Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KEGIATAN

NGURI-URI BUDHAYA NUSANTARA

Kamis, 23 Februari 2023

SD MISS MALANG
Jl. Mayjen.M.Wiyono No.11, Polehan, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa
Timur 65126
LAPORAN KEGIATAN NGURI-URI BUDHAYA NUSANTARA

SD MAFAZA INTEGRATED SMART SCHOOL MALANG

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fakta membuktikan bahwa Indonesia memiliki keragaman budaya Indonesia
dari Sabang sampai Merauke, mulai dari pakaian adat, rumah adat, makanan khas, dan
tarian tradisional. Contoh keragaman budaya di Indonesia adalah Rumah adat Joglo
dari Jawa Tari tradisional tor-tor dari Sumatera utara, pakaian pesa’an dari Madura,
dan sebagainya. Namun, banyak budaya secara bertahap terkikis oleh globalisasi.
Oleh karena itu, penting untuk menanamkan rasa bangga dan cinta yang tulus kepada
masyarakat, dan warisan tradisional budaya lokal perlu ditanamkan sejak dini.
SD Mafaza Integrated Smart School berupaya menanggapi kondisi tersebut
dengan mengimplementasikan salah satu visi sekolah yaitu mewujudkan peserta
didik yang berbudaya. Di dalam visi tersebut terdapat misi pengenalan budaya
daerah. Dan untuk mewujudakan visi dan misi tersebut, SD MISS melaksanakan
berbagai program kegiatan. Salah satunya adalah kegiatan nguri-uri budaya
Nusantara. Anak-anak perlu memahami bahwa budaya Indonesia mencerminkan
nilai-nilai moral dan identitas negara di dunia internasional. Hal ini bertujuan untuk
menyadarkan anak-anak untuk turut serta dalam pemeliharaan kekayaan budaya
Indonesia dan menjadi bangsa yang berkarakteristik.
Nguri-uri budaya Nusantara adalah suatu kegiatan untuk menambah
pengetahuan serta menumbuhkan rasa cinta kepada tanah air Indonesia yang
diwujudkan dengan melestarikan warisan budaya Nusantara. Rasa cinta tanah air
(nasionalisme) merupakan salah satu karakter yang wajib diinternalisasikan dalam
diri siswa, dan tertuang dalam poin pendidikan penguatan karakter dalam kurikulum
2013. Dalam poin nasionalisme tersebut terdapat sub-poin apresiasi budaya bangsa
dan menjaga kekayaan budaya bangsa.
Melalui kegiatan nguri-uri budaya Nusantara diharapkan siswa memiliki
wawasan yang luas tentang warisan budaya bangsa Indonesia, yang pada akhirnya
bisa menumbuhkan sikap saling menghargai dan toleransi antar suku, agama, ras, dan
antar golongan. Selama kegiatan nguri-uri budaya Nusantara, siswa akan
mendapatkan materi tentang aneka ragam budaya Indonesia, baik di lingkungan
sekolah maupun di luar lingkungan sekolah (outing). Oleh karena itu, SD MISS
Malang berkomitmen untuk rutin menyelenggarakan kegiatan nguri-uri budaya
Nusantara minimal satu kali dalam sebulan, untuk mewadahi pengembangan karakter
siswa.

B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan siswa mengenai ragam
budaya yang ada di indonesia (baik warisan benda maupun non benda) dan juga
memperkenalkan kebudayaan lokal maupun non lokal kepada siswa . Pada kegiatan
nguri-uri budaya Nusantara ini, diharapkan para siswa dapat mengenal dan
mengetahui aneka ragam budaya yang ada di Indonesia.

C. Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan nguri-uri budaya Nusantara ini yaitu:
1. Menambah wawasan tentang warisan budaya bangsa indonesia
2. Menumbuhkan rasa cinta tanah air (nasionalisme)
3. Menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya leluhur
4. Menjalin kedekatan antara guru dengan siswa
5. Melestarikan ragam budaya yang ada di indonesia
6. Mempertahankan jati diri bangsa

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN NGURI-URI BUDAYA NUSANTARA

A. Nama, Waktu, dan Tempat Kegiatan


1. Nama Kegiatan : Nguri-Uri Budaya Nusantara
2. Waktu : Kamis, 23 Februari 2023
3. Lokasi : Sekolah
4. Dresscode : Baju adat, baju batik

