Anda di halaman 1dari 4

D.

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen)


1. Antara sel dan CES
a. Distribusi air di dalam dan diluar sel bergantung pada tekanan
osmotic.
b. Tekanan osmotic tergantung berkaitan dengan konsentrasi zat
terlarut total (osmolalitas) di dalam dan di luar sel. Air akan
bergerak dari regia berosmolalitas rendah ke regia berosmolalitas
tinggi.
c. Normalnya, osmolalitas di dalam dan di luar sel adalah sama dan
tidak ada penarikan atau pengeluaran air menuju dan keluar sel.
d. Jika zat terlarut atau air tidak bertambah maupun hilang,
equilibrium sementara akan terganggu. Air kemudian akan
bergerak masuk dan keluar sel sampai equilibrium baru tercapai.
2. Antara Plasma dan Cairan Interstisia
a. Pergerakan air menembus membrane sel kapiler diatur oleh
tekanan hidrostatik dan osmotic. Cairan dan protein berlebih
dikeluarkan melalui system limfatik
b. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler atau penurunan tekanan
osmotic koloid plasma mengakibatkan semakin banyak cairan
yang bergerak dari kapiler menuju cairan interstisial. Sebaliknya
penurunan tekanan hidrostatik kapiler atau peningkatan tekanan
osmotic koloid plasma menyebabkan pergerakan cairan interstisial
ke dalam kapiler.

Table 1. Hilangnya air setiap hari (dalam mililiter)

Hilang tak terasa Suhu normal Cuaca panas Gerak badan


Kulit 350 350 350
Saluran 350 250 650
pernafasan
Urina 1400 1200 500
Keringat 100 1400 5000
Feses 100 100 100
Total 2300 3300 6600
Pemasukan Cairan tubuh sebagian berasal dari minuman dan
makanan yang dimakan sehari-hari, dan sebagian kecil berasal dari proses
oksidasi hydrogen didalam makanan, yang jumlahnya berkisar antara 150
sampai 250 ml/hari, tergantung dari kecepatan metabolism. Jumlah cairan
yang masuk, termasuk hasil sintesa didalam tubuh, berkisar 2300 ml/hari.
Pengeluaran dari tubuh dalam keadaan normal sebagian besar terjadi
melalui urine yang jumlah kurang lebih 1400 ml/hari. Namun pada
keadaan-keadaan tertentu, seperti pada latihan berat, kehilangan cairan
yang terbesar terjadi melalui pengeluaran keringat. Pada tabel 2 di bawah
ini dapat di lihat jumlah kehilangan cairan tubuh yang terjadi melalui
berbagai mekanisme.

Tabel. 2 pengeluaran cairan tubuh/hari(dalam ml)

Suhu normal Suhu panas Latihan berat yang


lama

Insensible water 350350 1400 350250 1200 350650 500


Loss :Kulit 100 1400 5000
Pernapasan 100 100 100
Urine 2300 3300 6600
Keringat
tinja
jumlah

Insensible water loss merupakan hilangnya cairan melalui proses


difusi melalui kulit dan proses evaporasi melalui cairan pernapasan.
Kehilangan cairan melalui proses ini tidak dapat dirasakan mekanismenya.
Kehilangan cairan melalui kulit yang rata-rata berkisar 350 ml/hari terjadi
oleh karena berdifusinya molekul air melalui sel-sel kulit. Berdifusinya
cairan melalui kulit dibatasi oleh adanya lapisan epithel bertanduk yang
mengandung kolestrol. Pada penderita luka bakar yang luas, lapisan ini
mengalami kerusakan, sehingg proses difusi akan meningkat, dan
kehilangan cairan akan meningkat jumlahnya, sampai dapat mencapai 3-5
liter/hari. Jumlah cairan yang hilang melalui evaporasi (penguuapan) rata-
rata 350ml/hairi. Oleh karena tekanan atmosfir akan berkurang dengan
berkurangnya suhu, maka kehilangan cairan akan lebih besar pada suhu
yang sangat dingin dan lebih kecil pada suhu yang hangat. Hal ini dapat
dirasakan dengan adanya perasaan kering pada saluran nafas pada suhu
dingin.

Pada suhu yang sangat panas, kehilangan cairan melalui keringat


akan meningkat 1,5 sampai 2 liter/jam, sehingga dapat menyebabkan
berkurangnya cairan tubuh dengan cepat. Pengeluaran cairan melalui
keringat ini berfungsi untuk melepaskan panas dari tubuh. Pada latihan
fisik yang berat, kehilangan cairan dapat terjadi melalui 2 mekanisme.
Pertama, latihan fisik menyebabkan meningkatkatkannya kecepatan
ventilasi sehingga jumlah cairan yang hilang melalui saluran pernapasan
akan meningkat. Kedua, latihan fisik menyebabkan meningkatnya
produksi panas dan konsekuensi meningkatnya cairan yang hilang melalui
keringat. Komposisi cairan ekstrasel dan cairan intrasel bebeda satu sama
lain(tabel 3). Komposisi utama cairan tubuh adalah air dan elektrolit dan.
Elektrolit terdiri atas kation (ion bermuatan positif) dan anion (ion yang
bermuatan negative). Pada cairan tubuh jumlah kation dan anion harus
sama untuk mempertahankan “electrical neutrality”. Hal ini tidak berarti
bahwa jumlah partikel kation dan anion harus sama. Plasma protein
misalnya, mempunyai beberapa muatan negatif, sehingga beberapa kation
harus ada untuk mengimbangitiap molekul protein.

Cairan ekstrasel mengandung banyak kation Na+Cl-, dan anion


HC03- dan bahan nutrisi untuk sel, seperti oksigen, glukosa, asam lemak,
dan asam animo. Cairan ekstrasel juga mengndung karbon dioksida yang
ditransport dari sel menuju ke paru-paru untuk diekskteri. Serta berbagai
hasil metabolisme dari sel yang akan diekskresi melalui ginjal. Cairan
ekstrasel mengandung sedikit kation K+, Ca 2+, Mg,2+, Dan anion
HP04.perbedaan antara jumlah kation utama plasma, Na+ dan K+, dan
anion Cl-dan bikarbonat disebut sebagai anion gap,yang merupakan
perbedaan antara kation dan anion yang dapat di ukur. Normalnya, anion
gap yang dapat dihitung adalah 8mEq/L. Komposisi antara plasma dan
cairan interstitial umumnya sama, namun terdapat perbedaan dalam
konsentrasi proteinnya. Perbedaan ini disebabkan oleh karena kapiler
endothel permeabel terhadap air dan bahan-bahan dengan berat molekul
kecil, seperti ion-ion inorganic, gliukosa dan urea, tetapi permeabilitasnya
terbatas terhadap partikel besar seperti protein daan lemak.

Cairan intrasel mengandung banyak kation K +, Mg + 2 serta SO4 -2


dan HPO4 -2 konsentrasi protein di dalam sel, kira-kira 4 kali lebih tinggi
dari pada konsentrasi protein plasma. Perbedaan komposisi cairan ekstra
dan intrasel disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama adanya Na-K ATP
ase (Na-K pump) pada membran sel yang mentransport secara aktif Na
keluar sel dan K kedalam sel, sehingga konsentrasi Na lebih banyak diluar
sel dan K lebih banyak di dalam sel. Kedua, membrane sel yang
memisahkan cairan intrasel dengan cairan interstitial mempunyai
permeabilitas yang terbatas terhadap fosfat organic dan protein.

Tabel. 3 Komposisi cairan ekstrasel dan intrasel (meq/liter)

KOMPOSISI EkstraselPlasma interstitel intrasel


KATIONNa + 143,0 140,0 14,0
K+ 4,2 4,0 140,0
Ca ++ 1,3 1,2 <1
Mg ++ 1,3 0,7 20,0
ANIONCl – 108,0 108,0 4,0
HCO3 – 24,0 28,3 10,0
HPO4 – 2,0 2,0 11,0
Protein 1,2 0,2 4,0

Anda mungkin juga menyukai