Anda di halaman 1dari 6

FISIKA CAIRAN TUBUH Heru Santoso Wahito Nugroho

Pendahuluan
Sel-sel yang membentuk tubuh semuanya berada dalam lautan interna yang dibungkus oleh kulit. Dari cairan inilah sel mengambil oksigen dan nutrien serta membuang produk metabolisme. Lautan interna di atas adalah cairan intersel/cairan interstitial (CISt.). Cairan interstitial dan cairan darah/cairan intra vaskuler (CIV) bersama-sama membentuk cairan ekstra sel (CES). Di dalam sel sendiri juga terdapat cairan yang dinamakan cairan intra sel (CIS).

Pengertian cairan dan elektrolit tubuh


Cairan tubuh adalah air dalam tubuh dan zat-zat yang terlarut di dalamnya. Komponen pelarut (air) disebut solven, sedangkan komponen terlarut disebut solute.

Solute

Solven Ada 2 macam solute didalam tubuh, yaitu: Komponen non elektrolit, misalnya glukosa, ureum dll.

Komponen elektrolit, al: ion Natrium (Sodium), Kalium (Potasium), Calsium, Magnesium, Chloride, Bikarbonat, dll. Elektrolit tubuh adalah senyawa senyawa yang terlarut dalam larutan tubuh yang dapat terurai menjadi ion-ion (atom yang bermuatan listrik). Reaksi pelepasan ion disebut reaksi ionisasi, contoh: NaCl Na+ + ClAda 2 macam ion, yaitu: 1. Kation (ion yang bermuatan positif), antara lain: Na+, K+, Ca++, Mg++ 2. Anion (ion yang bermuatan negatif), antara lain: Cl-, HCO3-, PO4---, SO4--, protein, asam-asam organik. Tugas: Carilah nilai normal kation dan anion utama tubuh ! Carilah fungsi dari masing-masing elektrolit tubuh !

Jumlah cairan tubuh


Jumlah cairan tubuh orang dewasa kira-kira 45 75% dari berat badan. Untuk pria kira-kira 60%, sedangkan wanita kira-kira 55%. Sedangkan pada anakanak jumlah cairan kira-kira 70 80% dari berat badan, rata-rata 75% dari berat badan.

Distribusi cairan tubuh


Kira-kira 2/3 dari cairan tubuh berada di spasium intraseluler (cairan intrasel), dan 1/3 berada dalam spasium ekstraseluler (cairan ekstrasel).

CT 60% BB
CIS 2/3 CT 40% BB CISt 2/3 CES ? % BB CES 1/3 CT 20% BB CIV 1/3 CES ? % BB

Kira-kira 2/3 dari cairan ekstraseluler berada di spasium interstitial (cairan interstitial), dan 1/3 berada dalam spasium intravaskuler (cairan intravaskuler/plasma). Rasio distribusi cairan tubuh agak berbeda jika diklasifikasikan menurut umur: Dewasa (CIS:CES = 2/3:1/3 = 2:1) Anak-anak (CIS:CES = 3/5:2/5 = 3:2) Bayi (CIS:CES = 1/2:1/2 = 1:1) Tugas: Hitunglah jumlah cairan intrasel, cairan ekstrasel, cairan intravaskuler dan cairan interstitial dengan satuan persentase berat badan !

Perpindahan cairan dan pertukaran zat


Ada beberapa cara perpindahan cairan dan pertukaran zat di dalam tubuh, yaitu: 1. DIFUSI Difusi adalah kecenderungan zat terlarut (solute) untuk bergerak bebas di seluruh penjuru pelarut (solven), atau bisa juga diartikan sebagai pergerakan zat terlarut dari daerah pekat ke daerah encer hingga terjadi keseimbangan. 2. OSMOSIS Osmosis adalah perembesan pelarut melalui selaput semi permeabel, Atau bisa juga diartikan sebagai Perembesan zat pelarut dari daerah encer ke daerah pekat hingga terjadi keseimbangan. Hasilnya adalah volume daerah encer menjadi berkurang dan volume daerah pekat menjadi bertambah.
Selaput semi permeabel

Perbedaan volume cairan akan menimbulkan tekanan yang disebut dengan tekanan osmotik. Semakin tinggi tekanan osmotik, semakin tinggi kemampuannya untuk menarik air. Semakin besar perbedaan kepekatan, tekanan osmotik semakin tinggi. Zat tertentu dengan bobot molekul besar seperti protein plasma melakukan tekanan osmotik koloid atau tekanan onkotik, yaitu tekanan yang dilakukan protein plasma terhadap selaput permeabel. Dengan cara ini maka cairan plasma dapat dipertahankan dalam pembuluh darah.

Tekan an Osmo tik

Selaput semi permeabel 3. FILTRASI

Selaput permeabel

Filtrasi adalah perembesan cairan melalui selaput permeabel yang tidak dapat dilalui oleh zat terlarut tertentu. Dalam hal ini zat merembes dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.Contohnya filtrasi cairan dalam glomerulus ginjal.

4. TRANSPORT AKTIF Transport Transport Proses ini transport ginjal. aktif adalah pergerakan zat dari daerah encer ke daerah pekat. aktif terjadi pada elektrolit terhadap suatu gradien kepekatan. terjadi secara aktif, oleh karena itu memerlukan energi. Contoh dari aktif adalah penyerapan kembali zat-zat tertentu dalam tubulus

5. TEKANAN HIDROSTATIK Tekanan hidrostatik adalah tekanan plasma dan sel-sel darah dalam pembuluh kapiler.

Tekanan penyaringan (filtration pressure)


Tekanan penyaringan adalah perbedaan antara tekanan osmotik koloid dan tekanan hidrostatik Hal ini penting dalam perpindahan cairan dari arteriol ke rongga interstitial dan berlanjut ke venule.

TP = TH TO
TP = Tekanan penyaringan TH = Tekanan hidrostatik darah TO = Tekanan osmotik koloid

Keseimbangan cairan
Untuk mempertahan homeostasis tubuh maka diperlukan keseimbangan antara asupan cairan dan haluaran cairan. Jumlah dan sumber input dan output cairan kurang lebih sbb: Input: Air yang dicerna : 1200-1500 cc Makanan yang dicerna : 700-1000 cc Oksidasi metabolik : 200400 cc Jumlah : 2100-2900 cc Output: Urine cc Faeces 200 cc Keringat Insensible water loss Kulit Paru Jumlah cc

1200-1700 : 100-

: 100-200 cc : 350-400 cc : 350-400 cc : 2100-2900

Pengaturan homeostasis air


1. Pengaturan sistem pernafasan 1 Cairan dikeluarkan melalui paru dalam bentuk uap air. 2. Pengaturan sistem perkemihan Ginjal secara selektif menahan elektrolit dan air untuk memelihara keseimbangan, dan mengeluarkan zat buangan dan zat yang berlebihan. Bekerjasama dengan sistem endokrin, pada saat terjadi dehidrasi hipofise posterior mengeluarkan ADH (anti diuretik hormon). ADH ini mempengaruhi tubulus ginjal menjadi lebih permeabel sehingga resorbsi air bertambah. Akibatnya urine berkurang. 3. Pengaturan sistem sirkulasi Sistem sirkulasi sangat vital bagi pengangkutan cairan ke seluruh tubuh. Mekanisme tekanan osmotik dan tekanan hidrostatik sangat diperlukan dalam sistem ini. Ginjal dapat berfungsi dengan baik hanya jika mendapatkan sirkulasi yang baik. Gangguan pada sistem sirkulasi dapat menimbulkan gangguan keseimbangan cairan, contoh: edema paru, anuria akibat gagal ginjal, gangguan perfusi akibat syok dll. 4. Pengaturan sistem endokrin Selain ADH, sistem endokrin mengatur homeostasis air dengan hormon aldosteron yang disekresi oleh korteks adrenal. Jika terjadi dehidrasi, terjadi peningkatan sekresi aldosteron, dengan efek terjadi peningkatan resorbsi ion natrium di tubulus ginjal, diikuti dengan resorbsi air. 5. Pengaturan sistem gastrointestinal Air dan elektrolit diserap dalam saluran pencernaan, sehingga jumlah air dan elektrolit dapat dipertahankan. Sangat penting untuk menjaga efektifitas fungsi pencernaan untuk mencegah gangguan homeostasis cairan. 6. Pengaturan sistem saraf Pada saat terjadi dehidrasi, terjadi rangsangan osmoreseptor di hipotalamus dengan efek terjadi rasa haus sehingga timbul keinginan untuk minum.

Gangguan keseimbangan cairan


1. EDEMA Edema adalah meningkatnya volume cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler disertai dengan dengan penimbunan cairan ini dalam selasela jaringan dan rongga tubuh. Penyebab: a. Obstruksi saluran limfe b. Permeabilitas kapiler meningkat, akibat keracunan, anafilaksis dll. c. Tekanan hidrostatik dalam kapiler meningkat d. Tekanan osmotik dalam spasi interstitial meningkat e. Tekanan osmotik dalam kapiler menurun

infeksi,

2. DEHIDRASI Dehidrasi adalah gangguan keseimbangan air yang disertai output yang melebihi intake sehingga jumlah air dalam tubuh berkurang. Penyebab: a. Kekurangan air (water depletion) Terjadi akibat intake air yang kurang, sehingga disebut juga dehidrasi primer. Akibatnya terjadi pengeluaran cairan dari dalam sel (dehidrasi intraseluler) yang merangsang rasa haus. b. Kekurangan natrium (sodium depletion) Terjadi akibat output cairan dan elektrolit secara berlebihan, oleh karena itu disebut juga dehidrasi sekunder. Akibatnya terjadi pengeluaran cairan dari dalam sel (dehidrasi intraseluler) yang merangsang rasa haus c. Kekurangan air dan natrium Merupakan gabungan dari 2 proses di atas Gangguan keseimbangan elektrolit Elektrolit-elektrolit tubuh jika mengalami gangguan keseimbangan, baik kekurangan maupun berlebihan , akan mengakibatkan gangguan pada homeostasis tubuh. Beberapa gangguan yang dapat terjadi adalah menjadi tugas Anda untuk mencarinya ! Carilah gangguan keseimbangan elektrolit secara spesifik meliputi defisiensi dan kelebihan untuk elektrolit-elektrolit tubuh ! REFERENSI: Basmajian J.V., Slonecker C.E., Grants Method of Anatomy, Jilid 1, Edisi XI, Williams and Wilkins, 1993. Kahle W., Leonhardt H., Platzer W., Atlas Berwarna dan Teks Anatomi Manusia, Jilid 1 Sistem Lokomotor Muskuloskeletal dan Topografi, Edisi IV, Penerjemah Syamsir H.M., Hipokrates, Jakarta, 1995. Pearce E., Anatomy and Physiology for Nurses, Evelyn Pearce, 1973. Tortora G.J., Principles of Human Anatomy, Publisher, New York, 1986. Edisi IV, Harper and Row

Anda mungkin juga menyukai