Sel, merupakan unit dasar dari makhluk hidup yang tentunya juga manusia
didalam sel terdapat organel-organel seperti nucleus,ribosom, mitokondria,
dan lisosom, menjalankan fungsi-fungsi pertahanan hidup sel.
Jaringan, yaitu sekelompok sel dengan struktur yang sama dan melakukan
fungsi yang sama. Ada empat jenis jaringan dasar adalah jaringan jaringan
epitel, jaringan ikat,jaringan otot dan jaringan syaraf
Organ, adalah dua jaringan atau lebih yang bergabung membentuk satu
organ seperti perut,ginjal,mata dan lainnya. Sebuah organ berfungsi
sebagai pusat fisiologi khusus untuk aktivitas tubuh
System organ, merupakan gabungan beberapa organ yang bekerja sama
untuk melakukan nfungsi yang saling berkaitan. System organ dalam
tubuh meliputi integument,rangka muskuler, syaraf, endokrin,
kardiovaskuler, limfatik, pernafasan, pencernaan, perkemihan dan system
reproduksi.
Sel adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup baik secara struktural
maupun fungsional dalam tubuh makhluk hidup sel tidak bekerja sendirian
melainkan bekerja secara berkelompok, yang nantinya akan membentuk organ.
Berbagai macam zat yang turut membentuk sel secara keseluruhan di sebut
proto-plasma. Proto-plasma terutama terdiri dari :
Air, merupakan medium cair yang utama bagi sel yang terdapat pada
sebagian besar sel, kecuali sel lemak dengan konsentrasi antara 70 sampai
85 persen.
Ion, yang terpenting dalam sel adalah kalium, magnesium, fosfat, sulfat,
bikarbonat, dan yang terdapat dalam jumlah lebih sedikit : natrium,
klorida, dan kalsim. Ian merupakan bahan kimia inorganik dalam reaksi
sel. Misalnya, ion yangbekerja pada membran sel diperlukan untuk
penjalaran impils elektrokimia pada serabut saraf dan otot.
Protein, selain air zat yang berlimpah sebagian besar adalah protein yang
dalam keadaan normal jumlahnya 10 sampai 20 persen massa sel. Protein
dapta dibagi menjadidua jenis : protein struktural dan protein fungsiaonal.
Protein struktural terdapat dalam sel terutama dalam bentuk filamen
panjang yang merupakan polimer dari banyak unit molekul protein.
Protein fungsional merupakan jenis protein yang terdiri dari kombinasi
beberapa molekul dalam bentuk tubulus-tubulus. Protein jenis ini terutama
merupakan enzim sel.
Lipid, terutama fosfolipid dan kolesterol, yang hanya berjumlah sekitar 2
persen dari total massa sel. Selain itu terdapat pula sel yang mengandung
trigliserida. Dalam sel lemak kadar tigliserida mencapai 95persen massa
sel.
Karbohidrat, berperan besar dalam nutrisi sel jumlah rata-rata biasanya
sekitar 1 persen dari total massa sel tetapi dapat meningkat samapi 3
persen dalam sel otot, dan kadang 6 persen dalam sel hati.
Struktur sel
Sel mengandung struktur-struktur yang sangat terorganisasi yang disebut
organel intrasel. Setiap organel tersebut mempunyai peran yang penting. Berikut
merupakan organel-organel dari sel :
1. Membran sel
Disebut juga membran plasma, yang menyelubungi sel dengan struktur
yang elastis, fleksibel, dan tipis dengan ketebalan hanya 7,5 sampai 10
nanometer. Membran sel hampir seluruhnya tersusun dari protein dan
lipid. Perkiraan komposisinya adalah : protein 55 persen, fosfolipid 25
persen, kolestetrol 13 persen, lipid lain 4 persen, karbohidrat 3 persen.
