Anda di halaman 1dari 18

iki teko kelompok siji

KEBUTUHAN
CAIRAN TUBUH
DAN ELEKTROLIT
Dosen pengajar : Nur Hidayati, S.Kep, Ns, M.Kep
Apa sih Kebutuhan Cairan dan Elektrolit itu ?

Kebutuhan Cairan dan Elektrolit adalah


suatu proses dinamik karena metabolisme
DEFINISI tubuh membutuhkan perubahan yang tetap
dalam berespon terhadap stressor
fisiologis dan lingkungan.
Sistem tubuh yang berperan dalam
kebutuhan cairan dan elektrolit.
Organ yang memiliki peran cukup besar dalam mengatur kebutuhan
cairan dan elektrolit. Memiliki fungsi yaitu sebagai :
• pengatur cairan atau air
• pengatur konsentrasi garam dalam darah
Ginjal • pengatur keseimbangan asam-basa darah
• eksresi bahan buangan atau kelebihan garam
Jumlah urine yang diproduksi ginjal dapat dipengaruhi oleh ADH
dan Aldosteron dengan rata-rata 1 ml/kg/bb/jam.

Merupakan bagian penting pengaturan cairan yang terkait dengan


proses pengaturan panas.
Proses pelepasan panas ada 4, yaitu :
Kulit • Penguapan
• Pemancaran panas ke udara sekitar
• Konduksi (pengalihan benda panas yang
disentuh)
• Konveksi (pengalihan udara panas ke
permukaan yang lebih dingin)
Lanjutan...

Organ paru berperan mengeluarkan cairan dengan menghasilkan


insensible water loss kurang lebih 400 ml/hari.
Proses pengeluaran cairan terkait dengan
respons akibat perubahan upaya
Paru
kemampuan bernapas.

Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam


mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran
air. Dalam kondisi normal, cairan hilang dalam system ini sekitar
100-200 ml/hari.
Pengaturan keseimbangan cairan dapat
melalui system endokrin, seperti:
Gastrointestinal
system hormonal contohnya:
ADH, Aldosteron, Prostaglandin, Glukokortikoid, Mekanisme
rasa haus.
Cara Perpindahan Cairan Tubuh
Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :

Fase I Fase II Fase III

Plasma darah pindah dari Cairan interstitial dengan Cairan dan substansi yang ada
seluruh tubuh ke dalam komponennya pindah di dalamnya berpindah dari cairan
sistem sirkulasi,nutrisi dari darah kapiler dan sel interstitial masuk kedalam sel.
dan oksigen diambil dari Pembuluh darah kapiler dan
paru-paru dan tractus membran sel yang merupakan
gastrointestinal. membrane semipermiabel
mampu memfilter tidak semua
substansi
dan komponen dalam cairan
tubuh ikut berpindah.
Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara :

Osmosis

Merupakan Bercampurnya molekul cairan, gas, atau zat padat secara bebas dan acak. Proses difusi
dapat terjadi bila dua zat bercampur dalam sel membran. Dalam tubuh, proses difusi air, elektrolit
dan zat-zat lain terjadi melalui membran kapiler yang permeable.

Kecepatan proses difusi bervariasi, bergantung pada factor ukuran molekul, konsentrasi cairan dan
temperature cairan. Zat dengan molekul yang besar akan bergerak lambat dibanding molekul kecil.
Molekul kecil akan lebih mudah berpindah dari larutan dengan konsentrasi tinggi ke larutan dengan
konsentrasi rendah. Larutan dengan konsentrasi yang tinggi akan mempercepat pergerakan
molekul, sehingga proses difusi berjalan lebih cepat.

Next...
Lanjutan...

Osmosis

Proses perpindahan zat ke larutan lain melalui membran semipermeabel.biasanya


terjadi dari larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat kelarutan dengan
konsentrasi lebih pekat.

Solute adalah zat pelarut, sedang Solven adalah larutannya.


Osmolaritas adalah cara untuk mengukur kepekatan larutan dengan
menggunakan satuan nol.

Transfer Aktif

Transport aktif merupakan gerak zat yang akan berdifusi dan berosmosis.
proses ini terutama penting untuk mempertahankan natrium dalam cairan intra
dan ekstrasel. Proses pengaturan cairan dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :
1. Tekanan cairan
2. Membran semipermeable
Kebutuhan cairan tubuh bagi manusia.

Kebutuhan cairan merupakan bagian dari keutuhan dasar manusia secara fisiologis
proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total berat badan tubuh, sementara itu
merupakan bagian padat dari tubuh, secara keseluruhan, persentase tubuh dapat dikategorikan
berdasarkan umur adalah : bayi baru lahir 75% dari total berat badan tubuh pria dewasa 57 %
dari total BB, wanita dewasa 55 % dari BB dan dewasa tua 45% dari total BB, persentase
jumlah cairan tubuh bervariasi bergantung pada faktor usia lemak dalam lubuh,dan jenis
Kelamin jika lemak tubuh sedikit maka cairan dalam tubuh pun lebih besar.
Pengaturan Volume Cairan Tubuh
1. Intake Cairan
Berikut adalah kebuthan cairan intake yang di perlukan berdasarkan umur dan berat badan,
perhatikan tabel dibawah ini :
N Umur Berat badan Kebutuhaan cairan ( ml/ 24 jam
O (kg)
1 Hari 3,0 250 -300
2 1 tahun 9,5 1150 -1300
3 2 tahun 11.8 1350 -1500
4 6 tahun 20.0 1800 -2000
5 10 tahun 28,7 2000 -2500
6 14 tahun 45,0 2200 – 2700
7 18 tahun (adult ) 54,0 2200 – 2700
 

Pengatur utama intake cairan adalah melalui cairan mekanisme haus. Sensasi haus akan
segera hilang setelah minum sebelum proses absorbsi oleh tractus gastrointestial
2. Output Cairan

Kehilanggan cairaan tubuh melalui empat rute (proses ) yaitu :

Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius merupakan
proses output cairan tubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine sekitar
1400 – 1500 ml per jam. Pada orng dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan
produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat
maka
produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan
dalam tubuh.

Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi ubuh yang panas, respon ini bersal
dari anterior hypotalamus, sedangkan inplusnya di transfer melalui sumsum tulang
belakang yang di rangsang oleh susunan sayaf simpatis pada kulit.
2. Output Cairan

Kehilanggan cairaan tubuh melalui empat rute (proses ) yaitu :

IWL
Iwl terjdi melalui paru-paru dan kulit melalui kulit dengan mekanisme disfusi. Pada orang
dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300 – 400 ml
per hari,tapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maaka IWL dapat meningkat

Faaces
Pengeluaran air melalui faces berkisar antara 100 -200 ml per hari, yang di atur melalui
mekanisme reabsorsi di dalam mukosa usus besar ( kolon )
Jenis Cairan
Cairan Nutrient terdiri atas :

Lemak
Contoh; Lipomuldan Liposyim
Blood Volume Expandres
Merupakan bagian dari jenis cairan
yang berfungsi meningkatkan volume
pembeku darah setelah kehilangan
darah atau plasma. Apabila keadaan
darah sudah tidak sesuai misalnya Karbohidtrat dan Air
pasien dalam kondisi pendarahan Contoh; Dextrose (Glikosa), Levulose
berat, maka pemberian plasma akan (Fruktosa), Invert Sugar
mempertahankan jumlah volume darah. (1/2 Dextrose dan ½ Levulose)
Kebutuhan Cairan
Elektolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Nutrient dan sisa metabolisme seperti
karbondioksida yang semua disebut dengan ion, contohnya :
Nacl akan di pecah menjadi ion Na+ dan Cl- pecahan
elektrolit
Komposisi Elektrolit dan Plasma tersebut
adalah : merupakan ion yang dapat
menghantarkan arus listrik.

• Kation
Natrium 135-145 mEq/L Natrium, Kalium, Kalsium,
• Kalium 3,5-5,3 mEq/L dan Magnesium.
• Kalsium 4-5 mg/dL
• Magnesium 1,5-2,5 mEq/L
• Klorida 100-106 mEq/L Anion
• Bikarbonat 22-26 mEq/L Klorida, Bikarbonat
• Fosfat 2,5-4,5 mg/dL dan Fosfat.
Pengaturan Elektrolit
Keseimbangan Natrium Keseimbangan Kalsium Keseimbangan Magneisum
Nartium merupakan kation Kalsium dalam tubuh berfungsi Magnesium merupakan kation
dalam tubuh yang berfungsi dalam pembentukan tulang. dalam tubuh yang terpenting
dalam pengaturan osmolaritas kedua dalam cairan intrasel.
dan volume cairan tubuh.

Keseimbangan Bikarbonat Keseimbangan Klorida Keseimbangan Fosfat


Bikarbonat merupakan Anion utama dalam cairan Fosfat bersama dengan kalsium
elektrolit utama dalam larutan ekstrasel dan intrasel. berfungsi dalam pembentukan
buffer(penyangga) dalam Fungsi mempertahankan gigi dan tulang. Fosfat di serap
tubuh keseimbanggn tekanan dari saluran pencernaan dan
osmotik dalam darah. dikeluarkan melalui urine.

Keseimbangan Kalium
FosfatKalium merupakan kation utama yang terdapat dalam cairan intrasel dan berfungsi mengatur
keseimbangan kadar kalium dan plasma(cairan ektrasel). Sistem pengaturanya melalui tiga langkah :
1. Peningkatan konsentrasi kalium dala cairan ektrasel yang meningkatkan produksi aldosteron
2. Peningkatan jumlah aldosteron akan mempengaruhi jumlah kalium yang di keluarkan melalui ginjal
3. Penigkatan pengeluaran kalium konssentrasi kalium dalam cairan ektrasel menurun
Jenis Cairan Elektrolit
Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat bertegangan tetap dengan
bermacam-macam elektrolit. Cairan saline terdiri atas cairan isotonic, hipotonik dan hipertonik.
Konsentrasi isotonic disebut juga normal saline yang banyak dipergunakan.
Contoh cairan elektrolit :

Cairan Ringer’s Cairan Ringer’s Laktat Cairan Buffer’s


terdiri atas : terdiri atas : Na+, K+, terdiri atas :Na+, K+,
Na+, K+, Cl, Ca2+ Mg2+, Cl, Ca2+, Mg2+, Cl, HCO3
HCO3
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit.

Umur Diet
Usia berpengaruh pada luas permukaan Diet seseorang berpengaruh terhadap
tubuh, metabolisme, dan berat badan. intake cairan dan elektrolit. Ketik
Umur juga mempengaruhi sistem kerja intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh
dari organ tubuh, misal; jantung & ginjal. akan membakar protein dan lemak
sehingga serum albumin dan cadangan
Iklim protein akan menurun padahal
Orang yang tinggal di daerah yang keduanya sangat diperlukan dalam
panas (suhu tinggi) dan kelembaban proses keseimbangan cairan sehingga
udaranya rendah memiliki peningkatan hal ini akan menyebabkan edema.
kehilangan cairan tubuh dan elektrolit
melalui keringat. Sedangkan seseorang Stress
yang beraktifitas di lingkungan yang Meningkatkan metabolisme sel,
panas dapat kehilangan cairan sampai glukosa darah, dan pemecahan
dengan 5 L per hari. glikogen otot.
  Mekanisme ini dapat meningkatkan
natrium dan retensi air sehingga bila
berkepanjangan dapat meningkatkan
volume darah.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit.

Kondisi Sakit Tindakan Medis


Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap Banyak tindakan medis yang berpengaruh
kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit pada keseimbangan cairan dan elektrolit
tubuh Misalnya : tubuh seperti : suction, nasogastric tube
• Trauma seperti luka bakar akan dan lain-lain.
meningkatkan kehilangan air melalui IWL  
• Penyakit ginjal dan kardiovaskuler Pengobatan
sangatmempengaruhi proses regulator Pengobatan seperti pemberian deuretik
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh laksative dapat berpengaruh pada kondisi
• Pasien dengan penurunan tingkat cairan dan elektrolit tubuh.
kesadaran akan mengalami gangguan  
pemenuhan intake cairan karena Pembedahan
kehilangan kemampuan untuk Pasien dengan tindakan pembedahan
memenuhinya secara mandiri. memiliki resiko tinggi mengalami
gangguan keseimbangan cairan dan
  elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan
darah selama
pembedahan.
 

 
KESIMPILAN

Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena


metabolism tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam merespons
terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Keseimbangan cairan adalah
esensial bagi kesehatan. Dengan kemampuannya yang sangat besar untuk
menyesuaikan diri, tubuh mempertahankan keseimbangan, biasanya dengan
proses-proses faal (fisiologis) yang terintegrasi yang mengakibatkan adanya
lingkungan sel yang relative konstan tapi dinamis. Keampuan tubuh untuk
memertahankan keseimbangan cairan ini dinamakan “homeostasis”.
 

Anda mungkin juga menyukai