dan Elektrolit
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air
(pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).
Sarana transportasi
Metabolisme sel
Cairan tubuh
Membran sel
60%
Cairan
Cairan interstisial 15%
ekstraseluler
20 % Plasma darah
5%
Sumber: Guyton, A.C. Buku Ajar Fisiologi, ed.g, EGC, 1997. hal 357 - 377
KOMPOSISI
Cairan tubuh terdiri :
Elektrolit:
• Kation ; Ion-ion yang membentuk muatan positif
dalam larutan. Kation ekstraseluler utama adalah
natrium (Na+), sedangkan kation intraselular
utama adalah kalium (K+). Sistem pompa terdapat
di dinding sel tubuh yang memompa natrium ke
luar dan kalium ke dalam sel.
PO4-
Na+ K+ Cl – HCO3 ־
Kompartemen
(mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L)
Intraselular 12 150 4 12 40
Transselular
• Asam
60 7 100 0 -
lambung
• Getah
130 7 60 100 -
pancreas
• Keringat 45 5 58 0 -
• Non elektrolit
BBL • 80% BB
Anak- • 70% BB
anak
Dewasa • 60% BB
Usila • 40 – 45% BB
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keseimbangan cairan dan elektrolit
Usia
• Variasi usia berkaitan dengan luas permukaan tubuh, metabolisme yang
diperlukan dan berat badan.
Temperatur Lingkungan
• Panas yang berlebihan menyebabkan keringat. Seseorang dapat kehilangan
NaCl melalui keringat sebanyak 15-30 g/hari.
Diet
• Pada saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan memecah cadangan energi,
proses ini akan menimbulkan pergerakan cairan dari interstisial ke intraseluler.
Stress
• Stres dapat menimbulkan peningkatan metabolisme sel, konsentrasi darah dan
glikolisis otot, mekanisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air.
Proses ini dapat meningkatkan produksi ADH dan menurunkan produksi urine.
Pergerakan cairan tubuh
Difusi
• Adalah proses dimana partikel yang terdapat dalam cairan
bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai
terjadi keseimbangan. Cairan dan elektrolit didifusikan
menembus membran sel. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh
ukuran molekul, konsentrasi larutan, dan temperatur.
Osmosis
• Adalah bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui
membran semipermiabel dari larutan yang berkonsentrasi
lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi yang sifatnya
menarik.
• Kecepatan osmosis dipengaruhi oleh: Konsentrasi solut di
dalam larutan, Suhu larutan, Muatan listrik solut, Perbedaan
antara tekanan osmosis yang dikeluarkan oleh larutan
Transfer aktif
• Bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi karena
adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.
• Energi diperlukan agar substansi dapat pindah dari area
sederhana tidak akan terjadi jika tak ada listrik atau gradien
konsentrasi yang dibutuhkan.
Filtasi
• Gerakan air dan zat terlarut dari area dengan tekanan
hidrostatik tinggi ke area dengan tekanan hidrostatik rendah.
• Proses ini bersifat aktif di dalam bantalan kapiler, tempat
perbedaan tekanan hidrostastik atau gradien yang
menentukan perpindahan air, elektrolit dan substansi
terlarut lain yang berada diantara cairan kapiler dan cairan
interstitial.
KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH
• Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh
ginjal, kulit, paru-paru dan gastrointestinal
§Ginjal
• Merupakan pengatur utama kaseimbangan cairan yang menerima
170 liter darah untuk disaring setiap hari.
• Produksi urin untuk semua usia 0,5- 1 ml/kgBB/jam
• Pada orang dewasa produksi urin sekitar 1,5 liter/hari.
• Jumlah urin yang diproduksi oleh ginjal dipengaruhi oleh ADH dan
aldosteron.
§Kulit
• Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang
terkait dengan proses pengaturan panas.
• Hilangnya cairan melalui kulit di atur oleh saraf simpatis yang
merangsang aktivitas kelenjar keringat.
• Rangsangan kelenjar keringat dapatt dihasilkan dari aktivitas otot,
temperatur lingkungan yang meningkat, dan demam.
• Disebut juga Insensible Water Loss (IWL) sekitar 15-20 ml/24 jam.
