Anda di halaman 1dari 47

Kebutuhan Cairan

dan Elektrolit
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air
(pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).

Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-


partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada
dalam larutan

Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses


dinamik karena metabolisme tubuh membutuhkan
perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor
fisiologis dan lingkungan. (tarwoto wartonah, 2004)
Fungsi Cairan tubuh
Memelihara suhu tubuh

Pembentuk struktur tubuh

Sarana transportasi

Metabolisme sel

Pelarut elektrolit & non elektrolit


Cairan
intraseluler 40%

Cairan tubuh
Membran sel
60%
Cairan
Cairan interstisial 15%
ekstraseluler
20 % Plasma darah
5%

Sumber: Guyton, A.C. Buku Ajar Fisiologi, ed.g, EGC, 1997. hal 357 - 377
KOMPOSISI
Cairan tubuh terdiri :

1. Air (sebagai pelarut). Pada pria dewasa 60 % dan


wanita dewasa 55 %.
Faktor yang mempengaruhi:
 Sel-sel lemak ; mengandung sedikit air.
 Usia ; air tubuh menurun dengan peningkatan usia.
 Jenis kelamin ; ; wanita mempunyai air tubuh yang kurang,
karena lebih banyak mengandung lemak tubuh.
2. Solut : elektrolit dan non elektrolit

Elektrolit:
• Kation ; Ion-ion yang membentuk muatan positif
dalam larutan. Kation ekstraseluler utama adalah
natrium (Na+), sedangkan kation intraselular
utama adalah kalium (K+). Sistem pompa terdapat
di dinding sel tubuh yang memompa natrium ke
luar dan kalium ke dalam sel.

• Anion ; Ion-ion yang membentuk muatan negatif


dalam larutan. Anion ekstraselular utama adalah
klorida (Cl-), sedangkan anion intraselular utama
adalah ion fosfat (PO4-).
Tabel 2. Unsur utama kompartemen cairan tubuh

PO4-
Na+ K+ Cl – HCO3 ‫־‬
Kompartemen
(mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L)

Intravaskuler 142 4,5 104 24 2

Interstitial 145 4,4 117 27 2,3

Intraselular 12 150 4 12 40
Transselular
• Asam
60 7 100 0 -
lambung
• Getah
130 7 60 100 -
pancreas
• Keringat 45 5 58 0 -
• Non elektrolit

Substansi seperti glukosa dan urea yang


tidak berdisosiasi dalam larutan dan diukur
berdasarkan berat (milligram per 100 ml
atau mg/dl). Non elektrolit lainnya yang
secara klinis penting mencakup kreatinin
dan bilirubin.
Proporsi Cairan Tubuh

BBL • 80% BB
Anak- • 70% BB
anak
Dewasa • 60% BB

Usila • 40 – 45% BB
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keseimbangan cairan dan elektrolit

Usia
• Variasi usia berkaitan dengan luas permukaan tubuh, metabolisme yang
diperlukan dan berat badan.
Temperatur Lingkungan
• Panas yang berlebihan menyebabkan keringat. Seseorang dapat kehilangan
NaCl melalui keringat sebanyak 15-30 g/hari.
Diet
• Pada saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan memecah cadangan energi,
proses ini akan menimbulkan pergerakan cairan dari interstisial ke intraseluler.
Stress
• Stres dapat menimbulkan peningkatan metabolisme sel, konsentrasi darah dan
glikolisis otot, mekanisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air.
Proses ini dapat meningkatkan produksi ADH dan menurunkan produksi urine.
Pergerakan cairan tubuh

