungsi sebagai kelenjar
misalnya epitel permukaan lambung.

1) Epitel penutup

Jaringan epitel penutup merupakan jaringan yang sel-selnya tersusun dalam


lapisan seperti membran yang menutupi permukaan luar atau melapisi rongga
tubuh. Pengelompokannya berdasarkan jumlah lapisan sel dan morfologinya.
Epitel penutup terdiri atas :
(a) Epitel selapis pipih, terdiri dari selapis sel yang bentuknya pipih sehingga
sangat baik untuk proses difusi, osmosis dan filtrasi. Epitel jenis ini terdapat
antara lain pada alveoli paru-paru, glomelurus ginjal, lapisan terdalam pembuluh
darah dan jantung. Epitel jenis ini terdapat pada bagian tubuh yang terlindung dan
jarang mengalami pergesekan yang kuat.

(b) Epitel selapis kubus, merupakan epitel selapis dengan bentuk selnya berupa
kubus. Antaralain terdapat pada saluran ginjal, permukaan saluran pernafasan dan
kelenjar-kelenjar. Fungsinya untuk sekresi dan absorpsi.

(c) Epitel selapis silindris, merupakan epitel selapis dan silindris dengan inti sel
terletak agak ke basal. Terdapat pada usus dan empedu. Berfungsi sebagai sel
sekresi, proteksi, dan absorpsi.

(d) Epitel berlapis pipih, merupakan epitel yang berlapis-lapis dan epitel yang
paling luar berbentuk pipih, sel-sel pada lapisan dalam berbentuk kubus atau
silindris. Karena berlapis-lapis maka tahan terhadap lingkungan luar dan terhadap
gesekan. Sel-sel di bagian basal membelah secara mitosis dan mendorong sel-sel
lama ke arah permukaan, makin terdorong ke arah permukaan makin jauh dari
pembuluh darah, maka sel-sel akan kehilangan air, akibatnya sel menjadi keras
dan pipih, mati, dan bila telah mencapai permukaan tubuh akhirnya terkelupas.
Pada permukaan kulit tubuh kita, lapisan epitel terluar mengandung keratin, suatu
protein yang kuat, liat, dan kedap air untuk melindungi tubuh kita. Sedangkan
pada permukaan-permukaan basah misalnya mulut, lidah, oesofagus, dan vagina
lapisan luar tidak berkeratin.

(e) Epitel berlapis kubus, sel-selnya terdiri atas 1-2 lapisan dan berbentuk kubus.
Terdapat pada kelenjar keringat, folikel ovarium yang sedang berkembang,
berfungsi sebagai proteksi dan sekresi.

(f) Epitel berlapis silindris, selnya berlapis-lapis dan sel-sel yang paling atas
berbentuk silindris. Terdapat pada saluran urethra pria dan kelenjar mammae
wanita. Berfungsi sebagai proteksi dan sekresi.
(g) Epitel transisional, merupakan epitel berlapis-lapis tetapi sel paling atas
cenderung berbentuk bulat dan besar, bila direnggangkan sel-sel tersebut tidak
robek dan menjadi pipih. Terdapat pada kantung kemih. Berfungsi sebagai
proteksi.

(h) Epitel berlapis semu, sel-sel epitelnya satu lapis semuanya melekat pada
membrana basalis tetapi hanya sebagian sel yang mencapai permukaan. Terdapat
pada saluran kemih pria dan tuba eustachius.

Berikut gambar beberapa jaringan epitel :

2) Epitel kelenjar

Jaringan epitel kelenjar adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang
dikhususkan untuk menghasilkan suatu getah sekresi yang komposisinya berbeda
dengan darah atau cairan antarsel. Bila getah sekresinya dikeluarkan ke dalam
satu saluran kelenjar atau langsung ke permukaan tubuh (misalnya sel goblet),
disebut kelenjar eksokrin contoh hasil sekresinya yaitu lendir, air liur, enzim dan
sebagainya. Sedangkan bila getah sekresinya dimasukan ke dalam darah, disebut
kelenjar endokrin. Hasil sekresinya berupa hormon. Secara struktural sel-sel
kelenjar disebut tubulus bila berbentuk tabung dan disebut acinous bila berbentuk
labu (botol).

Secara fungsional sel-sel kelenjar dikelompokkan menjadi holokrin, apokrin dan


merokrin. Holokrin, bila getah yang disekresikan terkumpul dalam sitoplasma
kemudian sel mati dan isinya disekresikan, sel yang mati akan diganti oleh sel-sel
yang baru. Contohnya kelenjar sebasea pada kulit. Apokrin, bila getah yang
disekresikan terkumpul pada bagian ujung sel (apex). Bagian ini kemudian
dilepaskan membentuk zat yang disekresikan, kemudian sel mereparasi diri.
Contohnya kelenjar mammae. Merokrin, bila zat-zat yang disekresikan dibentuk
dan dikeluarkan dari sel ke dalam salurannya dan sel tidak ikut mati. Contohnya
kelenjar pankreas dan kelenjar ludah.

