Anda di halaman 1dari 31

SISTEM SARAF

SRI YULIANA, S.KEP.NS

MATERI
PENGERTIAN

OTAK

FUNGSI

MEDULLA
SPINALIS

STRUKTUR SEL
SARAF
PEMBAGIAN
SISTEM SARAF

SINAPS

SARAF OTONOM

SARAF PERIFER

Pengertian
Sistem

saraf adalah sistem yang mengatur


dan
mengendalikan semua kegiatan aktivitas
tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan
tangan, mengunyah makanan dan lainnya.

Sistem

Saraf tersusun dari jutaan serabut sel


saraf (neuron) yang berkumpul membentuk suatu
berkas (faskulum). Neuron adalah komponen
utama dalam sistem saraf.

Fungsi
Sistem
saraf
sebagai
sistem koordinasi mempunyai
3 (tiga) fungsi utama yaitu:
Pengatur
/
pengendali
kerja organ tubuh,
Pusat
pengendali
tanggapan,
Alat
komunikasi
dengan
dunia luar.

Struktur Sel Saraf

Struktur Sel Saraf


(Neuron)
Sel Saraf Disebut
Neuron
DENDRIT
berfungsi untuk
menerima dan
meneruskan
rangsangan
Inti sel (nukleus)
(impuls)
ke badan
adalah inti sel saraf
sel
yang berfungsi sebagai
pengatur kegiatan sel
saraf (neuron). Di
dalam inti sel juga
terdapat kromosom
dan DNA yang
berfungsi untuk
mengatur sifat
keturunan dari sel

Akson (neurit)
berperan dalam
menghantarkan
impuls dari
badan sel menuju
efektor, seperti
otot dan kelenjar
Selubung Mielin
berfungsi untuk
melindungi neurit
dari kerusakan dan
mencegah impuls
bocor

Badan sel adalah bagian utama


dari sel saraf yang mengandung
bagian-bagian yang umumnya
dimiliki oleh sel hewan. Di dalam
badan sel terdapat sitoplasma,
nukleus (inti sel), dan nukleolus
(anak inti sel). Fungsi badan sel
adalah untuk menerima impuls
(rangsangan) dari dendrit dan
meneruskannya ke neurit
Sel schwan
(akson).

untuk mempercepat
jalannya impuls,
membantu
menyediakan makanan
untuk neurit, dan
membantu regenerasi
neurit

Struktur Sel Saraf


Nodus ranvier
(Neuron)
Nodus ranvier adalah bagian
pada neurit yang tidak
terbungkus selubung mielin.
Selubung mielin berfungsi
sebagai pelindung akson
dan membungkusnya,
namun selubung ini tidak
membungkus secara
keseluruhan, dan yang tidak
terbungkus merupakan
Nodus Ranvier. Fungsi
utamanya sebagai loncatan
untuk mempercepat impuls
saraf ke otak atau
sebaliknya.

Jenis sel saraf


Terdapat 5 (lima) jenis sel saraf
berdasarkan bentuk, yaitu:
Unipolar neuron
Bipolar neuron
Interneuron
Pyramidal cell
Motor neuron

Terdapat 3 (tiga) jenis sel saraf berdasarkan fungsi, yaitu:

Sel

Saraf Sensorik (saraf Aferen)


Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor
(penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.

Sel

Saraf Motorik (saraf Eferen)


Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari
susunan saraf pusat ke efektor.

Sel

Saraf Penghubung/ intermediet/ asosiasi


Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan
sel saraf yang lain.

Pembagian Sistem saraf

Otak besar
(cerebrum)

Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan


semua aktivitas mental,

Berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan


(memori), kesadaran, dan pertimbangan.

Otak besar merupakan sumber dari semua


kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan
kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan re
eks otak.

Pada bagian korteks serebrum yang berwarna


kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area
sensor) yang terletak di sebelah belakang area
motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau
merespon rangsangan.

Lobus frontal-terkait dengan penalaran, perencanaan, bagian


bicara, gerakan, emosi, dan pemecahan masalah merupakan
bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar. Lobus
ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan,
kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, penyelesaian
masalah, memberi penilaian, kreativitas, kontrol perasaan,
kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara
umum.

Lobus parietal-terkait dengan gerakan, persepsi, pengenalan


orientasi, dan rangsangan berada di tengah, berhubungan
dengan proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan
dan rasa sakit.

Lobus oksipital-terkait dengan pemrosesan visual ada di


bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan
visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan
interpretasi terhadap objek yang ditangkap oleh retina mata.

Lobus temporal-terkait dengan persepsi dan pengenalan


rangsangan pendengaran, memori, dan bicara. berada di
bagian
bawah
berhubungan
dengan
kemampuan
pendengaran, pemaknaan informasi dan bahasa dalam
bentuk suara.

Lobus otak

Otak

Tengah (Mesensefalon)
Terletak di depan otak kecil dan
jembatan varol (menghubungkan
otak kecil bagian kiri dan kanan, juga
menghubungkan otak besar dan
sumsum tulang belakang).
Di depan otak tengah (diencephalon)
Talamus (Pusat pengatur sensoris)
Hipotalamus
(Pusat pengatur suhu,
Mengatur selera makan, Keseimbangan
cairan tubuh). Bagian atas ada lobus
optikus (pusat refleks mata).

Otak Kecil(cerebellum)
Berfungsi

untuk
mengendalikan dan
mengkoordinasikan
gerakan-gerakan otot
tubuh serta
menyeimbangkan
tubuh.
Letak otak kecil
terdapat tepat di atas
batang otak.

Jembatan Varol (pons)


Jembatan

varol berisi
serabut
saraf
yang
menghubungkan
otak
kecil bagian kiri dan
kanan,
juga
menghubungkan
otak
besar dan sumsum
tulang belakang

merupakan

pemancar

stasiun
yang

Sumsum lanjutan
(medulla oblongata).
Banyak

mengandung

ganglion otak.
Pusat

pengatur
gerak
refleks fisiologis (denyut
jantung,
pernafasan,
pelebaran dan penyempitan
pembuluh darah, bersin,
batuk)

Pelindung otak

TENGKORAK.

RUAS-RUAS TULANG BELAKANG.

TIGA LAPISAN SELAPUT OTAK (MENINGEN).


DURAMETER : Bersatu dengan tengkorak
(melekat pada tulang)
ARACHNOID : Bantalan untuk melindungi
otak dari bahaya kerusakan mekanik,
berisi cairan serobrospinal (cairan limfa)
PIAMETER : Penuh dengan pembuluh
darah, di permukaan otak, suplai oksigen
dan nutrisi, mengangkut sisa
metabolisme.
Cairan serebrospinal

Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)


Fungsi

(1) Penghubung impuls dari dan ke


otak.
(2) Memungkinkan jalan terpendek
pada gerak refleks.
Di

bagian dalam ada (1) akar


dorsal yang mengandung neuron
sensorik. (2) akar ventral yang
mengandung neuron motorik.

Pada

bagian putih terdapat


serabut saraf asosiasi.

Saraf Tepi (Saraf


Perifer)
Sistem
12

saraf perifer dibagi menjadi 2 yaitu :

pasang saraf serabut otak (saraf cranial)

3 pasang saraf sensori.


5 pasang saraf motori.
4 pasang saraf gabungan.

31

pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal).

8 pasang saraf leher (servikal).


12 pasang saraf punggung (Torakal).
5 pasang saraf pinggang (Lumbal).
5 pasang saraf pinggul (Sakral).
1 pasang saraf ekor (Koksigial).

Nervus cranialis
Nervus

cranialis terbagi menjadi 12 nervus, diantaranya :


1. Nervus olfaktorius, mensarafi indera penciuman
2. Nervus optikus, mensarafi indera penglihatan, tajam penglihatan
3. Nervus okulomotorius, mensarafi gerakan bola mata dari dalam keluar
4. Nervus trochlearis, mensarafi gerakan bola mata ke bawah dan
samping kanan kiri
5. Nervus trigeminus, mensarafi kulit wajah, reflek kornea, kepekaan
lidah dan gigi
6. Nervus abdusen, mensarafi gerakan bola mata ke samping
7. Nervus facialis, mensarafi otot wajah, lidah (pengecapan)
8. Nervus auditorius, mensarafi indera pendengaran, menjaga
keseimbangan
9. Nervus glosofaringeus, mensarafi gerakan lidah, menelan
10. Nervus vagus, mensarafi faringe laring, gerakan pita suara, menelan
11. Nervus accecorius, mensarafi gerakan kepala dan bahu
12. Nervus hipoglosus, mensarafi gerakan lidah

Nervus cranialis

Persarafan MS

Sistim saraf perifer

Saraf Otonom
SSO

meninggalkan korda spinalis dan mempersarafi otot


jantung dan polos serta kelenjar.

SSO

involunter (tidak disadari)

System

saraf autonom dibagi menjadi 2 yaitu :


Sistim saraf simpatis
Sistim saraf parasimpatis

SARAF SIMPATIS DAN


PARASIMPATIS

Sistem Saraf Simpatis


Terdiri

dari 25 pasang simpul saraf.

Terletak

di sebelah kiri-kanan tulang belakang.

Berpangkal

pada medulla spinalis di daerah


leher dan di daerah pinggang sehingga disebut
juga saraf torakolumbar.

Pra

ganglion pendek.

Praganglion

urat saraf yang terdapat pada


pangkal ganglion.

Post

ganglion urat saraf yang berada pada


ujung ganglion.

Sistim Saraf Parasimpatis


Urat

praganglionnya panjang karena menempel


pada organ yang dibantu.

Berpangkal
Kerjanya
Terbagi

pada medulla oblongata.

berlawanan dengan kerja saraf simpatis.

menjadi dua bagian : saraf otonom kranial


( saraf kranial III, VII, IX, X) dan saraf otonom sakral

MEKANISME HUBUNGAN ANTAR SARAF


Sel saraf atau neuron mempunyai kemampuan untuk
menerima dan memberikan jawaban terhadap
rangsang yang diberikan kepadanya. Rangsangan yang
diterima oleh reseptor (alat indera) akan dihantarkan
ke pusat susunan saraf. Rangsangan dari dendrit terus
ke badan sel saraf dan selanjutnya oleh akson akan
diteruskan ke dendrit
neuron lainnya. Hubungan
antara akson dan dendrit dari sel saraf lain terdapat
jarak yang sangat kecil yang disebut sinapsis.

MEKANISME HUBUNGAN ANTAR SARAF


Ketika impuls mencapai ujung
akson, ia meloncat ke saraf
berikutnya. Perpindahan ini
dilakukan
oleh
neurontranmiter yaitu bahan
yang disintesis oleh neuron
yang bersifat memacu ujung
dendrit
yang berhubungan
dengan
neuron
lainnya.
Beberapa neuron-transmiter
yang telah dikenal antara lain
: asetilkolin dan epinefrin.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai