Anda di halaman 1dari 17

Oleh :

CAIRAN Anisa Mita N


Elisa Ajeng P
FUNGSI
Pembentuk Sel
Pengatur Suhu
dan Cairan Pelarut
Tubuh
Tubuh
• 70-80% komponen • Air menghasilkan • Air melarutkan zat-zat
dalam tubuh adalah air. panas, menyerap dan gizi lainnya dan
• Air berperan dalam menghantarkan panas membantu proses
pembentukan berbagai ke seluruh tubuh pencernaan makanan.
cairan tubuh (darah, sehingga dapat menjada • Air melewati usus halus
cairan lambung, suhu tubuh tetap stabil. dan sebagian besar
hormon, enzi, dsb). • Produksi keringat diserap kemudian
• Air terdapat dalam otot terdiri atas air dan berfungsi sebagai salah
dan berguna menjaga garam, air turut satu komponen mukus
tonus otot sehingga otot mendinginkan suhu agar sisa zat makanan
dapat berkontraksi. tubuh. dapat keluar sebagai
feses.
FUNGSI
Pelumas Dan Media
Detoksifikasi
Bantalan Transportasi
• Air berfungsi sebagai • Air merupakan media • Berbagai sisa
pelumas dalam bentuk transportasi yang efektif. metabolisme tubuh
cairan sendi, sehingga Karena strukturnya dikeluarkan melalui
sendi bisa bergerak terdiri atas dua atom saluran kemih, saluran
dengan baik dan hidrogen dan satu atom cerna, saluran nafas, dan
meredam gesekan antar oksige, seingga mudah kulit, yang memerlukan
sendi. bergerak dari satu sistem media, yaitu air.
• Air juga berfungsi tubuh ke sistem lainnya.
sebagai bantalan tahan • Dalam sistem
getar pada jaringan pernapasan, air
tubuh (otot, mata, dsb) membantu transportasi
oksigen ke seluruh
tubuh.
PROSES METABOLISM
CAIRAN
ABSORPSI CAIRAN
• Pegerakan air diawali di dinding gastrointestinal yang berperan untuk distribusi
cairan dan juga untuk mencerna zat gizi lain serta sebagai pertahanan dari patogen.
• Gerakan air melintasi epitel usus terjadi secara paraseluler (persimpangan) dan
transeluler (membran sel).
• Sebagian besar air yang masuk ke usus diserap di usus kecil. Dari total 8 L air, sekitar
6,5 L diserap melalui usus halus, sedangkan penyerapan di usus besar sekitar 1,3 L.
• Pergerakan air di saluran cerna diatur oleh gradien osmotik dan terkait dengan
gerakan ionik. Penyerapan air berkaitan dengan pergerakan ion natrium, sedangkan
sekresi terkait dengan pergerakan ion klorida.
DISTRIBUSI CAIRAN
• Homeostatis air dipertahankan oleh perubahan volume intravaskular dan plasma osmolalitas.
• Perubahan volume ini diketahui dari volume perifer dan reseptor tekanan yang akan
menginduksi pelepasan hormon antidiuretik, arginin, vasopresin dari neurohipofisis.
• Hormon utama regulasi cairan tubuh adalah angiotensin II. Hormon ini bertindak secara
langsung, dengan merangsang pelepasan hormon antidiuretik dalam sistem saraf pusat, atau
secara tidak langsung dengan merangsang pelepasan aldosteron yang akan menginduksi
konservasi natrium, peningkatan osmolaritas plasma, dan perluasan volume ekstraseluler.
• Hormon antidiuretik adalah pengatur air di ginjal, yang akan mempromosikan reabsorpsi air
nefron. Secara khusus, hormon antidiuretik mengikat ke reseptornya di membran basolateral
sel saluran pengumpul utama, memulai kaskade reaksi yang mengarah pada translokasi
aquaporin 2 saluran air dari vesikel intraseluler ke apikal membran, membuat membran ini
permeabel terhadap air.
REGULASI TERINTEGRASI
KESEIMBANGAN CAIRAN
TUBUH
• Cairan tubuh manusia meliputi cairan • Distribusi air di seluruh endotel kapiler
intraseluler (55% dari total cairan tubuh) dan dikendalikan oleh keseimbangan kekuatan
cairan ekstraseluler. filtrasi yang cenderung memindahkan air dari
plasma ke ruang interstisial, serta gaya
• Cairan ekstraseluler dapat dibagi lagi reabsorpsi.
menjadi intravaskular kompartemen
cairan/plasma (7,5% dari total cairan tubuh), • Gaya filtrasi utama adalah tekanan hidrostatik
cairan interstisial dan limfa yang yang disebabkan oleh pemompaan jantung
menyeimbangkan dengan cepat (20%), serta dan tekanan osmotik koloid yang kurang kuat
beberapa kompartemen yang lebih kecil yang dari sejumlah kecil protein yang terperangkap
berfungsi menyeimbangkan cairan interstisial di ruang interstisial.
jaringan ikat padat dan tulang rawan, cairan • Tekanan reabsorpsi utama adalah tekanan
interstisial yang tidak dapat diakses di osmotik plasma yang dikaitkan dengan zat
tulang, dan cairan transeluler yang dihasilkan terlarut melokul dalam plasma.
dari sel-sel sekretori.
GANGGUAN
METABOLISME CAIRAN
DEHIDRASI
• Dehidrasi merupakan kehilangan cairan tubuh yang berlebihan karena asupan cairan yang tidak
cukup dan terjadi peningkatan pengeluaran air.
• Dehidrasi mempengaruhi berat badan seseorang lewat pengeluaran cairan, misalnya pada kondisi
diare.
• Kehilangan cairan yang tidak diimbangi dengan kehilangan elektrolit dalam jumlah proporsional,
terutama natrium dapat mengakibatkan dehidrasi.
• Penyebab dehidrasi yang sering dijumpai yaitu gastroenteritis (diare), stomatis dan faringitis,
ketoasidosis diabetes (KAD), kondisi heat stroke, tirotoksikosis, obstruksi saluran cerna, fibrosis
sistik, diabetes insipidus, dan luka bakar.
• Faktor lain terjadinya dehidrasi yaitu kelebihan berat badan. Terjadinya penumpukan lemak tubuh
pada orang obesitas dapat meningkatkan bahwa Indeks Massa Tubuh (IMT) memiliki hubungan
positif dengan asupan air minuman dan total asupan airnya.
• Bahaya dehidrasi yaitu penurunan kognitif karena sulit berkonsentrasi, resiko infeksi saluran
kemih dan terbentuknya batu ginjal.
DEHIDRASI
Dehidrasi dan Berat Badan

• Obesitas merupakan salah satu faktor resiko dehidrasi dikarenakan adanya


ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh yang memicu meningkatnya nafsu makan
dan asupan makanan yang kaya lemak sehingga cairan dalam tubuh terus menurun.

Dehidrasi dan Ginjal

• Faktor kebiasaan sedikit minum dan sering menahan kencing mengakibatkan ginjal
bekerja lebih keras untuk memekatkan urin demi mencukupi kebutuhan cairan bagi
tubuh.
• Ginjal mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan
ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan melalui keluaran garam dan
urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal
dari air dan garam tersebut.
PENATALAKSANAAN
DEHIDRASI
Prinsip
• Mengganti cairan yang hilang dan mengembalikan keseimbangan elektrolit

Tujuan
• Keseimbangan hemodinamik kembali tercapai
• Mengoreksi status osmolaritas pasien

Pada Anak
• Pemberian makan segera saat asupan oral memungkinkan
• Susu jangan diencerkan, ASI jangan dihentikan.
• Berikan makanan golongan karbohidrat komplekas, buah, sayur, dan daging rendah lemak.
• Makanan berlemak dan jenis karbohidrat sederhana dihindari.
• WHO menyarankan penambahan zinc saat terapi anak diare
OVERHIDRASI
• Air akan menjadi toksik jika dikonsumsi berlebihan dalam jangka waktu tertentu.
• Intoksikasi air terjadi jika cairan dikonsumsi dalam jumlah tinggi tanpa mengambil sumber
elektrolit yang menyeimbangi jumlah cairan tersebut.
• Kelebihan cairan dalam tubuh menyebabkan konsentrasi natrium dalam alliran darah menjadi
sangat rendah.
• Penyebab overhidrasi karena adanya gangguan ekskresi air lewat ginjal (gagal ginjal akut),
masukan air yang berlebihan pada terapi cairan, masuknya cairan irigator pada tindakan reseksi
prostat transuretra, dan korban tenggelam.
• Gejala overhidrasi yaitu sesak nafas, edema, peningkatan tekanan vena jugular, edema paru akut
dan dadal jantung. Dari pemeriksaan lab dijumpai hiponatremia dalam plasma.
• Untuk penangannya terdiri dari pemberian diuretik (nilai fungsi ginjal baik), ultrafiltrasi atau
dialisis (fungsi ginjal menurun), dan flebotomi pada kondisi yang darurat.
BIOMARKER PEMERIKSAAN DARAH DAN URIN
TERKAIT CAIRAN
Tes Blood Urea Nitrogen
Tes Urin Tes Kreatinin Darah
(BUN)
• Hasil tes urin 24 jam dapat • Nilai normal • Nilai normal
dilihat dari kandungan • LK (18-60 th) 0,9-1,3 • Anak (1-7 th) 7-20 mg/dL
protein dan kreatininnya. mg/dL • LK dewasa 8-24 mg/dL
• Kandungan protein ≤ 100 • PR (18-60 th) 0,6-1,1 • PR dewasa 6-21 mg/dL.
mg/hari mg/dL. • Usia di atas 60 tahun aka ≥
• Kreatinin 955-2936 • Bila lebih tinggi dibanding di bawah usia 60 tahun.
mg/hari (LK) & 601-1689 nilai normal karena diet • Jika hasil tes atas normal
mg/hari (PR). tinggi protein, dehidrasi, menandakan penyakit ginjal
• Adanya protein dan kreatinin penyumbatan saluran kemih, atau gagal ginjal.
melebihi nilai normal infeksi ginjal atau kerusakan • Hasil tes BUN normal pada
menandakan pasien ginjal, gangguan aliran darah
mengalami batu ginjal, ke ginjal yang dapat terjadi
infeksi ginjal, gagal ginjal akibat dari gagal jantung
kronis, atau kongestif, komplikasi
glomerulosnefritis. diabetes, atau syok.
TES GLOMERULAR FILTRATION RATE
(GFR) DAN TINGKAT KERUSAKAN
PADA GINJAL
Nilai Normal Keterangan
≥90 Normal atau kerusakan ginjal tanpa gangguan fungsi ginjal
60-89 Kerusakan ginjal dengan gangguan ginjal ringan
45-59 Gangguan fungsi ginjal tingan sampai sedang
30-44 Gangguan fungsi ginjal sedang sampai berat
15-29 Gangguan fungsi ginjal berat
Gagal ginjal yang membutuhkan cuci darah atau transplantasi
≤15
ginjal
KESEIMBANGA
N CAIRAN
• Keseimbangan cairan tubuh adalah kondisi cairan dalam tubuh setiap waktu selalu berada dalam
jumlah yang konstan.
• Dalam keadaan normal, asupan cairan tepenuhi dari minum atau makanan yang masuk ke dalam
tubuh secara peroral, serta air yang diperoleh sebagai hasil metabolisme. Sedangkan air yang
keluar dari tubuh, dikeluarkan sebagai urin, air dalam feses, isensibel, dan air yang dikeluarkan
melalui kulit dan paru-paru.

Masukan Keluaran
  Terlihat Tak Terlihat   Terlihat Tak terlihat
Makanan 650 - Urin 700 -
Minuman - 750 Kulit - 500
Oksigenasi - 350 Nafas - 400
      Feses - 1500
Total 650 ml 1100 ml Total 700 ml 1050 ml
KEBUTUHAN CAIRAN
Kebutuhan Air Berdasarkan Umur
• 1-12 bln: 120 ml/kg BB
• 1-3 th : 100 ml/kg BB
• 3-6 th : 90 ml/kg BB
• ≥7 th : 70 ml/kg BB
• Dewasa : 40-50 ml/kg BB

Kebutuhan Air Berdasarkan BB


• 1-10 kg: 100 ml/kg BB
• 10-20 kg : 100 ml + 50 ml/kg BB (jika di atas 10 kg)
• ≥ 20 kg : 1500 ml + 20 ml/kg BB (jika di atas 20 kg)
• Dewasa : 40-50 ml/kg BB.
PENGELUARAN CAIRAN
IWL (Insensible
Urin Keringat Feses
Water Loss)
• Output normal • Terjadi di paru- • Terjadi karena • Output normal ±
±1400-1500 ml/24 paru dan kulit, respon pada 1500 ml/hari
jam atau ± 30-50 melalui kondisi tubuh • Diatur mekanisme
ml/jam mekanisme difusi yang panas reabsorpsi di
• Kemungkinan • Output normal ± • Respon berasal dalam mukosa
produkasi urin 200-400 ml/hari. dari anterior usus besar
bervariasi dalam • Bisa meningkat hipotalamus, lalu
setiap harinya. suhu tubuh dan impulsnya
Bila aktivitas proses respirasi ditransfer lewat
kelenjar keringkat meningkat. sumsum tulang
↑, produkasi urin belakang yang
akan ↓ untuk dirangsang
keseimbangan susunan saraf
cairan tubuh. simpatis pada
kulit.

Anda mungkin juga menyukai