• Hipervolume/overhidrasi
Akibat peningktan volume darah dan edema (cairan pada
interstisial). Kondisi normal interstisial tidak terikat dengan
air tetapi elastis dan hanya terdapat dalam jaringan.
Kebutuhan eletrolit
• Natrium -> pengaturan osmolaritas dan volume cairan
tubuh (ekstrasel)
• Kalium ->keseimbangan elektrolit (intrasel)
• Kalsium -> pembentukan tulang, pengahantar implus
kontraksi otot, koagulasi darah, membantu enzim pankreas
• Magnesium-> kation intrasel diserap oleh saluran
pencernaan, di atur kelenjar paratiroid
• Klorida ->anion intra dan ekstrasel. Fungsi bersatu dengan
natrium
• Bikarbonat ->elektrolit dalam larutan buffer (penyangga
tubuh)
• Fosfat ->berfungsi bersama kalsium
Usia
Faktor yang
Temperatur mempengaruhi
yang tinggi cairan dan
elektrolit
Diet
Stres
Sakit
Pemasangan infus
• Pemasangan infus atau terapi intravena adalah proses
memasukkan jarum abocath ke dalam pembuluh darah
vena yang kemudian disambungkan dengan selang infus
dan di alirkan cairan infus
• Indikasi :
– pada seseorang dengan penyakit berat, pemberian obat melalui
intravena langsung masuk ke dalam jalur peredaran darah,
misalnya pada kasus infeksi bakteri dalam peredaran darah
(sepsis), sehingga memberikan keuntungan lebih dibandingkan
memberikan obat oral
– Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau tidak dapat
menelan obat (ada sumbatan di saluran cerna atas).
– Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi (tersedak obat
masuk ke pernapasan)
• Kontraindikasi :
– Inflamasi dan infeksi di lokasi pemasangan infus.
– Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi
ini akan digunakan untuk pemasangan fistula arteri-
venapada tindakan hemodialisis.
– Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena
kecil yang aliran darahnya lambat (misalnya pembuluh vena
di tungkai dan kaki)
• Lokasi pemasangan
vena supervisial atau perifer kutan terletak di dalam fasia
subkutan dan merupakan akses paling mudah untuk terapi
intravena. Daerah tempat infus yang memungkinkan adalah
permukaan dorsal tangan (vena supervisial dorsalis, vena
basilika, vena sefalika), lengan bagian dalam (vena basalika,
vena sefalika, vena kubital median, vena median lengan bawah,
vena radialis), dan permukaan dorsal (vena safena magna,
ramusdorsalis).
Komplikasi pemasangan infus
• Flebitis : reaksi inflamsi pada pembuluh darah (nyeri,
kememrahan, panas, bengkak, indurasi daerah tusukan,
pnegerasan sepanajang pembuluh vena)
• Infiltrasi Infiltrasi terjadi ketika cairan IV memasuki ruang
subkutan di sekeliling tempat pungsi ditandai
pembengkakan (akibat peningkatan cairan di jaringan),
palor (disebabkan oleh sirkulasi yang menurun) di sekitar
area insersi, ketidaknyamanan dan penurunan kecepatan
aliran secara nyata
• Iritasi vena : nyeri selama diinfus, kemerahan pada kulit di
atas area insersi.terjadi karena cairan dengan pH tinggi, pH
rendah atau osmolaritas yang tinggi
• Hematoma terjadi sebagai akibat kebocoran darah ke
jaringan di sekitar area insersi
Lanjutan
• Trombosis ditandai dengan nyeri, kemerahan, bengkak
pada vena, dan aliran infus berhenti.Trombosis disebabkan
oleh injuri sel endotel dinding vena, dan pelekatan.
• Occlusion ditandai dengan tidak adanya penambahan
aliran ketika botol dinaikkan, aliran balik darah di selang
infus, dan tidak nyaman pada area
pemasangan/insersi.Occlusion disebabkan oleh gangguan
aliran IV, aliran balik darah ketika pasien berjalan, dan
selang diklem terlalu lama
• Reaksi vaspvagal : Klien tiba-tiba kollaps pada vena, dingin,
berkeringat, pingsan, pusing, mual dan penurunan tekanan
darah
• Kerusakan syaraf, tendon dan ligamen :Kondisi ini ditandai
oleh nyeri ekstrem, kebas/mati rasa, dan kontraksi otot.
Contoh soal
• Seorang pasien dewasa diperluksn rehidrasi
dg 1000 ml (2 btl) dalam 1 jam berapa
tetesan permenit (factor tetesan 20
tetes/ml)
• Pasien neonates diperlukan rehidrasi
dengan250μl dalam 2 jam, berapa tetesan
permenit ?