Anda di halaman 1dari 18

KESEIMBANGAN CAIRAN DAN

ELEKTROLIT
Anggota Kelompok :
1. Andyas Anjastiya H P1337420615017
2. Amar Maruffi B P1337420615051
3. Hayyan Nazri A.M P1337420615050
4. Eka Oktaviani B P1337420615044
5. Devi Novitasari P1337420615046
6. Rizka Eka P.P P1337420615003
7. Ulfa Rahma U P1337420615028
8. Yuniar Dewi A P1337420615036
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Keseimbangan Cairan
Tubuh sehat 60% terdiri dari air.
Komponen air yaitu cairan intraseluler (CIS) dan cairan ekstraseluler
(CES).

Cairan ekstraseluler dibagi menjadi 3 :


1. Cairan intravaskuler (plasma)
adalah cairan di dalam sistem vaskuler.
contoh : cairan yang terdapat di dalam pembuluh darah.
2. Cairan interstisial
adalah cairan yang terletak diantara sel.
contoh : cairan limfe didalam tubuh.
3. Cairan traseluler
adalah cairan sekresi khusus.
contoh : cairan otak, cairan sendi, sekresi, cairan dalam bola mata
saluran cerna.
Hilangnya sejumlah air dalam tubuh dengan presentase
yang sama akan menimbulkan akibat yang berbeda.
Contoh : kehilangan cairan dalam tubuh bayi lebih berakibat serius
karena menggoyahkan homeostasis 60% dari berat badan.

Homeostasis mekanisme pengaturan lingkungan


kesetimbangan dinamis dalam badan organisme
yang konstan.

Dalam homeostasis, jumlah air tubuh selalu diupayakan


agar konstan karena air tubuh yang keluar akan sama dengan
jumlah air yang masuk. Air memiliki molekul yang sangat kecil,
sangat mudah berdifusi dan bersifat polar sehingga berkohesi satu
dengan yang lainnya membentuk benda cair.
Fungsi vital air yaitu pelarut yang sangat baik karena
molekulnya dapat bergabung dengan protein, hidrat arang, gula
dan zat yang terlarut lainnya.
Sumber air dalam tubuh
Sumber Jumlah
Air minum 1500-2000 ml/hari
Air dalam makanan 700 ml/hari
Air dari hasil metabolisme tubuh 200 ml/hari
Jumlah 2400-2900 ml/hari

Pengeluaran air dalam tubuh


Cara keluar Jumlah
Ekskresi ginjal 1400-1900 ml/hari
Ekskresi pernapasan 350 ml/hari
Melalui kulit :
- Keringat 100 ml/hari
- Difusi 350 ml/hari
Ekskresi pencernaan 200 ml/hari
Jumlah 2400-2900 ml/hari
Prinsip dasar keseimbangan cairan :

1. Air bergerak cepat melintasi membran sel karena osmolaritas


CIS dan CES tetapi hampir sama satu sama lain kecuali
beberapa menit setelah perubahan salah satu kompartemen.
2. Membran sel hampir sangat impermeable terhadap banyak zat
terlarut karena jumlah osmol dalam CIS dan CES tetap konstan,
kecuali jika zat terlarut ditambahkan atau dikurangi dari
kompartemen ekstraseluler. Dengan kondisi ini kita dapat
menganalisis efek berbagai kondisi cairan abnormal terhadap
volume dan osmolaritas CIS dan CES.
Komposisi Cairan dan Elektrolit
Zat dalam tubuh elektrolit
(menghantarkan listrik ion + dan -)
non elektrolit
(tidak dapat menghantarkan listrik)
Cairan elektrolit meliputi kation (K, Na, Ca, Mg) dan anion
(Cl, HCO3, HSO4, HPO4, protein, asam organik). Cairan non elektrolit
meliputi air, dekstrosa, ureum dan kreatinin.
Pada CES, kation utama adalah natrium (Na) dan anion
utama adalah klorida (Cl) dan bikarbonat (HCO3). Sedangkan pada
CIS, kation utama adalah kalium (K) dan phospat (HPO4) dan anion
utama adalah konsentrasi elektrolit yang rendah daripada CES.
Sebagai partikel terbanyak dalam CES, natrium memegang
peranan penting dalam mengendalikan volume cairan tubuh total,
sedangkan kalium penting dalam pengendalian volume sel.
Keseimbangan Elektrolit
Fungsi elektrolit meliputi :
1. Membantu perpindahan cairan antara ruangan dalam sel dan
luar sel terutama dengan adanya natrium.
2. Mengatur keseimbangan asam basa dan menentukan pH darah
dengan adanya sistem buffer (penyangga).
3. Dengan adanya perbedaan komposisi elektrolit di CIS dan CES
maka akan terjadi perpindahan yang menghasilkan impuls-
impuls saraf dan mengakibatkan terjadinya kontraksi otot.

Keseimbangan elektrolit sangat penting karena akan


mempengaruhi keseimbangan cairan dan berpengaruh pada fungsi
sel.
Faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan Cairan dan
Elektrolit

1. Umur
2. Iklim
3. Diet
4. Stress
5. Kondisi sakit
6. Tindakan medis
7. Pengobatan
8. Pembedahan
OSMOSIS DAN DIFUSI
Peristiwa ini merupakan suatu faktor yang sangat penting
dalam terjadinya fisiologis karena fenomena ini dapat
menjelaskan mengapa cairan sel dapat ditransportasikan
kedalam dan luar sel.

Osmosis Perpindahan molekul air melalui selaput


semipermeable selektif dari larutan konsentrasi
hipotonis (encer) ke larutan hipertonis (pekat).
Difusi Perpindahan molekul air melalui selaput
semipermeable selektif dari larutan konsentrasi
hipertonis (pekat) ke larutan hipotonis (encer).
osmosis
difusi
EDEMA DAN DEHIDRASI
A. Edema

Edema adalah terkumpulnya cairan di dalam jaringan


interstisia lebih dari jumlah yang biasa atau di dalam berbagai
rongga tubuh. Disebabkan karena gangguan pertukaran cairan
dan elektrolit antara plasma dan jaringan interstisial.
Jika edema mengumpul dalam rongga disebut efusi
(contoh : efusi perikardium dan efusi pleura). Penimbunan cairan
dalam rongga peritonum dinamakan asites. Edema umum
dinamakan anasarka.
Edema terjadi akibat :
1. Tekanan darah kapiler yang meningkat sehingga darah seperti
diperas ke jaringan.
2. Berkurangnya jumlah protein plasma.
3. Bendungan pada aliran limfe.
4. Permeabilitas kapiler meningkat.
5. Ginjal gagal membuang air.

Beberapa kondisi penumpukan cairan :


1. Hidrocephalus
2. Glaukoma
3. Efusi pleural
4. Efusi perikardial
5. Asites,dll.
B. Dehidrasi
Dehidrasi adalah tubuh terlalu banyak kehilangan air dan
elektrolit (cairan tubuh).

Penyebab terjadinya dehidrasi :


1. Berkeringat terlalu banyak.
2. Muntah hebat.
3. Diare hebat.
4. Diuresis (jumlah air kemih berlebihan).

Bila dehidrasi terjadi berlangsung lebih lama maka terjadi


penggeseran cairan intraselular keluar sel dan untuk
mengatasinya terlalu lama.
KESEIMBANGAN ASAM BASA
Keseimbangan asam basa adalah homeostasis dari kadar
ion hidrogen pada cairan tubuh. Fluktuasi kadar asam basa
mempunyai efek yang penting terhadap aktivitas enzim selular.
Peningkatan hidrogen membuat larutan bertambah asam
dan penurunan hidrogen membuat bertambah basa.

Asam Substansi yang dapat menangkap atau bersenyawa


dengan ion hidrogen dari sebuah larutan.
Basa Substansi yang dapat melepas atau berurai dengan
ion hidrogen dari sebuah larutan.
Gangguan Homeostasis Asam Basa
1. Hipovolemia (kekurangan volume cairan)
Penipisan volume cairan ekstraseluler (CES) yang
disebabkan karena penurunan masukan, kehilangan cairan melalui
kulit, gastro intestinal, ginjal abnormal dan pendarahan.
Ada 2 jenis hipovolemia yaitu :
- Asidosis
- Alkalosis

2. Hipervolemia (kelebihan volume cairan)


Penambahan/kelebihan volume cairan ekstraseluler yang
disebabkan penurunan sekresi natrium dan air, stimulus kronis
pada ginjal, dll. Ada 2 jenis hipervolemia yaitu :
- Asidemia
- Alkalemia

Anda mungkin juga menyukai