Anda di halaman 1dari 44

Kebutuhan CAIRAN dan ELEKTROLIT

Ns.Trisya Yona Febrina,M.Kep


A.Cairan dan elektrolit tubuh
Cairan termasuk dalam kebutuhan dasar manusia secara
fisiologis karena memiliki proporsi besar dalam tubuh.
Hampir 90 % dari berat badan total berbentuk cairan. Air
merupakan 75% berat badan bayi, 70 % berat badan pria
dewasa, dan 55 % berat badan pria usia lanjut. Pada wanita,
kandungan air di dalam tubuhnya 10% lebih sedikit
dibandingkan pria karena umumnya wanita memiliki
simpanan lemak yang lebih banyak . Air didalam tubuh
tersimpan dalam dua kompartemen utama.
Cairan intraselular (CIS)
• CIS Merupakan cairan yang terdapat dalam sel tubuh dan
berfungsi sebagai media tempat aktifitas kimia sel
berlangsung. Cairan ini merupakan sekitar 70% dari cairan
tubuh (Total body water atau TBW),Pada individu
dewasa,CIS menyusun sekitar 40% berat tubuh atau 2/3
TBW
Cairan Ekstraseluler (CES)
• CES merupakan cairan yang terdapat di luar sel dan
menyusun 70% dari TBW. Selain itu CES juga merupakan
sekitar 20% dari berat tubuh.CES terdiri atas cairan
intravaskuler,cairan interstisial,dan cairan transelular.
Cairan intraveskuler atau plasma merupakan 5% dari berat
badan total sedangkan cairan intertisial merupakan 10%- 15
% berat badan total.
Pergerakan Cairan dan Elektrolit Tubuh
• Mekanisme pergerakan cairan dan elektrolit tubuh berlangsung
dalam 3 prose
 difusi : ukuran molekul,konsentrasi larutan,suhu larutan
Osmosis : perpindahan air melintasi membrane semipermeable dari
daerah berkonsentrasi rendah ke daerah berkonsentrasi tinggi.
 transport aktif : perpindahan larutan atau molekul melintasi
membrane dari daerah berkonstrasi rendah ke daerah
berkonsentrasi tinggi
Keseimbangan Cairan
• Asupan dan pengeluaran cairan: 1500-3500mL/hari.
• Organ :Ginjal,Kulit,Paru ,Organ saluran Pencernaan.
Pengeluaran Cairan dalam tubuh
manusia melalui 3 cara
• Insensible water loss (IWL) : yaitu pengeluaran cairan
melalui penguapan diparu-paru
• Noticable water loss (NWL): pengekskresian cairan
melalui keringat dan urine
• Melalui feses tetapi jumlahnya sangat sedikit
Pengaturan Keseimbangan Cairan
• Hormon antidiuretic
• Aldosteron
• Glukokortikoid
• Prostaglandin
• Mekanisme rasa haus
Regulasi Elektrolit
• Natrium
• Kallium
• Kalsium
• Magnesium
• Klorida
• Bikarbonat
• Fosfat
Faktor yang mempengaruhi
keseimbangan cairan dan elektrolit
• Usia
• Suhu lingkungan
• Sakit
• Stres
• Diet
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