Struktur dasarnya merupakan lapisan lipid ganda, yang merupakan
lapisan tipis sebanyak 2buah laipas. Struktur dasar dasar lapisan lipid
ganda dibentuk oleh molekul-molekul fosfolipid. Yang mempunyai sifat
hidrofilik pada gugus fosfatnya sementara pada asam lemaknya bersifat
hidrofobik, karena gugus hidrofobik menjauhi molekul air, kedua gugus
hidrofobik dilapisan pertama dan kedua menjadi saling tarik menarik,
maka lapisan tersebut saling bertemu di bagian tengah membran. Dengan
demikian gugus fosfat yang bersifat hidrofilik membentuk dua permukaan
sel, yaitu sisi dalam membran dan sisi luar membran.
Terdapat dua jenis protein membran yaitu: protein integral yang
menembus membran dinding sepenuhnya dan protein perifer yang hanya
melekat pada satu sisi permukaan membran dan tidak menembus membran
sepenuhnya. Banyak protein integral yang berperan sebagai kanal
struktural(pori-pori) yang dapat dilewati oleh moleku air dan zat larut-air,
khususnya ian, yang dapat berdifusi antara cairan ekstrasel dan intrasel.
Kanal protein ini memiliki kemampuan memilih zat yang akan lewat
sehingga memungkinkan zat tertentu lebih mudah berdifusi daripada zat
lain. Fungsi lain dari protein integral adalah sebagai protein pengangkut
untuk mebawa zat yang jika tidak diangkut tidak dapt menembus lapisan
lipid ganda. Terkadang terjadi pengangkutan yang bersifat tranfor aktif.
Protein integrala juga dapat berperan sebagai reseptor untuk zat kimia
yang larut air seperti hormon peptida yang tak dapat menembus membran
sel dengan mudah.
Molekul protein perifer seringkali melekat pada protein integral.
Protein perifer ini hampir sepenuhnya berfungsi sebgai enzim atau zat
pengatur lalu lintas yang melalui pori-pori membran sel.
Lalu ada karbohidrat yang selalu terdapat dalam bentuk kombinasi
dengan protein dan lipid sebagai molekul glikoprotein dan glikolipid.
2. Sitoplasma
Sitoplasma dipenuhi oleh partikel dan organel besar dan kecil yang
tersebar. Bagian cair bening dari sitoplasma merupakan tempat partikel
dan organel tersebar disebut sitosol. Berikut merupakan partikel dan
organel yang terdapat di sitoplasma :
Ribosom
Ribosom terdiri atas campuran RNA dan protein, dan berfungdi
untuk menyintesis molekul protein baru.
Retikulum endoplasma
Retikulum endoplasama berbentuk tubulus serta gepeng.
Dinding retikulum endoplasam ini terbentuk dari membran
berlapis lipid ganda yang terdiri atas sejumlah besar
protein.terdapat ruang pada tubulus retikukulum endoplasama
yang mana ruang tersebut berhubungan dengan ruang yang
terletak di antara dua lapisan membran dari membran nukleus.
Daerah permukaan retikulum endoplasma yang luas dan berbagai
enzim yang melekat pada membrannya merupakan struktur yang
berperan utama dalam fungsi metabolisme sel.
Retikulum endoplasma ini terdapat dua jenis yaitu retikulum
endoplasma kasae atau retikulum endoplasma bergranula dan
retikulum endoplasma halus atau retikulum endoplasma agranula.
Retikulum endoplasma dikatakan kasar karena pada
permukaannya melekata patikel ribosom, sedangkan retikulum
endoplasma halus didak dilekati oleh partikel ribosom.
Aparatus golgi
2. Membran Luar
3. Ruang Perinuklear
4. Membran Dalam
5. Nukleoplasma
Nukleoplasma adalah salah satu penyusun inti sel yang berupa cairan
transparan bertekstur kental berada di bagian dalam nukleus. Pada bagian
dalam nukleoplasma akan ditemukan adanya beberapa komponen yang
memiliki penting. Bagian tersebut adalah kromatin, nukleoprotein,
granula, dan berbagai senyawa kimia kompleks. Fungsi utama dari cairan
nukleoplasma sama seperti fungsi cairan sitoplasma yang ada di dalam sel.
Nukleolus atau dikenal dengan nama anak inti berada di dalam inti sel
atau nukleus. Nukleolus disusun oleh fosfoprotein, DNA, orthosfatm, dan
beberapa berbagai jenis enzim. Nukleolus tidak dilindungi oleh membran
apapun sebagaimana nukleus. Nukleolus memiliki peran dalam
mensintesis rRNA dan pembuatan ribosom. Nukleolus bukan merupakan
struktur yang tidak bersifat tetap. Anak inti dapat mengecil atau bahakan
menghilang saat tugasnya selesai.
C. Jaringan
Jaringan adalah sekelompok sel yang serupa secara struktural yang mengalami
sepsialisasi untuk menjalankan suatu fungsi tertentu ada empat janis jaringan
dasar yang ditemukan pada tubuh manusia yaitu :
1. jaringan epitel,
4. jaringan saraf.
Keempat jaringan utama tersebut tidaklah terpisah satu sama lain atau
membentuk satu kesatuan tersendiri akan tetapi biasanya saling berhubungan satu
sama lain dan dalam perbandingan yang berbeda-beda membentuk berbagai organ
dan sistem tubuh.
1. Jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dan lingkungannya,
baik disebelah luar maupun sebelah dalam (kulit, dinding usus, pembuluh darah),
berupa lapisan meristematik. Jaringan epitel terdiri dari sel-sel yang rapat
berdekatan satu sama lain dengan sedikit zat interselulernya. Jaringan epitel tidak
mempunyai pembuluh darah. Pembuluh darah yang berfungsi sebagai pensuplai
nutrien/zat makanan dan mengeluarkan sampah metabolisme terletak pada
jaringan ikat yang berada di bawahnya.
Jaringan epitel berasal dari ketiga lapisan benih embrio. Sebagian besar
jaringan epitel yang melapisi kulit, mulut, hidung, dan anus berasal dari lapisan
ektodermal. Jaringan epitel yang melapisi sistem pernafasan, saluran pencernaan,
dan kelenjar pencernaan berasal dari endoderm. Sedangkan jaringan epitel yang
terdapat pada ginjal berasal dari mesoderm. Jaringan epitel memiliki fungsi antara
lain: menutupi dan melapisi permukaan (misalnya kulit), absorpsi (misalnya
dinding bagian dalam dari usus), sekresi (misalnya sel epitel kelenjar), sensoris
(misalnya neuroepitel), dan kontraktil (misalnya sel mioepitel).
Sel-sel epitel pada bagian dasarnya berhubungan dengan jaringan lain dibagian
bawahnya yang disebut dengan membran basalis. Di bawah membran basalis
terdapat jaringan ikat yang berfungsi sebagai tempat melekat jaringan epitel ke
jaringan lain di bawahnya.
Sel epitel biasanya digolongkan menjadi dua golongan utama menurut struktur
dan fungsinya: epitel penutup dan epitel kelenjar. Pembagian ini masih kurang
tepat, karena ada jaringan epitel penutup yang dapat berfungsi sebagai kelenjar
misalnya epitel permukaan lambung.
1) Epitel penutup
(b) Epitel selapis kubus, merupakan epitel selapis dengan bentuk selnya berupa
kubus. Antaralain terdapat pada saluran ginjal, permukaan saluran pernafasan dan
kelenjar-kelenjar. Fungsinya untuk sekresi dan absorpsi.
(c) Epitel selapis silindris, merupakan epitel selapis dan silindris dengan inti sel
terletak agak ke basal. Terdapat pada usus dan empedu. Berfungsi sebagai sel
sekresi, proteksi, dan absorpsi.
(d) Epitel berlapis pipih, merupakan epitel yang berlapis-lapis dan epitel yang
paling luar berbentuk pipih, sel-sel pada lapisan dalam berbentuk kubus atau
silindris. Karena berlapis-lapis maka tahan terhadap lingkungan luar dan terhadap
gesekan. Sel-sel di bagian basal membelah secara mitosis dan mendorong sel-sel
lama ke arah permukaan, makin terdorong ke arah permukaan makin jauh dari
pembuluh darah, maka sel-sel akan kehilangan air, akibatnya sel menjadi keras
dan pipih, mati, dan bila telah mencapai permukaan tubuh akhirnya terkelupas.
Pada permukaan kulit tubuh kita, lapisan epitel terluar mengandung keratin, suatu
protein yang kuat, liat, dan kedap air untuk melindungi tubuh kita. Sedangkan
pada permukaan-permukaan basah misalnya mulut, lidah, oesofagus, dan vagina
lapisan luar tidak berkeratin.
(e) Epitel berlapis kubus, sel-selnya terdiri atas 1-2 lapisan dan berbentuk kubus.
Terdapat pada kelenjar keringat, folikel ovarium yang sedang berkembang,
berfungsi sebagai proteksi dan sekresi.
(f) Epitel berlapis silindris, selnya berlapis-lapis dan sel-sel yang paling atas
berbentuk silindris. Terdapat pada saluran urethra pria dan kelenjar mammae
wanita. Berfungsi sebagai proteksi dan sekresi.
(g) Epitel transisional, merupakan epitel berlapis-lapis tetapi sel paling atas
cenderung berbentuk bulat dan besar, bila direnggangkan sel-sel tersebut tidak
robek dan menjadi pipih. Terdapat pada kantung kemih. Berfungsi sebagai
proteksi.
(h) Epitel berlapis semu, sel-sel epitelnya satu lapis semuanya melekat pada
membrana basalis tetapi hanya sebagian sel yang mencapai permukaan. Terdapat
pada saluran kemih pria dan tuba eustachius.
2) Epitel kelenjar
Jaringan epitel kelenjar adalah jaringan yang dibentuk oleh sel-sel yang
dikhususkan untuk menghasilkan suatu getah sekresi yang komposisinya berbeda
dengan darah atau cairan antarsel. Bila getah sekresinya dikeluarkan ke dalam
satu saluran kelenjar atau langsung ke permukaan tubuh (misalnya sel goblet),
disebut kelenjar eksokrin contoh hasil sekresinya yaitu lendir, air liur, enzim dan
sebagainya. Sedangkan bila getah sekresinya dimasukan ke dalam darah, disebut
kelenjar endokrin. Hasil sekresinya berupa hormon. Secara struktural sel-sel
kelenjar disebut tubulus bila berbentuk tabung dan disebut acinous bila berbentuk
labu (botol).
2. Jaringan ikat
Ada tiga jenis serabut utama jaringan ikat yaitu serabut kolagen (tidak elastis
tetapi memiliki kelenturan yang lebih besar dari baja, terdiri atas serat-serat
protein kolagen), serabut elastin (terdiri atas protein elastin, lebih halus dari
kolagen, sangat elastis), dan serabut retikulin (sangat halus, terdiri atas protein
kolagen dan glikoprotein). Serabut tersebut didistribusikan secara tidak merata
tergantung pada sifat jaringan ikat itu sendiri.
Selain serabut-serabut tersebut di atas, jaringan ikat tersusun oleh sel-sel tertentu.
Selsel tersebut: fibroblast (menghasilkan serabut-serabut dan zat interseluler),
makrofag (memfagositosis bakteri dan jaringan yang rusak), melanosit
(menghasilkan pigmen melanin), sel plasma (menghasilkan antibodi), mast sel
(menghasilkan anti koagulan heparin), leukosit (terutama basofil, eosinofil, dan
limfosit), sel adventitial (berperan dalam regenerasi sel-sel yang rusak) dan sel
adiposa (penyimpanan lemak netral).
Fungsi utama jaringan ikat ialah sebagai proteksi, penunjang, dan mengikat
berbagai jenis jaringan dan organ. Sel-sel jaringan ikat dapat meyimpan lemak,
bersifat fagositosis terhadap bakteri dan sel-sel yang sudah mati, membentuk anti
bodi dan anti koagulan. Ada beberapa jenis jaringan ikat, dikelompokkan
berdasarkan pada komponen yang menonjol di dalam jaringan tersebut atau suatu
sifat struktural jaringan tersebut, terdiri atas:
3. Jaringan otot
Jaringan otot bertanggung jawab untuk gerakan tubuh. Jaringan otot
mengandung selsel khusus yang hanya memerankan satu fungsi utama yaitu
kontraksi. Berbeda dengan jaringan epitel atau jaringan ikat yang mempunyai
berbagai fungsi.
Jaringan otot meliputi 40-50% berat badan dan mempunyai 4 sifat yaitu:
elastis, dapat diregangkan, dapat dirangsang, dan dapat berkontraksi. Dengan
fungsi utamanya yaitu kontraksi, otot dapat menghasilkan pergerakkan (gerakan
anggota badan, denyut jantung, peristaltik usus), menahan postur tubuh untuk
posisi tertentu, dan menghasilkan panas untuk mempertahankan temperatur tubuh.
Berdasarkan lokasi, struktur otot, dan kontrol dari saraf, jaringan otot terbagi
menjadi otot polos, otot lurik dan otot jantung
a. Otot polos, dikenal juga dengan otot visceral (alat-alat dalam). Terdiri dari
kumpulan sel fusiformis, setiap sel memiliki satu inti yang pipih yang terletak di
bagian tengah sel, memiliki mikrofilamen aktin dan miosin yang letaknya tidak
beraturan sehingga tidak terlihat lurik. Proses kontraksinya lambat dan tahan
lama, tidak dibawah pengendalian kemauan sadar (involunter). Terdapat pada
alat-alat dalam seperti pada saluran pencernaan, hati dan lain sebagainya.
b. Otot lurik, dikenal juga sebagai otot rangka. Terdiri atas berkas-berkas sel
silindris sangat panjang, berinti banyak yang terletak di pinggir, memiliki
mikrofilamen aktin dan miosin yang tersususn secara teratur sehingga terlihat
lurik. Kontraksinya cepat dan tidak tahan lama, serta dibawah pengendalian
kemauan yang disadari (volunter).
c. Otot jantung, seperti sel-sel otot rangka, dengan aktin dan miosin yang tersusun
teratur. Sel otot jantung berbentuk segi empat dengan satu inti di bagian tengah
Contoh Kasus
Salah satu penyakit yang menyerang sel-sel pada tubuh manusia adalah kanker.
Kanker adalah penyakit yang mencirikan pertumbuhan sel yang banormal. Ada
banyak jenis penyakit kanker yang pastinya beda pula jenis sel yang
dipengaruhinya. Cara terbaik menangani kanker adalah dengan mendeteksi gejala
paling awal yang telah atau mungkin berkembang di dalam tubuh. Secara nasional
penyakit kanker pada semua umur di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 1,4%
atau diperkirakan sekitar 347.792. provinsi D.I Yogyakarta memiliki prevelensi
tertinggi untuk penyakit kanker atau sekitar 4,1%. Berdsarkan estimasi jumlah
penderita provinsi Jawa Tengah dan provinsi Jawa Timur merupakan provinsi
dengan estimasi penderita kanker terbanyak, yaitu sekita 68.638 dan 61.230
orang. Penyaki tkanker serviks dan payudara merupakan penyakit kanker dengan
prevelensi tertinggi di Indonesia pada tahun 2013.