Anda di halaman 1dari 40

KESEIMBANGAN CAIRAN DAN

ELEKTROLIT
KONSEP DASAR CAIRAN DAN ELEKTROLIT

TOTAL CAIRAN
TUBUH 50-60 %
DARI BERAT BADAN

Pada bayi 75 - 80 %
BB
CAIRAN TUBUH
1. Air tubuh total (TBW = Total Body Water)
Bergantung pd usia, berat badan, jenis kelamin
dan derajat obesitas
- Pd bayi 75-80% berat badan adlh air
- Pd org dewasa kandungan air mencapai 50-60%
berat badan
- Pd org diatas 65 thn kandungan air mencapai
40%-50% berat badan
2. Distribusi TBW 50% dlm otot, 20% dlm kulit, 20%
pd organ lain, 10% dlm darah
Komposisi cairan
Cairan Intraseluler (CIS)
• CIS adalah cairan yg terdapat dalam sel tubuh dan
menyusun sekitar 70 % dari total cairan tubuh (total
Bodi Water). CIS menyusun sekitar 40 % berat tubuh
atau 2/3 dari TBW (Total Body Water)

Cairan Ekstraseluler (CES)


• CES merupakan cairan tg terdapat di luar sel dan
menyusun sekitar 30 % TBW. CES meliputi cairan
intravaskuler, cairan interstitial, dan cairan transeluler
FUNGSI CAIRAN
Mempertahankan
panas tubuh dan Transpor nutrien
pengaturan ke sel
temperatur tubuh

Transpor hasil sisa


Transpor hormon
metabolisme

Mempertahankan
Pelumas antar tekanan hidrostatik
organ dalam sistem
kardiovaskuler
Keseimbangan cairan

Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake atau


masukan cairan dan pengeluaran cairan. Pemasukan
cairan berasal dari minuman dan makanan.
Kebutuhan cairan setiap hari antara 1800-2500 ml/hr.
sekitar 1200 berasal dari minuman, 1000 ml dari
makanan.
Pengeluaran cairan melalui ginjal dalam bentuk urine
1200-1500 ml/hr, feces 100 ml, paru-paru 300-500
dan kulit 600-800 ml.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan
dan elektrolit
• Berkaitan dgn luas permukaan tubuh, metabolisme yg
Usia diperlukan dan berat badan

Temperatur • panas yg berlebihan menyebabkan berkeringat. SSO


dpt kehilangan NaCl melalui keringat sebanyak 15-30
lingkungan g/hr

• Saat tubuh kekurangan nutrisi, tubuh akan memecah


Diet cadangan energi, proses ini menimbulkan pergerakan
cairan dari interstitiial ke intraseluler

• menimbulkan peningkatan metabolisme sel,


konsentrasi darah dan glikolisis otot, retensi sodium
Stress dan air. Proses ini meningkatkan produksi ADH dan
menurunkan produksi urine

• keadaan pembedahan, trauma jaringan, kelainan


Sakit ginjal dan jantung, gangguan hormon akan
mengganggu keseimbangan cairan
Cara perpindahan cairan

Difusi

Transpor
aktif

Osmosis
DIFUSI

Merupakan proses pergerakan


cairan dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah sampai
terjadi keseimbangan. Cairan dan
elektrolit didifusikan menembus
membran sel. Kecepatan difusi
dipengaruhi oleh ukuran molekul,
konsentrasi larutan, dan
temperatur
OSMOSIS

Merupakan bergeraknya
pelarut bersih seperti air
melalui membran
semipermeabel dari larutan
yang berkonsentrasi lebih
rendah ke konsentrasi yang
lebih tinggi yang sifatnya
menarik
TRANSPOR AKTIF

Partikel bergerak dari


konsentrasi rendah ke
tinggi karena adanya
daya aktif dari tubuh
seperti pompa jantung
PENGATURAN KESEIMBANGAN CAIRAN

Rasa Prostaglan Glukokorti


ADH Aldosteron
dahaga din koid
RASA DAHAGA

Mekanisme rasa dahaga

Penurunan fungsi ginjal merangsang pelepasan renin, yang pada


akhirnya menimbulkan produksi angiotensin II yang dapat
merangsang hipotalamus untuk melepaskan substrat neural yang
bertanggung jawab thd sensasi haus

Osmoreseptor di hipotalamus mendeteksi peningkatan tekanan


osmotik dan mengaktivasi jaringan saraf yang dapat mengakibatkan
sensasi rasa dahaga
Anti Diuretik Hormon (ADH)

ADH dibentuk di hipotalamus dan disimpan


dalam neurohipofisis dari hipofisis posterior.
Stimuli utama untuk sekresi ADH adalah
peningkatan osmolaritas dan penurunan cairan
ekstrasel.
Hormon ini meningkatkan reabsorpsi air pada
saluran ginjal, dengan demikian dapat
menghemat air
ALDOSTERON

Hormon ini disekresi oleh kelenjar adrenal


yang bekerja pada tubulus ginjal untuk
meningkatkan absorpsi natrium.
Pelepasan aldosteron dirangsang oleh
perubahan konsentrasi kalium, natrium
serum, dan sistem angiotensin renin serta
sangat efektif dalam mengendalikan
hiperkalemia.
PROSTAGLANDIN

Prostaglandin adalah asam lemak alami yang


terdapat dalam banyak jaringan dan
berfungsi dalam merespon radang,
pengendalian tekanan darah, kontraksi
uterus, dan mobilitas gastrointestinal.
Dalam ginjal prostaglandin berperan
mengatur sirkulasi ginjal, respons natrium,
dan efek ginjal pada ADH
GLUKOKORTIKOID

Meningkatkan resorpsi natrium


dan air, sehingga volume darah
naik dan terjadi retensi natrium.
Perubahan kadar glukokortikoid
menyebabkan perubahan pada
keseimbangan volume darah
Kebutuhan Cairan Menurut Umur
dan Berat Badan
NO UMUR BB (KG) CAIRAN (ML/24
JAM)
1 3 hari 3,0 250 – 300
2 1 tahun 9,5 1150 – 1300
3 2 tahun 11,8 1350 – 1500
4 6 tahun 20 1800 – 2000
5 10 tahun 28,7 2000 – 2500
6 14 tahun 45 2200 – 2700
7 18 tahun (Adult) 54 2200 - 2700
CARA PENGELUARAN CAIRAN

Ginjal

Kulit

Paru-paru

Gastrointestinal
GINJAL
Merupakan pengatur utama keseimbangan cairan
yang menerima 170 liter darah untuk disaring setiap
hari

Produksi urine untuk semua usia 1 ml/kg/jam

Pada orang dewasa produksi urine sekitar 1,5 lt/hr

Jumlah urine yang diproduksi oleh ginjal


dipengaruhi oleh ADH dan aldosteron
KULIT
Hilangnya cairan melalui kulit diatur
oleh saraf simpatis yang merangsang
aktivitas kelenjar keringat

Rangsangan kelenjar keringat dapat


dihasilkan dari aktivitas otot,
temperatur lingkungan yang
meningkat, dan demam

Disebut juga Insesible Water Loss


(IWL) sekitar 15-20 ml/24 jam
Paru-paru

Menghasilkan IWL sekitar 400 ml/hr

Meningkatnya cairan yang hilang sebagai


respons thd perubahan kecepatan dan
kedalaman napas akibat pergerakan atau
demam
gastrointestinal

Dalam kondisi normal cairan yang hilang dari


gastrointestinal setiap hari sekitar 100-200 ml

Perhitungan IWL secara keseluruhan adalah 10-


15 cc/kg BB/24 jam dengan kenaikan 10 % dari
IWL pada setiap kenaikan suhu 1 derajat celsius
MASALAH KESEIMBANGAN CAIRAN

Hipovolemik

Hipervolemi
HIPOVOLEMIK

Kondisi akibat kekurangan volume cairan ekstraseluler(CES), dan


dapat terjadi krn kehilangan melalui kulit, ginjal, gastrointestinal,
pendarahan shg menimbulkan syok hipovolemik

Gejala : pusing, lemah, letih, anoreksia, mual muntah, rasa haus,


gangguan mental, konstipasi dan oliguri, penurunan tekanan darah,
HR meningkat, suhu meningkat, turgor kulit menurun, lidah kering
dan kasar, mukosa mulut kering. Tanda-tanda penurunan berat
badan akut, mata cekung, pengosongan vena jugularis. Pada bayi
dan anak-anak adanya penurunan jumlah air mata
HIPERVOLEMI

Adanya penambahan/kelebihan volume CES dapat


terjadi pada saat :

• Stimulasi kronis ginjal untuk menahan natrium dan air


• Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium dan air
• Kelebihan pemberian cairan
• Perpindahan cairan interstitial ke plasma

Gejala : sesak napas, peningkatan dan penurunan


tekanan darah, nadi kuat, ascites, edema, adanya
ronchi, kulit lembap, distensi vena leher, dan irama
gallop
KESEIMBANGAN ASAM-BASA
- Keseimbangan asam-basa cairan tubuh adlh
pengaturan konsentrasi ion2 hidrogen yg esensial
utk fungsi sel normal.
- Konsentrasi ion hidrogen (pH) mempengaruhi
aktivitas enzimatik, permeabilitas sel dan struktur
sel.
- pH normal darah arteri adlh 7,35 – 7,45.
- pH normal darah vena dan cairan interstitial agak
lebih asam krn kandungan CO₂ yg membtk asam
karbonat.
Ketidakseimbangan asam basa

Asidosis respiratorik

Alkalosis respiratorik

Asidosis metabolik

Alkalosis metabolik
3

• Asidosis respiratorik, disebabkan karena


kegagalan system pernafasan dalam
membuang CO2 dari cairan tubuh, pH <
7,35.
• Alkalosis respiratorik, disebabkan karena
kehilangan CO2 dari paru-paru pada
kecepatan yang lebih tinggi dari produksinya
dalam jaringan. Hal ini menimbulkan PCO2
arteri < 35 mmHg, pH > 7,45.
• Asidosis metabolic,
Terjadi akibat akumulasi abnormal fixed acid
atau kehilangan basa. pH arteri < 7,35, HCO3
menurun diawah 22 mEq/lt.
• Alkalosis metabolic
Disebabkan oleh kehilangan ion hidrogen atau
penambahan basa pada cairan tubuh. Bikarbonat
plasma meningkat > 26 mEq/ltd dan pH arteri >
7,45.
PERBANDINGAN ANTARA BIKARBONAT,
PH, DAN PaCO2
GANGGUAN ASAM HCO3 Plasma pH Plasma Pa Co2 Plasma
BASA
As. Metabolik
Alk Metabolik
As Respiratorik
Alk. Respiratorik
PENGERTIAN ELEKTROLIT

• Elektrolit terdapat pada seluruh cairan


tubuh. Cairan tubuh mengandung
oksigen, nutrient, dan sisa metabolisme
(seperti karbondioksida), yang semuanya
disebut dengan ion.
• Ada tiga cairan elektrolit yang paling
esensial yaitu :Natrium (sodium), Kalium
(potassium) dan Kalsium
Gangguan /Masalah Kebutuhan Elektrolit

• Hiperkalemia, merupakan suatu keadaan


dimana kadar kalium dalam darah tinggi.
Keadaan ini sering terjadi pada pasien luka
bakar, penyakit ginjal, Hiperkalemia ditandai
dengan adanya mual, hiperaktifitas system
pencernaan,
• Hipokalsemia, merupakan kekurangan kadar
kalsium dalam plasma darah. Hipokalsemia
ditandai dengan adanya kram otot dan kram
perut, kejang,bingung,
JENIS CAIRAN ELEKTROLIT

Adalah cairan saline atau cairan


yang memilliki sifat bertegangan
tetap. Cairan saline terdiri atas
cairan isotonik, hipotonik dan
hipertonik.
PENGATURAN ELEKTROLIT

Natrium Kalium Kalsium

Magnesium Klorida Bikarbonat

Fosfat
Gangguan /masalah kebutuhan elektrolit

Hiponatremia Hipernatremia Hipokalemia

Hiperkalemia Hipokalsemia Hiperkalsemia

Hipomagnesia Hipermagnesia
Tindakan untuk mengatasi masalah /ggn
pemenuhan kebthn cairan & elektrolit
Pemberian cairan melalui
Tranfusi darah
infus
• merupakan tindakan • Merupakan tindakan
memasukkan cairan memasukkan darah
melalui intravena yang melalui vena dengan
dilakukan pada pasien menggunakan
dengan bantuan seperangkat alat tranfusi
perangkat infus. Tindakan pada pasien yang
ini dilakukan untuk membutuhkan darah.
memenuhi kebutuhan Tujuannya untuk
cairan dan elektrolit serta memenuhi kebutuhan
sebagai tindakan darah dan memperbaiki
pengobatan dan perfusi jaringan
pemberian makanan
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai