Peritoneum
Peritoneum visceralis
Vaskularisasi sesuai dengan organ yang dilapisi peritoneum tersebut. Innervasi
sesuai dengan persarafan viseral dari organ.
Peritoneum visceralis Insensitif pada sentuhan, panas, dingin dan laserasi dan dapat
distimulasi oleh peregangan dan iritasi kimia
Nyeri tidak terlokalisir secara baik dan dialihkan pada dermatom ganglion spinal
sensoris. Nyeri pada organ derivat foregut diarasakan pada regio epigastrik. Pada
organ midgut dirasakan pada regio umbilikus, dan hindgut pada regio pubis.(3)
Bursa omentalis dihubunhgkan dengan greater sac oleh foramen epiploica, suatu
hubungan yang terletak posterior dari omentum minus dan membentuk ligamentum
hepatoduodenalis.
Definisi
Peritonitis adalah peradangan peritoneum ( membran serosa yang melapisi
rongga abdomen dan menutupi visera abdomen ). Keadaan ini biasanya terjadi
akibat penyebaran infeksi dari organ abdomen, perforasi saluran cerna, atau dari
luka tembus abdomen (3,5).
Etiologi
Tabel 1. Etiologi Peritonitis
Perforasi usus Trauma, tajam atau tumpul
Inflamasi
Appendicitis
Divertikulitis
Ulkus peptikum
Inflammatory bowel disease
Iatrogenik
Perforasi endoskopik
Kebocoran anastomosis
Perforasi kateter
Vaskular
Embolus
Iskemia
Obstruksi
Adesi
Hernia strangulasta
Volvulus
Intususepsi
Neoplasma
Ingesti benda asing, tusuk gigi dan
tulang ikan
Perforasi organ lain Pancreas—pankreatitis
Kandung empedu—kolesistitis
Vesica urinaria—trauma, rupture
Hepar—kebocoran empedu setelah
biopsi
Tuba fallopi –salpingitis
Perdarahan ke dalam cavitas peritoneal
Kerusakan intergritas cavitas peritonealis Trauma
Dialisis peritoneal ambulatory
Kemoterapi intraperitoneal
Abses perinefrik
Iatrogenik – post operatif
Klasifikasi
1. Peritonitis Primer
Disebabkan oleh translokasi bakteri secara hematogen maupun limfatik dari organ
peritoneal secara langsung dan menyebabkan kontaminasi dari cairan
peritoneal.Penyebab SBP merupakan komplikasi penyakit yang menyebabkan
ascites, seperti penyakit jantung, maupun budd-chiarri syndrome. Namun penyebab
paling sering dari peritonitis primer adalah spontaneous bacterial peritonitis (SBP)
akibat penyakit hepar kronis. Kira-kira 10-30% pasien dengan sirosis hepatis dengan
ascites akan berkembang menjadi peritonitis bakterial.
2. Peritonitis Sekunder
Peritonitis sekunder sering disebabkan oleh perforasi appendicitis, perforasi gaster,
ulkus duodenum, perforasi kolon (paling sering terjadi pada kolon sigmoid) akibat
divertikulitis, volvulus, kanker serta strangulasi usus halus. Penyakit nekrosis
pankreas juga merupakan penyebab sering dari peritonitis sekunder
3. Peritonitis Tersier
Peritonitis tersier sering sering terjadi pada pasien dengan keadaan
immunocompromised dan komorbid yang berat.
4. Peritonitis kimiawi
Peritonitis kimiawi sering disebabkan oleh epedu, darah, barium atau inflamasi
transmural tanpa ada inokulasi bakterial pada cavitas peritonealis
5. Peritoneal abscess
Ditandai dengan adanya akumulasi cairan infeksius yang dikelilingi oleh eksudat
fibrous, omentum, atau organ yang berdekatan. Abses peritoneum sering
menyebabkan infeksi persistent dan menyebabkan peritonitis tersier (2)
Epidemiologi
Prevalensi dari spontaneous bacterial peritonitis (SBP) dengan sirosis hepatis
dengan acsites yang dirujuk ke rumah sakit 10%-30%. 50& kasus terjadi pada
saat dirujuk ke rumah sakit, 50% sisanya terjadi saat perawatan di rumah sakit.
Insidensi SBP terbanyak pada pasien berusia 41-50 tahun, dan rata-rata pada
usia 49 tahun. (1,4)
Referensi
3. Moore, Keith L.; Agur, Anne M. R.Essential Clinical Anatomy, 3rd Edition
2007 Lippincott Williams & Wilkins
4. Paul K, Kaur J, Kazal HL (2015). "To Study the Incidence, Predictive Factors
and Clinical Outcome of Spontaneous Bacterial Peritonitis in Patients of
Cirrhosis with Ascites.". J Clin Diagn Res. 9 (7):
6. Wim de jong, Sjamsuhidayat.R. 2011 Buku ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta :
EGC.