Anda di halaman 1dari 25

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Nuzula Firdaus,S.Kep,Ners
KEBUTUHAN CAIRAN SANGAT
DIPERLUKAN TUBUH DALAM
MENGANGKUT ZAT MAKANAN KEDALAM
SEL,SISA METABOLISM,SEBAGAI PELARUT
ELEKTROLIT DAN
NONELEKTROLIT,MEMELIHARA SUHU
TUBUH,MEMPERMUDAH ELIMINASI,DAN
MEMBANTU PENCERNAAN. DISAMPING
KEBUTUHAN CAIRAN,ELEKTROLIT
(NATRIUM,KALIUM,KALSIUM,KLORIDA
DAN FOSFAT) SANGAT PENTING UNTUK
MENJAGA KESEIMBANGAN ASAM
BASA,KONDUKSI SARAF,KONTRAKSI
MUSCULAR DAN OSMOLALITAS
DEFINISI KEBUTUHAN CAIRAN
DAN ELEKTROLIT.

suatu proses dinamik karena


metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan
yang tetap dalam berespons
terhadap stressor fisiologis
dan lingkungan.
Keseimbangan cairan
adalah esensial bagi
kesehatan
SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM KEBUTUHAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT.

Ginjal

Gastrointestinal Kulit

Paru
CARA PERPINDAHAN CAIRAN TUBUH

• Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam


sistem sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen diambil dari
Fase I paru-paru dan tractus gastrointestinal.

• Cairan interstitial dengan komponennya pindah


Fase II dari darah kapiler dan sel

• Cairan dan substansi yang ada di dalamnya


berpindah dari cairan interstitial masuk ke dalam
Fase III sel
METODE PERPINDAHAN DARI CAIRAN
DAN ELEKTROLIT TUBUH DENGAN
CARA

DIFUSI OSMOSIS Transport aktif.


•Merupakan bercampurnya •Proses perpindahan zat ke •Merupakan gerak zat yang
molekul-molekul dalam cairan, larutan lain melalui membrane akan berdifusi dan berosmosis.
gas, atau zat padat secara semipermeabel biasanya Proses ini terutama penting
bebas dan acak. Proses difusi terjadi dari larutan dengan untuk mempertahankan
dapat terjadi bila dua zat konsentrasi yang kurang pekat natrium dalam cairan intra
bercampur dalam sel ke larutan dengan konsentrasi dan ekstrasel. Proses
membrane. Dalam tubuh, lebih pekat. Solute adalah zat pengaturan cairan dapat
proses difusi air, elektrolit dan pelarut, sedang solven adalah dipengaruhi oleh dua factor,
zat-zat lain terjadi melalui larutannya. Air merupakan yaitu Tekanan Cairan dan
membrane kapiler yang solven, sedang garam adalah Membran semipermeable.
permeable solute.
KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH BAGI
MANUSIA.
Kebutuhan air berdasarkan umur dan berat badan
Umur Kbutuhan air Ml/kg berat badan
Jumlah air dalam 24 jam

3 hari 250 - 300 80 – 100

1 tahun 1150 – 1300 120 – 135

2 tahun 1350 – 1500 115 – 125

4 tahun 1600 – 1800 100 – 110

10 tahun 2000 – 2500 70 – 85

14 tahun 2200 – 2700 50 – 60

18 tahun 2200 – 2700 40 – 50

Dewasa 2400 – 2600 20 – 30


PENGATURAN VOLUME CAIRAN TUBUH.
1. Intake Cairan

Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa


minum kira-kira1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh
kira-kira 2500 ml per harisehingga kekurangan sekitar 1000 ml per
hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses
metabolisme
No. Umur Berat Badan (kg) Kebutuhan Cairan (mL/24 Jam)

1 Hari 3,0 250 – 300

2 1 tahun 9,5 1150 – 1300

3 2 tahun 11,8 1350 – 1500

4 6 tahun 20,0 1800 – 2000

5 10 tahun 28,7 2000 – 2500

6 14 tahun 45,0 2200 – 2700

7 18 tahun(adult) 54,0 2200 – 2700


2 .OUTPUT CAIRAN
a. URINE

Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui


tractus urinarius merupakan proses output cairan tubuh yang
utama.Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml
per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam

Kategori Rumus
Bayi 1–2 ml/kgBB/jam
Anak 1 ml/kgBB/jam
Dewasa 0,5- 1 ml/kgBB/jam
IWL (INSESIBLE WATER LOSS) :

IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme
difusi.Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui
proses ini adalahberkisar 300-400 mL per hari, tapi bila proses respirasi
atau suhu tubuhmeningkat maka IWL dapat meningkat
IWL IWL = (15 x BB )
24 jam

IWL Kenaikan Suhu [(10% x CM)x jumlah kenaikan suhu] + IWL normal
24 jam

IWL + 200 (suhu tinggi - 36,8 .°C)


ANAK
IWL (30 - usia anak dalam tahun) x cc/kgBB/hari
IWL kenaikan Suhu IWL + 200 ( Suhu Tinggi - 36,8 °C)
C. KERINGAT :

BERKERINGAT TERJADI SEBAGAI RESPON TERHADAP KONDISI TUBUH YANG PANAS,


RESPON INIBERASAL DARI ANTERIOR HYPOTALAMUS,SEDANGKAN IMPULSNYA DITRANSFER
MELALUI SUMSUM TULANG BELAKANG YANG DIRANGSANG OLEH SUSUNAN SYARAF
SIMPATIS PADA KULIT.

d. Feces :
Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per
hari,yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam
mukosa usus besar (kolon).
JENIS CAIRAN ELEKTROLIT.

1. Cairan Ringer’s, terdiri atas: Na+, K+, Cl, Ca2+


2. Cairan Ringer’s Laktat, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl, Ca2+, HCO3
3. Cairan Buffer’s, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl, HCO3
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.
Usia

Pembedahan Iklim

Pengobatan Diet

Tindakan
Stres
medis

Kondisi sakit
MASALAH-MASALAH PADA
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT.
Asidosis respiratorik Merupakan suatu keadaan yang disebabkan oleh karena
kegagalan system pernapasan dalam membuang
karbondioksida dari cairan tubuh.

Asidosis metabolic Merupakan suatu keadaan kehilangan basa atau terjadi


penumpukan asam
Alkalosis metabolic Merupakan suatu keadaan kehilangan ion hydrogen atau
penambahan cairan basa pada cairan tubuh dengan
adanya peningkatan bikarbonat plasma lebih dari 26 mEq/L
dan pH arteri lebih dari 7,45.

Alkalosis respiratorik Merupakan suatu keadaan kehilangan CO2, dari paru-paru


yang dapat menimbulkan terjadinya paCO2 arteri kurang
dari 35 mmHg, pH lebih dari 7,45.
TEHNIK MENGHITUNG BALANCE CAIRAN (ANAK)

Menghitung Balance cairan anak tergantung tahap umur, untuk menentukan Air
Metabolisme, menurut Iwasa M, Kogoshi S dalam Fluid Tehrapy Bunko do (1995) dari PT. Otsuka
Indonesia yaitu:
Usia Balita (1 - 3 tahun) : 8 cc/kgBB/hari
Usia 5 - 7 tahun : 8 - 8,5 cc/kgBB/hari
Usia 7 - 11 tahun : 6 - 7 cc/kgBB/hari
Usia 12 - 14 tahun : 5 - 6 cc/kgBB/hari

Untuk IWL (Insensible Water Loss) pada anak = (30 - usia anak dalam tahun) x cc/kgBB/hari
Jika anak mengompol menghitung urine 0,5 cc - 1 cc/kgBB/hari
CONTOH :

An M.J (2 tahun) BB 14 Kg, dirawata hari ke dua dengan DHF, keluhan pasien menurut Bapaknya: "rewel, tidak nafsu makan; malas minum,
badannya masih hangat; Perdarahan pada gusi saat malam tadi" Berdasarkan pemeriksaan fisik didapat data: Keadaan umum terlihat
lemah, kesadaran composmentis, TTV: HR 100 x/menit; T 37,3 °C; petechie di kedua tungkai kaki, Makan /24 jam hanya 6 sendok makan,
Minum/24 jam 1000 cc; BAK/24 jam : 1000 cc, mendapat Infus Asering 1000 cc/24 jam. Hasil pemeriksaan lab Tr terakhir: 55.000. Hitunglah
balance cairan anak ini!

Input cairan: Minum : 1000 cc


Infus : 1000 cc
AM : 112 cc + (8 cc x 14 kg)
-------------------------
2112 cc

Out put cairan: Muntah : 100 cc


Urin : 1000 cc
IWL : 378 cc + (30-2 tahun) x 14 kg
-----------------------------
1478 cc
Balance cairan = Intake cairan - Output Cairam
2112 cc - 1478 cc
+ 634 cc
Sekarang hitung balance cairannya jika suhu An M.J 39,8 °C !
yang perlu diperhatikan adalah penghitungan IWL pada kenaikan suhu gunakan rumus:
IWL + 200 ( Suhu Tinggi - 36,8 °C) 36,8 °C adalah konstanta.

IWL An X = 378 + 200 (39,8 °C - 36,8 °C)


378 + 200 (3)
378 + 600
978 cc
Maka output cairan An X = Muntah : 100 cc
Urin : 1000 cc
IWL : 978 cc +
-------------------------
2078 cc
Jadi Balance cairannya = 2112 cc - 2078 cc
+ 34 cc.
TEHNIK MENGHITUNG BALANCE CAIRAN
(DEWASA)
Tehnik menghitung Balance Cairan (Dewasa)
Menghitung balance cairan seseorang harus diperhatikan berbagai faktor, diantaranya Berat Badan
dan Umur..karena penghitungannya antara usia anak dengan dewasa berbeda.
Menghitung balance cairanpun harus diperhatikan mana yang termasuk kelompok Intake cairan dan
mana yang output cairan. Berdasarkan kutipan dari Iwasa M. Kogoshi S (1995) Fluid Therapy do (PT.
Otsuka Indonesia) penghitungan wajib per 24 jam bukan pershift.

PENGHITUNGAN BALANCE CAIRAN UNTUK DEWASA


Input cairan: Air (makan+Minum) = ......cc
Cairan Infus = ......cc
Therapi injeksi = ......cc
Air Metabolisme = ......cc (Hitung AM= 5 cc/kgBB/hari)

Output cairan: Urine = ......cc


Feses = .....cc (kondisi normal 1 BAB feses = 100 cc)
Muntah/perdarahan
cairan drainage luka/
cairan NGT terbuka = .....cc
IWL = .....cc (hitung IWL= 15 cc/kgBB/hari)
(Insensible Water Loss)
Contoh Kasus:

Ny. K (32 tahun) , BB 60 Kg; dirawat dengan post op Sectio Caesaria komplikasi histerectomy hari kedua., Keadaan umum masih
lemah, kesadaran composmentis..Vital sign TD: 110/70 mmHg; HR 88 x/menit; RR 20 x/menit, T 37 °C: masih dipuasakan, saat ini
terpasang NGT terbuka cairan berwarna kuning kehijauan sebanyak 200 cc; pada daerah luka incici operasi terpasang drainage
berwarna merah sebanyak 100 cc, Infus terpasang Dextrose 5% drip Antrain 1 ampul /kolf : 2000 cc/24 jam., terpasang catheter
urine dengan jumlah urine 1700 cc, dan mendapat tranfusi WB 300 cc; mendapat antibiotik Cefat 2 x 1 gram yg didripkan dalam
NaCl 50 cc setiap kali pemberian, Hitung balance cairan Tn Y!

Input Cairan: Infus = 2000 cc


Tranfusi WB = 300 cc
Obat injeksi = 100 cc
AM = 300 cc (5 cc x 60 kg) +
---------------------------------------------
2700 cc

Output cairan: Drainage = 100 cc


NGT = 200 cc
Urine = 1700 cc
IWL = 900 cc (15 cc x 60 kg) +
----------------------------------------------
2900 cc
Jadi Balance cairan Tn Y dalam 24 jam : Intake cairan - output cairan
2700 cc - 2900 cc
- 200 cc.
Bagaimana jika ada kenaikan suhu? maka untuk menghitung output terutama IWL gunakan rumus
:
IWL + 200 (suhu tinggi - 36,8 .°C), nilai 36,8 °C adalah konstanta
Andaikan suhu Ny. K adalah 38,5 °C, berapakah Balance cairannya?

berarti nilai IWl Ny. K = 900 + 200 (38,5 °C - 36,8 .°C)


= 900 + 200 (1,7)
= 900 + 340 cc
= 1240 cc
Masukkan nilai IWL kondisi suhu tinggi dalam penjumlahan kelompok Output :
Drainage = 100 cc
NGT = 200 cc
Urine = 1700 cc
IWL = 1240 cc +
--------------------------
3240 cc
Jadi Balance cairannya dalam kondisi suhu febris pada Tn Y adalah : 2700 cc - 3240 cc = -540 cc
POST TES

1. An Y (7 tahun) BB 20 Kg, dirawat hari ke dua dengan DBD, keluhan pasien menurut Ibunya:
"rewel, tidak nafsu makan; malas minum, badannya masih hangat; " Berdasarkan
pemeriksaan fisik didapat data: Keadaan umum terlihat lemah, kesadaran composmentis,
TTV: HR 100 x/menit; T 37,5 °C; petechie di kedua tungkai kaki, Makan /24 jam hanya 6
sendok makan, Minum/24 jam 1500 cc; BAK/24 jam : 1200 cc, Muntah 100 cc mendapat
Infus Asering 1100 cc/24 jam. Hasil pemeriksaan lab Tr terakhir: 5.000. Hitunglah balance
cairan anak ini!

2. An z (5 tahun) BB 20 Kg, dirawat hari ke dua dengan DHF, keluhan pasien menurut Ibunya:
tidak nafsu makan; malas minum, badannya selalu demam ; " Berdasarkan pemeriksaan
fisik didapat data: Keadaan umum terlihat lemah, kesadaran composmentis, TTV: HR 110
x/menit; T 39,5 °C; , Makan /24 jam hanya 8 sendok makan, Minum/24 jam 1100 cc;
BAK/24 jam : 1000 cc, Muntah 100 cc mendapat Infus Asering 1200 cc/24 jam. Hasil
pemeriksaan lab Tr terakhir: 4.700. Hitunglah balance cairan anak ini!
TERIMAKASIH
Input cairan: Minum : 1500 cc
Infus : 1100 cc
AM : 160 cc + (8 cc x 20 kg)
-------------------------
2760 cc

Out put cairan: Muntah : 100 cc


Urin : 1200 cc
IWL : 460 cc + (30-7 tahun) x 20 kg
-----------------------------
1760 cc
Balance cairan = Intake cairan - Output Cairam
2760 cc - 1760cc
+ 1000 cc

Anda mungkin juga menyukai