Pengertian
Cairan tubuh adalah air dalam tubuh. Volume cairan tubuh manusia kira-kira 60 %
dari berat badan
Air melintasi membran sel dengan bebas, namun transport elektrolit dan zat-zat
lain terbatas.
– Zat makro molekul seperti protein plasma tidak bisa melintasi dinding kapiler,
tetapi zat mikro melekul seperti : air, elektrolit dan asam amino bisa melintas
membran sel dengan mudah.
Volume cairan intra selular dua kali lebih banyak dari cairan ekstra selular.
– Perubahan-perubahan pada volume dan sirkulasi mengurangi cairan ekstra
selular, namun dikompensasikan oleh cairan intra selular
Cairan intra seluler terlibat dalam proses metabolisme yang mengubah nutrien
yang dimakan menjadi energi, sementara cairan ekstra selular mempertahankan
sistem sirkulasi tubuh, mengangkat nutrien kedalam sel dan membuang zat sisa
Elektrolit
Elektrolit tersebar diseluruh tubuh dalam bentuk larutan. Air dan elektrolit dapat
bebas melalui ruang ekstra seluler dalam plasma dan didalam sel, partikel
elektrolit yang ada adalah bermuatan listrik yang disebut ion. Terdiri atas :
– Partikel yang bermuatan negatif disebut Anion, contohnya, Cl- (clorida),
HCO3- (biokarbonat), PRO (protein), HPO4 (Fosfat)
– Partikel yang bermuatan positif disebut Kation, contohnya, Na + (natrium), Ca
+ (calsium), K+ (kalium), Mg++ (magnesium)
Konsentrasi elektrolit didalam dan di luar sel berbeda karena membran sel
mengatur transpor elektrolit. Cairan intra seluler yang mengandung elektrolit
terdiri dari / terutama atas K+, Mg++, HPO 4, sedangkan cairan ekstra selular
mengandung jumlah besar Na+ dan Cl. Cairan interstitial dan plasma darah
keduanya merupakan cairan ekstra seluler namun memiliki konsentrasi protein
berbeda. Karena tidak bisa melintasi dinding kapiler, protein-protein plasma tetap
berada dalam pembuluh darah. Protein plasma juga “memegang” air di dalam
pembuluh darah.
Plasma darah adalah darah dikurangi sel-sel darah (eritrosit, leukosit, trombosit).
Serum adalah plasma darah dikurangi faktor-faktor pembekuan (misalnya,
Fibrinogen dan protrombin) sedangkan hematokrit adalah prosentasi volume sel
darah merah dalam darah
Perbedaan komposisi cairan dan elektrolit (meq/L)
2. Transport pasif
Disebut transport pasif karena prosesnya tidak membutuhkan energi.
Perpindahan cairan dan elektrolit terjadi karena perbedaan konsentrasi atau
perbedaan tekanan hidrostatis. Contohnya proses difusi, osmosis dan filtrasi.
Normal kebutuhan cairan tubuh adalah seimbangnya antara intake dan output.
Dimana :
– Intake cairan normal
Normal intake cairan pada orang dewasa adalah 90 % dari intake cairan
perharinya ( 2500 cc s/d 3000 cc), dan dari hasil metabolisme dalam sel
serta dari pembakaran bahan makanan didapatkan pemasukan cairan yang
jumlahnya diperkirakan 5 cc / Kg BB yang disebut sebagai water metabolism.
Edema (Sembab)
Meningkatnya volume cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler disertai dengan
penimbunan cairan ini dalam sela-sela jaringan dan rongga serosa. Dapat bersifat
setempat atau umum
Edema Setempat :
Akibat bertambahnya permeabilitas kapiler disebabkan oleh radang,
pembengkakan kulit setempat akibat:
– Reaksi alergik
– Gigitan atau sengatan serangga
– Luka besar
– Infeksi atau akibat terkena zat-zat kimiawi yang tajam seperti soda bakar atau
asam-asam keras
Edema Angioneurotik :
– Edema setempat yang sering timbul dalam waktu yang singkat
tanpa sebab jelas. Sering terjadi pada anggota tubuh akibat alergi atau
neurogen
– Berkurangnya Protein Plasma
– Protein plasma yang berkurang mengakibatkan tekanan osmotik
koloid menurun.
– Sebagian besar tekanan osmotik ini diselenggarakan oleh albumin.
– Edema akan timbul bila kadar albumin lebih rendah dari 2½ gram
per 100 ml.
Edema Postural :
Pada orang yang berdiri terus menerus untuk waktu yang lama, terjadi
edema pada kaki dan pergelangan kaki. Edema ini tidak terjadi bila orang
bergerak aktif misalnya berjalan-jalan karena aktivitas otot ikut membantu
aliran dalam pembuluh limfe.
Ion Hidrogen
– Konsentrasinya sangat rendah: 0,0004 meq/ltr variasi normalnya bertambah
atau berkurang sekitar 3 sampai 5 meq/lt
– Karena kecilnya lebih dipilih untuk diekpresikan sebagai unit pH
– pH = log 1/(H) = -log (H); bila ion H normalnya 40 neq/ltr (0.00000004 eq/lt)
maka pH = - log (0,00000004) = 7.4
– Range normal pH = 7,38 – 7,42 = 7,40
– pH extrem dimana tidak ada kehidupan pada pH < 6.8 dan > 8
– pH ini menginformasikan bahwa semakin rendah ion H semakin besar nilai
pH dan sebaliknya
Handerson-Hasselbach Equation
– pH = pK – log (0.03xPCO2)/HCO3-
– pH = 6.1 + log HCO3-/0,03xPCO2
– pH = ginjal / paru-paru
Asidosis Metabolik
–
Bila kadar ion H+ di plasma meningkat atau HCO3 menurun
–
Kompensasi di ginjal : menahan HCO3 atau membuang ion H+
–
Kompensasi respirasi : meningkatkan ventilasi agar CO2 menurun
–
Keadaan ini terjadi pada DM berat, sepsis
Alkalosis Metabolik
–
Bila kadar ion H+ di plasma menurun atau HCO3 meningkat
–
Kompensasi di ginjal : membuang HCO3 atau menahan ion H+
–
Kompensasi respirasi : menurunkan ventilasi agar CO2 meningkat
Plasma arterial
Kondisi pH HCO3 pCO2 Penyebab
meq/l mmHg
Normal 7.40 24.1 40
Asidosis 7.28 18.1 40 Diabetik asidosis,
metabol 6.96 5.0 23 ingesti NH4Cl
Alkalosis 7.50 30.1 40 Muntah hebat
Metabol 7.56 49.4 58 NaHCO3 ing.
Asidosis 7.34 25.0 48 Emfisema
Respirasi 7.34 33.5 64 7% CO2
Alkalosis 7.53 22.0 27 Hiperventilasi
Respirasi 7.48 18.7 26 3 mg di puncak