Anda di halaman 1dari 25

PENYAKIT APA YANG DIDERITA ?

BAGAIMANA CARA MENCEGAHNYA ?


DEFINISI
Kanker serviks uterus adalah keganasan yang paling
sering ditemukan dikalangan wanita

Serviks atau leher rahim/mulut rahim merupakan bagian


ujung bawah rahim yang menonjol ke liang sanggama
(vagina).

proses perubahan dari suatu epitelium serviks yang


normal sampai menjadi karsinoma invasif

yang memberikan gejala dan merupakan proses


yang perlahan-lahan dan mengambil waktu
bertahun-tahun.
EPIDEMIOLOGI

Hampir 90% kematian akibat kanker serviks terjadi di negara


berkembang.
Torre LA, Bray F, Siegel RL, Ferlay J, Lortet-Tieulent J, and Jemal A. 2015. Global Cancer Statistics. CA Cancer J Clin;65:87-108.
EPIDEMIOLOGI

Sebanyak 60.100 kematian di Afrika, 28.600 di Amerika Latin dan


Karibean dan 144.400 di Asia pada tahun 2012.
Torre LA, Bray F, Siegel RL, Ferlay J, Lortet-Tieulent J, and Jemal A. 2015. Global Cancer Statistics. CA Cancer J Clin;65:87-108.
EPIDEMIOLOGI

Prevalensi kanker serviks sebesar 0,8 %dengan estimasi jumlah


absolut sebesar 98.692 pada tahun 2013
.Kementerian Kesehatan RI. 2015. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.Jakarta: Pusdatin.p 3-5.
EPIDEMIOLOGI

Di Provinsi Bali estimasi jumlah sebanyak 1.438


.Kementerian Kesehatan RI. 2015. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.Jakarta: Pusdatin.p 3-5.
FAKTOR RISIKO
HUBUNGAN SEKSUAL USIA DINI (<18 TAHUN)

HUMAN PAPILOMA VIRUS (HPV) 16 ATAU 18

MEROKOK

SOSIAL EKONOMI YANG RENDAH

KARAKTERISTIK PARTNER (HIGIENITAS/SIRKUMSISI DAN


.. MULTI PARTNER)
GEJALA KLINIS

KEPUTIHAN

PERDARAHAN PERVAGINAM
DILUAR FASE MENSTRUASI

NYERI
.
KLASIFIKASI FIGO

Di Provinsi Bali estimasi jumlah sebanyak 1.438


..
KLASIFIKASI FIGO
Klasifikasi menurut FIGO (International Federation of Ginekoloi and
Obstetrics) :
• Stage 0 : Karsinoma insitu =Karsinoma intraepithelial =
Karsinoma preinvasif.
• Stage 1 : terbatas pada cerviks.
• Stage 2 : Sudah menjalar keluar serviks tapi belum sampai
ke panggul, telah mengenai dinding vagina tapi
tidak melebihi 2/3 bagian proximal.
• Stage 3 : Sudah sampai dinding panggul dan sepertiga
bagian bawah vagina
• Stage 4 : Sudah mengenai organ-organ yang lain

..
Skrining (Deteksi Dini) Kanker Serviks
• suatu upaya atau pemeriksaan untuk
Pengertian mencari kemungkinan suatu kelainan di
antara orang atau sekelompok orang yang
Skrining: tidak mempunyai keluhan atau gejala dari
kelainan tersebut.

Skrining untuk kanker dimulai dengan


• Elise L’Esperance menggunakan
Pap Smear Test, suatu tes untuk
Pap smear untuk mendeteksi
mendeteksi kanker serviks  George
kanker serviks tahun 1937
Papanicolaou sejak tahun 1928.

• Deteksi dini
Tujuan •

membantu agar hidup lebih lama dan lebih baik
menemukan penyakit dalam stadium dini
Skrining • mengurangi angka kematian atau keparahan akibat
penyakit tersebut
• pada orang atau sekelompok orang yang tak mempunyai keluhan
Target
klinis untuk menentukan kemungkinan menderita atau kemungkinan
Skrining: tidak menderita
Skrining (Deteksi Dini) Kanker Serviks

WHO mengindikasikan skrining kanker serviks dilakukan pada kelompok


berikut :

• setiap perempuan yang berusia antara 25-35 tahun, yang belum pernah
menjalani tes Pap sebelumnya, atau pernah mengalami tes Pap 3 tahun
sebelumnya atau lebih.
• Perempuan yang ditemukan lesi abnormal pada pemeriksaan tes Pap
sebelumnya
• Perempuan yang mengalami perdarahan abnormal pervaginam,
perdarahan pasca sanggama atau perdarahan pasca menopause atau
mengalami tanda dan gejala abnormal lainnya
• perempuan yang ditemukan ketidaknormalan pada serviksnya
Skrining (Deteksi Dini) Kanker Serviks

Interval Skrining menurut WHO


• Bila skrining hanya mungkin dilakukan 1 kali seumur hidup maka
sebaiknya dilakukan pada perempuan usia 35-45 tahun.
• Perempuan usia 25-49 tahun, bila sumber daya memungkinkan,
skrining hendaknya dilakukan 3 tahun sekali.
• Perempuan usia diatas 50 tahun, cukup dilakukan 5 tahun sekali
• Bila 2 kali berturut-turut hasil skrining sebelumnya negatif,
perempuan usia diatas 65 tahun, tidak perlu menjalani skrining.
• Tidak semua perempuan direkomendasikan melakukan skrining
setahun sekali
Metode Skrining
Tes Pap Konvensional (Pap Smear)
• Goerge N. Papanicolaou (1928)-> Pelopor pemeriksaan sel-sel
mulut rahim untuk menemukan kanker
• Dapat di lakukan oleh dokter ahli (Obgyn), dokter umum, bidan
dan tenaga medis lain yang sudah terlatih
• Sediaan apus dikirimkan ke laboratorium sitologi diperiksa di
bawah mikroskop oleh Ahli Patologi Anatomi
• Tujuan utama tes Pap adalah untuk mengetahui sel-sel kanker
dalam stadium dini.
• Tujuan umum adalah untuk mengetahui sel-sel mulut
rahim:Normal atau tidak, Jenis kelainannya radang, prakanker
atau kanker, Derajat kelainan
Metode Skrining
Tes Pap Konvensional (Pap Smear)
• klasifikasi sistem Bethesda :
• LSIL (Low Grade Squamous Intraepitel Lesion=Lesi Intraepitel Skuamosa
Derajat Rendah (LISR)) yang meliputi kondiloma dan NIS I
• HSIL (High Grade Squamous Intraepitel Lesion= Lesi Intraepitel
Skuamosa Derajat Tinggi (LIST)) yang meliputi NIS II, NIS III dan
Karsinoma In-situ
• Dari hasil tes Pap abnormal, pasien dapat dikatagorikan pada kelompok:
• Negatif
• Ada infeksi, atipik, maka tes Pap perlu diulang
• Abnormal : LISR, dapat dilakukan tes Pap ulang 4 bulan, atau dilakukan
kolposkopi “see and treat”. LIST, perlu dilakukan kolposkopi dan biopsi.
Metode Skrining
Tes Pap Konvensional (Pap Smear)
• Cara Pemeriksaan Tes Pap
Metode Skrining
INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT

• Inspeksi visual dengan asam asetat (IVA) 


melihat serviks secara langsung tanpa alat
pembesaran setelah pengusapan serviks dengan
asam asetat 3-5% untuk mendeteksi adanya NIS
(neoplasma intraepitel serviks )
• Metode satu kali kunjungan (single visit
approach) dengan melakukan skrining metode
IVA dan tindakan bedah krio untuk temuan lesi
prakanker (see and treat)
Metode Skrining
INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT
• Pemberian asam asetat akan mempengaruhi epitel
abnormal,
• meningkatkan osmolaritas cairan ekstraseluler yang
bersifat hipertonik
• menarik cairan dari intraseluler sehingga membran
akan kolaps dan jarak anter sel akan semakin dekat.
• Sebagai akibatnya, jika permukaan epitel mendapat
sinar, sinar tersebut tidak akan diteruskan ke stroma,
tetapi dipantulkan keluar sehingga permukaan epitel
abnormal akan berwarna putih, disebut (acetowhite)
Metode Skrining
INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT
• Kategori Temuan IVA :

1. Normal Licin, merah muda, bentuk porsio normal

2. Infeksi servisitis (inflamasi, hiperemis) banyak fluor ektropion polip

3. Positif IVA plak putih epitel acetowhite (bercak putih)

4.Kanker leher Rahim pertumbuhan seperti bunga kol pertumbuhan mudah berdarah
Metode Skrining
INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT
• Kategori Temuan IVA :
1. Negatif - tak ada lesi bercak putih (acetowhite lesion) - bercak putih pada polip endoservikal atau
kista nabothi
- garis putih mirip lesi acetowhite pada sambungan skuamokolumnar

2. Positif 1 (+1) - samar, transparan, tidak jelas, terdapat lesi bercak putih yang ireguler pada serviks
- lesi bercak putih yang tegas, membentuk sudut (angular), geographic acetowhite lessions
yang terletak jauh dari sambungan skuamokolumnar

3. Positif 2 (+2) - lesi acetowhite yang buram, padat dan berbatas jelas sampai ke sambungan
skuamokolumnar
- lesi acetowhite yang luas, circumorificial, berbatas tegas, tebal dan padat -pertumbuhan
pada leher rahim menjadi acetowhite
Metode Skrining
4. INSPEKSI VISUAL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai