Anda di halaman 1dari 25

Kebutuhan

elektrolit
Kelompok 2
Definisi kebutuhan cairan elektrolit

Kebutuhan cairan adalah suatu proses dinamika karena metabolisme


tubuh membutuhkan perubahan yang tetap berespon terhadap stressor
fisiologis dan lingkungan.
Cairan tubuh adalah semua bahan menu yang merupakan zat cair yang
terdiri dari air dan semua yang ada di dalamnya.
Elektrolit adalah senyawa dalam tubuh yang mengurai dan ion-ion yang
bermuatan listrik yang berfungsi mengatur keseimbangan asam dan
basa membantu memindahkan cairan dan memungkinkan terjadinya
impuls terhadap sel otot dan sel saraf.
Kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan suatu proses dinamik karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespon
terhadap stressor fisiologis dan lingkungan. Cairan dan elektrolit saling
berhubungan, ketidakseimbangan yang berdiri sendiri jarang terjadi dalam
bentuk kelebihan atau kekurangan.
Sistem tubuh yg berperan pada
kebutiuhan cairan dan
elektrolit
1.Ginjal

Merupakan organ yang memiliki


peran cukup besar dalam mengatur
kebutuhan cairan dan elektrolit.
Terlihat pada fungsi ginjal, yaitu
sebagai pengatur air, pengatur
konsentrasi garam dalam darah,
pengatur keseimbangan asam-basa
darah dan ekskresi bahan buangan
atau kelebihan garam.
2.kulit
Merupakan bagian penting pengaturan
cairan yang terkait dengan proses
pengaturan panas. Proses ini diatur oleh
pusat pengatur panas yang disarafi oleh
vasomotorik dengan kemampuan
mengendalikan arteriol kutan dengan cara
vasodilatasi dan vasokontriksi. . Proses
pelepasan panas dapat dilakukan dengan
cara penguapan. Jumlah keringat yang
dikeluarkan tergantung banyaknya darah
yang mengalir melalui pembuluh darah
dalam kulit.
3.paru
Organ paru berperan
mengeluarkan cairan dengan
menghasilkan insensible water loss
kurang lebih 400 ml/hari. Proses
pengeluaran cairan terkait dengan
respons akibat perubahan upaya
kemampuan bernapas.
4.gastrointestinal

Merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam


mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air.
Dalam kondisi normal, cairan hilang dalam system ini sekitar 100-200
ml/hari. Pengaturan keseimbangan cairan dapat melalui system endokrin,
seperti:systemhormonal
contohnya:ADH,ALDOSTERON,PROSTAGLANDIN,GLUKOKORTIK
OID,MEKANISME RASA HAUS
“CARA PERPINDAHAN”
—CAIRAN TUBUH
1.Difusi
Merupakan bercampurnya molekul-
molekul dalam cairan, gas, atau zat
padat secara bebas dan acak. Proses
difusi dapat terjadi bila dua zat
bercampur dalam sel membrane.
Dalam tubuh, proses difusi air,
elektrolit dan zat-zat lain terjadi
melalui membrane kapiler yang
permeable. Kecepatan proses difusi
bervariasi, bergantung pada factor
ukuran molekul, konsentrasi cairan dan
temperature cairan
2.osmosis

Proses perpindahan zat ke larutan lain melalui


membrane semipermeabel biasanya terjadi dari
larutan dengan konsentrasi yang kurang pekat ke
larutan dengan konsentrasi lebih pekat. Solute
adalah zat pelarut, sedang solven adalah
larutannya. Air merupakan solven, sedang garam
adalah solute. Proses osmosis penting dalam
mengatur keseimbangan cairan ekstra dan intra.
3.transportaktif

Merupakan gerak zat yang akan


berdifusi dan berosmosis. Proses
ini terutama penting untuk
mempertahankan natrium dalam
cairan intra dan ekstrasel.
4.Tekanan darah

Proses difusi dan osmosis melibatkan adanya tekanan cairan.Proses


osmotic juga menggunakan tekanan osmotic, yang merupakan kemampuan
pastikel pelarut untuk menarik larutan melalui membrane.
Bila dua larutan dengan perbedaan konsentrasi dan larutan yang mempunyai
konsentrasi lebih pekat molekulnya tidak dapat bergabung (larutan disebut
koloid). Sedangkan larutan yang mempunyai kepekatan sama dan dapat
bergabung (disebut kristaloid). Contoh larutan kristaloid adalah larutan garam,
tetapi dapat menjadi koloid apabila protein bercampur dengan plasma
5.Membran semipermeable

● Merupakan penyaring agar cairan


yang bermolekul besar tidak
tergabung. Membran semipermeable
terdapat pada dinding kapiler
pembuluh darah, yang terdapat di
seluruh tubuh sehingga molekul atau
zat lain tidak berpindah ke jaringan.
d.Kebutuhan cairan tubuh bagi
manusia
● Kebutuhan cairan merupakan
bagian dari kebutuhan dasar
manusia secara fisiologis,
yang memiliki proporsi besar
dalam bagian tubuh, hampir
90% dari total berat badan
tubuh
Kebutuhan air berdasarkan
umur dan berat badan
NO Umur Berat Badan (Kg) Kebutuhan Cairan
(mL/24 jam
1 3 hari 3,0 kg 250-300 ml
2 1 tahun 9,5 kg 1150-1300 ml
3 2 tahun 11,8 kg 1350-1500 ml
4 6 tahun 20,0 kg 1600-1800
5 10 tahun 28,7 kg 2000-2500
6 14 tahun 45,0 kg 2200-2700
7 18 tahun 54,0 kg 2200-2700
8 Dewasa 60,0 kg 2400-2600
e. Pengaturan volume cairan
tubuh
● Di dalam tubuh seorang yang sehat volume cairan tubuh dan
komponen kimia dari cairan tubuh selalu berada dalam kondisi dan batas
yang nyaman. Dalam kondisi normal intake cairan sesuai dengan
kehilangan cairan tubuh yang terjadi. Kondisi sakit dapat menyebabkan
gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh. Dalam rangka
mempertahankan fungsi tubuh maka tubuh akan kehilanagn caiaran
antara lain melalui proses penguapan ekspirasi, penguapan kulit, ginjal
(urine),ekresi pada proses metabolisme.
f.Jenis cairan
● Cairan nutrien. Pasien yang istirahat ditempat tidur memerlukan sebanyak 450
kalori setiap harinya. Cairan nutrien (zat gizi) melalui intravena dapat memenuhi
kalori ini dalam bentuk karbohidrat, nitrogen dan vitamin yang penting untuk
metabolisme. Kalori dalam cairan nutrient dapat berkidar antara 200-1500/liter.
Cairan nutrient terdiri atas:
1. Karbohidrat dan air, contoh: dextrose (glukosa), levulose (fruktosa), invert sugar (
½ dextrose dan ½ levulose)
2. Asam amino, contoh: amigen, aminosol dan travamin
3. Lemak, contoh: lipomul dan liposyn
g.Pengaturan elektrolit
1. Pengaturan Keseimbangan Natrium
2. Pengaturan Keseimbangan Kalium
3. Pengaturan Keseimbangan Kalsium
4. Pengaturan Keseimbangan Magnesium
5. Pengaturan Keseimbangan Bikarbonat: Bikarbonat merupakan elektrolit
utama larutan buffer (penyangga) dalam tubuh.
6. Pengaturan Keseimbangan Fosfat
● Fosfat (PO4) bersama-sama dengan kalsium berfungsi membentuk gigi dan tulang.
Posfat diserap dari saluran pencernaan dan dikeluarkan melalui urine.
h.Jenis cairan elekrolit

a. Cairan elektrolit adalah cairan saline atau cairan yang memiliki sifat
bertegangan tetap dengan bermacam-macam elektrolit. Cairan saline
terdiri atas cairan isotonic, hipotonik dan hipertonik. Konsentrasi
isotonic disebut juga normal saline yang banyak dipergunakan.
Contoh cairan elektrolit:Cairan Ringer’s, terdiri atas: Na+, K+, Cl, Ca2+
b. Cairan Ringer’s Laktat, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl, Ca2+, HCO3
c. Cairan Buffer’s, terdiri atas: Na+, K+, Mg2+, Cl, HCO3
i.Keseimbangan asam dan basa

● Dalam aktivitasnya, sel tubuh memerlukan keseimbangan


asam-basa. Keseimbangan asam-basa dapat diukur dengan pH
(derajat keasaman). Dalam keadaan normal, pH cairan tubuh
adalah 7,35-7,45. Keseimbangan asam-basa dapat
dipertahankan melalui proses metabolism dengan system buffer
pada seluruh cairan tubuh dan oleh pernapasan dengan system
regulasi (pengaturan di ginjal
j.Masalah keseimbangan asam -
basa
1. Asidosis Respiratorik
2. Asidosis Metabolik
3. Alkalosis Respiratorik
4. Alkalosis Metabolik
k. Faktor yang mempengaruhi
kebutuhan cairan dan elektrolit
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan
cairan dan elektrolit diantaranya adalah :
1.usia 7.diet
2.Jenis kelamin
3.sel-sel lemak
4.Stress
5.Sakit
6.Temperatur lingkungan
Masalah-masalah pada
kebutuhan cairan dan elekrolit
1. Hipovolume atau Dehidrasi
a. Dehidrasi isotonik, terjadi jika tubuh kehilangan sejumlah cairan dan
elektrolit secara seimbang.
b. Dehidrasi hipertonik, terjadi jika tubuh kehilangan lebih banyak air
daripada elektrolit.
c. Dehidrasi hipitonik, terjadi jika tubuh kehilangan lebih banyak elektrolit
daripada air
● Macam dehidrasi berdasarkan derajatnya:
a. Dehidrasi berat, dengan ciri-ciri: pengeluaran/kehilangan cairan sebanyak 4-6
lt; serum natrium mencapai 159-166 mEq/lt; hipotensi; turgor kulit buruk;
oliguria; nadi dan pernapadan meningkat serta kehilangan cairan mencapai >
10 % BB.
b. Dehidrasi sedang, dengan ciri-ciri; kehilangan cairan 2-4 lt atau antara 5-10%
BB; serum natrium mencapai 152-158 mEq/lt serta mata cekung.
c. Dehidrasi ringan, dengan ciri-ciri; kehilangan cairan mencapai 5% BB atau
1,5-2 lt.
Masalah Kebutuhan Elektrolit

a. Hiponatremia f. Hiperkalsemia
b. Hipernatremia g. Hipomagnesia
c. Hipokalemia h.. Hipermagnesia
d. Hiperkalemia

e. Hipokalsemia

Anda mungkin juga menyukai