Difusi
• Adalah proses dimana partikel yang terdapat dalam cairan
bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai
terjadi keseimbangan. Cairan dan elektrolit didifusikan
menembus membran sel. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh
ukuran molekul, konsentrasi larutan, dan temperatur.
Osmosis
• Adalah bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui
membran semipermiabel dari larutan yang berkonsentrasi
lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi yang sifatnya
menarik.
• Kecepatan osmosis dipengaruhi oleh: Konsentrasi solut di
dalam larutan, Suhu larutan, Muatan listrik solut, Perbedaan
antara tekanan osmosis yang dikeluarkan oleh larutan
Transfer aktif
• Bahan bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi karena
adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung.
• Energi diperlukan agar substansi dapat pindah dari area
sederhana tidak akan terjadi jika tak ada listrik atau gradien
konsentrasi yang dibutuhkan.
Filtasi
• Gerakan air dan zat terlarut dari area dengan tekanan
hidrostatik tinggi ke area dengan tekanan hidrostatik rendah.
• Proses ini bersifat aktif di dalam bantalan kapiler, tempat
perbedaan tekanan hidrostastik atau gradien yang
menentukan perpindahan air, elektrolit dan substansi
terlarut lain yang berada diantara cairan kapiler dan cairan
interstitial.
KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH
• Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh
ginjal, kulit, paru-paru dan gastrointestinal
§Ginjal
• Merupakan pengatur utama kaseimbangan cairan yang menerima
170 liter darah untuk disaring setiap hari.
• Produksi urin untuk semua usia 0,5- 1 ml/kgBB/jam
• Pada orang dewasa produksi urin sekitar 1,5 liter/hari.
• Jumlah urin yang diproduksi oleh ginjal dipengaruhi oleh ADH dan
aldosteron.
§Kulit
• Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang
terkait dengan proses pengaturan panas.
• Hilangnya cairan melalui kulit di atur oleh saraf simpatis yang
merangsang aktivitas kelenjar keringat.
• Rangsangan kelenjar keringat dapatt dihasilkan dari aktivitas otot,
temperatur lingkungan yang meningkat, dan demam.
• Disebut juga Insensible Water Loss (IWL) sekitar 15-20 ml/24 jam.
§Paru-paru
• Organ paru-paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan
menghasilkan insensible water loss ± 400ml/hari.
• Meningkatnya cairan yang hilang sebagai respons terhadap
perubahan kecepatan dan kedalaman napas akibat pergerakan
atau demam.

§Gastrointestinal
• Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernan yang
berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses
penyerapan dan pengeluaran air. Dalam keadaan normal, cairan
yang hilang dalam system ini sekitar 100-200 ml/hari.
• Selain itu, pengaturan keseimbangan cairan dapat
melalui mekanisme rasa haus yang dikontrol oleh system
endokrin (hormonal), yakni anti diuretic hormone (ADH),
system aldosteron, prostaglandin, dan glukokortikoid.
• ADH dibentuk di hipotalamus dan disimpan dalam
neurohipofisis dari hipofisis. Stimuli utama untuk sekresi
ADH adalah peningkatan osmolaritas dan penurunan
cairan ekstrasel. Hormon ini meningkatkan reabsorbsi air
pada dukus koligentes, dengan demikian dapat
menghemat air
• Aldosteron Hormon ini disekresi oleh kelenjar adrenal
yang bekerja pada tubulus ginjal untuk meningkatkan
absorbsi natrium. Pelepasan aldosteron dirangsang oleh
perubahan konsentrasi kalium, natrium, serum dan
sistem angiotensin renin dan sangat efektif dalam
mengendalikan hiperkalemia.
• Prostaglandin adalah asam lemak alami yang
terdapat dalam banyak jaringan dan berfungsi
dalam merespons radang, pengendalian tekanan
darah, kontraksi uterus,dan mobilitas
gastrointetstinal. Dalam ginjal, prostaglandin
berperan mengatur sirkulasi ginjal, respon
natrium, dan efek ginjal pada ADH.

• Glukokortirkoid Meningkatkan responsi natrium


dan air, sehingga volume darah naik dan terjadi
retensi natrium. Perubahan kadar glukokortikoid
menyebabkan perubahan pada keseimbangan
volume darah.
Kebutuhan cairan:
Dewasa: 50cc/kgbb/24 jam

Contoh:
Berikan cairan maintenance pada klien usia 25 tahun
dengan berat 50 kg

Kebutuhan cairan: 50cc/kgBB/24 jam


= 50 cc x 50/24 jam
= 2500 cc/24 jam
(jadi kebutuhan cairan dalam 24 jam adalah: 2500 cc)
KEHILANGAN CAIRAN NORMAL (EXRESI)
Yaitu Hasil Metabolisme
1. INSENSIBLE WATER LOS (IWL)
Hilangnya cairan dengan penguapan :
Pada suhu 37°C  IWL = Lebih kurang 45 ml/100 kalori
- PARU-PARU (EXSPIRASI) : 15 ml/100 kalori
- KULIT : 30 ml/100 kalori
Berdasarkan Berat Badan:
10 – 20 ml /kg BB/hari Pada suhu 37°C
Contoh : BB 60 kg IWL = 600 - 1200 cc / hari
tiap peningkatan suhu 1°C terjadi peningkatan 10% dari
IWL yg normal (IWL pada suhu 37°C)

contoh : BB 60 kg pada suhu 38°C


bahwa IWL normal pada suhu 37°C adalah 1200 ml
maka IWL pada suhu 38°C = IWL n0rmal + 10%
= 1.320 ml
2. SENSIBLE WATER LOS (SWL)
a. URINE (melalui Ginjal)
normal untuk semua usia : 1 ml/kg BB/jam
atau 50 ml/100 kalori/hari
Pada dewasa : 1-2 liter/24 jam

b. FECES
Pengeluaran melalui Feces = lebih kurang
5ml/100 kalori atau lebih kurang 200 ml/24
jam

Jadi total kehilangan cairan tubuh secara normal

IWL + SWL atau (IWL + Feces + Urine)


KOZIER : Pemasukan dan pengeluaran cairan pada keadaan
sehat
INTAKE OUT PUT
Minum 1500 BAK 1500
Makanan 750 Skin 500
Hasil metabolisme 350 Paru-paru 400
Feces 200
2600 2600

Barbara C Long : Intake dan Kehilangan cairan pada orang


dewasa
INTAKE OUT PUT
Air dalam makanan 1000 Paru-paru 350
Air dari Cairan 1200 Kulit 500
Air Hasil metabolisme 300 Tinja 150
Ginjal (urine) 1500
2500 2500
Pengaturan Elektrolit

Natrium
 Terbanyak di Extra sel
 Mempengaruhi keseimbangan air, hantaran infuls dan
kontraksi otot
 Diatur oleh intake garam, aldosteron, dan
pengeluaran urine
 Normal: 135-148 mEq/lt
Kalium

• Kation utama intra seluler


• Berfungsi sebagai exitabiliy neuromuskuler dan
kontraksi otot
• Untuk pembentukan glikogen, sintesa protein,
pengaturan keseimbangan asam basa
• Normal: 3,5-5,5 mEq/lt
Kalsium
• Berguna untuk integritas kulit, struktur sel, konduksi
jantung, pe,beuan darah, pembentukan tulang dan
gigi.
• Diatur oleh parathyroid dan thyroid

Magnisium
 Kation terbanyak kedua di CIS
 Penting untuk aktifitas enzim, neurochemia, muskular
excibility
 Normal: 1,5-2,5 mEq/lt
Clorida
• Terdapat pada CIS dan CES
• Normal: 95-105 Eq/lt

Bicarbonat
• Sebagai buffer
• Teradapat pada CIS dan CES

Fosfat
• Anion buffer pada CIS dan CES
• Fungsi untuk meningkatkan kegiatan neuromuskuler, metab.
KH, pengatur As-Bs
Gangguan /Masalah Kebutuhan Elektrolit

• Hiperkalemia, merupakan suatu keadaan dimana kadar


kalium dalam darah tinggi. Keadaan ini sering terjadi
pada pasien luka bakar, penyakit ginjal, Hiperkalemia
ditandai dengan adanya mual, hiperaktifitas system
pencernaan,

• Hipokalsemia, merupakan kekurangan kadar kalsium


dalam plasma darah. Hipokalsemia ditandai dengan
adanya kram otot dan kram perut, kejang,bingung,
MASALAHKESEIMBANGAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT

Hipovolemia
 Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan
volume cairan ekstraseluler (CES).
 Hipovolemia adalah penipisan volume cairan
ekstraseluler (CES)

 Penyebab
1. Penurunan masukan
2. Kehilangan cairan yang abnormal melalui : kulit,
gastro intestinal, ginjal abnormal, dll.
3. Perdarahan
Tanda-gejala Klinis

• Pusing, kelemahan, Keletihan


• anoreksia,mual, muntah, haus,
• kekacauan mental
• Konstipasi dan oliguria.
• HR meningkat, suhu meningkat, turgor kulit
menurun, lidah kering, mukosa mulut kering, mata
cekung.
Pengkajian Fisik

• Penurunan tekanan darah (TD), khususnya bila


berdiri (hipotensi ortostatik); peningkatan
frekwensi jantung (FJ); turgor kulit buruk; lidah
kering dan kasar; mata cekung; vena leher kempes;
peningkatan suhu dan penurunan berat badan akut.
Bayi dan anak-anak : penurunan air mata, depresi
fontanel anterior.
• Pada pasien syok akan tampak pucat dan diaforetik
dengan nadi cepat dan haus; hipotensi terlentang
dan oliguria.
indikator Penurunan berat
badan
No Penurunan Keparahan Defisit
Berat Badan Akut
1 2– 5% Ringan
2 5 – 10 % Sedang
3 10 – 15 % Berat
4 15 – 20 % Fatal
Perubahan pada hipovolemia
Hipovolemia Hipovolemia Hipovolemia
Ringan Sedang Berat
• Anoreksia • Hipotensi • Hipotensi
• Keletihan ortostatik berbaring
• Kelemahan • Takikardia • Nadi cepat
• Penurunan dan lemah
CVP • Dingin, kulit
• Penurunan kusam
haluaran • Oliguria
urine • Kacau
mental,
stupor, koma
Tindakan

 Pemulihan volume cairan normal dan koreksi


gangguan penyerta asam-basa dan elektrolit
 Perbaikan perfusi jaringan pada syok hipovolemik
 Rehidrasi oral pada diare pediatrik
 Tindakan terhadap penyebab dasar
Riwayat dan faktor-faktor resiko
 Kehilangan GI abnormal : muntah, penghisapan NG,
diare, drainase intestinal
 Kehilangan kulit abnormal : diaforesis berlebihan
sekunder terhadap demam atau latihan, luka bakar,
fibrosis sistik
 Kehilangan ginjal abnormal : terapi diuretik,
diabetes insipidus, diuresis osmotik (bentuk
poliurik), insufisiensi adrenal, diuresis osmotik (DM
takterkontrol, pasca penggunaan zat kontras
 Spasium ketiga atau perpindahan cairan plasma ke
interstisial : peritonitis, obtruksi usus, luka bakar,
acites
 Hemorragia
 Perubahan masukan : koma, kekurangan cairan.
2. Hipervolemia
q Hipervolemia adalah penambahan / kelebihan
volume (CES)
q Hipervolemia adalah kelebihan cairan di dalam
bagian-bagian ekstraseluler (CES).

Penyebab
1. Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan
natrium dan air
2. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan
ekskresi natrium & air
3. Kelebihan pemberian cairan intra vena
4. Perpindahan cairan interstisial ke plasma
Tanda-gejala Klinis
Sesak Nafas, Ortopnea, Odema

Penyebab edema extraselular:


1. Peningkatan tekanan kapiler
• Kelebihan retensi ginjal
• Tekanan vena yang tinggi
• Penurunan resistensi arteriol
2. Penurunan protein plasma
• Hilangnya protein melalui hidung
• Hilangnya protein melalui kulit yang lepas
• Kagagalan roduksi protein
Peningkatan permiabilitas kapiler
• Reaksi Imun
• Toksin
• Infeksi Bakteri

Blockage of lymph return


• Cancer
• Pembuluh Limphatik Yang Abnormal
Atau Kelainan Konginital
Pengkajian Fisik

• Oedema, peningkatan berat badan,


peningkatan TD (penurunan TD saat jantung
gagal) nadi kuat, asites, krekles (rales).
Ronkhi, mengi, distensi vena leher, kulit
lembab, takikardia, irama galop
Odema Pitting
• +1: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan
jari telunjuk) maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam
2 mm
• +2:Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari
telunjuk) maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 4
mm
• +3: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari
telunjuk) maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 6
mm
• +4:Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari
telunjuk) maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan sedalam 8
mm
Tindakan

• Pembatasan natrium dan air


• Diuretik
• Dialisi atau hemofiltrasi arteriovena
kontinue : pada gagal ginjal atau kelebihan
beban cairan yang mengancam hidup
Tanggung jawab Keperawatan

• Memantau haluaran urine dengan cermat


• Mempertahankan pembatasan pemberian
cairan
• Mempertahankan masukan dan haluaran cairan
akurat
• Memantau tanda-tanda gagal jantung kongestif
(GJK) dan oedema pulmoner
Riwayat dan faktor-faktor
resiko

• Retensi natrium dan air : gagal jantung, sirosis,


sindrom nefrotik, kelebihan pemberian
glukokortikosteroid
• Fungsi ginjal abnormal : gagal ginjal akut atau kronis
dengan oliguria
• Kelebihan pemberian cairan intravena (IV)
• Perpindahan cairan intertisial ke plasma : remobilisasi
cairan setelah pengobatan luka bakar, kelebihan
pemberian larutan hipertonik (mis; manitol, salin
hipertonik) atau larutan onkotik kolid (mis; albumin)
Diagnosa keperawatan

• Ganguan volume cairan berhubungan dengan


kerusakan mekanisme regulasi (ketidakmampuan
ginjal mempertahankan keseimbangan tubuh),
kelebihan intake sekunder terhadap intake sodium
yang berlebihan, retensi sodium, hiperglikemia, tidak
taat pada batasan cairan.

• Penurunan kardiak output berhubungan dengan


penurunan stroke volume akibat malfungsi elektrik
(disaritmia) dan malfungsi mekanik (peningkatan pre
load dan after load).
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan
status metabolic, sirkulasi (anemia dengan iskemia
jaringan) dan sensasi (neuropati perifer), gangguan turgor
kulit (edema, dehidrasi), penurunan aktivitas/mobilisasi,
akumulasi toksin dalam kulit, penurunan aktivitas kelenjar
keringat dan minyak, hiperposfatemia dan kelemahan
kapiler

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan malnutrisi, tidak


seimbangnya suplai dan kebutuhan oksigen, kelemahan,
depresi, anemia dan neuropati.

Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan


pembuangan cairan yang berlebih selama dialisis
(ultrafiltrasi), perdarahan yang terjadi pada lubang
tusukan pada pembuluh darah atau gangguan
sambungan/terlepas
• Intevensi keperawatan
1. Observasi dan catat intake output
2. Balance cairan
3. Timbang BB
4. Pemberian cairan oral, parenteral
5. Pemberian Diet
6. Mengatur tetesan infus
7. Tranfusi
Macam-macam sifat larutan :
1. Isotonik adalah suatu larutan yang osmolalitasnya sama
dengan plasma darah. Pemberian larutan isonik melalui
intravena akan mencegah perpindahan cairan dan elektrolit
dari kompartemen intrasel. (contohnya ; NaCl 0,9 %, Dekstrosa 5 %
dalam air, Ringer laktat / RL, dll)

2. Hipotonik adalah suatu larutan yang memiliki konsentrasi


solut lebih rendah dari plasma, sehingga akan membuat air
berpindah ke dalam sel. hipotonis (contohnya ; NaCl 5 %)

3. Hipertonik adalah suatu larutan yang memiliki konsentrasi


solut lebih lebih besar dari plasma, sehingga akan membuat
air keluar dari dalam sel. (contohnya ; Dekstrosa 10 % dalam NaCl,
Dektrosa 10 % dalam air, Dektrosa 20 % dalam air)
Tindakan Untuk Mengatasi Masalah/Gangguan
dalam Pemenuhan Kebutuhan  Cairan dan
elektrolit

1. Pemberian cairan melalui infus


Tindakan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
cairan dan elektrolit, serta sebagai tindakan
pengobatan dan pemberian makanan.
Cairan infus

(Kebutuhan cairan x faktor tetes) = jumlah tetesan/menit


( jumlah jam x 60 menit)

Faktor tetes
Makro : 20 (dewasa)
Mikro : 60 (anak)
Transfusi : 15 (anak + dewasa)
Contoh:
Tn. R akan diberikan cairan sebanyak 2000 ml dalam waktu
24 jam. Berapakah kecepatan tetesan infus untuk Tn. R?
Dik:
Kebutuhan cairan: 2000 ml
Faktor tetes: 20
Jumlah jam: 24 jam

Jawab:
(Kebutuhan cairan x faktor tetes) = jumlah tetesan/menit
( jumlah jam x 60 menit)
2000 x 20 = 27,78 = 28 tts/mnt
24 x 60

Anda mungkin juga menyukai