PRE - EKLAMPSI
Netty Isnawati
Pengertian
Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul
setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan
proteinuria. Hipertensi terjadi ketika tekanan
darah sistolik dan diastolik >140/90 mmHg
dengan pengukuran tekanan darah sekurang-
kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam
kemudian, dinyatakan terjadi proteinuria
adapabila terdapat 300 mg protein dalam urin
selama 24 jam
Jenis preeklampsi
Tekanan darah sistolik 140 Kondisi transisi yang ditandai Kondisi transisi yang ditandai
mmhg atau kenaikan 30 dengan peningkatan tanda dengan peningkatan tanda
mmhg dengan interval seperti tekanan darah sistolik seperti tekanan darah sistolik
pemeriksaan 6 jam. Tekanan >160 mmHg dan tekanan >160 mmhg dan tekanan
darah proteinuria 0,3 g atau darah diastolik >110 mmhg darah diastolic >110 mmHg
lebih dengan tingkat kualitatif disertai proteinuria lebih 5gr disertai proteinuria lebih 5gr
+1 sampai +2 pada urine disertai dengan spasmus
kateter atau gejala subjetif arteriol, retensi na dan
belum dijumpai. koagulasi intravaskuler
Pengkajian
Keluhan Utama
Keluhan utam yang dirasakan oleh klien dengan preeklampsia adalah
pembengkakan pada kaki disertai peningkatan tekanan darah, mual
muntah nyeri ulu hati dan pusing.
Aktivitas
Biasanya pada preeklampsia terjadi kelemahan, penambahan
berat badan atau penurunan berat badan pembengkakan kaki dan
jari tangan dan muka.
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum
Keadaan umum klien dengan preeklampsia biasanya lemah.
Kesadaran
Klien dengan preeklampsi biasanya masih composmentis, bila sudah
mengalami preeklampsi berat klien mengalami penurunan kesadaran.
Tanda-tanda vital
Tanda-tanda vital klien dengan preeklampsi biasanya tidak stabil :
pernafasan cepat, suhu meningkat, tekanan darah meningkat dan denyut
nadi dalam batas normal.
Pemeriksaan fisik
Wajah
yang perlu diperhatikan adalah mengenai warna kulit dan ekspresi
wajah klien. Wajah tampak adanya edema.
Mata
Konjungtiva agak anemis oedema pada retina, pandangan mata
kabur
Ekstermitas
Terdapat edema pada kaki dan tangan serta jari-jari.
Diagnosa keperawatan
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan kehilangan protein plasma,
penurunan tekanan osmotic koloid plasma menyertai perpindahan cairan
dari kompartemen vaskular
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipovolemia/penurunan
arus balik vena, peningkatan tahanan vascular sistemik
3. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan hipovolemia ibu, interupsi
aliran darah (vasospasme progresif dari arteri spiral)
4. Resiko tinggi terjadinya kejang berhubungan dengan penurunan fungsi organ
(vasospasme dan peningkatan tekanan darah)
5. Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
masukan tidak cukup untuk kebutuhan metabolic dan menggantikan
kehilangan
6. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pemajanan/ tidak
mengenal sumber informasi, kesalahan interpretrasi