Anda di halaman 1dari 4

PROJEK KEARIFAN LOKAL

Projek ini dibuat sebagai tugas mata kuliah manajemen kurikulum Yang
diampu oleh : Shofiyuddin,M.Pd

Oleh :
MUHAMMAD

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-KAMAL SARANG

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI MENEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

2022/2023
DUKUTAN

Dukuh Nglurah masuk dalam kelurahan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu,


Kabupaten Karanganyar terletak di lereng Gunung Lawu pada ketinggian ± 3000 m di atas
permukaan laut.
Wilayah Dukuh Nglurah , terbagi menjadi dua bagian, yaitu desa bagian utara dan
desa bagian selatan. Nglurah bagian utara adalah RW 10 dan Nglurah bagian selatan adalah
RW 11. Antara kedua wilayah di batasi oleh sebuah sungai yang memanjang dari Timur ke
Barat.
Di Dukuh Nglurah, terdapat suatu tradisi upacara bersih desa yang bernama Dukutan. Tradisi
ini merupakan kegiatan rutin yang sudah lama dilakukan oleh warga Dukuh Nglurah . Kata
Dukutan berasal dari kata Dukut, merupakan salah satu nama dari wuku Jawa yang
berjumlah 28. Dukutan dilaksanakan tiap 6 lapan (1 lapan = 35 hari) atau 7 bulan sekali,
tepatnya pada hari Selasa Kliwon wuku Dukut. wuku ke 29 dari 30 wuku yang dikenal oleh
masyarakat Jawa.
Nama wuku ini, dipercaya diambil dari nama anak seorang tokoh bernama Dewi
Shinta yang kawin dengan anaknya sendiri yang bernama Watugunung. Cerita ini merupakan
cerita versi Airlangga karena Candi Menggung yang berada di Dukuh Nglurah merupakan
rangkaian dari Candi Sukuh dan Candi Cetha yang didirikan pada masa Airlangga. Candi
Menggung sendiri diyakini sebagai tempat persembunyian Airlangga saat melarikan diri ke
Wonogiri beserta pengikutnya.
Dalam hal penanaman padi, tampaknya warga Dukuh Nglurah sudah mulai mengerti
apa sebenarnya yang menyebabkan kegagalan bila mereka menanam padi, yaitu karena
faktor iklim yang tidak memungkinkan dilakukannya penanaman padi. Sebelumnya, mereka
beranggapan bahwa bila menanam padi mereka akan mendapat bencana karena padi
bukanlah makan pokok Airlangga.
Upacara Dukutan atau bersih desa yang dilakukan warga Dukuh Nglurah sampai
sekarang masih terus dilakukan meskipun arus modernitas terus masuk yang dalam
kenyataannya telah berhasil mengikis beberapa mitos-mitos. Namun , inti dari tujuan
diadakannya upacara tradisi tersebut tetap kuat tertanam di dalam keyakinan warga Dukuh
Nglurah karena pada dasarnya pelaksanaan tradisi ini adalah sebagai wujud ungkapan rasa
syukur warga terhadap Yang Maha Kuasa atas karunia yang dilimpahkan kepada mereka.
Tradis bersih desa Dukutan merupakan tradisi yang telah terun temurun, merupakan
kebudayaan petani kebun yang dilakukan oleh masyarakat Dukuh Nglurah , dengan tujuan
mengadakan keselamatan agar masyarakat tersebut terbebas, hidup tenang terhindar dari
pengaruh gangguan alam supranatural.
Adapun tahapan- tahapan pelaksanaan Dukutan adalah, pada hari Minggu warga
khususnya kaum pria bergotong-royong membersihkan Punden Situs Candi Menggung
tempat dilaksanakaannya upacara Dukutan, sedangkan kaum wanita/ ibu-ibu mencuci
peralatan atau perabotan yang akan digunakan untuk memasak makanan yang terbuat dari
hasil bumi yang ditanam masyarakat sekitar dan gandhik yang terbuat dari jagung sebagai
wujud syukur kepada yang maha kuasa.
Makanan berbentuk tumpeng berbahan jagung yang dilengkapi dengan botok,
bongko, gudangan (urap) dan sayur ares berbahan palawija dan buah pisang,
singkong. Makanan tersebut ditaruh diatas daun pisang berbentuk persegi. Di Situs
Menggung Dukuh Nglurah ini ada dua tokoh yang dipercaya masyarakat setempat yakni
Kiai Menggung yang merupakan tokoh di Nglurah Lor dan Nyai Roso Putih yang merupakan
tokoh di Nglurah Kidul. Pada waktu itu antara kedua daerah tersebut sering terjadi konflik
antarwarga. Selanjutnya kedua tokoh tersebut bersabda, sampai besok ramainya zaman,
disuruh membuat makanan yang terbuat dari jagung, baik itu berupa tumpeng dari jagung
atau gandik dari jagung.
Pada hari Senin, makanan dibawa warga ke Punden Situs Candi Menggung untuk
didoakan pada malam harinya. Puncak acara adalah keesokan harinya yaitu pada hari Selasa
Kliwon pagi dimana makanan dibawa berkeliling situs sebanyak tiga kali sembari ditawur
(sebar) di sekitar situs.Namun seiring dengan berjalannya waktu,makanan yang dibawa
bukan hanya di sebar namun juga dimakan Bersama agar tidak terbuang secara
percuma.tradisi ini sudah turun temurun dilakukan masyarakat Dukuh Nglurah sebagai
simbol kerukunan. Tawur agung ini menjadi daya tarik wisata bagi masyarakat sekitar Dukuh
Nglurah .
Upacara Dukutan memiliki fungsi religius yang terlihat dengan dibacakannya doa - doa oleh
Tokoh Masyarakat terhadap makanan dari warga dan fungsi kekerabatan. Nilai yang
terkandung dalam Upacara Dukutan adalah nilai kerukunan/ kegotongroyongan yang
tampak dari masyarakat bergotong-royong membersihkan tempat yang digunakan untuk
meletakkan makanan dan tawur agung, nilai penghargaan yang tinggi terhadap leluhur
dengan terus dilakukan/ dilestarikannya Upacara Dukutan sampai sekarang. Selain hal
tersebut, Upacara Dukutan memiliki makna budaya sebagai ungkapan rasa syukur warga
Dukuh Nglurah kepada Tuhan karena hasil panen yang melimpah dan terhindar dari bahaya
serta kerukunan antar warga.

IMPLEMENTASI KEARIFAN LOKAL MENJADI PROGAM P5

Pada zaman modern seperti ini,anak muda zaman sekarang beangsur angsur
semakin tak mengenal kearifan lokal dikarenakan terkikis oleh teknologi2 modern yang
semakin menarik.sehingga minat anak untuk mengetahui kearifan lokal yg pada umumnya
diciptakan oleh nenek moyang pada zaman dulu semakin pudar.Hal ini merupakan masalah
tersendiri dikarenakan akan semakin langka kearifanlokal di indonesia dan bahkan bisa
punah.Untuk menaggulangi itu semua,kami memasukkan kegiatan yang mengandung
kearifan lokal sebagai progam pembelajaran tahunan di sekolah kami.Kebetulan di daerah
kami ada kegiatan tahunan kearifan lokal dukutan.Sehingga pada waktu dukutan di
laksanakan,sekolah meliburkan kegiatan pembelajaran.anak anak ikut andil dalam acara
tersebut.Mereka ikut membawa makanan makanan dari sekolahan yang dibawa ke lokasi
untuk dilaksanakan tradisi dukutan.Tujuannya ialah untuk mengenalkan budaya tradisi
kearifan lokal kepada anak anak supaya tradisi ini tetap lestari dan tentunya juga untuk
mengungkapkan rasa syukur kami kepada tuhan yag maha kuasa yg telah memberikan
nikmatnya sehingga kami dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik dan lancar.Dengan
ini sekolahan kami telah mengimplementasikan kearifan lokal dukutan menjadi progam p5.

KEGIATAN MENCAKUP PROFIL PELAJAR PANCASILA

a) Beriman bertaqwa kepada tuhan


Pembelajaran ini pastilah memberi pengajaran kepada anak anak untuk beriman
bertaqwa kepada tuhan.karena tujuan utama dari kegiatan ini ialah untuk
meningungkapkan rasa syukur kita kepada tuhan dgn di implementasikan
bersedekah menggunakan makanan makanan dang di bagi bagikankepada sesama
dan ada nya doa doa khusus kepada tuhan yang amaha kuasa
b) Mandiri
Siswa diharapkan untuk mandiri di karenakan siswa di tuntut untuk membawa
sedikit makanan untuk di sedekahkan kepada sesama.hal ini akan menuntut siswa
untuk mandiri memasak ataupun membeli makanan yang akan di bawa.
c) Bernalar kritis
Dengan kegiatan ini siswa diharapkan mampu bernalar kritis karena di tuntut untuk
mampu membedakan kegiatan ini versi dulu yang condong kepada hal hal yang
berbau musyrik seperti sesajen dengan kegiatan versi sekarang yang telah dirubah
dari sesajen yang di buang menjadi makanan yang di sedekahkan.
d) Kreatif
Siswa diharapkan bisa kreatif dengan menghias makanan yang telah dibawa
sehingga makanan terlihat bagus dan menarik
e) Gotong royong
Siswa laki laki bersama masyarakat akan bergotong royong untuk membersihkan
dan menyiapkan candi menggung sebagai tempat dilaksanakan acara.sementara
siswa perempuan akan bergotong royong bersama ibu ibu untuk menata perabotan
dan makanan yang telah dibawa,serta mencucinya.hal ini akan sangat menguatkan
nilai gotong royong antar siswa dan warga.
f) Kebhinekaan global
Kegiatan ini diharapkan dapat mengenalkan kebhinekaan terhadap siswa.karena
masyarakat yang mengikuti tradisi ini bukanlah hanya kaum religius bahkan kaum
kejawen,turis yang beda beda agama dan ras suku juga ikut memeriahkan acara ini.

Anda mungkin juga menyukai