Anda di halaman 1dari 12

PRINSIP PEMENUHAN

KEBUTUHAN CAIRAN DAN


ELEKTROLIT
Iin Wiranti, S.Si.T., M.Kes
Kebutuhan Cairan tubuh
• Ginjal
Fungsi ginjal sebgai pengatur air, pengatur konsentrasi garam
dalm darah, keseimbangan asam basa darah, ekskresi. Organ
yang berperan glomerulus.
• Kulit
Pengaturan cairan dengan pengeluaran panas yang disarafi
oleh vasomotorik melalui proses vasodilatasi dan
vasokonstraksi. Dengan cara penguapan dan pemancaran
• Paru paru
Proses pengeluaran cairan akibat kemampuan bernafas
• Gastointestinal
Melalui proses penyerapan dan pengeluaran air
Cara perpindahan cairan

• Gerak zat yang


• Bercampurnya akan berdifusi
molekul secara da berosmosis
bebas terjadi • Memerlukan
melalui osmosis aktivitas
membran metabolik dan
kapiler yg pengeluaran
permeabel energi untuk
• Tinggi-rendah • Perpindahan menembus
larutan murni membran sel
melalui
membran
Difusi semipermiabel Transpor aktif
• Kurang pekat-
pekat
Jenis cairan
Cairan zat gizi (nutrien) :
Karbohidrat dan air (dekstrosa, levulosa, invertsugar)
Asam amino (amigen, aminosol, travamin
Lemak (lipomul, liposyn)

Blood volume expanders : meningkatkan volume darag


sesudah kehilangan darah atau plasma
Jenisnya : human serum albumin dan dextran
Gangguan kebutuhan cairan
• Hipovelume/dehidrasi
Kekurangan cairan eksternal akibat penurunan cairan dan
kelebihan pengeluaran cairan (isotonik, hipertonik,
hipotonik)

• Hipervolume/overhidrasi
Akibat peningktan volume darah dan edema (cairan pada
interstisial). Kondisi normal interstisial tidak terikat dengan
air tetapi elastis dan hanya terdapat dalam jaringan.
Kebutuhan eletrolit
• Natrium -> pengaturan osmolaritas dan volume cairan
tubuh (ekstrasel)
• Kalium ->keseimbangan elektrolit (intrasel)
• Kalsium -> pembentukan tulang, pengahantar implus
kontraksi otot, koagulasi darah, membantu enzim pankreas
• Magnesium-> kation intrasel diserap oleh saluran
pencernaan, di atur kelenjar paratiroid
• Klorida ->anion intra dan ekstrasel. Fungsi bersatu dengan
natrium
• Bikarbonat ->elektrolit dalam larutan buffer (penyangga
tubuh)
• Fosfat ->berfungsi bersama kalsium
Usia
Faktor yang
Temperatur mempengaruhi
yang tinggi cairan dan
elektrolit
Diet

Stres

Sakit
Pemasangan infus
• Pemasangan infus atau terapi intravena adalah proses
memasukkan jarum abocath ke dalam pembuluh darah
vena yang kemudian disambungkan dengan selang infus
dan di alirkan cairan infus
• Indikasi :
– pada seseorang dengan penyakit berat, pemberian obat melalui
intravena langsung masuk ke dalam jalur peredaran darah,
misalnya pada kasus infeksi bakteri dalam peredaran darah
(sepsis), sehingga memberikan keuntungan lebih dibandingkan
memberikan obat oral
– Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau tidak dapat
menelan obat (ada sumbatan di saluran cerna atas).
– Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi (tersedak obat
masuk ke pernapasan)
• Kontraindikasi :
– Inflamasi dan infeksi di lokasi pemasangan infus.
– Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi
ini akan digunakan untuk pemasangan fistula arteri-
venapada tindakan hemodialisis.
– Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena
kecil yang aliran darahnya lambat (misalnya pembuluh vena
di tungkai dan kaki)
• Lokasi pemasangan
vena supervisial atau perifer kutan terletak di dalam fasia
subkutan dan merupakan akses paling mudah untuk terapi
intravena. Daerah tempat infus yang memungkinkan adalah
permukaan dorsal tangan (vena supervisial dorsalis, vena
basilika, vena sefalika), lengan bagian dalam (vena basalika,
vena sefalika, vena kubital median, vena median lengan bawah,
vena radialis), dan permukaan dorsal (vena safena magna,
ramusdorsalis).
Komplikasi pemasangan infus
• Flebitis : reaksi inflamsi pada pembuluh darah (nyeri,
kememrahan, panas, bengkak, indurasi daerah tusukan,
pnegerasan sepanajang pembuluh vena)
• Infiltrasi Infiltrasi terjadi ketika cairan IV memasuki ruang
subkutan di sekeliling tempat pungsi ditandai
pembengkakan (akibat peningkatan cairan di jaringan),
palor (disebabkan oleh sirkulasi yang menurun) di sekitar
area insersi, ketidaknyamanan dan penurunan kecepatan
aliran secara nyata
• Iritasi vena : nyeri selama diinfus, kemerahan pada kulit di
atas area insersi.terjadi karena cairan dengan pH tinggi, pH
rendah atau osmolaritas yang tinggi
• Hematoma terjadi sebagai akibat kebocoran darah ke
jaringan di sekitar area insersi
Lanjutan
• Trombosis ditandai dengan nyeri, kemerahan, bengkak
pada vena, dan aliran infus berhenti.Trombosis disebabkan
oleh injuri sel endotel dinding vena, dan pelekatan.
• Occlusion ditandai dengan tidak adanya penambahan
aliran ketika botol dinaikkan, aliran balik darah di selang
infus, dan tidak nyaman pada area
pemasangan/insersi.Occlusion disebabkan oleh gangguan
aliran IV, aliran balik darah ketika pasien berjalan, dan
selang diklem terlalu lama
• Reaksi vaspvagal : Klien tiba-tiba kollaps pada vena, dingin,
berkeringat, pingsan, pusing, mual dan penurunan tekanan
darah
• Kerusakan syaraf, tendon dan ligamen :Kondisi ini ditandai
oleh nyeri ekstrem, kebas/mati rasa, dan kontraksi otot.
Contoh soal
• Seorang pasien dewasa diperluksn rehidrasi
dg 1000 ml (2 btl) dalam 1 jam berapa
tetesan permenit (factor tetesan 20
tetes/ml)
• Pasien neonates diperlukan rehidrasi
dengan250μl dalam 2 jam, berapa tetesan
permenit ?

Anda mungkin juga menyukai