2. Jaringan ikat

Jaringan ikat bertanggung jawab untuk memberikan dan mempertahankan bentuk


tubuh. Karena mempunyai fungsi mekanik, jaringan ikat terdiri atas matriks yang
menghubungkan dan mengikat sel dan organ akhirnya memberikan sokongan
pada tubuh. Jaringan ikat dengan fungsi seperti itu tidak ditemukan pada
permukaan luar tubuh, mengandung banyak pembuluh darah kecuali rawan.
Secara umum sel-selnya berjarak jauh satu sama lain dengan zat interselulernya
(matriks) yang banyak. Zat interselulernya terdiri atas cairan dan serat-serat yang
diproduksi oleh sel-sel jaringan ikat. Pada rawan zat interselulernya kuat tetapi
lentur. Pada tulang sangat keras karena mengandung garam-garam kapur.

Ada tiga jenis serabut utama jaringan ikat yaitu serabut kolagen (tidak elastis
tetapi memiliki kelenturan yang lebih besar dari baja, terdiri atas serat-serat
protein kolagen), serabut elastin (terdiri atas protein elastin, lebih halus dari
kolagen, sangat elastis), dan serabut retikulin (sangat halus, terdiri atas protein
kolagen dan glikoprotein). Serabut tersebut didistribusikan secara tidak merata
tergantung pada sifat jaringan ikat itu sendiri.

Selain serabut-serabut tersebut di atas, jaringan ikat tersusun oleh sel-sel tertentu.
Selsel tersebut: fibroblast (menghasilkan serabut-serabut dan zat interseluler),
makrofag (memfagositosis bakteri dan jaringan yang rusak), melanosit
(menghasilkan pigmen melanin), sel plasma (menghasilkan antibodi), mast sel
(menghasilkan anti koagulan heparin), leukosit (terutama basofil, eosinofil, dan
limfosit), sel adventitial (berperan dalam regenerasi sel-sel yang rusak) dan sel
adiposa (penyimpanan lemak netral).

Fungsi utama jaringan ikat ialah sebagai proteksi, penunjang, dan mengikat
berbagai jenis jaringan dan organ. Sel-sel jaringan ikat dapat meyimpan lemak,
bersifat fagositosis terhadap bakteri dan sel-sel yang sudah mati, membentuk anti
bodi dan anti koagulan. Ada beberapa jenis jaringan ikat, dikelompokkan
berdasarkan pada komponen yang menonjol di dalam jaringan tersebut atau suatu
sifat struktural jaringan tersebut, terdiri atas:

a. jaringan ikat embrionik dan jaringan ikat dewasa.

b. Jaringan ikat embrionik, terdapat sewaktu dalam perkembangan embrio,


disebut mesenkim, dari sinilah semua jaringan ikat lainnya akan diturunkan.
Jaringan ikat dewasa, terdiri atas :

1) Jaringan ikat longgar, zat interselulernya setengah cair dengan serabut-


serabut yang jarang, terdapat pada daerah di sekitar pembuluh darah,
saraf, sepanjang membrana mukosa, dan dermis.
2) Jaringan ikat padat, serabut kolagen jumlahnya lebih menonjol sehingga
sering disebut jaringan kolagen. Terdapat pada lapisan sub mukosa,
dermis kulit, dan di daerah jaringan penyambung pada organ-organ.
3) Jaringan ikat elastis, mengandung serabut elastin yang tebal dan sejajar,
dapat ditemukan pada arteri, trakea, paru-paru, dan di dalam ligamen
kuning kolumna vertebralis.
4) Jaringan ikat retikulin, mengandung banyak serabut retikulin, banyak
ditemukan antara lain dalam organ yang menghasilkan sel darah.
5) Jaringan lemak, merupakan jaringan ikat jarang, dapat ditemukan pada
daerah sekitar mata, ginjal, dan jantung, fungsi untuk melindungi organ-
organ tersebut. Jaringan lemak yang lain berfungsi sebagai cadangan
energi dan menahan panas/mengurangi pengeluaran panas tubuh melalui
kulit.
6) Jaringan ikat cair, jaringan ini berupa darah, zat antar selnya berupa
plasma darah dan selnya terdiri dari eritrosit, leukosit, dan trombosit.

A. Jaringan ikat padat tidak teratur B. Jaringan ikat padat teratur


Jaringan tulang rawan, merupakan sejenis jaringan ikat dengan zat
interselulernya berupa jeli dan di dalamnya terdapat serabut kolagen dan elastin.
Pada zat interselulernya terdapat rongga yang dinamakan lakuna yang berisi sel-
sel rawan yang disebut chondrosit. Ada tiga jenis rawan, yaitu:
(1) rawan hialin terdapat pada rangka janin, ujung-ujung tulang panjang, rawan
pada tulang rusuk, rawan pada hidung dan laring
(2) rawan elastin banyak mengandung serabut elastin, dapat ditemukan pada daun
telinga dan tuba eustachius
(3) rawan fibrosa, mengandung banyak matriks yang dibentuk oleh serabut
kolagen, sangat kuat dan kaku, dapat ditemukan pada diskus di antara tulang
vertebrae dan simfisis pubis.
Struktur tulang rawan elastin
Jaringan Tulang, merupakan salah satu jaringan terkeras di dalam tubuh
mammalia. Tulang terdiri dari bahan intersel yang mengalami kalsifikasi, matriks
tulang, dan berbagai jenis sel seperti osteosit (ditemukan pada lakuna di dalam
matriks), osteoblast (yang mengsintesis komponen organik matriks) dan osteoklas
(sel raksasa berinti banyak, diperlukan dalam perombakan tulang).
osteosit dan sistem havers pada tulang

3. Jaringan otot
Jaringan otot bertanggung jawab untuk gerakan tubuh. Jaringan otot
mengandung selsel khusus yang hanya memerankan satu fungsi utama yaitu
kontraksi. Berbeda dengan jaringan epitel atau jaringan ikat yang mempunyai
berbagai fungsi.
Jaringan otot meliputi 40-50% berat badan dan mempunyai 4 sifat yaitu:
elastis, dapat diregangkan, dapat dirangsang, dan dapat berkontraksi. Dengan
fungsi utamanya yaitu kontraksi, otot dapat menghasilkan pergerakkan (gerakan
anggota badan, denyut jantung, peristaltik usus), menahan postur tubuh untuk
posisi tertentu, dan menghasilkan panas untuk mempertahankan temperatur tubuh.
Berdasarkan lokasi, struktur otot, dan kontrol dari saraf, jaringan otot terbagi
menjadi otot polos, otot lurik dan otot jantung
a. Otot polos, dikenal juga dengan otot visceral (alat-alat dalam). Terdiri dari
kumpulan sel fusiformis, setiap sel memiliki satu inti yang pipih yang terletak di
bagian tengah sel, memiliki mikrofilamen aktin dan miosin yang letaknya tidak
beraturan sehingga tidak terlihat lurik. Proses kontraksinya lambat dan tahan
lama, tidak dibawah pengendalian kemauan sadar (involunter). Terdapat pada
alat-alat dalam seperti pada saluran pencernaan, hati dan lain sebagainya.
b. Otot lurik, dikenal juga sebagai otot rangka. Terdiri atas berkas-berkas sel
silindris sangat panjang, berinti banyak yang terletak di pinggir, memiliki
mikrofilamen aktin dan miosin yang tersususn secara teratur sehingga terlihat
lurik. Kontraksinya cepat dan tidak tahan lama, serta dibawah pengendalian
kemauan yang disadari (volunter).
c. Otot jantung, seperti sel-sel otot rangka, dengan aktin dan miosin yang tersusun
teratur. Sel otot jantung berbentuk segi empat dengan satu inti di bagian tengah

sel, sel-selnya bisa bercabang, mengandung sarkoplasma (sitoplasma sel otot


tanpa miofibril/mikrofilamen) yang jelas. Satu sel dengan sel yang lainnya
dibatasi oleh sarkolemmma (membran sel) tebal yang melintang yang disebut
dengan cakram interkalar, struktur ini hanya ditemukan pada otot jantung,
berperan memperkuat otot jantung dan membantu dalam konduksi impuls.
Kontraksinya tidak dibawah kemauan secara sadar (involunter), kuat dan
berirama.Terdapat melekat pada tulang. Berikut merupakan gambar dari jaringan
otot :
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf didistribusikan di seluruh tubuh sebagai suatu jaringan
komunikasi terpadu. Jaringan saraf memiliki fungsi khusus yaitu untuk
membentuk dan menjalarkan impuls.
Walapun sangat rumit, jaringan saraf secara struktural terdiri dari sel saraf atau
neuron, yang biasanya menunjukkan banyak juluran yang panjang dan sel glia
atau neuroglia, merupakan bagian yang menyokong dan melindungi neuron dan
ikut serta dalam aktivitas saraf, pensuplai nutrisi saraf, dan proses pertahanan
sistem saraf pusat.
Neuron merupakan satuan anatomis dan fungsional yang berdiri sendiri dengan
sifat-sifat morfologi yang rumit. Umumnya neuron terdiri atas 3 bagian yaitu
badan sel, dendrit dan akson. Badan sel, terdiri atas nukleus dan nukleoleus yang
dikelilingi oleh sitoplasma, berperanan sebagai pusat aktivitas sel dan juga dapat
menerima rangsang. Pada sitoplasma sel saraf dewasa tidak ditemukan adanya
sentrosom sehingga tidak dapat bermitosis. Dendrit, merupakan tonjolan badan sel
yang berfungsi meghantarkan impuls ke arah badan sel dari pusat rangsang
lingkungan, dari epitel sensoris, atau dari neuron lainnya. Akson (neurit),
merupakan tonjolan badan sel juga berfungsi untuk menghantarkan impuls dari
dari badan sel ke sel yang lain (sel saraf, otot, atau kelenjar). Bagian ujung akson
biasanya bercabang dan membentuk percabangan terminal. Tiap-tiap cabang dari
percabangan ini berakhir pada sel berikutnya dengan membentuk pelebaran yang
disebut dengan bonggol akhir (end bulb), yang mempermudah penghantaran
informasi ke sel berikutnya dalam rangkaian tersebut (biasanya ujung akson
tersebut menghasilkan zat neurotransmiter seperti asetilkolin).
Berdasarkan tonjolannya sel saraf dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis sel
saraf yaitu sel saraf multipolar, sel saraf bipolar dan saraf pseudounipolar. Sel
saraf multipolar mempunyai lebih dari dua tonjolan sel, yang satu adalah akson
dan sisanya merupakan dendritnya. Sel saraf bipolar, dengan satu dendrit dan satu
akson. Sel saraf pseudounipolar mempunyai tonjolan tunggal dekat badan sel
tetapi kemudian bercabang dua. Secara fungsional sel saraf dapat dikelompokkan
juga menjadi 3 jenis yaitu sel saraf sensoris, saraf motoris, dan interneuron. Sel
saraf sensoris, yaitu sel syaraf yang berfungsi menerima rangsang dari lingkungan
dan dari dalam tubuh. Sel saraf motoris, yaitu sel saraf yang berfungsi mengatur
organ efektor (misalnya kelenjar eksokrin dan endokrin). Interneuron berfungsi
mengadakan hubungan timbal balik antara sel saraf yang satu dengan yang
lainnya.
Neuroglia berdasarkan morfologi dan fungsinya terdiri atas 4 jenis, yaitu:
astrosit, oligodendrosit, mikroglia dan ependim. Astrosit berbentuk bintang,
mengikat sel saraf yang satu dengan yang lainnya atau dengan pembuluh darah.
Oligodendrosit, lebih kecil dari astrosit, tonjolan-tonjolan selnya kurang banyak,
mengikat sel-sel saraf membentuk jaringan ikat yang agak kaku di antara sel saraf,
membentuk selaput mielin di sekitar akson pada sistem saraf pusat. Mirkoglia,
berasal dari monosit, mempunyai beberapa tonjolan yang berfungsi untuk
menelan mikroorganisme dan sel-sel yang sudah mati, dapat bergerak ke
jaringanjaringan otak. Ependim, berbentuk pipih dan kolumner, berjajar
membentuk lapisan, dapat bersilia, membentuk lapisan-lapisan epitel sepanjang
ventrikel otak (rongga yang mengandung cairan cerebrospinal).

Contoh Kasus

Salah satu penyakit yang menyerang sel-sel pada tubuh manusia adalah kanker.
Kanker adalah penyakit yang mencirikan pertumbuhan sel yang banormal. Ada
banyak jenis penyakit kanker yang pastinya beda pula jenis sel yang
dipengaruhinya. Cara terbaik menangani kanker adalah dengan mendeteksi gejala
paling awal yang telah atau mungkin berkembang di dalam tubuh. Secara nasional
penyakit kanker pada semua umur di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 1,4%
atau diperkirakan sekitar 347.792. provinsi D.I Yogyakarta memiliki prevelensi
tertinggi untuk penyakit kanker atau sekitar 4,1%. Berdsarkan estimasi jumlah
penderita provinsi Jawa Tengah dan provinsi Jawa Timur merupakan provinsi
dengan estimasi penderita kanker terbanyak, yaitu sekita 68.638 dan 61.230
orang. Penyaki tkanker serviks dan payudara merupakan penyakit kanker dengan
prevelensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013.

Anda mungkin juga menyukai