Anda di halaman 1dari 38

FISIOLOGI CAIRAN TUBUH

Edy siswantoro
A. INTRODUKSI
• Cairan tubuh terdiri atas air dan zat
terlarut didalamnya termasuk elektrolit,
yang sangat penting bagi fungsi tubuh
Air dan elektrolit masuk ke dalam tubuh
melalui GI TRACK

ABSORBSI di usus ke dalam plasma

SIRKULASI di dalam plasma, menuju ke


sel-sel

EKSKRESI kelebihan ion dan air oleh


ginjal malalui urin
PROSENTASI AIR
 Lemak : 20 %
 Muskular/otot/mass : 60 %

Lelaki muda yang sehat : 60 %


Wanita muda sehat : 50 %
Wanita muda yang gemuk : 40 %
Wanita tua : 45 %
Bayi : 73 %
B. FUNGSI AIR
1. Mempertahankan temperatur tubuh
2. Sebagai pelindung pada cairan amnion
dan CSF (cerebro spinal fluid)
3. Sebagai lubrikan (pelumas) pada cairan
synovial dan GI track
4. Sebagai reaktan pada reaksi hidrolisis dg
bantuan enzim amilase memecah
ikatan glukosa pada polisakarida
5. Sebagai pelarut. : membawa muatan
ion-ion tubuh
6. Transport
sebagai medium untuk mengangkut
nutrien ke sel-sel yang membutuhkan
dan memindahkan bahan-bahan
buangan dari sel melalui plasma
C. KOMPARTEMEN CAIRAN TUBUH
1. Intra Cellular Fluid (ICF)
2. Extra Cellular Fluid (ECF)

Interstisial Plasma/intra vaskular


(Disekitar sel) (bagian cairan dalam
darah)
Laki-laki sehat dg berat badan 70 kg.
60 % nya adalah air (40 L)
62 % adl ICS (25 L)
30 % adl interstisial (12 L)
8 % adl plasma (3L)
D. KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
 Cairan tubuh mengacu pada air di dalam
tubuh (pelarut/solvent), dan semua zat
terlarut yang ada di dalamnya (solute)
 Air mengandung elektrolit/ion.
protein sebenarnya adl koloid (terdispersi
dalam cairan tubuh). Tp karena mempunyai
muatan (-) maka jg disebut ion
 Non elektrolit (tdk bermuatan) : glukosa.
Darah tdk terlarut dlm air. Mrk adl partikel
suspensi dan bukan bagian dari cairan tubuh
Elektrolit adl partikel bermuatan yang
terlarut di dalam cairan tubuh.

Ion (+) atau kation Ion (-) atau anion


Na+ (sodium) Cl- (clhoride)
K+ (potassium) HCO3-
(bikarbonat)
Ca2+ (kalsium) H2PO4-, HPO42-
Mg2+ (magnesium) (phosphat)
SO42- (sulfat)
organic acid, protein
Untuk fungsi yang baik dari sel-sel saraf,
otot, dan sel-sel lain dari tubuh, maka
tiap kompartemen cairan tubuh butuh
jenis dan kadar elektrolit yang tepat
Kation pada cairan Ekstraseluler (ECF)
Mg++
Ca++

K+

Na+
Kation pada cairan Intraselular (ICF)

Mg2+

K+

Na+
Anion pada cairan Ekstraseluler (ECF)

HCO3-

Cl-

organic H2PO4-
protein
acid SO4-
Anion pada cairan Intraseluler (ICF)

HCO3-
Cl-

H2PO4-

5SO4-

protein
Komposisi cairan intersisial hampir
identik dengan plasma, kecuali
protein.
Cairan intersisial sangat sedikit
mengandung protein
Jumlah ion dalam ICF bisa tidak sama
(antara jmlah ion - dan ion + ),
tetapi jumlah muatannya selalu
seimbang (=)
E. FUNGSI UTAMA ELEKTROLIT
1. Sebagai Kofaktor bagi enzim (misalnya
Ca2+, Mg2+, dan Zn2+
2. Potensial aksi pada sel saraf dan otot
(Na+, K+)
3. Untuk kontraksi otot (Ca2+)
4. Keseimbangan asam dan basa (HCO3-)
5. Sekresi dan aksi dari hormon dan
neurotransmiter ( Ca2+)
6. Secondary activ transport (glukosa
masuk ke tubulus proksimalis ginjal
dan GI melalui cara ini )
7. Osmosis (untuk pergerakan air melalui
2 kompartemen
OSMOSIS
Adalah pergerakan air melalui suatu
membran, dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi
 Dalam cairan yang hipotonik, air akan
bergerak masuk ke dalam sel, dan sel
akan menggembung (edem)
 Dalam cairan hipertonik, air akan
bergerak keluar dari sel, dan sel akan
mengkerut
TEKANAN OSMOTIK
Adalah tekanan luar yang bekerja pada
puncak cairan untuk mencegah
terjadinya osmosis
Kemampuan suatu larutan untuk
menimbulkan terjadinya proses osmosis
diukur dengan besaran tekanan osmotik
(osmotic pressure)
Semakin banyak partikel terlarut, maka
semakin besar tekanan osmotiknya
CAIRAN INTRA VENA :
 Isotonik : volume sel darah akan tetap
oleh karena jmlh solut di kedua sisi
membran sel adalah sama
 Hypotonik : sel akan
membesar,membengkak dan akhirnya
tjd hemolisis oleh karena air lebih
banyak pd dinding luar membran sel
 Hypertonik : sel mengalami crenasi
(mengkerut)
F. HOMEOSTASIS AIR
Tubuh mempertahankan keseimbangan
antara pemasukan/input dan
pengeluaran/output air melalui
serangkaian negatif feedback yang
melibatkan sistem endokrin dan sistem
saraf otonom
ADH (Anti Diuretik Hormon) ; Adalah
hormon yang diproduksi oleh
hypotalamus dan dikeluarkan pada
hypofisis, menyebabkan absorbsi air pada
tubulus distalis ginjal.
Aldosteron : Hormon yang disekresi oleh kelenjar
adrenal yang mendorong terjadinya reabsorbsi
Na+ dan K+ oleh ginjal

Orang dewasa normal rata-rata mengandung 40


L air. Jumlah ini disebut TOTAL BODY WATER
dan tetap konstan pada keadaan normal
Mempertahankan homeostasis air adl suatu
tindakan/peristiwa untuk menyeimbangkan
jumlah air, dimana air yang masuk harus
saama dengan jumlah kehilangan air yang
dialami oleh tubuh.
G. GANGGUAN HOMEOSTASIS AIR
Terjadi karena :
1. Pendapatan atau kehilangan volume
cairan ekstra seluler
2. Pendapatan atau kehilangan zat-zat
terlarut

Pada banyak kasus, gangguan homeostasis


air melibatkan ketidakseimbangan
keduanya (volume dan zat terlarut)
4 Macam contoh spesifik gangguan
keseimbangan cairan :
 Hypervolumia (infus cairan IV isotonik)
Terjadi ketika tll bnyk air dan zat terlarut
yg masuk ke tubuh dlm wkt yg sama,
meski volume ECF , osmolaritas
plasma tetep sama
 Overhidrasi (tll banyak minum air)
Ketika tll bnyk air yg masuk tanpa zat
terlarut. ECF tp osmolaritas plasma
 Hypovolemia (kehilangan darah)
Kehilangan air dan solut dalam waktu
yang bersamaan. Kondisi ini utamanya
melibatkan kehilangan cairan plasma.
Osmolaritas biasanya tetap normal
 Dehidrasi (berkeringat)
Kehilangan air tanpa kehilangan jumlah
solut yang berarti, sehingga ECF dan
osmolaritas
H. MEKANISME HOMEOSTASIS
CAIRAN TUBUH
4 Mekanisme utama yang mengatur
keseimbangan cairan :
• ADH
• Mekanisme haus
• Aldosteron
• Sistem saraf simpatik
1. ADH
Pelari maraton berkeringat
Kehilangan air peningkatan konsentrasi

solut pada
plasma

Osmoreseptor pd hipotalamus mendeteksi


peningkatan konsentrasi solut pd cairan
interstisial yg mencerminkan peningkatan
osmolaritas plasma ADH dilepaskan
dari hipofisis posterior menuju plasma
Jaringan target dari ADH adalah sel-sel
tubulus distalis dan duktus koledokus
pada ginjal.
Sel-sel ini permeabel terhadap air hanya
dengan adanya ADH. ADH memicu
terbentuknya channel tembusan untuk
absorbsi air menuju plasma melalui
osmosis
Konsentrasi plasma mnj lbh encer dan
volumenya krn lbh bnyk air
ADH
Konsentrasi urin , volume urin shg
mencegah kehilangan cairan lbh lanjut

Produksi ADH berlanjut sampai dengan pelari


tersebut minum cukup air untuk memasuki
plasma
2. MEKANISME HAUS
Mekanisme haus adalah regulator
utama dari intake air, dan proses ini
melibatkan hormon serta saraf

Kenapa dehidrasi menyebabkan haus?


Dehidrasi menyebabkan haus :
Mulut dan tenggorokan kering
merangsang pusat haus di hipotalamus
Tekanan osmotik plasma merangsang
osmoreseptor pd hipotalamus shg pusat
haus semakin terstimulasi
Volume plasma menurun TD
menurun pelepasan renin oleh
ginjal prod. Angiotensin II yg
menstimulasi pusat haus
Akibat dari intake air (fluid ingestion) :
1. Kekeringan dari mulut dan
tenggorokan berkurang/menghilang
2. Stretch receptor pada lambung dan
usus mengirim signal inhibisi pd pusat
haus
3. Volume cairan pulih kembali, dehidrasi
hilang, maka renin dan angiotensin II
kembali ke level normal
3. ALDOSTERON

Blood loss TD pelepasan renin


Memicu angiotensinogen mnj angiotensin I
di paru / kapiler lain menjadi angiotensin II
dg
bantuan ACE (Angiotensin Converting Enzim)
Vasokonstriksi PD TD
Angiotensin
II Klnjr adrenal aldosteron
dilepaskan
jk konsentrasi
plasma tinggi
Aldosteron menyebabkan terbentuknya
channel tembusan pd tubulus distalis
dan duktus koledokus yg
memungkinkan Na+ untuk bergerak dari
filtrat menuju plasma dan K + bergerak
dari plasma ke dalam filtrat

Nb : dinding tubulus distalis dan duktus


koledokus sebenarnya impermeabel thd
Na+ dan K+ oleh krn Na+/K+ pump
jmlhnya sngt sedikit
4. SISTEM SARAF SIMPATIK
Tekanan darah baroreseptor di
jantung, aortic knob, dan arteri karotid
mengirimkan informasi ke medula

meningkatkan impuls simpatik ke ginjal


Pelepasan neurotransmiter dari saraf
simpatik ke ginjal menyebabkan :
1. Kosntriksi otot polos arteriol aferen
penurunan aliran darah ke glomerolus
filtrasi produksi urin
mencegah kehilangan cairan yg lbh bnyk
2. Pelepasan renin menstimulasi
sekresi aldosteron peningkatan
absorbsi Na +

Anda mungkin juga menyukai