Anda di halaman 1dari 115

PEDULIKAN DIRIMU, SAYANGI

HIDUPMU
dr. Imannurdin Abdillah
Kepala LABKESDA Lumajang

: Insiden Kanker Pada Wanita di Eropa Menurut WHO


Sumber: Global Burden of Cancer (Globocan 2009).

DETEKSI DINI dan


PENANGANAN KANKER
PAYUDARA

EPIDEMIOLOGI KANKER PAYUDARA


Data WHO th. 2008 1,38 juta kasus baru
(23%)
Insiden rata-rata 39 per- 100.000 penduduk

nal Agency for Research on Cancer 2010, Breast Cancer Incidence and Mortality Worldwide, GLOBOCAN 2008, International Agency for Research on Cancer, 150 Cours Albert Thomas, 69372 Lyon CEDEX 08, France, viewed 1 st October, 2010, <
http://globocan.iarc.fr/factsheets/cancers/breast.asp

EPIDEMIOLOGI KANKER PAYUDARA


Angka kematian rata-rata 14,1 per-100.000
Penyebab kematian ke-5 dari seluruh kanker
Penyebab kematian terbanyak pd. wanita

Th. 1988-1991 di Indonesia insiden ke-2 terbanyak


setelah Ca Ceviks.
9

Kanker adalah penyakit pertumbuhan sel

yang
liar,
tidak
terkendali
dan
menimbulkan benjolan atau tumor yang
membahayakan jiwa.
Kanker bukanlah penyakit yang tidak
dapat disembuhkan. Kanker
dapat
sembuh asal ditemukan dan diobati dalam
stadium dini
Pencegahan kanker sukar dikerjakan
lebih baik DETEKSI DINI

TUMOR ?
(= benjolan abnormal)

KANKER?
(= tumor ganas)

Tumor atau kanker ?

W.H.O. Priority Program


for Cancer Control.
PRIMARY PREVENTION ( Pendidikan
kanker masyarakat, Pendidikan profesi,
Kebijakan pemerintah)
SECONDARY PREVENTION (Deteksi
dini screening program: Individual
& Mass Screening).

W.H.O. Priority Program


for Cancer Control.
TERTIARY PREVENTION (Diagnosis dan
terapi tepat) pendidikan & training
tenaga
profesional jumlah pasien, and learning
curve
first appropriate attempt for
treatment
the best chance for cure.
PALLIATIVE MANAGEMENT
terutama penanganan nyeri .

TUJUAN SCREENING
KANKER
menemukan

kanker stadium dini mengurangi


morbiditas dan mortalitas kanker

Screening

kanker bermanfaat apabila menemukan


kanker yang lebih dini pengobatan efektif lebih
awalhasil lebih baik

Screening Test vs Diagnostic


Test
Screening test:

Diagnostic test:

Inisiatif oleh provider


Mudah dan cepat
Murah
Sensitivitas &

Initiatif oleh penderita


Pemeriksaan

spesifisitas tinggi
Diterima oleh publik
Populasi yang besar
Dilanjutkan dengan
test diagnostik lebih
lanjut

sederhana sampai
canggih
Lebih mahal Akurasi
tinggi
Mungkin tidak sesuai
individual
Tidak diikuti dengan
pemeriksaan lebih
lanjut

Brawley OW, Kramer BS. Cancer Screening in Theory and in Practice. J Clin Oncol 2005;23:293-

Skrining kanker
payudara (rekomendasi
SADARI (Periksa Payudara Sendiri)
ACS)
CBE (Clinical Breast Examination)
Mamograf

- Pemeriksaan dasar pada usia 35- 40 tahun,


- Pada usia 40-49 tahun antara 2 - 3tahun
- Setiap tahun sekali untuk wanita > 50 tahun
Pemeriksaan petanda tumor dari serum: CEA, Ca15-3

Penyebab kanker
Multifaktorial
- teori virus
- teori imunitas
- teori kimia/karsinogen
- radiasi
- dll

Kanker payudara
adalah kanker yang
berasal dari kelenjar,
saluran dan jaringan
penunjangnya, tidak
termasuk kulit
payudara

Kanker payudara adalah


keganasan yang berasal
dari kelenjar dan parenkim
payudara

Penyakit
payudara
Kelainan bawaan:
a). Kelebihan payudara
Tumor :
a). Tumor jinak
Displasia:
a). Kista
Fibroadenosis

b). Kelebihan puting susu


b). Tumor ganas (kanker)

b). Fibrokistik

c).

Keradangan:
a). Akut

b). Subakut

c). Khronis

Hipertrof:
a). Neonatus

b). Wanita dewasa

c). Pria dewasa

Kelainan yang berkaitan dengan melahirkan &


menyusui:
a). Galaktokel
b). Infeksi
c).
galaktorhoea

Kelainan
bawaan
payudara

Kelainan
Bawaan

Mamma Accessory

Kelainan
Bawaan

Putting Susu Tambahan

Polythelia

Hipertrof pada anak

Kelainan di
dapat

Macro Mastia

Faktor risiko tinggi terkena kanker


payudara
Jenis kelamin ( wanita: laki = 100 : 1)
Riwayat keluarga ada yang menderita kanker payudara
Menarche dini ( < 12 tahun), menopause lambat ( > 55
tahun)
Anak pertama lahir setelah umur 35 tahun
Tidak menyusui atau masa menyusui yang singkat
Penyakit proliferatif payudara
Riwayat radiasi/penyinaran
Mutasi gen
Riwayat kanker payudara sebelumnya
Terapi sulih hormon > 5 tahun
Obesitas & konsumsi alkohol

PENCEGAHAN SEKUNDER
( DETEKSI DINI / SKRININIG)
Pencegahan primer KPD sangat sulit
Penyebab pasti KPD belum diketahui,

untuk melihat keberhasilannya


membutuhkan waktu yang sangat lama
skrining menurunkan angka kematian
KPD
Prognosis : ukuran tumor makin kecil
makin baik prognosisnya

Clinical Sign and


Symptoms
A. Early stage (stadium 0,1,2):
Tidak spesifik tidak teraba tumor atau tumor
teraba kecil
B. Advanced local stage (stadium 3) :
Benjolan dngan borok, kulit seperti kulit jeruk
( peau d orange), putting susu tertarik kedalam,
kulit kemerahan, lengan membengkak,
pembesaran kelenjar getah bening ketiak
C. Advanced (stadium 4):
B + penyebaran jauh (payudara kontralateral,
paru, hati, tulang, otak dll)

Prosedur Diagnostik
Multidisipliner
Multilevel

Langkah prosedur
diagnostik
1. Identitas penderita
2. Riwayat penyakit : - Premenopause
- Postmenopause

3. Pemeriksaan fisik :

- Status Generalis & status penampilan


- Status lokalis
- Status organ lain (komorbiditas)
1. Pemeriksaan penunjang : - Imaging
- Histopathology
- Others
Kesimpulan

History of Illness
Semua wanita
Usia haid pertama kali (menarche)
Jumlah kehamilan
Jumlah anak yang hidup
Usia melahirkan anak pertama dan riwayat

laktasi

Riwayat keluarga dengan kanker payudara

termasuk hubungan kekerabatannya, usia


terkena, kanker payudara laki2 dan adanya
kanker payudara bilateral
Riwayat biopsi payudara

History of Illness
Wanita Premenopause
- tanggal menstruasi terakhir
- lamanya dan regularity of the cycles
- penggunaan oral contraceptives

Wanita Postmenopause
- kapan terjadinya menopause
- penggunaan hormone replacement therapy

Physical Examination
Status General, status performans
Status local
Status organ lain/komorbiditas

Technique of Breast
Examination

Inspeksi (melihat)
Palpasi (meraba)

Wanita

Technique of Breast
Examination
disarankan melepas baju dan bra nya

mulai dari pusar ke atas


Sebaiknya diperiksa saat penderita duduk

maupun berbaring
Sebaiknya mulai diperiksa dari sisi payudara

yang tidak dikeluhkan

Inspection
Sebaiknya inspeksi awal dilakukan saat

penderita duduk dengan kedua lengan relaks


disamping
Dibandingkan simetris kedua payudara,
benjolan, tarikan kulit, kulit jeruk (peau
dorange), kulit kemerahan, borok, bintil kulit
Pemeriksaan puting susu: simetri, retraksi,
perubahan karakter kulit, borok, ekzema,
cairan dari puting susu.
Penderita disuruh mengangkat kedua lengan
ke atas agar bisa melakukan inspeksi bagian
bawah payudara denganlebih seksama .

Palpation
Hal yang paling sulit dalam pemeriksaan

fisik payudara adalah adanya nodularitas,


irregular texture dari payudara normal
pada wanita premenopause, di daerah
kwadran lateral atas, daerah
inframammary dan daerah subareolar
(karena cenderung lebih nodular)

Palpation
Palpasi KGB supraklavikula dan aksila

dilakukan dalam posisi duduk.


Ketiak kanan diperiksa oleh petugas dengan
menyanggga siku kanan dengan posisi
ditekuk dan relaks sementara jari kedua
sampai kelima melakukan perabaan pada
daerah ketiak.
Bila KGB aksila teraba, tentukan ukuran,
konsistensi, nyeri, single atau multipel,
mobilitas clinically suspicious

Palpation
Palpasi

payudara
sebaiknya
mulai
dilakukan saat penderita tegak deteksi
benjolan yang mungkin tidak jelas saat
berbaring ( tail of the breast)
Payudara disangga secara gentle dengan
satu tangan sementara tangan yang
satunya melakukan palpasi
Palpasi payudara selanjutnya dilakukan
dengan
posisi
berbaring
dengan
mengangkat lengan pada payudara yang
diperiksa ke atas kepala

SADARI

Pemeriksaan Payudara Sendiri


Dianjurkan pada setiap wanita dewasa dan
tua secara teratur, sebulan sekali dalam
waktu seminggu setelah selesai menstruasi
Pemeriksaan dikerjakan dengan:
a). Inspeksi (melihat) payudara dimuka
cermin
b). Palpasi (meraba) payudara waktu berdiri
dan
berbaring
c). Memijat puting susu dengan jari

Pemeriksaan dikerjakan dengan


menggunakan telapak ujung-ujung jari tangan
ke-2 sd 5.
Pemeriksaan dengan palpasi dikerjakan
secara sirkulair atau radiair

Inspeksi (melihat)
payudara di muka cermin

Palpasi (meraba)
payudara waktu berdiri dan berbaring

Memijat puting susu dengan jari

The difficulties in
diagnosing (early) breast
Hampir tidak ada keluhan pada stadium dini,
cancer
atau benjolan kecil
Keterbatasan pemeriksaan fisik

- Subjective
- 40 % tumor dng diameter 1-1,5 cm tidak bisa
di
palpasi
- tergantung pada lokasi tumor pada payudara
- Bila kanker payudara bisa didiagnosa secara
klinis berarti stadiumnya cukup lanjut

Patients

GP

Surgeon

Surgical Oncologist

Other
Specialist

Triple Diagnosis Approach


Ahli bedah, radiologist & pathologist

merupakan teamwork yang solid reduce


misinterpretation
False (+) value in triple D/ procedure = 0,07%

Pemeriksaan mammografi &


USG

k an k er

payu dar a

1. STADIUM DINI
Keluhan sedikit atau tidak ada
Tidak teraba atau ada tumor kecil terbatas pada payudara
Kelenjar limfe regional tidak membesar
Tidak ada penyebaran organ jauh

2. STADIUM LANJUT
Keluhan: benjolan payudara lebih besar, timbul borok, peau d orange dsb
Tumor pada payudara umumnya tidak nyeri, telah besar, melekat pada kulit,
kulit seperti kulit jeruk, timbul borok yang berbau
Kanker telah menyebar ke kelenjar limfe regional di ketiak
Belum ada penyebaran jauh

3. STADIUM SANGAT LANJUT


Keluhan seperti stadium lanjut, disertai, batuk-batuk, nyeri, kuning, lemas,
nafsu makan kurang dsb.
Tumor pada payudara seperti pada stadium lanjut
Ada penyebaran ke kelenjar limfe regional
Ada penyebaran ke organ jauh, misalnya di paru, hati, tulang, otak, dsb.

Perjalanan alamiah kanker


payudara

With thanks to Professor W.Jonat

With thanks to Professor W.Jonat

With thanks to Professor W.Jonat

Stadium dini (0, 1, 2)

Stadium lanjut lokal (III)


Benjolan lebih besar, borok berbau, kulit

jeruk, puting tertarik ke dalam, warna kulit


kemerahan

atau

mengkilap,

bengkak
Ada penyebaran ke KGB ketiak
Beluma ada penyebaran jauh

lengan

DIAGNOSA - LABC

Diagnosa berdasarkan : pemeriksaan klinis,


radiologis & patologis.
TDikutip dari : Breast. In: Greene, F.L., Compton, C.C., Fritz, A.G., et al., editors. AJCC Cancer Staging Atlas. New
York:Springer, 2006: 219-233.American Joint Committee on Cancer.

74

Stadium lanjut lokal (III)

Stadium lanjut lokal (III)

Stadium lanjut lokal (III)

Stadium lanjut (IV)


Sama dengan stadium lanjut lokal
Ada

penyebaran

jauh

(payudara

kontralateral, paru, tulang, liver,


atau organ lain)

otak

Stadium lanjut (IV)

Foto Klinis Pasien

Pengobatan Kanker
TUJUAN PENGOBATAN
1). Kuratif: menyembuhkan
2). Paliatif : memperbaiki kualitas hidup dan
mengurangi keluhan
CARA PENGOBATAN
1). Operasi
2). Radioterapi
3). Hormonterapi
4). Kemoterapi
5). Bioterapi atau imunoterapi

Oper as i b c t .
+
r ek o n s t r u k s i

Pada kanker
payudara dini

Operasi mastektomi
pada kanker payudara lanjut

Terapi radiasi
Terapi lokal
>External radiotherapy (cobalt-linac)
Concomitant dengan kemoterapi
Neoajuvant
Adjuvant
Paliatif (perdarahan, metastase tulang)

KEMOTERAPI

chemotherapy
Terapi sistemik
Neoadjuvant : kanker stadium III (LABC)

stadium lebih dini


Primer : stadium IV (MBC)
Adjuvant : stadium dini atau diberikan setelah
operasi
Concomitant dengan radiasi
First line chemotherapy : CAF, CEF, CMF
2 nd line chemotherapy : single taxane atau
kombinasi, gemcitabine, capecitabine,
vinorelbine

Persiapan kemoterapi yang baik

- penderitanya komorbiditas ?
- obat - obatan.
- personal
- lingkungan
Komplikasi: prediktabel dan managebel

Terapi hormonal
Bila reseptor estogen dan atau progestron

positif (>10%)
Operative atau non operative
Premenopausal:
- Operative : ovarektomi bilateral
- Non operative : radiokastrasi atau ablasi
medikamentosa ( goserelin), tamoksifen
Postmenopausal: tamoksifen, aromatase
inhibitor

Hormones Affecting the Breast

Terapi targeting
Harganya mahal
Anti HER2/neu : trastuzumab, lapatinib

Pada overekspresi gen HER2/neu (+3)


Anti VEGF : bevasizumab, cetuximab

Terapi paliatif
Umumnya pada kanker stadium lanjut
Surgical atau medical
Pain management ( step ladder WHO)
Terapi suportif
Home based hospice program

Jika menemukan tumor


(benjolan)
apa yang harus dilakukan

Bila menemukan benjolan


Jangan panik
Jangan pijat-pijat benjolan tersebut
Segera berkonsultasi ke dokter sebaiknya
ke ahli bedah
Bila tumor masih tahap dini (< 1 cm), harus
segera dioperasi, jangan tunda sebab
memberi kesempatan tumor bertumbuh ke
tahap lanjut

TERIMA
KASIH

Breast Cancer Continuum:


intervention possibilities
Prevention of Recurrence

Women at
Increased
Risk

PreMalignant
Conditions

1.7 % to
14%

LCIS 6.5%
ADH 5.1%

NonInvasive
Cancer
DCIS 7.2%

Prevention
Prevention of
of Clinically
Clinically
Detectable
Detectable Breast
Breast
Cancer
Cancer

Tumors
< 1cm
11.8%

Early Stage
node neg
25.1%

Prevention of
Progression

Early Stage
node pos
47.1%

Prevention
Prevention of
of
Contralateral
Contralateral Breast
Breast
Cancer
Cancer 3.2%
3.2%

Late Stage
Cancer

Recurrence
of Breast
Cancer

Anda mungkin juga menyukai