Anda di halaman 1dari 17

PEMERIKSAAN SADARI,

PAP SMEAR, IVA

NETTY ISNAWATI
Pendahuluan

Salah satu permasalahan kesehatan yang kerap dihadapi oleh kaum


wanita, terutama di negara-negara berkembang adalah keganasan atau
kanker. 2 kanker yang dikenal sebagai "pembunuh" utama wanita
adalah kanker leher rahim dan kanker payudara. Kanker serviks pada
stadium dini sering tidak menunjukan gejala atau tanda-tandanya yang
khas, bahkan seringkali tanpa gejala sama sekali (silence).

Salah satu gejala tidak khas yang sebenarnya sering dijumpai adalah
keputihan. Tetapi karena keputihan kerap dianggap sebagai masalah
kewanitaan yang "bisa-biasa" saja, maka gejala dan tanda awal
keganasan ini sering luput diperhatikan. Padahal keputihan adalah
"peringatan" dini dari berbagai kelainan di sistem
reproduksi. Memang dalam ilmu ginekologi keputihan terdiri atas
keputihan normal (fisiologis) dan yang bersifat patologis.
Ciri- ciri keputihan

Fisiologis Patologis

• Tidak gatal, tidak berbau. • Keluar lendir berlebihan disertai


• Lendir berwarna bening. infeksi.
• Terjadi hanya pada masa subur • Gatal, pedih, vagina kemerahan.
(wanita usia 20-40-an). • Lendir berubah warna. 
• Terjadi menjelang haid.
• Karena stres, kelelahan, celana dalam
terlalu ketat.
Cervik Normal Dan Abnormal
Syarat sebelum dilakukan pap smear

Tidak haid
Tidak melakukan hubungan (coitus) 1-3 hari
Tidak sedang menggunakan obat – obatan
pervaginam
Cervix brush Cytobrush

Ayre
Cara pengambilan lendir servix
HASIL PAP SMEAR

Kelas I : tidak ada sel


abnormal.
Kelas II : terdapat
gambaran sitologi atipik,
namun tidak ada indikasi
adanya keganasan.
Kelas III : gambaran
sitologi yang dicurigai
keganasan, displasia
ringan sampai sedang.
Kelas IV : gambaran
sitologi dijumpai
displasia berat.
Kelas V : keganasan.
Penilaian IVA

Menurut (Sukaca E. Bertiani, 2009) Ada beberapa kategori yang dapat


dipergunakan, salah satu kategori yang dapat dipergunakan adalah:
IVA negatif = menunjukkan leher rahim normal.
IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak
lainnya (polip serviks).
IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium).
Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks
dengan metode IVA karena temuan ini mengarah pada diagnosis
Serviks-pra kanker (dispalsia ringan-sedang-berat atau kanker serviks
in situ).
IVA-Kanker serviks = Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan
temuan stadium kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi
penurunan kematian akibat kanker serviks bila ditemukan masih pada
stadium invasif dini (stadium IB-IIA).
Gejala awal kanker payudara dapat berupa adanya benjolan pada
payudara. Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri, benjolan itu
mula-mula kecil, makin lama makin besar, lalu melekat pada kulit atau
menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada puting susu.

Terjadi radang yang menimbulkan erosi atau eksema puting susu.


Akibatnya kulit atau puting susu tertarik ke dalam (retraksi), berwarna
merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi edema hingga kulit
kelihatan seperti kulit jeruk (peau d'orange), mengkerut, atau timbul
borok (ulkus) pada payudara.

Borok itu makin lama makin besar dan mendalam sehingga dapat
merusak hampir seluruh jaringan payudara. biasanya berbau busuk, dan
mudah terjadi perdarahan, terutama pada daerah puting susu. Rasa sakit
atau nyeri pada umumnya baru timbul kalau tumor sudah besar, sudah
timbul borok, atau kalau sudah ada metastase ke tulang-tulang.
Kemudian timbul pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak,
bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh
Bentuk payudara normal dan abnormal
Faktor resiko dan penyebab kanker payudara

gaya hidup dan perilaku seorang wanita.


Diet tinggi lemak,
pajanan radiasi elektromagnetik, dan radiasi pengion, serta aktivitas
radikal bebas sering dikaitkan dengan insidensi kanker payudara.
Tidak pernah melahirkan,
menopause yang tertunda,
usia pertama kali haid yang terlalu dini
Secara genetik adanya polimorfisme atau mutasi pada gen-gen
BRCA (1,2, dan 3) akan meningkatkan resiko terjadinya kanker
payudara.
Pemberian hormon dari luar (sulih hormon) yang tidak hati-hati dan
dalam dosis proporsional diduga juga merupakan salah satu
penyebab kanker payudara.

Anda mungkin juga menyukai