Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

SOSIAL BUDAYA YANG BERKAITAN DENGAN KEBIDANAN DI


TEMPAT TINGGAL

DOSEN PENGAMPU: Drs. Nofriadi. MM

Disusun Oleh :

MUTIA KHAIRANI
NIM : 2100252023

PROGRAM STUDI
D3 KEBIDANAN
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

TAHUN AJARAN 2021/2022


SOSIAL BUDAYA YANG BERKAITAN DENGAN KEBIDANAN DI TEMPAT
TINGGAL

Masyarakat minang kabau sangat kental dengan tradisi lisannya. Di dalam budaya
masyarakat minangkabau terutama di kota solok banyak sekali di temukan tradisi lisan di dalam
kehidupan sehari-hari seperti:

Turun mandi dari solok

Upacara turun mandi merupakan upacara yang dilaksanakan untuk mensyukuri nikmat
atas bayi yang baru lahir. Sementara itu tujuan dari turun mandi adalah untuk memperkenalkan
kepada masyarakat bahwa telah lahir keturunan baru dari sebuah suku atau keluarga tertentu

Masyarakat kota Solok masih mempertahankan tradisi turun temurun ini telah sejak
lama sampai saat ini. Tradisi turun mandi itu dilakukan pada bayi yang baru beberapa hari
dilahirkan. Turun mandi dilakukan dengan membawa anak bayi ke sungai terdekat, yang sering
dibawa adalah ke sungai kecil yang airnya tidak terlalu deras.
Di tengah kehidupan masyarakat Minangkabau sendiri, adat merupakan alat ukur
bagi masyarakat dan harus dipatuhi oleh setiap elemen masyrakat, karena di setiap
nagari di Minangkabau memiliki perbedaan dalam adatnya, seperti pepatah
Minangkabau mengatakan”Lain Lubuak lain ikannyo, Lain padang lain ilalang”, yang
mana di setiap daerah memiliki kebudayaan, adat istiadat dan kebiasaan masing-
masing.

Tidak sekadar dimandikan

Meskipin dinamakan upacara turun mandi, proses adat yang harus dilakukan ngak hanya
sekedar memandikan, ada sejumlah syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi pihak keluarga
agar adat ini dapat dijalankan dengan sempurna.
1. Keluarga harus menentukan tanggal pelaksanaan upacara

2. Keluarga wajib memberikan menyediakan obor dari kain-kain robek bernama sigi kain

burulak. Obor ini nantinya akan dinyalakan dan dibawa saat menggarak sang jabang

bayi dari rumah ke sungai.

3. Pihak keluarga wajib memberikan batiah bareh badulang, yaitu beras yang telah di

goring kepada anak-anak yang ikut mengarak rombingan jabang bayi.

4. Keluarga harus menyiapkan berbagai perlengkapan upacara turun mandi yang terdiri

dari tampang karambia tumbuah ( bibit kelapa), tangguak (tangguk), palo nasi ( bagian

dari nasi yang terletak paling atas ), arang dan darah ayam.

Anda mungkin juga menyukai