Anda di halaman 1dari 35

Anamnesis

DIVISI PENDIDIKAN DAN LATIHAN – TBM KOMODO FK UNDANA


Definisi

• Anamnesis merupakan percakapan untuk menggali informasi


mengenai riwayat penyakit pasien.

• Anamnesis merupakan langkah awal dalam tata cara kerja yang


harus ditempuh untuk membuat diagnosis.

• Anamnesis digunakan untuk mengarahkan pemeriksaan fisik dan


menentukan pemeriksaan tambahan yang tepat bagi pasien
sehingga dapat memperkuat dugaan dalam anamnesis.
tujuan

• Membangun hubungan yang saling percaya

• Mendukung (sambung rasa dokter-pasien)


• Mengumpulkan informasi, dan menyampaikan informasi.
Jenis anamnesis

• Autoanamnesis

Anamnesis langsung kepada pasien.

• Alloanamnesis.

Anamnesis yang diperoleh dari informasi orang lain


o Pasien dengan penurunan atau perubahan kesadaran.

o Pasien bayi, anak-anak atau orang sangat tua


o Untuk konfirmasi auto anamnesis
Teknik anamnesis

Memulai Teknik wawancara yang


konsultasi/wawancara terampil

Ciptakan suasana yang Ajukan pertanyaan


Kondisi lingkungan Dengarkan secara aktif Komunikasi nonverbal
kondusif yang adaptif
Keluhan utama
• Gunakan pertanyaan terbuka untuk mengetahui alasan pasien
datang
• Dengarkan dengan penuh perhatian apa yang disampaikan pasien
tanpa memotong, terutama kalimat pertama pasien, walaupun
sering kali kalimat utama pasien bukan merupakan keluhan
utamanya
• Berikan feedback (tanyakan kembali masalah yang disampaikan
pasien)
• Tanyakan kembali apakah ada masalah lain yang mengganggu
pasien
• Catat apa saja yang disebutkan pasien
• Jelaskan harapan agar pasien member informasi secara detil.
Anamnesis terpimpin
Anamnesis ini berpedoman pada empat pokok pemikiran (The
Fundamental Four) :
a. Riwayat penyakit sekarang (RPS)
Menggali informasi dengan The Sacred Seven :
• Lokasi dan penjalaran
• Onset / awitan dan kronologis
• Kuantitas keluhan (tipe onset, intensitas/keparahan menggunakan
skala tertentu, disabilitas)
• Kualitas keluhan/ sifat sakit
• Faktor-faktor yang memperberat
• Faktor-faktor yang memperingan
• Gejala klinik yang menyertai
>>> lanjutan...
b. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)
• Pernah mengalami sakit yang sama atau tidak.
• Apakah pasien pernah mengalami kecelakaan, operasi, mendapat
• perawatan tertentu di rumah sakit dan riwayat alergi obat atau
makanan tertentu.
• Pemeriksaan apa saja yang pernah dilakukan pasien di rumah sakit
sebelumnya.

C. Riwayat kesehatan keluarga


D. Riwayat sosial dan ekonomi
ANAMNESIS SISTEMATIS

• Anamnesis ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi hubungan


antara penyakit pasien dengan keadaan organ atau sistem organ.
• Organ yang biasa ditanya berupa kepala, mata, telinga, hidung,
mulut, tenggorokan, leher, jantung, paru, gastro-intestinal, saluran
kemih, alat kelamin, payudara, neurologis, psikologis, kulit,
endokrin, dan muskoloskeletal.
• Jika tidak ada keluhan, ditulis negatif, tanpa tambahan lain. Bila ada
keluhan, perlu dibuat deskripsinya secara lengkap.
Referensi
1. Talley, NJ. Clinical Examination : a systemic guide to physical diagnosis. 7th edition.
Elsevier: Australia; 2014.
2. Ball, J, et al. Seidel‘s guide to physical examination. 8th edition. Elsevier: USA; 2015.
3. Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Kedokteran Indonesia. Jakarta:
Katalog Dalam Terbitan (KDT); 2012. Available from :
http://www.kki.go.id.assets/data/arsip/SKDI_Perkonsil,_11_maret_13. pdf (diakses
tanggal 23 November 2018).
4. Chatten K, Howe M,Marks G, Smith T, Noble L. Guide To History Taking and
Examination. London: UCL Medical School University College; 2012. Available from :
http://www.ucl.ac.uk>pcph>cbt>year4 . [Accessed 25th November 2016].
5. Supartondo, Setiyohadi B. Anamnesis. Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 Edisi VI. Jakarta:
InternaPublishing; 2015.
6. Wiley-Blackwell In Davey P. At a Glance Medicine 3rd Edition.Chichester:
2011.Available at http://www.oxfordjournals.org
7. Backley, LS. Bate‘s Guide to Physical Examination and History Taking. Eleventh
Edition. Lippincott Williams and Wilkins; Philadelpia; 2013.
PEMERIKSAAN FISIK
DIVISI PENDIDIKAN DAN LATIHAN – TBM KOMODO FK UNDANA
DEFENISI

• Pemeriksaan fisik umum merupakan pemeriksaan awal yang


dilakukan dokter saat pertama kali melakukan pemeriksaan fisik
terhadap pasien.
Kesadaran Umum

• General assessment/general survey atau penilaian umum adalah


penilaian terhadap pasien secara utuh dan cepat, mencakup fisik
pasien, sikap, mobilitas dan beberapa parameter fisik (misalnya
tinggi, berat badan dan tanda-tanda vital).
PEMERIKSAAN TINGKAT KESADARAN

• Compos mentis :baik/sempurna


• Apatis :perhatian berkurang
• Somnolens :mudah tertidur walaupun sedang diajak berbicara
• Sopor/Delirium :dengan rangsangan kuat masih memberi respon
gerakan
• Sopor comatous :hanya tinggal reflek kornea
• Coma :tidak memberi respon sama sekali
>>> Lanjutan

Glasgow Coma Scale

 Compos Mentis : 15
 Mild Head Injury : GCS score of 13 to 15
 Moderate Head Injury : GCS score of 9 to 12
 Severe Head Injury : GCS score of 8 or less
 Coma : No eye opening, no ability to follow commands,
no word verbalizations (3-7)
AVPU
• A: sadar (alert)
• V: memberikan reaksi pada suara (voice)
• P: memberikan reaksi pada rasa sakit (pain)
• U: tidak sadar (unconscious)
Tanda-tanda vital
• TEMPERATUR
• DENYUT NADI
• FREKUENSI NAPAS
• TEKANAN DARAH
TEMPERATUR
•Normal
  : 36,5 – 37,2
Lokasi pemeriksaan
• Dahi
• Timpani
• Oral
• Axilla
• Rektal
Heart rate
Lokasi Pengukuran Denyut Nadi
>>> lanjutan
Kecepatan denyut nadi pada berbagai
kelompok umur
Respiratory rate
>>> lanjutan

Langkah-Langkah :
1) Jaga agar posisi pasien tetap selama melakukan pengukuran
kecepatan pernafasan
2) Amati dada atau abdomen pasien selama respirasi
3) Hitung jumlah pernafasan (inhalasi dan ekshalasi dihitung sebagai
satu pernafasan) dalam 30 detik, dan jika ritme teratur, jumlah yang
dihitung dikalikan 2.
4) Jika ritme tidak teratur, hitung jumlah nafas dalam 1 menit.
5) Catat nilai sebagai respirasi per menit (rpm).
blood pressure
>>> lanjutan
 Tekanan darah mempunyai dua komponen: sitolik dan diastolik.
 Pengukuran tekanan darah paling sering dilakukan pada lengan saat pasien
duduk, lengan yang umum digunakan adalah lengan kanan.
 Tekanan darah yang diukur saat supinasi cenderung lebih rendah dibanding
saat duduk.
 Tekanan darah sistolik menggambarkan tekanan maksimum pada arteri
ketika kontraksi ventrikel kiri (atau sistol), dan diatur oleh volume stroke
(atau volume darah yang dipompa keluar pada setiap denyut jantung).
 Tekanan darah diastolik adalah tekanan saat istirahat yaitu tekanan dari
darah antar kontraksi ventrikel.
pemeriksaan regional
• Kulit
• Kepala
• Mata
• Telinga
• Hidung dan sinus
• Tenggorokkan
• Leher
• punggung
• Thoraks AP dan Paru
• Payudara, Aksila, dan Nodus Epitroklearis
Keadaan umum; adakah sesak, kesakitan, pucat dan ikterik
Tangan: adakah edema, clubbing finger, sianosis, nail spoon serta perdarahan pada
ujung kuku
Wajah: memeriksa apakah ada exopthalmus, sclera ikterik,
konjungtiva pucat, xanthelasma, mitral facies, dan bibir sianosis.
Dada: memeriksa adanya scar atau bekas operasi, kelainan bentuk
tulang dada (pigeon chest, barrel chest, funnel chest ) serta melihat
lokasi iktus kordis, terlihat atau tidak (normalnya tidak terlihat)
Abdomen; inspeksi, auskultasi, palpasi, perkusi
Urogenitalia
Extremitas superior et inferior
Neurologis ; Motorik, sensorik,autonom
referensi
1. Asmara GY, Priyambodo S, Karuniawaty TP. Keterampilan Medik Pemeriksaan Fisik
Umum. Edisi 1. Mataram: Laboratorium Keterampilan Medik Fakultas Kedokteran
Universitas Mataram; 2015.
2. Lestari IA, Wardoyo EH. Keterampilan Medik Pemeriksaan Fisik Tanda Vital Dan
Rumple Leede. Edisi 1. Mataram : Laboratorium Keterampilan Medik Fakultas
Kedokteran Universitas Mataram ; 2015.
3. Craven RF, Hirnle C. Fundamentals of Nursing: Human Health and Function. 2007.
5th Edition. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins 2007.
4. Bickley, LS. Bates’ Guide to Physical Examination and History Taking Twelfth
Editon.China: Wolters Kluwer; 2017.
5. Thalib, SS. Keterampilan Medik Pemeriksaan Fisik Paru. Edisi 2. Mataram:
Laboratorium Keterampilan Medik Fakultas Kedokteran Universitas Mataram ; 2016.
6. Infrared Thermometer ,Health Technology Assesment section Medical Development
Division Ministry of Health Malaysia.2012
7. https://sentralalkes.com/blog/cara-menggunakan-termometer/ (Hanya gambar)
8. Hanum H. Diagnosa Fisik . Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara.2012.
9. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi VI.Fakultas Kedokteran Universtias Indonesia
Farmakologis praktis
DIVISI PENDIDIKAN DAN LATIHAN – TBM KOMODO FK UNDANA
pendahuluan

• Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk


merawat menyakit, membebaskan gejala, atau mengubah
proses kimia dalam tubuh.
• Obat dapat berefek lokal maupun sistemik.

• Efek lokal adalah obat yang efeknya hanya berada pada lokasi
di tempat obat tersebut digunakan.
• Efek sistemik adalah obat yang efeknya terjadi pada seluruh
tubuh karena obat tersebut dapat bersikulasi dalam darah
Dasar-dasar farmakologis

GOLONGAN OBAT :

1. Obat bebas
2. Obat bebas terbatas
3. Obat keras

4. Psikotropika
5. Obat Narkotika
Jenis-jenis rute administrasi obat

1) Oral

2) Intravena

3) Intramuskular

4) Subkutan

5) Transdermal
6) Rektal

7) Inhalasi

8) Sublingual
Macam-macam obat
1) OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid)  Meloxicam, Natrium Diklofenak ,
Piroxicam, Asam Mefenamat, Paracetamol

2) Obat Maag  Antasida, Cimetidine,Omeprazole, Ranitidine

3) Obat Diare  Loperamid, Attapulgite

4) Obat Mual dan Muntah  Metoklopramid, Domperidone, Dimenhidrinet,

5) Obat Anti Alergi  CTM, Loratadine, Cetirizine


6) Obat Asma  Salbutamol, Aminolfilin,

7) Obat Flu & Batuk  Flutamol

8) Kortikosteroid  Deksametason, Metilprednison

9) Antibiotik  Amoxycilyn, Cefadroxil

10)Obat Anti Hipertensi  Captropil, Hydrochlorothiazyd, Nifedipin, Furosemid


REFERENSI
1. http://binfar.depkes.go.id/dat/lama/1276164586_MODUL%20_I.pdf diakses pada 24 november 2016

2. Whalen, K. 2015. Lippincott Ilustrated Reviews: Pharmacology Sixth Edition. Philadellphia: Wolters Kluwer.
3. http://www.facmed.unam.mx/bmnd/gi_2k8/prods/PRODS/Meloxicam htm ,diakses pada 12 Desember 2016
4. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-10942/piroxicamoral/details/list contraindications diakses pada Senin, 12
Desember 2016

5. https://www.drugs.com/dosage/ranitidine.html diakses pada 13 Desember 2016


6. Ondansetron Hydrochloride". The American Society of HealthSystem Pharmacists. Diakses tanggal Jan 2016
https://www.drugs.com/monograph/ondansetron-hydrochloride.html
7. Prednisolon | PIO NAS.http://pionas.pom.go.id/monografi/prednisolon

8. VALSARTAN | PIO Nas". pionas.pom.go.id. Diakses tanggal 2019-11-14


9. a b c d e "Bisoprolol Fumarate". The American Society of HealthSystem Pharmacists. Diakses tanggal 8
December 2016.
10. "Epinefrin" . Perhimpunan Apoteker Sistem Kesehatan Amerika .Diakses pada 15 Agustus 2015 .

11. Gunawan, Sulistia G, Rianto Setiabudy N, Elysabeth. Farmakologidan terapi. Ed.5. Jakarta: Badan Penerbit
FKUI; 2012
Terima kasih
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai