Manusia
Cairan dan Elektrolit
OLEH : ZULMY SUGMARA A. S.KEP
Latar Belakang
4. Gastrointestinal.
Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam mengeluarkan cairan
melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan hilang
dalam system ini sekitar 100-200 ml/hari. Pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui
system endokrin, seperti: system hormonal contohnya
a). ADH.
Memiliki peran meningkatkan reabsorpsi air sehingga dapat mengendalikan
keseimbangan air dalam tubuh. Hormone ini dibentuk oleh hipotalamus di hipofisis
posterior, yang mensekresi ADH dengan meningkatkan osmolaritas dan menurunkan
cairan ekstrasel.
b). Aldosteron.
Berfungsi sebagai absorpsi natrium yang disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus ginjal.
Proses pengeluaran aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan konsentrasi kalium,
natrium dan system angiotensin rennin.
c.) Prostaglandin.
Merupakan asam lemak yang terdapat pada jaringan yang berfunsi merespons radang,
mengendalikan tekanan darah dan konsentrasi uterus, serta mengatur pergerakan
gastrointestul. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal.
d.) Glukokortikoid.
Berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang menyebabkan volume
darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium.
e.) Mekanisme rasa haus.
Cara perpindahan cairan tubuh
Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :
1. Fase I :
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen
diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.
2. Fase II :
Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel
3. Fase III :
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke
dalam sel.Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membrane
semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan
tubuh ikut berpindah.
Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara :
Setiap kompartmen dipisahkan oleh barier atau membran yang membatasi mereka. Setiap
zat yang akan pindah harus dapat menembus barier atau membran tersebut. Bila substansi
zat tersebut dapat melalui membran, maka membran tersebut permeabel terhadap zat
tersebut. Jika tidak dapat menembusnya, maka membran tersebut tidak permeabel untuk
substansi tersebut.Membran disebut semipermeable (permeabel selektif) bila beberapa
partikel dapat melaluinya tetapi partikel lain tidak dapat menembusnya.Perpindahan
substansi melalui membran ada yang secara aktif atau pasif. Transport aktif membutuhkan
energi, sedangkan transport pasif tidak membutuhkan energi.
a). Difusi.
Merupakan bercampurnya molekul-molekul dalam cairan, gas, atau zat padat secara
bebas dan acak. Proses difusi dapat terjadi bila dua zat bercampur dalam sel membrane.
Dalam tubuh, proses difusi air, elektrolit dan zat-zat lain terjadi melalui membrane kapiler
yang permeable.kecepatan proses difusi bervariasi, bergantung pada factor ukuran
molekul, konsentrasi cairan dan temperature cairan. Zat dengan molekul yang besar akan
bergerak lambat dibanding molekul kecil. Molekul kecil akan lebih mudah berpindah dari
larutan dengan konsentrasi tinggi ke larutan dengan konsentrasi rendah. Larutan dengan
konsentrasi yang tinggi akan mempercepat pergerakan molekul, sehingga proses difusi
berjalan lebih cepat.
b). Osmosis.
Proses perpindahan zat ke larutan lain melalui membrane semipermeabel biasanya terjadi
dari larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke larutan dengan konsentrasi lebih
pekat. Solute adalah zat pelarut, sedang solven adalah larutannya. Air merupakan solven,
sedang garam adalah solute. Proses osmosis penting dalam mengatur keseimbangan
cairan ekstra dan intra.
Osmolaritas adalah cara untuk mengukur kepekatan larutan dengan menggunakan
satuan nol. Natrium dalam NaCl berperan penting mengatur keseimbangan cairan dalam
tubuh. Apabila terdapat tiga jenis larutan garam dengan kepekatan berbeda dan
didalamnya dimasukkan sel darah merah, maka larutan yang mempunyai kepekatan yang
sama akan seimbang dan berdifusi. Larutan NaCl 0,9% merupakan larutan yang isotonic
karena larutan NaCl mempunyai kepekatan yang sama dengan larutan dalam system
vascular. Larutan isotonic merupakan larutan yang mempunyai kepekatan sama dengan
larutan yang dicampur. Larutan hipotonik mempunyai kepekatan lebih rendah dibanding
larutan intrasel. Pada proses osmosis dapat terjadi perpindahan dari larutan dengan
kepekatan rendah ke larutan yang kepekatannya lebih tinggi melalui membrane
semipermeabel, sehingga larutan yang berkonsentrasi rendah volumenya akan berkurang,
sedang larutan yang berkonsentrasi lebih tinggi akan bertambah volumenya.
c). Transport aktif.
Merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis. Proses ini terutama penting untuk
mempertahankan natrium dalam cairan intra dan ekstrasel. Proses pengaturan cairan
dapat dipengaruhi oleh dua factor, yaitu:
1. Tekanan cairan.
Proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan. Proses osmotic juga
menggunakan tekanan osmotic, yang merupakan kemampuan pastikel pelarut untuk
menarik larutan melalui membrane.
Bila dua larutan dengan perbedaan konsentrasi dan larutan yang mempunyai konsentrasi
lebih pekat molekulnya tidak dapat bergabung (larutan disebut koloid). Sedangkan larutan
yang mempunyai kepekatan sama dan dapat bergabung (disebut kristaloid). Contoh
larutan kristaloid adalah larutan garam, tetapi dapat menjadi koloid apabila protein
bercampur dengan plasma. Secara normal, perpindahan cairan menembus membrane sel
permeable tidak terjadi. Prinsip tekanan osmotic ini sangat penting dalam proses
pemberian cairan intravena.
2. Membran semipermeable.
Merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak tergabung. Membran
Kebutuhan cairan tubuh bagi manusia
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kenutuhan dasar manusia secara fisiologis
proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total berat badan tubuh, sementara
itu merupakan bagian padat dari tubuh, secara keseluruhan, persentase tubuh dapat
dikategorikan berdasarkan umur adalah : bayi baru lahir 75% dari total berat badan tubuh
pria dewasa 57 % dari total BB, wanita dewasa 55 % dari BB dan dewasa tua 45% dari total
BB, persentase Jumlah cairan tubuh berpariasi bergantung pada faktor usia lemak dalam
lubuh,dan jenis kelamin jika lemak tubuh sedikit maka cairan dalam tubuh pun lebih besar.
Kebutuhan air berdasarkan umur dan berat
badan
Umur Kebutuhan air Ml/kg berat badan
Jumlah air dalam 24 jam
3 hari 250 - 300 80 100
Di dalam tubuh seorang yang sehat volume cairan tubuh dan komponen kimia dari cairan
tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas yang nyaman.Dalam kondisi normal intake
cairan sesuai dengan kehilangan cairan tubuh yang terjadi.Kondisi sakit dapat
menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.Dalam rangka
mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akan kehilanagn caiaran antara lain melalui
proses penguapan ekspirasi penguapan kulit, ginjal (urine), ekskresi pada proses
metabolisme.
1. Intake Cairan
Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira1500 ml per
hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per harisehingga kekurangan
sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme
Berikut adalah kebutuhan intake cairan yang diperlukan berdasarkan umur dan berat badan,
perhatikan tabel di bawah :
Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap
dengan bermacam-macam elektrolit. Cairan saline terdiri atas cairan isotonic, hipotonik
dan hipertonik. Konsentrasi isotonic disebut juga normal saline yang banyak dipergunakan.
Contoh cairan elektrolit:
1. Cairan Ringers, terdiri atas: Na+, K+, Cl, Ca2+
2. Cairan Ringers Laktat, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl, Ca2+, HCO3
3. Cairan Buffers, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl, HCO3
Terima Kasih...