SD MISS MALANG
Jl. Mayjen.M.Wiyono No.11, Polehan, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa
Timur 65126
LAPORAN KEGIATAN NGURI-URI BUDHAYA NUSANTARA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fakta membuktikan bahwa Indonesia memiliki keragaman budaya Indonesia
dari Sabang sampai Merauke, mulai dari pakaian adat, rumah adat, makanan khas, dan
tarian tradisional. Contoh keragaman budaya di Indonesia adalah Rumah adat Joglo
dari Jawa Tari tradisional tor-tor dari Sumatera utara, pakaian pesa’an dari Madura,
dan sebagainya. Namun, banyak budaya secara bertahap terkikis oleh globalisasi.
Oleh karena itu, penting untuk menanamkan rasa bangga dan cinta yang tulus kepada
masyarakat, dan warisan tradisional budaya lokal perlu ditanamkan sejak dini.
SD Mafaza Integrated Smart School berupaya menanggapi kondisi tersebut
dengan mengimplementasikan salah satu visi sekolah yaitu mewujudkan peserta
didik yang berbudaya. Di dalam visi tersebut terdapat misi pengenalan budaya
daerah. Dan untuk mewujudakan visi dan misi tersebut, SD MISS melaksanakan
berbagai program kegiatan. Salah satunya adalah kegiatan nguri-uri budaya
Nusantara. Anak-anak perlu memahami bahwa budaya Indonesia mencerminkan
nilai-nilai moral dan identitas negara di dunia internasional. Hal ini bertujuan untuk
menyadarkan anak-anak untuk turut serta dalam pemeliharaan kekayaan budaya
Indonesia dan menjadi bangsa yang berkarakteristik.
Nguri-uri budaya Nusantara adalah suatu kegiatan untuk menambah
pengetahuan serta menumbuhkan rasa cinta kepada tanah air Indonesia yang
diwujudkan dengan melestarikan warisan budaya Nusantara. Rasa cinta tanah air
(nasionalisme) merupakan salah satu karakter yang wajib diinternalisasikan dalam
diri siswa, dan tertuang dalam poin pendidikan penguatan karakter dalam kurikulum
2013. Dalam poin nasionalisme tersebut terdapat sub-poin apresiasi budaya bangsa
dan menjaga kekayaan budaya bangsa.
Melalui kegiatan nguri-uri budaya Nusantara diharapkan siswa memiliki
wawasan yang luas tentang warisan budaya bangsa Indonesia, yang pada akhirnya
bisa menumbuhkan sikap saling menghargai dan toleransi antar suku, agama, ras, dan
antar golongan. Selama kegiatan nguri-uri budaya Nusantara, siswa akan
mendapatkan materi tentang aneka ragam budaya Indonesia, baik di lingkungan
sekolah maupun di luar lingkungan sekolah (outing). Oleh karena itu, SD MISS
Malang berkomitmen untuk rutin menyelenggarakan kegiatan nguri-uri budaya
Nusantara minimal satu kali dalam sebulan, untuk mewadahi pengembangan karakter
siswa.
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan siswa mengenai ragam
budaya yang ada di indonesia (baik warisan benda maupun non benda) dan juga
memperkenalkan kebudayaan lokal maupun non lokal kepada siswa . Pada kegiatan
nguri-uri budaya Nusantara ini, diharapkan para siswa dapat mengenal dan
mengetahui aneka ragam budaya yang ada di Indonesia.
C. Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan nguri-uri budaya Nusantara ini yaitu:
1. Menambah wawasan tentang warisan budaya bangsa indonesia
2. Menumbuhkan rasa cinta tanah air (nasionalisme)
3. Menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya leluhur
4. Menjalin kedekatan antara guru dengan siswa
5. Melestarikan ragam budaya yang ada di indonesia
6. Mempertahankan jati diri bangsa
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN NGURI-URI BUDAYA NUSANTARA
B. Kepanitiaan
Susunan panitia kegiatan nguri-uri budaya nusantara ini adalah sebagai berikut:
1. Penanggung Jawab : Ricky Wulan
2. Ketua Pelaksana : Ravenna Diaz
3. Presenter : Tessalonika
4. Host Zoom : Deva Sonya
5. Pemateri : Nur Alifia Sashi, Ricky Wulan, Ravenna Diaz,
Tessalonika, Deva Sonya
C. Bentuk Kegiatan
D. Hasil Kegiatan
Indonesia memiliki warisan budaya yang kaya. Wilayah kepulauan yang
membentang dari Sabang hingga Merauke membuat Indonesia memiliki keragaman
budaya dari berbagai suku bangsa. Berdasarkan sensus Badan Pusat Statistik pada
tahun 2010, ada lebih dari 300 kelompok etnik atau 1.340 kelompok suku bangsa di
Indonesia. Keanekaragaman ini mencetuskan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang
berarti berbeda-beda tapi tetap satu. Meski memiliki aneka ragam suku, budaya,
agama, dan golongan, Indonesia tetaplah satu kesatuan. Semboyan tersebut
mengukuhkan bahwa sejatinya keragaman yang ada di negeri kita ini merupakan
kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain.
Berbagai keragaman tersebut melahirkan bentuk keragaman budaya Indonesia.
Keragaman budaya tersebut beraneka macam, seperti rumah adat, upacara adat,
pakaian adat tradisional, tarian adat tradisional, alat musik dan lagu tradisional,
senjata tradisional, bahkan beragam makanan khas.
1. Rumah Adat Jawa Timur
Joglo sendiri berasal dari kata Tajug Loro (Juglo) yang berarti dua gunung. Dalam
budaya Jawa sendiri, gunung merupakan tempat tinggi yang sakral dan bentuk ini
dapat dilihat dari bentuk atapnya. Namun seiring perkembangan, penyebutan Juglo
berubah menjadi Joglo seperti yang dikenal sekarang.
a. Empat Tiang Penyangga. Atap trapesium pada Joglo disangga oleh empat
tiang utama yang memiliki filosofinya masing-masing. Tiang penyangga ini
disebut dengan Soko Guru yang melambangkan kekuatan empat penjuru mata
angin, dengan begitu rumah Joglo diyakini dapat terhindar bencana dari segala
arah.
b. Pintu Utama. Keunikan rumah Joglo selanjutnya terletak pada pintunya yang
berada di tengah. Filosofi dari letak pintu utama ini adalah keterbukaan dan
kedekatan pemilik Joglo dengan tamu. Selain pintu utama di tengah, Joglo
juga biasa dilengkapi dengan pintu di sisi kanan dan kiri.
c. Jendela Berukuran Besar. Selain teras yang luas, rumah Joglo juga
dilengkapi jendela dengan ukuran besar. Jendela ini bisa menghiasi bagian
depan rumah Joglo sampai ke belakang. Bentuknya sendiri merupakan hasil
kombinasi warisan budaya Belanda dan sentuhan khas Jawa. Jendela ini
membuat Joglo semakin mudah dikenali.
d. Pagar Mangkok. Keunikan rumah Joglo juga ada pada pagarnya yang
alih-alih terbuat dari bambu, justru terbuat dari tanaman dengan ukuran kurang
dari 1 meter. Pagar ini menjadi filosofi supaya setiap orang masih dapat
berkomunikasi di mudah tanpa adanya penghalang.
2. Bolu Kemojo
Bolu Kemojo yang juga sering disebut sebagai Bolu Kojo ini mendapatkan
namanya dari kata kamboja. Hal ini tak lain karena bentuk cetakan atau loyang yang
digunakan untuk membuat Bolu Kemojo berbentuk seperti bunga kamboja.
Kebiasaan membuat bolu ini diturunkan dari generasi ke generasi selama
berpuluh-puluh tahun untuk berbagai acara adat. Pembuatannya pun melibatkan
banyak orang secara bergotong royong, mengingat dalam berbagai acara adat,
dibutuhkan Bolu Kemojo dalam jumlah yang sangat besar.
Bolu Kemojo adalah panganan khas Melayu dari Riau. Kue ini sering
disajikan pada hajatan, buka puasa, atau perayaan-perayaan hari besar seperti lebaran.
Pada umumnya kue ini berwarna hijau kecoklatan.
3. Danau Toba
Danau Toba adalah sebuah keajaiban alam yang sangat menakjubkan. Danau
ini diperkirakan terbentuk dari letusan dahsyat sebuah gunung api, Gunung Toba,
yang terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu. Dengan luas lebih dari 1.145 kilometer
persegi dan kedalaman 450 meter, Danau Toba sebenarnya lebih mirip lautan daripada
danau. Di tengah danau vulkanik terbesar di dunia ini juga terdapat sebuah pulau yang
berukuran cukup besar, yaitu Pulau Samosir.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan nguri-uri budhaya Nusantara sudah berjalan dengan lancar dan
sukses. Dengan adanya kegiatan nguri-uri budhaya Nusantara ini para siswa SD MISS
Malang dapat menambah wawasan tentang kebudayaan tentang rumah adat joglo,
bolu kemojo, danau toba, baju pesa’an, dan ondel-ondel. Selain itu, murid-murid juga
antusias melakukan tarian tor-tor yang berasal dari Sumatera Utara.
B. Saran
Dalam persiapan perlengkapan untuk menunjang acara harus lebih detail dan
cepat lagi, dan juga murid-murid dapat mengikuti acara dengan tertib yaitu dengan
cara masing-masing wali kelas mengarahkan murid untuk fokus mengikuti acara
dengan tertib.