1. Ketidakseimbangan cairan
 Hipovolume
 Hipervolume
Ketidakseimbangan elektrolit
• Hiponatremia
• Hipernatremia
• Hipokalemia
• Hiperkalemia
• Hipokalsemia
• Hiperkalsemia
• Hipomagnesia
• Hipokloremia
• Hiperkloremia
• Hipofosfatemia
• Hiperfosfatemia
Keseimbangan Asam Basa
• Asam-basa
• Gangguan keseimbangan asam basa
 asidosis respiratorik
Asidosis metabolic atau asidosis nonrespiratorik
Alkalosis respiratorik
Alkalosis metabolic
Asuhan Keperawatan
• Pengkajian Keperawatan
a. Riwayat keperawatan pada masalah kebutuhan cairan dan elektrolit yang perlu diperhatikan
1. Asupan cairan dan makanan
2. Pengeluaran cairan
3. Penyakit atau cedera
4. Pengobatan tertentu
5. Status kehilangan/kelebihan cairan
6. Perubahan berat badan
7. Status perkembangan
8. Faktor psikologis
b. Pengukuran klinis
1. Berat badan
2. Tanda tanda vital
3. Asupan cairan
4. Pengeluaran cairan
5. Status hidrasi
6. Kondisi sakit
7. Riwayat pengobatan
c. Pemeriksaan Fisik
1. Sistem integument
2. Sistem kardiovaskuler
3. Sistem penglihatan
4. Sistem neurologi
5. Sistem gastrointestinal
d. Pemeriksaan Laboratorium
1. Pemeriksaan darah lengkap
2. Pemeriksaan elektrolit serum
3. Ph dan berat jenis urine
4. Analisis gas darah
Diagnosis Keperawatan
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan :
1. Pengeluaran urin secara berlebihan akibat diabetes insipidus atau penyakit
yang lain
2. Peningkatan permeabilitas kapiler dan hilangnya evaporasi pada pasien luka
bakar atau meningkatnya kecepatan metabolism
3. Pengeluaran cairan akibat demam,
4. Asupan cairan yang tidak adekuat
5. Penggunaan laksatif dan diuretic yang berlebihan
6. Perdarahan
b. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan:
1. Gangguan mekanisme pengaturan karena kelainan pada
ginjal
2. Penurunan curah jantung karena penyakit jantung
3. Retensi atau kelebihan natrium dan air akibat terapi
kortikosteroid
4. Tekanan osmotic koloid yang rendah
5. Bendungan vena dependen
6. Asupan protein yang rendah
7. Asupan natrium atau air yang berlebihan
Perencanaan Keperawatan
• Rencana tindakan yang dapat dilakukan untuk gangguan
kekurangan cairan :
1. Pantau jumlah asupan dan pengeluaran cairan
2. Pertahankan keseimbangan cairan
3. Hilangkan factor penyebab kekurangan volume cairan
4. Anjurkan cara mempertahankan keseimbangan cairan
• Rencana tindakan yang dapat dilakukan untuk gangguan
kelebihan cairan :
1. Pantau jumlah asupan dan pengeluaran cairan serta
perubahan stasus
2. Kurangi asupan garam,pertimbangkan penggunaan garam
pengganti
3. Letakkan ekstremitas yang mengalami edema lebih tinggi
4. Kurangi konstriksi pembuluh darah
5. Ubah posisi pasien setidaknya setiap dua jam
6. Anjurkan pasien untuk melakukan aktifitas horizontal
Tindakan Keperawatan
• Penatalaksanaan terapi intravena
1. Cairan intravena
2. Penentuan area infus
3. Alat dan bahan
4. Prosedur kerja
5. Pengaturan tetesan infus
• Transfusi darah
Evaluasi Keperawatan
• Kemampuan mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit
• Nilai elektrolit dalam batas normal
• Berat badan sesuai dengan tinggi badan
• Turgor kulit baik
• Tidak terjadi edema
PORSI CAIRAN TUBUH
ORANG DEWASA ( 70 kg )
Total Body Water 49 L 70 % X BB
Ekstra sel 14 L 16-23 % X BB

1. Intravaskuler 3 L 4 – 5 % X BB
2. Ekstravaskuler 11 L 12 –18% X BB
Intra sel 35 L 50 % X BB
Fungsi :
• Kehidupan sel
• Melarutkan makanan, ion ( Na – K )
• Metabolisme

Distribusi cairan tubuh dipengaruhi oleh :


• Sist sal Limfe
• Tekanan darah
• Permeabilitas kapiler
• Protein plasma
• Retensi air dan garam
Eksresi cairan dalam tubuh melalui :
Urin Paru
Keringat Feces

Rata kehilangan cairan / hari :


• Kulit/paru
(insensible water loss) : 800 - 1200 cc

• Urine : 1500 cc

• Feces : 100 – 1200 cc


Pengaturan cairan tubuh

• Terdapat keseimbangan ( input&output ) yang


diatur hipotalamus melalui osmoreseptor.
• Pada dehidrasi me↑, haus dan ADH me↑ sehingga
intake me↑ dan eksresi me↓
FUNGSI CAIRAN TUBUH

Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel


Mengeluarkan buangan-buangan sel
Mmbentu dalam metabolisme sel
Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
Membantu memelihara suhu tubuh
Membantu pencernaan
Mempemudah eliminasi
Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP,
SDM)
INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN DARI
UNSUR TUBUH YANG UTAMA

Intake (Range) Output (range)


AIR (ml) 1.Urine = 1400 – 1.800
Air minum = 1400 – 1800 2.Faeces = 100
Airdalam makanan= 700 – 1000
3.Kulit = 300 - 500
Air hasil oksidasi = 300 - 400
 
4.Paru-paru = 600 - 800
 
TOTAL = 2400 -3200 TOTAL = 2400 – 3200
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan cairan dan elektrolit

1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Sel-sel lemak
4. Stres
5. Sakit
6. Temperatur lingkungan
7. Diet
MASALAHKESEIMBANGAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT

1.  Hipovolemia
Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan
volume cairan ekstraseluler (CES).
Hipovolemia adalah penipisan volume cairan
ekstraseluler (CES)

QHipovolemia adalah kekurangan cairan di


dalam bagian-bagian ekstraseluler
(CES).
Penyebab
(1)   Penurunan masukan
(2) Kehilangan cairan yang
abnormal melalui : kulit,
gastro intestinal, ginjal
abnormal, dll.
(3)  Perdarahan

Tanda-gejala
Pusing, kelemahan, Keletihan
Klinis
• Sinkope
• anoreksia,mual, muntah, haus,
• kekacauan mental
• Konstipasi dan oliguria.
• HR meningkat, suhu meningkat, turgor kulit menurun,
lidah kering, mukosa mulut kering, mata cekung.
Perubahan pada hipovolemia
Hipovolemia Ringan
• Anoreksia
• Keletihan
• Kelemahan
Hipovolemia Sedang
 Hipotensi ortostatik
 Takikardia
 Penurunan CVP
 Penurunan haluaran urine
Hipovolemia Berat
• Hipotensi berbaring
• Nadi cepat dan lemah
• Dingin, kulit kusam
• Oliguria
• Kacau mental, stupor, koma
Tindakan
 Pemulihan volume cairan normal dan koreksi
gangguan penyerta asam- basa dan elektrolit
 Perbaikan perfusi jaringan pada syok hipovolemik
 Rehidrasi oral pada diare pediatrik
 Tindakan terhadap penyebab dasar
DEHIDRASI
( vol sirkulasi efektif ↓ )

Osmolality plasma ↑

Thirst ↑ ADH ↑
Water ingesti ↑ water exc ↓

Water retensi

Osmolaliti plasma ↓

Vol sirkulasi ↑
DEHIDRASI
• Tubuh kekurangan cairan
• Etiologi kekurangan cairan :
• Melalui sal cerna
• Muntah
• Bocor
• perdarahan
• Melalui sal kencing
• Pemakaian diuretik
• Penyakit ginjal
• diabetes
• Melalui kulit
• Luka bakar
• Keringat ↑↑
• Perpindahan keruang dalam badan
• Peritonitis
• Pankreatitis
Gejala dehidrasi :
lesu akral dingin
tek darah ↓ mukosa kering
nadi halus cepat turgor ↓
urin ↓

Pengobatan :
• Sesuai penyakit dasar
• Pemberian cairan oral - parenteral
Perkiraan Jumlah Cairan yg Hilang
( defisit )
1. Sistem skor ( dehidrasi akut, mis GE akut )
2. Pemasangan CUP
3. Ukur kadar Na plasma
defisit cairan = 0,6 X BB {Na plasma _ 1}
140

4. Ukur hematokrit
defisit cairan = 0,2 X BB { Ht _ 1}
Ht N

5. Ukur BJ plasma
SIGN & SIMP SKOR
Sistem Skor
• Muntah 1
• Vok cholerica 2
• Apatis 1
• Somnolen/sopor/koma 2
• T.D.S ≤ 90 1 Defisit
≤ 60 2 cairan =
• Nadi ≥ 120 mm/Hg 1 skor X BB X 100
• Nafas Kusmaul 1 15
• Turgor ↓ 1
• Facies Cholerica 2
• Ekstremitas dingin 1
• Jari tangan keriput1
• Sianosis 2
• Umur > 50 tahun -1
• Umur > 60 tahun -2
Cara pemberian cairan

• Cairan diguyur sampai nadi terisi penuh dan TDS >


100 mmHg, sisanya diberikan 2 jam berikutnya
EDEM
Patogenesis
1. ↑ tekanan darah hidrostatik kapiler
1. Payah jantung
2. Sirosis hati
3. Obstruksi vena lokal
2. ↓ tekanan koloid osmotik plasma ( alb↓ )
1. Sind. Nefrotik
2. Sirosis hepatis
3. Malnutrisi
3. Permeabilitas kapiler ↑
1. Trauma
2. Radang
3. Luka bakar
4. Alergi

4. ↑ tekanan koloid osmotik intertitial


1. Sumbatan sal limfe

Anda mungkin juga menyukai