B. Kepanitiaan
Susunan panitia kegiatan nguri-uri budaya nusantara ini adalah sebagai berikut:
1. Penanggung Jawab : Ricky Wulan
2. Ketua Pelaksana : Ravenna Diaz
3. Presenter : Tessalonika
4. Host Zoom : Deva Sonya
5. Pemateri : Nur Alifia Sashi, Ricky Wulan, Ravenna Diaz,
Tessalonika, Deva Sonya

C. Bentuk Kegiatan

Waktu Kegiatan PIC


NO

1. 08.00-08.05 Pembukaan Tessalonika

2. 08.05-08.15 Penyampaian materi rumah adat Jawa Ricky Wulan

3. 08.15-08.25 Penyampaian materi baju adat Jawa Ravenna

4. 08.25-08.35 Penyampaian materi makanan khas Tessalonika


Pekanbaru

5. 08.35-08.45 Penyampaian materi danau Toba Deva Sonya

6. 08.45-08.55 Penyampaian materi budaya Jakarta Nur Alifia Sashi

7. 08.55-09.05 Penyetelan video berbagai kebudayaan Ricky Wulan

9. 09.05-09.15 Menarikan tarian adat Deva Sonya &


Batak(TOR-TOR) Tessalonika

D. Hasil Kegiatan
Indonesia memiliki warisan budaya yang kaya. Wilayah kepulauan yang
membentang dari Sabang hingga Merauke membuat Indonesia memiliki keragaman
budaya dari berbagai suku bangsa. Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik pada
tahun 2010, ada lebih dari 300 kelompok etnik atau 1.340 kelompok suku bangsa di
Indonesia. Keanekaragaman ini mencetuskan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang
berarti berbeda-beda tapi tetap satu. Meski memiliki aneka ragam suku, budaya,
agama, dan golongan, Indonesia tetaplah satu kesatuan. Semboyan tersebut
mengukuhkan bahwa sejatinya keragaman yang ada di negeri kita ini merupakan
kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Berbagai keragaman tersebut melahirkan bentuk keragaman budaya Indonesia.
Keragaman budaya tersebut beraneka macam, seperti rumah adat, upacara adat,
pakaian adat tradisional, tarian adat tradisional, alat musik dan lagu tradisional,
senjata tradisional, bahkan beragam makanan khas.
1. Rumah Adat Jawa Timur
Joglo sendiri berasal dari kata Tajug Loro (Juglo) yang berarti dua gunung. Dalam
budaya Jawa sendiri, gunung merupakan tempat tinggi yang sakral dan bentuk ini
dapat dilihat dari bentuk atapnya. Namun seiring perkembangan, penyebutan Juglo
berubah menjadi Joglo seperti yang dikenal sekarang.
a. Empat Tiang Penyangga. Atap trapesium pada Joglo disangga oleh empat
tiang utama yang memiliki filosofinya masing-masing. Tiang penyangga ini
disebut dengan Soko Guru yang melambangkan kekuatan empat penjuru mata
angin, dengan begitu rumah Joglo diyakini dapat terhindar bencana dari segala
arah.
b. Pintu Utama. Keunikan rumah Joglo selanjutnya terletak pada pintunya yang
berada di tengah. Filosofi dari letak pintu utama ini adalah keterbukaan dan
kedekatan pemilik Joglo dengan tamu. Selain pintu utama di tengah, Joglo
juga biasa dilengkapi dengan pintu di sisi kanan dan kiri.
c. Jendela Berukuran Besar. Selain teras yang luas, rumah Joglo juga
dilengkapi jendela dengan ukuran besar. Jendela ini bisa menghiasi bagian
depan rumah Joglo sampai ke belakang. Bentuknya sendiri merupakan hasil
kombinasi warisan budaya Belanda dan sentuhan khas Jawa. Jendela ini
membuat Joglo semakin mudah dikenali.
d. Pagar Mangkok. Keunikan rumah Joglo juga ada pada pagarnya yang
alih-alih terbuat dari bambu, justru terbuat dari tanaman dengan ukuran kurang
dari 1 meter. Pagar ini menjadi filosofi supaya setiap orang masih dapat
berkomunikasi di mudah tanpa adanya penghalang.

2. Bolu Kemojo
Bolu Kemojo yang juga sering disebut sebagai Bolu Kojo ini mendapatkan
namanya dari kata kamboja. Hal ini tak lain karena bentuk cetakan atau loyang yang
digunakan untuk membuat Bolu Kemojo berbentuk seperti bunga kamboja.
Kebiasaan membuat bolu ini diturunkan dari generasi ke generasi selama
berpuluh-puluh tahun untuk berbagai acara adat. Pembuatannya pun melibatkan
banyak orang secara bergotong royong, mengingat dalam berbagai acara adat,
dibutuhkan Bolu Kemojo dalam jumlah yang sangat besar.
Bolu Kemojo adalah panganan khas Melayu dari Riau. Kue ini sering
disajikan pada hajatan, buka puasa, atau perayaan-perayaan hari besar seperti lebaran.
Pada umumnya kue ini berwarna hijau kecoklatan.

3. Danau Toba
Danau Toba adalah sebuah keajaiban alam yang sangat menakjubkan. Danau
ini diperkirakan terbentuk dari letusan dahsyat sebuah gunung api, Gunung Toba,
yang terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu. Dengan luas lebih dari 1.145 kilometer
persegi dan kedalaman 450 meter, Danau Toba sebenarnya lebih mirip lautan daripada
danau. Di tengah danau vulkanik terbesar di dunia ini juga terdapat sebuah pulau yang
berukuran cukup besar, yaitu Pulau Samosir.

4. Pakaian Adat Jawa Timur (Madura)


Pesa'an adalah baju adat khas dari Madura, provinsi Jawa Timur. Baju Pesa'an
menjadi salah satu simbol utama yang menjadi wakil budaya baju adat Jawa Timur di
Nusantara. Baju Pesa'an ini bisa digunakan pada acara-acara penting masyarakat
Madura seperti acara upacara pernikahan ataupun acara penting lainnya. Namun, di
masa lalu orang-orang Madura juga bisa menggunakan pakaian Pesa'an ini sebagai
busana sehari-hari. Walaupun sering digunakan oleh penjual sate, pakaian ini
mempunyai makna tersendiri. Pakaian adat Madura ini terdiri atas busana wanita dan
pria. Bagi para pria terdiri atas celana longgar dan kaos bergaris merah putih yang
cukup sederhana. Sedangkan untuk para wanita menggunakan kebaday dengan warna
cerah yang mencolok sebagai pasangan dari busana pria. Penggunaan warna yang
cerah dan terang yang kuat pada pakaian adat ini mencerminkan karakter masyarakat
Madura dikenal akan keberaniannya, sikap tegas, tidak kenal ragu, serta bersikap
terbuka dalam menyampaikan isi pikirannya kepada orang lain. Kebaya rancongan
memang sering dikenakan oleh wanita Madura. Motifnya sederhana, biasanya terbuat
dari kain tipis dan menerawang, seperti brokat. Agar kebaya ini nampak serasi dengan
bawahannya, wanita Madura mengenakan kain batik yang dikenakan seperti rok
panjang.
5. Ondel-ondel
Ondel-ondel adalah bentuk pertunjukan seni khas Betawi yang sering
ditampilkan dalam pesta rakyat. Tampaknya ondel-ondel memerankan leluhur atau
nenek moyang yang senantiasa menjaga anak cucunya atau penduduk suatu desa.
Ondel-ondel yang berupa boneka besar itu tingginya sekitar 2,5 meter dengan
garis tengah ± 80 cm, dibuat dari anyaman bambu yang disiapkan begitu rupa
sehingga mudah dipikul dari dalamnya. Bagian wajah berupa topeng atau kedok,
dengan rambut kepala dibuat dari ijuk. Wajah ondel-ondel laki-laki biasanya dicat
dengan warna merah, sedangkan yang perempuan warna putih. Bentuk pertunjukan
ini banyak persamaannya dengan yang ada di beberapa daerah lain.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kegiatan nguri-uri budhaya Nusantara sudah berjalan dengan lancar dan
sukses. Dengan adanya kegiatan nguri-uri budhaya Nusantara ini para siswa SD MISS
Malang dapat menambah wawasan tentang kebudayaan tentang rumah adat joglo,
bolu kemojo, danau toba, baju pesa’an, dan ondel-ondel. Selain itu, murid-murid juga
antusias melakukan tarian tor-tor yang berasal dari Sumatera Utara.

B. Saran
Dalam persiapan perlengkapan untuk menunjang acara harus lebih detail dan
cepat lagi, dan juga murid-murid dapat mengikuti acara dengan tertib yaitu dengan
cara masing-masing wali kelas mengarahkan murid untuk fokus mengikuti acara
dengan tertib.

Mengetahui Malang, 1 Maret 2023


Kepala SD MISS Ketua Pelaksana

Rois, S.AP. Ravenna Diaz M.


NIKY : 570201004 NIM : 205030900111029
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai