• Autoanamnesis
• Alloanamnesis.
Compos Mentis : 15
Mild Head Injury : GCS score of 13 to 15
Moderate Head Injury : GCS score of 9 to 12
Severe Head Injury : GCS score of 8 or less
Coma : No eye opening, no ability to follow commands,
no word verbalizations (3-7)
AVPU
• A: sadar (alert)
• V: memberikan reaksi pada suara (voice)
• P: memberikan reaksi pada rasa sakit (pain)
• U: tidak sadar (unconscious)
Tanda-tanda vital
• TEMPERATUR
• DENYUT NADI
• FREKUENSI NAPAS
• TEKANAN DARAH
TEMPERATUR
•Normal
: 36,5 – 37,2
Lokasi pemeriksaan
• Dahi
• Timpani
• Oral
• Axilla
• Rektal
Heart rate
Lokasi Pengukuran Denyut Nadi
>>> lanjutan
Kecepatan denyut nadi pada berbagai
kelompok umur
Respiratory rate
>>> lanjutan
Langkah-Langkah :
1) Jaga agar posisi pasien tetap selama melakukan pengukuran
kecepatan pernafasan
2) Amati dada atau abdomen pasien selama respirasi
3) Hitung jumlah pernafasan (inhalasi dan ekshalasi dihitung sebagai
satu pernafasan) dalam 30 detik, dan jika ritme teratur, jumlah yang
dihitung dikalikan 2.
4) Jika ritme tidak teratur, hitung jumlah nafas dalam 1 menit.
5) Catat nilai sebagai respirasi per menit (rpm).
blood pressure
>>> lanjutan
Tekanan darah mempunyai dua komponen: sitolik dan diastolik.
Pengukuran tekanan darah paling sering dilakukan pada lengan saat pasien
duduk, lengan yang umum digunakan adalah lengan kanan.
Tekanan darah yang diukur saat supinasi cenderung lebih rendah dibanding
saat duduk.
Tekanan darah sistolik menggambarkan tekanan maksimum pada arteri
ketika kontraksi ventrikel kiri (atau sistol), dan diatur oleh volume stroke
(atau volume darah yang dipompa keluar pada setiap denyut jantung).
Tekanan darah diastolik adalah tekanan saat istirahat yaitu tekanan dari
darah antar kontraksi ventrikel.
pemeriksaan regional
• Kulit
• Kepala
• Mata
• Telinga
• Hidung dan sinus
• Tenggorokkan
• Leher
• punggung
• Thoraks AP dan Paru
• Payudara, Aksila, dan Nodus Epitroklearis
Keadaan umum; adakah sesak, kesakitan, pucat dan ikterik
Tangan: adakah edema, clubbing finger, sianosis, nail spoon serta perdarahan pada
ujung kuku
Wajah: memeriksa apakah ada exopthalmus, sclera ikterik,
konjungtiva pucat, xanthelasma, mitral facies, dan bibir sianosis.
Dada: memeriksa adanya scar atau bekas operasi, kelainan bentuk
tulang dada (pigeon chest, barrel chest, funnel chest ) serta melihat
lokasi iktus kordis, terlihat atau tidak (normalnya tidak terlihat)
Abdomen; inspeksi, auskultasi, palpasi, perkusi
Urogenitalia
Extremitas superior et inferior
Neurologis ; Motorik, sensorik,autonom
referensi
1. Asmara GY, Priyambodo S, Karuniawaty TP. Keterampilan Medik Pemeriksaan Fisik
Umum. Edisi 1. Mataram: Laboratorium Keterampilan Medik Fakultas Kedokteran
Universitas Mataram; 2015.
2. Lestari IA, Wardoyo EH. Keterampilan Medik Pemeriksaan Fisik Tanda Vital Dan
Rumple Leede. Edisi 1. Mataram : Laboratorium Keterampilan Medik Fakultas
Kedokteran Universitas Mataram ; 2015.
3. Craven RF, Hirnle C. Fundamentals of Nursing: Human Health and Function. 2007.
5th Edition. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins 2007.
4. Bickley, LS. Bates’ Guide to Physical Examination and History Taking Twelfth
Editon.China: Wolters Kluwer; 2017.
5. Thalib, SS. Keterampilan Medik Pemeriksaan Fisik Paru. Edisi 2. Mataram:
Laboratorium Keterampilan Medik Fakultas Kedokteran Universitas Mataram ; 2016.
6. Infrared Thermometer ,Health Technology Assesment section Medical Development
Division Ministry of Health Malaysia.2012
7. https://sentralalkes.com/blog/cara-menggunakan-termometer/ (Hanya gambar)
8. Hanum H. Diagnosa Fisik . Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.2012.
9. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI.Fakultas Kedokteran Universtias Indonesia
Farmakologis praktis
DIVISI PENDIDIKAN DAN LATIHAN – TBM KOMODO FK UNDANA
pendahuluan
• Efek lokal adalah obat yang efeknya hanya berada pada lokasi
di tempat obat tersebut digunakan.
• Efek sistemik adalah obat yang efeknya terjadi pada seluruh
tubuh karena obat tersebut dapat bersikulasi dalam darah
Dasar-dasar farmakologis
GOLONGAN OBAT :
1. Obat bebas
2. Obat bebas terbatas
3. Obat keras
4. Psikotropika
5. Obat Narkotika
Jenis-jenis rute administrasi obat
1) Oral
2) Intravena
3) Intramuskular
4) Subkutan
5) Transdermal
6) Rektal
7) Inhalasi
8) Sublingual
Macam-macam obat
1) OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid) Meloxicam, Natrium Diklofenak ,
Piroxicam, Asam Mefenamat, Paracetamol
2. Whalen, K. 2015. Lippincott Ilustrated Reviews: Pharmacology Sixth Edition. Philadellphia: Wolters Kluwer.
3. http://www.facmed.unam.mx/bmnd/gi_2k8/prods/PRODS/Meloxicam htm ,diakses pada 12 Desember 2016
4. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-10942/piroxicamoral/details/list contraindications diakses pada Senin, 12
Desember 2016
11. Gunawan, Sulistia G, Rianto Setiabudy N, Elysabeth. Farmakologidan terapi. Ed.5. Jakarta: Badan Penerbit
FKUI; 2012
Terima kasih
TERIMA KASIH