Anda di halaman 1dari 72

SISTEM URINARY

Mira Ayu Febrian, S.Kep., Ners


Sistem perkemihan
terdiri dari :
1. Organ pembentuk
urin atau ginjal
2. Organ transport,
penyimpanan dan
eliminasi seperti
ureter, vesika
urinaria dan
uretha
Sistem Urinary Terdiri Dari:
1. Ginjal
- Panjangnya 12-13 cm, lebar 6 cm, dan
beratnya 120-150 gr.
- Struktur fungsional ginjal adalah nephron
- Ginjal kanan sedikit lebih rendah
dibandingkan ginjal kiri karena tertekan
hepar
• Permukaan
superior atas
ginjal ditutupi oleh
kelenjar adrenal
• Berada diantara
otot dinding dorsal
dan peritoneum
parietal dalam
rongga
peritoneum
• Pada T12 dan L3
Posisi ginjal pada
abdomen dipertahankan
• Ditutupi
peritoneum
• Berhubungan
dengan organ
visceral
• Disokong jaringan
Konnektive
(capsula fibrosa,
lemak perirenal,
fascia renalis)
• pinggir medial kedua ginjal
terdapat celah vertikal yang
dibatasi bibir jaringan ginjal
yang tebal yang dinamakan
hilus
• Hilus dari depan kebelakang
mengandung v.renalis,
a.renalis yang bercabang
dua, ureter dan cabang
ketiga a.renalis (V.A.U.A),
pembuluh limfe dan serabut
simpatis
Ginjal Terdiri dari 2 Lapis yaitu
:
1. Bagian Luar (Cortex)
bagian superfisial
berhubungan dengan
capsula fibrosa, coklat dan
granular
2. Bagia dalam
(Medulla) terdiri dari 6 -
18 struktur triangular yang
disebut pyramids
• Di dalam ginjal ujung atas
ureter yang melebar
membelah menjadi 2/3 calix
major yang masing2
menjadi 2/3 calix minor
• Setiap calix minor bertakuk
akibat apeks piramid
medulla yang dinamakan
papilla renis.
Dibagi : Cortex & Medulla
Unit fungsional ginjal : NEFRON
• Setiap ginjal mempunyai kurang lebih 1 juta
nefron yang selama 24 jam dapat menyaring
170 L darah dari arteri renalis.
• Setiap nefron berawal dari berkas kapiler yang
terdiri dari :
1. Glomerolus
2. Tubulus proksimal konvulta
3. Ansa henle
4. Tubulus distal konvulta
5. Duktus koligen medula
Filtrasi
Glomerolus

Reabsorbsi
Tubulus
3 Proses Dasar
Ginjal
125ml/mnt
Sekresi Tubulus
plasma difiltrasi

124ml/mnt
Ekresi Urine plasma
direabsorbsi

1 ml/mnt urine
1. GLOMERULUS
• Gulungan atau anyaman kapiler yang terletak di
dalam kapsula bowman (ujung buntu tubulus
ginjal yang bentuknya seperti kapsula cekung
menutupi glomerulus yang saling melilit)
• Glomerulus menerima darah dari arteriol aferen
dan meneruskan ke vena melalui arteriola
eferen
• Na dan K secara bebas difiltrasi dalam
glomerulus sesuai dengan konsentrasi dalam
plasma
• Diperkirakan 10-20% K Plasma terikat oleh
protein sehingga K dalam kadar normal
1. Filtrasi Glomerolus
Filtrasi Glomerolus
• Pembentukan urine dimulai dengan
filtrasi glomerolus
• Aliran palsma dari kapiler glomerolus
masuk ke capsula Bowman
• Jumlah filtrat yang dibentuk persatuan
waktu sebut Laju Filtrasi Glomerolus
(LFG)
• Normal 125 ml/menit
Filtrasi Melalui Membran Filtrasi
Membran Filtrasi
Filtrasi Glomerolus
• Tidak ada protein, ion-ion organik dan
zat organik dengan berat molukel
rendah, tetapi terikat protein, mis. Ion
Kalsium plasma 40% terikat protein,
• Membran filtrasi :
1. Endotel kapiler glomerolus, mempunyai
pori lebar
2. Membran basalis (bermuatan negatif)
3. Epitel kapsula Bowman berupa podosit
yang mempunyai celah diantara kaki-
kakinya
2. TUBULUS PROKSIMAL
KONVULTA
• Tubulus Ginjal Yang Langsung Berhubungan
Dengan Kapsula Bowman Dengan Panjang 15
Mm Dan Diameter 55 Mm.
• Bentuknya berkelok-kelok menjalar dari korteks
ke bagian medula dan kembali ke korteks
• 2/3 Na yang terfiltrasi diabsorbsi secara isotonik
bersamaan klorida dan melibatkan transportasi
aktif Na.
• Peningkatan reabsorbsi Na akan mengurangi
pengeluaran H2O dan Na
• Hal ini dapat mengganggu pengenceran dan
pemekatan urine normal
2. Reabsopsi Tubulus
3. ANSA HENLE
• Bentuknya lurus dan tebal, diteruskan ke
segmen tipis kemudian segmen tebal,
panjangnya 12 mm
• Sekitar 25% Na yang difiltrasi iserap kembali
• Resopsi klorida dan Na di pars asendens
penting untuk pemekatan urine karena
membantu mempertahankan integritas
gradiens konsentrasi medula
• Kalium terfiltrasi 20 – 25% diabsorpsi pada
pars asendens lenkung henle
4. TUBULUS DISTAL KONVULTA
• Bagian tubulus ginjal yang berkelok-kelok dan
jauh letaknya dari kapsula bowman,
panjangnya 5 mm.
3. Sekresi
5. DUKTUS KOLIGEN MEDULA
• Bukan merupakan saluran metabolik tidak aktif,
tetapi pengaturan secara halus ekskresi Na urine
terjadi di sini dengan aldosteron yang paling
berperan terhadap reabsorbsi Na.
• Peningkatan aldosteron dihubungkan dengan
peningkatan reabsorbsi Na
• Duktus ini memiliki kemampuan mereabsorbsi
dan menyekresi kalium
APARATUS JUKSTA GLOMERULUS

• Suatu struktur yang terletak di samping


glomerulus
• Yang berperan penting dalam mengatur
fungsi ginjal
• Terdiri dari 2 bagian :
1. Sel granular (baroreseptor intrarenal)
2. Sel makula densa (peka terhadap
penurunan NaCl yang akan memicu sel
granular mengeluarkan renin)
SISTEM RENIN
ANGIOTENSINOGEN

NaCl menurun/ Vol Ginjal/aparatus


Renin Pembuluh darah
CES/ TD arteri jukstaglomerolus

Paru-paru
(angiotensin
Angitensinogen –
Aldosteron Korteks adrenal converting enzim)
Angitensin 1
engiotensin 1 –
angitensin 2

Peningkatan
Ginjal reabsorbsi Na di
Tubulus
Pemekatan Urine

1. Medulla ginjal yang


hiperosmotik
2. Kadar ADH yang tinggi
SUPLAI DARAH GINJAL
• Ginjal menerima 20-25% curah jantung,
1200 cc darah mengalir melalui ginjal tiap
menit
• Pembuluh darah arteri yang menuju ke
ginjal adalah arteri renalis cabang aorta
abdominalis
• Arteri renalis membelah menjadi
a.segmemtalis yang masuk ke hilus ginjal,
empat didepan dan satu dibelakang pelvis
renis.
• A. segmentalis bercabang menjadi a.
interlobaris
• Pada perbatasan korteks dan medulla, a.
interlobaris
• A. arcuata bercabang menjadi a. interlobularis
yang berjalan ke atas dalam kortek
• Arteriol aferen glomerulus adalah cabang a.
interlobularis yang mensuplai satu nefron
• Dari kapiler nefron darah masuk ke venula
dan vena – vena kecil selanjutnya menjadi
vena interlobular – vena arcuata – vena
interlobar – vena renalis – vena inferior
PERSARAFAN
• Yang mempersarafi ginjal berasal dari
plexus simpatikus renalis dan tersebar
disepanjang cabang-cabang a.v renalis
• Serabut aferen yang berjalan melalui
plexus renalis masuk medulla spinalis
melalui n.torakalis X, XI dan XII
2. URETER
- Tabung / saluran yang menghubungkan
ginjal dengan vesica urnaria, panjangnya
25- 30 cm dengan lebar penampang 0,5
cm
- Urine didorong dengan gerakan
peristaltik dan tekanan filtrasi glomelorus
- Persyarafan ureter oleh plexus
hipogastricus inferior T11-L2 melalui
neuron - neuron simpatis
Ureter Mengalami
Penyempitan Di
Sepanjang Perjalanan
Yaitu :
• Ginjal berhubungan
dengan ureter
• Melewati pinggir
pelvis
• Menembus dinding
kandung kemih
• Ureter keluar dari hilus ginjal dan
berjalan vertikal kebawah dibelakang
peritoneum parietal melekat pasa m.psoas, yang
memisahkan dari ujung processus transversus
vertebra lumbalis.
• Masuk ke pelvis dengan menyilang bifurcatio a.
iliaca communis di depanarticulasio sarcoiliaca.
• Ureter berjalan ke bawah pada dinding lateral
pelvis menuju ke regio ischiospinalis dan
memutar menuju dan masuk ke angulus lateral
kandung kemih.
• Pembuluh arteri yang memperdarahi ureter
berasal dari 1. a. renalis 2. a.testicularis atau
ovarica dan dibawah didalam pelvis
HISTOLOGI URETER

Terdiri dari 3 lapisan :


1. Lapisan epitel
2. Otot polos sirkuler dan otot
longitudinal
3. Jaringan penyambung yang
bersambung dengan jariangan
fibrous dan peritoneum
URETER PRIA
• Ureter pada pria
terdapat di dalam
visura seminalis
bagian atas dan
disilang oleh duktus
deferens dan
dikelilingi oleh
pleksus vesikalis.
URETER WANITA
• Terdapat di
belakang fossa
ovarika, berjalan
kebagian medial
dan ke depan
bagian lateralis
serviks uteri
bagian atas
vagina untuk
mencapai fundus
vesika urinaria
3. Vesica Urinaria
- Merupakan kantong berongga yang
dapat diregangkan dan volumenya
dapat disesuaikan dengan
mengubah status kontraktil otot
polos dindingnya
- Fungsinya sebagai resevoir urine
(200-400 cc)
BERKEMIH
Impuls eferen jg berjalan ke
Impuls aferen tambahan berjalan
sfingter uretra melalui N.
Peregangan otot vesika urinaria ke medula spinalis dari uretra
Pudendus (N II, III, IV) dan uretra
memperkuat reflek
melemas

M. Detrusor vesika urinaria


Impuls aferen berjalan menuju N.
berkontraksi dan sfingter vesika RASA INGIN BERKEMIH
splangnikus
dibuat lemas

Impuls eferen meninggalkan


medula spinalis dari segmen
yang sama, melalui serabut saraf
Spingter melemas bila urine pregangllion parasimpatis meuju
masuk ke pelvikus dan segmen N. Plangnikus pelvikus dan
sakralis II, III, IV medula spinalis pleksus hipogastrikusinferior
menuju dinding vesika urinaria,
bersinaps dengan neuron
postganglion
4. Uretrha
- Merupakan saluran keluar dari urine
yang diekresikan oleh tubuh melalui
ginjal, ureter, vesika urinaria.
- Panjang pada perempuan 4 cm,
dan laki-laki 20 cm.
- Muara uretrha keluar tubuh disebut
meatus urinarius
Histologi Uretha
Fungsi Ginjal:
1. Sebagai regulasi volume, osmolaritas, elektrolit,
dan konsentrasi asam basa cairan tubuh
dengan mengekresikan air dan elektrolit dalam
jumlah yang cukup
2. Ekresi produk sisa metabolik termasuk urea,
asam urat, kreatinin, serta metabolit berbagai
hormon dan obat
3. Sebagai fungsi endokrin: menghasilkan
eritropoietin (menghasilkan darah merah), renin
(regulasi tekanan darah), dan 1,25 dihidroksi-vit
D3 (regulasi metabolisme Ca)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai