TANGERANG SELATAN
MAKALAH
PROYEK PENUGASAN INDIVIDU MATA KULIAH (PPIMK)
Dosen Pengampu:
Muhammad Syahrul Fuady
Disusun oleh:
Arthemisia Jasmine Sekar Pertiwi
KBN 3-02 / 03
NPM 3062220007
BAB IV PENUTUP...................................................................................................... 9
i
BAB I
PENDAHULUAN
tersembunyi. Bentuk dari permata itu ada berbagai macam jenisnya, entah itu
tempat indah yang tersembunyi di balik batu ataupun tradisi yang tidak banyak
kebudayaannya yang unik. Salah satu dari sekian ribu kebudayaan yang menjadi
Diantara 29 kabupaten, ada satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki daerah
yang bernama Kabupaten Tegal yang memiliki banyak kebudayaan yang unik,
sebut saja Tradisi Mutih pada Calon Pengantin Perempuan dimana sang pengantin
hanya diperbolehkan makan nasi putih dengan tahu yang belum digoreng, Tradisi
Sedekah Laut dimana para warga membuat gunungan sedekah bumi dengan
kepala sapi di puncak gunungannya, Tradisi Ruwat Bumi Guci dimana penduduk
di daerah Guci bersama mengarak gunungan berisi hasil bumi warga sekitar
Dari tradisi yang telah disebutkan salah satu yang menarik untuk dibahas adalah
tradisi Ruwat Bumi Guci. Berbeda dengan tradisi mutih dan tradisi sedekah laut
yang hanya ada di daerah Tegal dan sekitarnya, tradisi ruwat bumi ternyata juga
1
dilaksanakan di Subang, Jawa Barat. Menariknya, meski memiliki nama yang
Subang dan Tegal mempunyai perbedaan yang besar yaitu terletak pada
keberadaan Kambing Kendhit. Tradisi Ruwat Bumi ini memang dikenal sebagai
kenestapaan. Secara istilah dalam Bahasa Jawa, ruwat atau ngruwat artinya
slametan (Devi, 2020). Bumi artinya tempat manusia hidup, sedangkan menurut
KBBI ruwat artinya pulih kembali, terlepas (bebas) dari nasib buruk yang menimpa,
sehingga jika ditarik kesimpulan Ruwat Bumi memiliki arti membersihkan dan
menyelamatkan dari sengkala atau tolak bala sebagai bentuk rasa syukur kepada
2
BAB II
STUDI LITERATUR
(Ulhaq & Rahmayanti, 2020) mengungkapkan bahwa Studi Literatur adalah metode
dan merangkum makalah, temuan penelitian, dan keluaran reflektif yang telah
dihasilkan oleh para peneliti dan praktisi. Dengan begitu dalam studi literatur perlu
adanya kajian pustaka dan penelitian yang relevan dengan penelitian ini, antara lain:
leluhur agar terhindar dai bencana dan bala. Keyakinan mereka terhadap
leluhur sangatlah kuat dan melekat sampai di titik mereka meyakini jika tidak
dilaksanakan maka akan terjadi bencana yang besar sehingga setiap tahun
upara ruwat bumi selalu diadakan. (Umaya, Cahya, & Setyobudi, 2019)
Kota madiun dengan maksud memberikan sedekah hasil bumi kepada dewa
sebagai upaya agar terhindar dari malapetaka (Abadi & Soebijantoro, 2016)
Pada makalah kali ini, penulis akan berfokus kepada tradisi Ruwat Bumi di Desa
3
BAB III
PEMBAHASAN
Menurut KBBI, ruwat artinya pulih kembali sebagai keadaan semula sedangkan
menurut Bahasa Jawa, ruwat berasal dari kata ngaruati yang artinya menjaga
keadaan kembali ke kondisi semula (kembali suci). Kebudayaan ruwat bumi tidak
hanya dilakukan oleh masyarakat Desa Guci saja, tapi juga dilakukan oleh
ruwat bumi diperkenalkan oleh salah satu Walisongo yaitu Sunan Kalijaga yang
Berbeda dengan kegiatan ruwat bumi di daerah lain, ruwat bumi di Desa Guci,
Kabupaten Tegal memiliki ciri khasnya sendiri yaitu dengan adanya keberadaan
kambing kendhit atau kambing yang mempunyai bulu hitam dengan lingkaran putih
4
di perutnya (dimaknai sebagai pengikat) dan ayam cemani yang berwarna hitam.
Selain itu, masyarakat Desa Guci memaknai ruwat bumi sebagai salah satu cara
Ritual ruwat bumi Desa Guci diadakan saat menyambut bulan Suro atau bulan
Muharram, dimana masyarakat Jawa yang beragama muslim percaya bahwa bulan
Muharram adalah bulan yang suci sekaligus sebagai peringatan tahun baru Islam.
Ritual dimulai dengan istighozah atau doa bersama terlebih dahulu yang dipimpin
penyembelihan kambing kendhit oleh tetua yang sudah hafal tata cara
yaitu tari-tarian yang diiringi gamelan, sesi ini dilakukan sebagai penghormatan
kepada Nyai Gedhe Roro Kidul. Selanjutnya, ada prosesi perebutan gunungan
hasil bumi. Pada tahun 2021 kemarin, keseluruhan ritual Ruwat Bumi hanya
5
dilakukan inti-inti ritualnya saja dan dilaksanakan secara sederhana tanpa
Selain sebagai bentuk rasa syukur, masyarakat Guci memaknai tradisi Ruwat Bumi
Dengan adanya tradisi ini, masyarakat Guci berharap hanya kebaikan yang datang
ke tanah mereka.
Tradisi Ruwat Bumi Guci sendiri memang sampai saat ini tidak diketahui sejak
kapan muncul maupun siapa yang menciptakan, namun hal itu tidak menghalangi
Dilihat dari sisi dinamika kebudayaan Ruwat Bumi Guci di daerah Tegal, beberapa
a. Merupakan aset yang perlu dijaga oleh setiap orang, dibuktikan dengan
Bumi Guci;
b. Salah satu alat untuk ‘memaksa’ dan mengawasi penduduk lokal agar selalu
c. Bentuk rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga akan
a. Arus globalisasi yang sangat cepat sehingga menyebabkan tradisi ruwat bumi
6
b. Banyaknya tokoh agama Islam yang menginformasikan bahwa tradisi tersebut,
terutama dengan banyak dupa dan kemenyan, tidak ada dalam ajaran agama
Islam;
c. Kurang tersebarnya sosialisasi dari pemerintah daerah terkait tradisi ruwat bumi
sehingga masih banyak turis bahkan warga lokal yang tidak mengetahui terkait
keberadaan banyak tradisi dan adat istiadat yang menjadi ciri khas suatu daerah.
Tentu saja, sebagai penduduk Indonesia yang bangga atas budayanya, kita tidak
boleh berhenti untuk terus melestarikan berbagai tradisi yang ada di Indonesia,
Adanya Tradisi Ruwat Bumi Guci sendiri merupakan identitas dan ciri khas dari
daerah Kabupaten Tegal, jika identitas tersebut hilang, maka Kabupaten Tegal
dapat kehilangan jati dirinya. Padahal, tradisi tersebut merupakan warisan dari
keberadaannya. Apalagi tradisi ini adalah bentuk ucapan terima kasih kepada
Tuhan Yang Maha Esa, tentu saja menambah kesakralan pelaksanaannya. Hal-hal
yang telah disebutkan di atas menjadi alasan tradisi Ruwat Bumi Guci perlu
Seperti yang telah banyak diketahui, kebudayaan dan mahasiswa tidak dapat
dipisahkan. Hal ini karena mahasiswa adalah pewaris generasi yang memiliki
7
pendidikan tinggi sehingga dapat dipastikan mahasiswa memiliki visi,misi, cita-cita
serta tujuan yang terarah untuk membuat negara atau minimal diri sendiri menjadi
lebih baik lagi. Sehingga upaya dan peran mahasiswa dalam pelestarian tradisi
a. Culture Experience
agar bisa menikmati dan mempelajari secara lebih dekat (Yulianingsih, Titisari,
Adam, & Diky, 2018). Dari kedekatan tersebut, akan ada attachment yang
kebanggaan atas kekayaan budaya yang dimiliki sehingga dari rasa bangga
masing.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Tradisi Ruwat Bumi adalah bentuk rasa syukur penduduk kepada berkah yang
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Tradisi ini biasanya dilaksanakan setahun
sekali sebagai salah satu cara warga menyambut bulan Sura/Muharram. Dalam
pelaksanaan tradisi tersebut, tradisi Ruwat Bumi dihiasi dengan berbagai hal-hal
berwarna hitam artinya manusia yang selalu berdosa (hitam) meski sudah
dibersihkan, dan lain-lain. Ritual yang wajib dalam pelaksanaan tradisi ini adalah
memandikan kambing kendhit di pancuran 13, diyakini hal ini dilakukan sebagai
Sebagai mahasiswa, tradisi ruwat bumi adalah tradisi yang unik karena sangat
dan arus infomasi yan cepat ini, para pemuda dapat tetap bersemangat dalam
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkah-Nya kepada hamba-Nya.
4.2. Saran
Pelestarian Tradisi Ruwat Bumi Guci perlu diteruskan secara turun temurun dan
terus dilestarikan khususnya oleh penduduk lokal Kabupaten Tegal. Hal ini perlu
didukung oleh peran pemerintah daerah dalam segi pendanaan dan pemuda
keberadaannya tidak hanya berhenti pada satu generasi saja dan terus lekang
sepanjang masa.
9
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, I., & Soebijantoro. (2016). Upacara Adat Ruwatan Bumi di Kelurahan Winongo
Pembelajarannya, 83-85.
Dakot. (2021, Agustus 14). Ruwat Bumi Wisata Guci . (H. Utami, Pewawancara)
Negeri Semarang.
Ulhaq, & Rahmayanti. (2020). Panduan Penulisan Skripsi Literatur Review. Fakultas
Umaya, R., Cahya, & Setyobudi, I. (2019). Ritual Numbal Dalam Upacara Ruwatan
Yulianingsih, T., Titisari, M., Adam, R., & Diky, A. (2018). Peran Mahasiswa Dalam
10
3062220007_Arthemisia Jasmine_Budaya Nusantara
ORIGINALITY REPORT
19 %
SIMILARITY INDEX
18%
INTERNET SOURCES
5%
PUBLICATIONS
5%
STUDENT PAPERS
PRIMARY SOURCES
1
lib.unnes.ac.id
Internet Source 5%
2
e-journal.unipma.ac.id
Internet Source 2%
3
www.slideshare.net
Internet Source 1%
4
Submitted to iGroup
Student Paper 1%
5
Submitted to Universitas Brawijaya
Student Paper 1%
6
citraalam.id
Internet Source 1%
7
docplayer.info
Internet Source 1%
8
jurnal.isbi.ac.id
Internet Source 1%
9
fbm.isbi.ac.id
Internet Source 1%
10
docobook.com
Internet Source 1%
11
asmuiibnusuradi.blogspot.com
Internet Source 1%
12
widyawati4550.wordpress.com
Internet Source 1%
13
indonesia-sunda.terjemahansunda.com
Internet Source 1%
14
mulpix.com
Internet Source 1%
15
pdfcoffee.com
Internet Source 1%
16
repository.ub.ac.id
Internet Source 1%
17
www.timesindonesia.co.id
Internet Source 1%
18
123dok.com
Internet Source <1 %
19
id.scribd.com
Internet Source <1 %
PAGE 2
PAGE 3
PAGE 4
PAGE 5
PAGE 6
PAGE 7
PAGE 8
PAGE 9
PAGE 10
PAGE 11
PAGE 12