Anda di halaman 1dari 19

KEBUTUHAN CAIRAN DAN

ELEKTROLIT

Ns. Dara Haslinda, S.Kep


Cairan dan elektrolit merupakan komponen tubuh yang berperan dalam
memelihara fungsi tubuh dan proses homeostasis. Tubuh kita terdiri atas
sekitar 60% air yang terbesar didalam sel maupun didalam sel, namun
demikian, besarnya kandungan air tergantung dari usia, jenis kelamin
dan kandungan lemak.

Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan cairan dan elektrolit :


ginjal, kulit, paru, gastrointestinal.
Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan cairan dan elektrolit.

1. Ginjal

Proses pengaturan kebutuhan keseimbangan air ini diawali


oleh kemampuan bagian ginjal, seperti glomerulus dalam menyaring
cairan. Rata-rata setiap satu liter darah mengandung 500 cc plasma
yang mengalir melalui glomerulus, 10% nya disaring keluar. Cairan yang
tersaring (filtrate glomerulus), kemudian mengalir melalui tubuli renalis
yang sel-selnya menyerap semua bahan yang dibutuhkan. Jumlah urine
yang diproduksi ginjal dapat dipengaruhi oleh ADH dan aldosteron
dengan rata-rata 1 ml/kg/bb/jam.
2. Kulit

Merupakan bagian penting pengaturan cairan yang terkait dengan


proses pengaturan panas. Proses ini diatur oleh pusat pengatur panas
yang disarafi oleh vasomotorik dengan kemampuan mengendalikan
arteriol kutan dengan cara vasodilatasi dan vasokontriksi. Proses
pelepasan panas dapat dilakukan dengan cara penguapan. Jumlah
keringat yang dikeluarkan tergantung banyaknya darah yang mengalir
melalui pembuluh darah dalam kulit. Proses pelepasan panas lainnya
dapat dilakukan melalui cara pemancaran panas ke udara sekitar,
konduksi (pengalihan panas ke benda yang disentuh), dan konveksi
(pengaliran udara panas ke permukaan yang lebih dingin).
3. Paru.
Organ paru berperan mengeluarkan cairan dengan
menghasilkan insensible water loss kurang lebih 400 ml/hari.
Proses pengeluaran cairan terkait dengan respons akibat
perubahan upaya kemampuan bernapas.

4. Gastrointestinal.
Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam
mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan
pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan hilang dalam
system ini sekitar 100-200 ml/hari. Pengaturan keseimbangan
cairan dapat melalui system endokrin, seperti: system
hormonal contohnya : ADH, Aldesteron, Prostaglandin,
Glukokortikoid, mekanisme rasa haus.
a). ADH.
Memiliki peran meningkatkan reabsorpsi air sehingga
dapat mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh.
Hormone ini dibentuk oleh hipotalamus di hipofisis
posterior, yang mensekresi ADH dengan meningkatkan
osmolaritas dan menurunkan cairan ekstrasel.
b). Aldosteron.
Berfungsi sebagai absorpsi natrium yang disekresi oleh
kelenjar adrenal di tubulus ginjal. Proses pengeluaran
aldosteron ini diatur oleh adanya perubahan
konsentrasi kalium, natrium dan system angiotensin
rennin.
c.) Prostaglandin.
Merupakan asam lemak yang terdapat pada jaringan yang
berfunsi merespons radang, mengendalikan tekanan darah dan
konsentrasi uterus, serta mengatur pergerakan gastrointestul.
Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi
ginjal.
d.) Glukokortikoid.
Berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air
yang menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi
retensi natrium.
e.) Mekanisme rasa haus.
Diatur dalam rangka memenuhi kebutuhan cairan dengan cara
merangsang pelepasan rennin yang dapat menimbulkan
produksi angiostensin II sehingga merangsang hipotalamus
untuk rasa haus.
Cara perpindahan cairan tubuh

Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :

1. Fase I :
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem
sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus
gastrointestinal.
2. Fase II :
Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah
kapiler dan sel
3. Fase III :
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari
cairan interstitial masuk ke dalam sel.Pembuluh darah kapiler dan
membran sel yang merupakan membrane semipermiabel mampu
memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut
berpindah.
Mekanisme pergerakan cairan tubuh melalui tiga proses berikut
ini :
1. Difusi : Proses dimana partikel yang terdapat dalam cairan bergerak
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai terjadi
keseimbangan. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh ukuran molekul,
konsentrasi larutan, dan temperatur.
2. Osmosis : Merupakan bergeraknya pelarut bersih seperti air, melalui
membran semipermiabel dari larutan yang berkonsentrasi lebih
rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi yang sifatnya menarik
3. Transpor aktif : partikel bergerak dari konsentrasi rendah ke tinggi
karena adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa jantung
Proses pengaturan cairan dapat dipengaruhi oleh dua factor, yaitu:

1. Tekanan cairan.

Proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan. Proses osmotic
juga menggunakan tekanan osmotic, yang merupakan kemampuan pastikel pelarut
untuk menarik larutan melalui membrane.

Bila dua larutan dengan perbedaan konsentrasi dan larutan yang mempunyai
konsentrasi lebih pekat molekulnya tidak dapat bergabung (larutan disebut koloid).
Sedangkan larutan yang mempunyai kepekatan sama dan dapat bergabung (disebut
kristaloid). Contoh larutan kristaloid adalah larutan garam, tetapi dapat menjadi koloid
apabila protein bercampur dengan plasma. Secara normal, perpindahan cairan
menembus membrane sel permeable tidak terjadi. Prinsip tekanan osmotic ini sangat
penting dalam proses pemberian cairan intravena. Biasanya, larutan yang sering
digunakan dalam pemberian infuse intravena bersifat isotonic karena mempunyai
konsentrasi sama dengan plasma darah. Hal ini penting untuk mencegah perpindahan
Larutan intravena bersifat hipotonik, yaitu larutan
yang konsentrasinya kurang pekat dibanding konsentrasi
plasma darah. Tekanan osmotic plasma akan lebih besar
dibanding tekanan tekanan osmotic cairan interstisial
karena konsentrasi protein dalam plasma dan molekul
protein lebih besar dibanding cairan interstisial,
sehingga membentuk larutan koloid dan sulit
menembud membrane semipermeabel. Tekanan
hidrostatik adalah kemampuan tiap molekul larutan
yang bergerak dalam ruang tertutup. Hal ini penting
guna mengatur keseimbangan cairan ekstra dan intrasel.
2. Membran semipermeable.
Merupakan penyaring agar cairan yang bermolekul besar tidak
tergabung. Membran semipermeable terdapat pada dinding kapiler
pembuluh darah, yang terdapat di seluruh tubuh sehingga molekul atau zat
lain tidak berpindah ke jaringan.
Kebutuhan cairan tubuh bagi manusia

Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kenutuhan dasar manusia secara


fisiologis proporsi besar dalam bagian tubuh, hampir 90% dari total berat
badan tubuh, sementara itu merupakan bagian padat dari tubuh, secara
keseluruhan, persentase tubuh dapat dikategorikan berdasarkan umur
adalah : bayi baru lahir 75% dari total berat badan tubuh pria dewasa 57 %
dari total BB, wanita dewasa 55 % dari BB dan dewasa tua 45% dari total BB,
persentase Jumlah cairan tubuh berpariasi bergantung pada faktor usia
lemak dalam lubuh,dan jenis kelamin jika lemak tubuh sedikit maka cairan
dalam tubuh pun lebih besar.
Kebutuhan Air berdasarkan umur dan berat badan

Kebutuhan Air/
Umur ML/Kg berat badan
Jumlah Air Dalam 24 Jam

3 Hari 250 - 300


80 – 100
1 Tahun
1150 – 1300 120 – 135
2 Tahun
1350 – 1500 115 – 125
4 Tahun
1600 – 1800 100 – 110
10 Tahun
2000 – 2500 70 – 85
14 Tahun
2200 – 2700 50 – 60
18 Tahun
2200 – 2700 40 – 50
Dewasa
2400 – 2600 20 – 30
Pengaturan volume cairan tubuh

Di dalam tubuh seorang yang sehat volume cairan tubuh dan komponen
kimia dari cairan tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas yang
nyaman.Dalam kondisi normal intake cairan sesuai dengan kehilangan
cairan tubuh yang terjadi.Kondisi sakit dapat menyebabkan gangguan
pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.Dalam rangka
mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akan kehilanagn caiaran
antara lain melalui proses penguapan ekspirasi penguapan kulit, ginjal
(urine),ekresi pada proses metabolisme.
1. Intake Cairan
Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-
kira1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per
harisehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi
selama proses metabolisme.Berikut adalah kebutuhan intake cairan yang diperlukan
berdasarkan umur dan berat badan, perhatikan tabel di bawah :

Kebutuhan Cairan
No. Umur Berat Badan (kg) (mL/24 Jam)

1 Hari 3,0 250 – 300

2 1 tahun 9,5 1150 – 1300

3 2 tahun 11,8 1350 – 1500

4 6 tahun 20,0 1800 – 2000

5 10 tahun 28,7 2000 – 2500

6 14 tahun 45,0 2200 – 2700

7 18 tahun(adult) 54,0 2200 – 2700


2 .Output Cairan
Kehilangan caiaran tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :
a. Urine
Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekresi melalui tractus urinarius
merupakan proses output cairan tubuh yang utama.Dalam kondisi normal output
urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam.Pada orang
dewasa.Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap
harinya,bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan
menurun sebagai upaya tetap mempertahankankeseimbangan dalam tubuh.
b. IWL (Insesible Water Loss) :
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit dengan mekanisme
difusi.Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini
adalahberkisar 300-400 mL per hari, tapi bila proses respirasi atau suhu
tubuhmeningkat maka IWL dapat meningkat.
c. Keringat :
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas,
respon iniberasal dari anterior hypotalamus,sedangkan impulsnya ditransfer
melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis
pada kulit.
d. Feces :
Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari,yang
diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon).
Komposisi cairan tubuh :

Cairan tubuh mengandung :

Oksigen yang berasal dari paru-paru

Nutrisi yang berasal dari saluran pencernaan

Produk metabolisme seperti karbon dioksida

Ion-ion yang merupakan bagian dari senyawa atau molekul atau disebut
juga elektrolit. Sepertinya misalnya sodium klorida dipecah menjadi satu
ion natrium atau sodium dan satu ion chrolida. Ion yang bermuatan negatif
disebut anion.
Fungsi cairan

• Mempertahankan panas tubuh dan pengaturan temperaturan tubuh

• Transpor nutrisi ke sel

• Transpor hasil sisa metabolisme

• Transpor hormon

• Pelumas antar organ

• Mempertahankan tekanan hidrostatik dalam sistem kardiovaskular

Faktor yang mempengarui keseimbangan cairan dan elektrolit : usia,


temperatur lingkungan, diet, stres dan sakit.
Tekanan cairan

Perbedaan lokasi antara di interstisial dan pada ruang vaskular


menimbulkantekanan cairan yaitu tekanan hidrostatik dan tekanan
onkotik atau osmotik koloid. Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang
disebabkan karena volume cairan dalam pembuluh darah akibat kerja
dari organ tubuh. Tekanan onkotik merupakan tekanan yang disebabkan
karena plasma protein. Perbedaan tekanan kedua tersebut
mengakibatkan pergerakan cairan.

Anda mungkin juga menyukai