Anda di halaman 1dari 47

Kebutuhan Cairan Dan

Elektrolit Tubuh

By:
Resa Aripani, S.Kep.,Ners
definisi
 Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan suatu
proses dinamik karena metabolisme tubuh
membutuhkan perubahan yang tetap dalam
berespon terhadap stressor fisiologis dan lingkungan.
 Cairan dan elektrolit saling berhubungan,
ketidakseimbangan yang berdiri sendiri jarang terjadi
dalam bentuk kelebihan atau kekurangan.
 Keseimbangan cairan adalah esensial bagi kesehatan
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri atas
air (pelarut) dan zat tertentu yg diperlukan
untuk kesehatan sel pada manusia.
Elektrolit adalah zat kimia yg menghasilkan
partikel-partikel bermuatan listrik yg disebut
ion,jika berada dlm larutan
 Cairan dan elektrolit masuk kedalam tubuh
melalui makanan, minuman dan cairan IV
(Intravena) dan didistribusikan keseluruh
bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit saling
bergantung satu dengan yg lainnya.
Jika salah satu terganggu, hal ini dapat
berpengaruh pada yang lainnya.

Cairan tubuh dibagi 2 kelompok:


1. Cairan intraseluler
2. Cairan ekstraseluler
1) Cairan intraseluler adalah: cairan yang berada
di dalam sel di seluruh tubuh
2) cairan ekstraselular adalah cairan yang
berada di luar sel dan terdiri atas tiga
kelompok:
1. cairan intravaskular (plasma),
2. cairan interstisial,
3. dan cairan transelular.
Cairan intravaskular (plasma) adalah
cairan didalam sistem vaskular
Cairan intertstisial adalah cairan yg
terletak diantara sel
Cairan transelular adalah cairan
sekresi khusus seperti cairan
serebrospinal, cairan intraokular, dan
sekresi saluran cerna
SISTEM YANG BERPERAN DALAM
KEBUTUHAN CAIRAN & ELEKTROLIT:

1.GINJAL
2.KULIT
3.PARU
4.GASTROINTESTINAL
1. Ginjal
 Merupakan organ yang memiliki
peran cukup besar dalam
mengatur kebutuhan cairan dan
elektrolit.
 Terlihat pada fungsi ginjal, yaitu
sebagai pengatur air, pengatur
konsentrasi garam dalam darah,
pengatur keseimbangan asam-
basa darah dan ekskresi bahan
buangan atau kelebihan garam.
 Proses pengaturan kebutuhan
keseimbangan air ini diawali oleh
kemampuan bagian ginjal,
seperti glomerulus dalam
menyaring cairan.
2. Kulit
 Merupakan bagian penting
pengaturan cairan yang terkait
dengan proses pengaturan panas.
 Proses ini diatur oleh pusat
pengatur panas yang disarafi oleh
vasomotorik dengan kemampuan
mengendalikan arteriol kutan
dengan cara vasodilatasi dan
vasokontriksi.
 Proses pelepasan panas dapat
dilakukan dengan cara
penguapan. Jumlah keringat yang
dikeluarkan tergantung banyaknya
darah yang mengalir melalui
pembuluh darah dalam kulit.
3. Paru
 Organ paru berperan
mengeluarkan cairan
dengan menghasilkan
insensible water loss
kurang lebih 400 ml/hari.
 Proses pengeluaran
cairan terkait dengan
respons akibat
perubahan upaya
kemampuan bernapas.
4. Gastrointestinal
 Merupakan organ
saluran pencernaan yg
berperan dlm
mengeluarkan cairan
melalui proses
penyerapan dan
pengeluaran air.
 Dalam kondisi normal,
cairan hilang dalam
system ini sekitar 100-
200 ml/hari.
Pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui system
endokrin, seperti: system hormonal contohnya:
a. ADH : Memiliki peran meningkatkan reabsorpsi air
sehingga dapat mengendalikan keseimbangan air
dalam tubuh.
b. Aldosteron: Berfungsi sebagai absorpsi natrium
yang disekresi oleh kelenjar adrenal di tubulus
ginjal. Proses pengeluaran aldosteron ini diatur
oleh adanya perubahan konsentrasi kalium,
natrium dan system angiotensin rennin.
c. Prostaglandin merupakan asam lemak yang terdapat pada
jaringan yang berfungsi merespons radang, mengendalikan
tekanan darah dan konsentrasi uterus, serta mengatur
pergerakan gastrointestul. Pada ginjal, asam lemak ini
berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal.
d. Glukokortikoid Berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi
natrium dan air yang menyebabkan volume darah
meningkat sehingga terjadi retensi natrium.
e. Mekanisme rasa haus Diatur dalam rangka memenuhi
kebutuhan cairan dengan cara merangsang pelepasan
rennin yang dapat menimbulkan produksi angiostensin II
sehingga merangsang hipotalamus untuk rasa haus.
Cara Perpindahan Cairan Tubuh

1. Difusi : Merupakan bercampurnya molekul-


molekul dalam cairan, gas, atau zat padat
secara bebas dan acak. Proses difusi dapat
terjadi bila dua zat bercampur dalam sel
membrane.
Contoh difusi:
 Ketika memberikan tambahan gula pd cairan
teh tawar, lambat laun cairan teh tsb akan
menjadi manis, hal ini mrpkn proses difusi yg
terjadi ketika gula melebur dan merata dgn
cairan teh
2.Osmosis: Perpindahan pelarut dari konsentrasi
tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah melalui
membran semipermeable (membran yang
memungkinkan cairan atau gas tertentu masuk
melewatinya)
Contoh: Ikan air tawar menjaga keseimbangan
cairan dlm tubuh mereka melalui osmosis,krn
konsentrasi garam dlm tubuh mreka lebih tinggi
dari air disekitarnya,mrka tdk perlu minum air,hal
ini krna air spontan diserap oleh hadir garam dlm
tubuh mereka
3. Transport aktif merupakan gerak zat yang
akan berdifusi dan berosmosis. Proses ini
terutama penting untuk mempertahankan
natrium dalam cairan intrasel dan ekstrasel.
Fungsi transfort aktif: yaitu sbg pemelihara
keseimbangan didalam sel.
4. Tekanan Cairan: Proses difusi dan osmosis melibatkan
adanya tekanan cairan. Proses osmotic juga menggunakan
tekanan osmotic, yang merupakan kemampuan pastikel
pelarut untuk menarik larutan melalui membrane. Bila dua
larutan dengan perbedaan konsentrasi dan larutan yang
mempunyai konsentrasi lebih pekat molekulnya tidak dapat
bergabung (larutan disebut koloid). Sedangkan larutan yang
mempunyai kepekatan sama dan dapat bergabung (disebut
kristaloid).
5. Membran semipermeable: Merupakan penyaring agar cairan
yang bermolekul besar tidak tergabung. Membran
semipermeable terdapat pada dinding kapiler pembuluh
darah, yang terdapat di seluruh tubuh sehingga molekul atau
zat lain tidak berpindah ke jaringan.
Kebutuhan Cairan Tubuh Bagi Manusia

• kategori persentase cairan tubuh berdasarkan


umur adalah: bayi baru lahir 75% dari total
berat badan, pria dewasa 57% dari total berat
badan, wanita dewasa 55% dari total berat
badan dan dewasa tua 45% dari total berat
badan.
Kebutuhan air berdasarkan umur dan berat
badan:
No Umur Berat Badan Kebutuhan Cairan (Ml/24
jam)
1. 3 hari 3,0 kg 250-300 ml
2. 1 tahun 9,5 kg 1150-1300 ml
3. 2 tahun 11,8 kg 1350-1500 ml
4. 6 tahun 20,0 kg 1600-1800 ml
5. 10 tahun 28,7 kg 2000-2500 ml
6. 14 tahun 45,0 kg 2200-2700 ml
7. 18 tahun 54,0 kg 2200-2700 ml
8. Dewasa 60,0 kg 2400-2600 ml
Pengaturan Volume Cairan Tubuh
• Dalam kondisi normal intake cairan sesuai
dengan kehilangan cairan tubuh yang terjadi.
• Kondisi sakit dapat menyebabkan gangguan
pada keseimbangan cairan dan elektrolit
tubuh.
• Dalam rangka mempertahankan fungsi tubuh
maka tubuh akan kehilangan cairan antara lain
melalui proses penguapan ekspirasi,
penguapan lewat kulit, ginjal (urine),ekresi
pada proses metabolisme.
1. Asupan cairan
 Asupan (intake)cairan untuk kondisi normal
pada orang dewasa adalah ± 2500 cc/hari.
 Pusat pengaturan rasa haus dalam rangka
mengatur keseimbangan cairan adalah
hipotalamus.
 Apabila terjadi ketidakseimbangan volume
cairan tubuh dimana asupan cairan kurang
atau adanya pendarahan, maka curah jantung
menurun, menyebabkan terjadinya penurunan
tekanan darah.
2. Output cairan
Kehilangan caiaran tubuh melalui empat
rute (proses) yaitu :
a. Urine
b. IWL (Insesible Water Loss)
c. Keringat
d. Feces
Jenis Cairan
1)Cairan nutrien. Pasien yang istirahat ditempat
tidur memerlukan sebanyak 450 kalori setiap
harinya. Cairan nutrient terdiri atas:
1. Karbohidrat dan air, contoh: dextrose
(glukosa), levulose (fruktosa), invert sugar
( ½dextrose dan ½ levulose)
2. Asam amino, contoh: amigen, aminosol
dan travamin
3. Lemak, contoh: lipomul dan liposyn
4. Blood volume expanders
2) Blood Volume Expanders
 Merupakan bagian dari jenis cairan yang
berfungsi menigkatkan volume
pembuluh darah setelah kehilangan
darah atau plasma.
 Apabila keadaan darah sudah tidak
sesuai, misalnya pasien dalam kondisi
pendarahan berat, maka pemberian
plasma akan mempertahankan jumlah
volume darah.
Pengaturan Elektrolit
1.Fungsi dari elektrolit bermuatan positif
(kation) yang sangat penting antara lain:
1) Kalium (K+ )
2) Natrium (Na+ )
3) Kalsium (Ca2+)
4) Magnesium (Mg2+)
5)Klorida (Cl-)
6)Bikarbonat/biknat (HCO3-)
Kalium:
• Suatu kation yang penting 20 x lebih banyak terdapat di
sel
• Penting untuk transmisi dan konduksi implus-implus saraf
dan untuk kontraksi rangka, jantung dan otot polos
• Diperlukan untuk kerja enzim dalam mengubah
karbohidrat menjadi energi, dan asam amino menjadi
protein
• Meningkatkan penyimpanan glikogen (energi) dalam sel-
sel hati
• Mengatur osmataritas (konstrasi solute) dari cairan seluler
Natrium
 Berperan penting dalam osmosis
Kalsium :
 Membantu aktivitas saraf dan otot normal
 Meningkatkan kontraksi otot jantung
(miokardium)
 Mempertahankan permeabilitas seluler normal
dan membantu pembekuan darah dengan
mengubah protrombin menjadi trombin
 Pembekuan tulang dan gigi
Magnesium:
• Berguna untuk kerja enzim
Dampak Kekurangan Cairan &Elektrolit
dalam tubuh
Secara etiologi:
• Gangguan penyerapan pada usus, muntah-muntah,
dan BAB (berak-berak encer)
• Luka bakar yang luas
• Tidak mati/tidak bisa makan, masuknya makanan dan
minuman yang tidak adekuat
• Suhu tubuh yang meningkat
• Keringat yang berlebihan
• Pendarahan
• Gangguan pada ginjal dan hati serta jantung
• Obat-obatan (pemakaian deuretis dan pembedahan)
Jenis Cairan Elektrolit
• Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang
memiliki sifat bertegangan tetap dengan bermacam-
macam elektrolit. Cairan saline terdiri atas cairan
isotonic, hipotonik dan hipertonik. Konsentrasi isotonic
disebut juga ‘’normal saline/NS’’ yang banyak
dipergunakan.
• Contoh cairan elektrolit:
a. Cairan Ringer’s, terdiri atas: Na+, K+, Cl, Ca2+
b. Cairan Ringer’s Laktat, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+,
Cl-, Ca2+, HCO3
c. Cairan Buffer’s, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl-, HCO3
Keseimbangan Asam dan Basa

• Dalam aktivitasnya, sel tubuh memerlukan keseimbangan asam-basa.


Keseimbangan asam-basa dapat diukur dengan pH (derajat keasaman).
• Dalam keadaan normal, pH cairan tubuh adalah 7,35-7,45. Keseimbangan
asam-basa dapat dipertahankan melalui proses metabolism dengan system
buffer pada seluruh cairan tubuh dan oleh pernapasan dengan system
regulasi (pengaturan di ginjal).
• 3 macam system larutan buffer cairan tubuh adalah larutan bikarbonat,
fosfat dan protein.
• System buffer itu sendiri terdiri atas natrium bikarbonat (NaHCO3), kalium
bikarbonat (KHCO3) dan asam karbonat (H2CO3).
• Pengaturan keseimbangan asam-basa dilakukan oleh paru melalui
pengangkutan kelebihan CO2 dan H2CO2 dari darah yang dapat
meningkatkan pH hingga kondisi standar (normal).
• Jika pembentukan CO2 metabolik meningkat,
konsentrasinya dalam cairan ekstrasel juga meningkat.
• Sebaliknya, penurunan metabolism memperkecil
konsentrasi CO2. Jika kecepatan ventilasi paru meningkat,
kecepatan pengeluaran CO2 juga meningkat dan hal ini
menurunkan jumlah CO2 yang berkumpul dalam cairan
ekstrasel.
• Peningkatan dan penurunan ventilasi alveolus efeknya akan
mempengaruhi pH cairan ekstrasel.
• Peningkatan pCO2 menurunkan pH, sebaliknya pCO2
meningkatkan pH darah. Kadar pH yang rendah dan
konsentrasi ion H+ yang tinggi disebut asidosis, sebaliknya
pH yang tinggi dan konsentrasi ion H+ yang rendah disebut
alkalosis.
Gangguan Keseimbangan Asam-Basa
1. Asidosis Respiratorik Merupakan suatu keadaan yang
disebabkan oleh kegagalan system pernapasan dalam
membuang karbondioksida dari cairan tubuh sehingga
terjadi kerusakan pada pernapasan, peningkatan pCO2
arteri diatas 45 mmHg, dan penurunan pH hingga <
7,35 yang dapat disebabkan oleh adanya penyakit
obstruksi, trauma kepala, perdarahan dan lain-lain.
2. Asidosis Metabolik Merupakan suatu keadaan
kehilangan basa atau terjadinya penumpukan asam
yang ditandai dengan adanya penurunan pH hingga
kurang dari 7,35 dan HCO3 kurang dari 22 mEq/lt.
3. Alkalosis Respiratorik: pCO2 arteri < 35
mmHg dan pH > 7,45 akibat adanya
hiperventilasi, kecemasan, emboli paru dan
lain-lain.
4. Alkalosis Metabolik Merupakan suatu
keadaan kehilangan ion hidrogen atau
penambahan basa pada cairan tubuh dengan
adanya peningkatan bikarbonat plasma > 26
mEq/ltd an pH arteri > 7,45
PH:7,35-7,45
PCO2: 35-45
HCO3: 22-26
PERHITUNGAN JUMLAH O2
PH Primer Kompensasi

Asidosis Metabolik HC03 PC02

Alkalosis Metabolik HC03 PC02

Asidosis Respirator PC02 HC03

Alkalosis Respirator PC02 HC03


Catatan:
Murni = PCO2 dan HCO3 ada yg normal
Terkompensasi penuh= PH Normal
Terkompensasi sebagian= Tidak ada yg normal
Faktor yang Mempengaruhi
Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Sel-sel lemak
4. Stres
5. Sakit
6. Temperatur lingkungan
7. Diet
Contoh Masalah pada Kebutuhan Cairan dan
Elektrolit
 Masalah Kebutuhan Cairan
1. Dehidrasi: Kekurangan cairan eksternal terjadi
karena asupan cairan dan kelebihan pengeluaran
cairan. Tubuh akan merespons kekurangan cairan
tubuh dengan mengosongkan cairan vaskuler.
Sebagai kompensasi akibat penurunan cairan
interstisial, tubuh akan mengalirkan cairan keluar
sel. Pengosongan cairan ini terjadi pada pasien
diare dan muntah.
Tiga macam kekurangan volume cairan
eksternal:
a. Dehidrasi isotonik
b. Dehidrasi hipertonik
c. Dehidrasi hipotonik
Macam dehidrasi berdasarkan derajatnya:
a. Dehidrasi berat
b. Dehidrasi sedang
c. Dehidrasi ringan
 Masalah Kebutuhan Elektrolit
1) Hiponatremia
2) Hipernatremia
3) Hipokalemia
4) Hiperkalemia
5) Hipokalsemia
6) Hiperkalsemia
7) Hipomagnesia
8) Hipermagnesia
1) Hiponatremia (Kekurangan Natrium dalam
darah)
Disebabkan oleh: perubahan hormon, minum
terlalu banyak air, dehidrasi, muntah/diare
berat, masalah jantung, ginjal, hati, obat-obatan
tertentu
Dapat menyebabkan: Sakit kepala, linglung,
mual, dan muntah, lemas dan lelah, kram /
lemah otot, gelisah,kejang, penurunan
kesadaran.
2) Hipernatremia (Kelebihan natrium dalam
darah)
 Disebabkan oleh: obat diuretik, penyakit ginjal,
berkeringat, muntah, diare.
 menyebabkan: demam , haus tidak tepat,
peningkatan nafas berkepanjangan
3) Hipokalemia ( Kekurangan kalium dalam darah)
 Disebabkan oleh: kekurangan asam folat,
rendahnya kadar magnesium tubuh konsumsi
obat asma/ antibiotik, penggunaan obat
pencahar dlm jangka panjang, mengkonsumsi
alkohol berlebih, kebiasaan merokok
 Menyebabkan: muntah-muntah, diare
berlebih, penyakit ginjal, gangguan kelenjar
adrenal,konsumsi obat diuretik.

4) Hiperkalemia (kelebihan kalium dalam darah


 Disebabkan oleh : gangguan kesehatan, efek
samping obat-obatan
 Menyebabkan: gagal ginjal, diabetes,
kerusakan jaringan, peenyakit addison
5) Hipokalsemia: kekurangan kalsium dalam
darah)
 Disebabkan oleh: kadar vitamin D rendah.
Kadar fosfat tinggi, masalah tulang, obat-
obatan tertentu, malnutrisi
 Menyebabkan: Kelumpuhan, gangguan irama
jantung (aritmia) , henti nafas, kram otot.
6) Hiperkalsemia: (kelebihan kalsium dalam darah)
 Disebabkan oleh : obat tekanan darah tinggi,obat
anti inflamasi non steroid, heparin
 Menyebabkan: gagal ginjal, diabetes, anemia
hemolitik
7) Hipomagnesemia (kekurangan magnesium dalam
darah)
 Disebabkan oleh: malnutrisi, gagal jantung, keringat
berlebih, diare kronis, kecanduan alkohol,
penggunaan diuretik
 Menyebabkan: Tremor, kedutan otot, insomnia,
kesemutan, bingung, kejang.
8) Hipermagnesemia: (Kelebihan
Magnesium dalam darah)
 Disebabkan oleh: obat atau suplemen yg
mengandung magnesium (obat maag
jenis antasida), obat pencahar, gangguan
pencernaan.
 Menyebabkan: refleks menjadi lambat,
gagal ginjal, penyakit jantung , milk alkali
syndrome.
THANKYOU 
SEMOGA BERMANFAAT…..

Anda mungkin juga menyukai