§Paru-paru
• Organ paru-paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan
menghasilkan insensible water loss ± 400ml/hari.
• Meningkatnya cairan yang hilang sebagai respons terhadap
perubahan kecepatan dan kedalaman napas akibat pergerakan
atau demam.
§Gastrointestinal
• Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernan yang
berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses
penyerapan dan pengeluaran air. Dalam keadaan normal, cairan
yang hilang dalam system ini sekitar 100-200 ml/hari.
• Selain itu, pengaturan keseimbangan cairan dapat
melalui mekanisme rasa haus yang dikontrol oleh system
endokrin (hormonal), yakni anti diuretic hormone (ADH),
system aldosteron, prostaglandin, dan glukokortikoid.
• ADH dibentuk di hipotalamus dan disimpan dalam
neurohipofisis dari hipofisis. Stimuli utama untuk sekresi
ADH adalah peningkatan osmolaritas dan penurunan
cairan ekstrasel. Hormon ini meningkatkan reabsorbsi air
pada dukus koligentes, dengan demikian dapat
menghemat air
• Aldosteron Hormon ini disekresi oleh kelenjar adrenal
yang bekerja pada tubulus ginjal untuk meningkatkan
absorbsi natrium. Pelepasan aldosteron dirangsang oleh
perubahan konsentrasi kalium, natrium, serum dan
sistem angiotensin renin dan sangat efektif dalam
mengendalikan hiperkalemia.
• Prostaglandin adalah asam lemak alami yang
terdapat dalam banyak jaringan dan berfungsi
dalam merespons radang, pengendalian tekanan
darah, kontraksi uterus,dan mobilitas
gastrointetstinal. Dalam ginjal, prostaglandin
berperan mengatur sirkulasi ginjal, respon
natrium, dan efek ginjal pada ADH.
Contoh:
Berikan cairan maintenance pada klien usia 25 tahun
dengan berat 50 kg
b. FECES
Pengeluaran melalui Feces = lebih kurang
5ml/100 kalori atau lebih kurang 200 ml/24
jam
Natrium
Terbanyak di Extra sel
Mempengaruhi keseimbangan air, hantaran infuls dan
kontraksi otot
Diatur oleh intake garam, aldosteron, dan
pengeluaran urine
Normal: 135-148 mEq/lt
Kalium
Magnisium
Kation terbanyak kedua di CIS
Penting untuk aktifitas enzim, neurochemia, muskular
excibility
Normal: 1,5-2,5 mEq/lt
Clorida
• Terdapat pada CIS dan CES
• Normal: 95-105 Eq/lt
Bicarbonat
• Sebagai buffer
• Teradapat pada CIS dan CES
Fosfat
• Anion buffer pada CIS dan CES
• Fungsi untuk meningkatkan kegiatan neuromuskuler, metab.
KH, pengatur As-Bs
Gangguan /Masalah Kebutuhan Elektrolit
Hipovolemia
Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan
volume cairan ekstraseluler (CES).
Hipovolemia adalah penipisan volume cairan
ekstraseluler (CES)
Penyebab
1. Penurunan masukan
2. Kehilangan cairan yang abnormal melalui : kulit,
gastro intestinal, ginjal abnormal, dll.
3. Perdarahan
Tanda-gejala Klinis
Penyebab
1. Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan
natrium dan air
2. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan
ekskresi natrium & air
3. Kelebihan pemberian cairan intra vena
4. Perpindahan cairan interstisial ke plasma
Tanda-gejala Klinis
Sesak Nafas, Ortopnea, Odema
Faktor tetes
Makro : 20 (dewasa)
Mikro : 60 (anak)
Transfusi : 15 (anak + dewasa)
Contoh:
Tn. R akan diberikan cairan sebanyak 2000 ml dalam waktu
24 jam. Berapakah kecepatan tetesan infus untuk Tn. R?
Dik:
Kebutuhan cairan: 2000 ml
Faktor tetes: 20
Jumlah jam: 24 jam
Jawab:
(Kebutuhan cairan x faktor tetes) = jumlah tetesan/menit
( jumlah jam x 60 menit)
2000 x 20 = 27,78 = 28 tts/mnt
24 x 60