Anda di halaman 1dari 9

BAHAN AJAR

PENDIDIKAN PANCASILA

KEBHINEKAAN
INDONESIA

Sub materi Keragaman Budaya

Penyusun:
Kurnia Agustina,S.Pd.
KERAGAMAN BUDAYA

Keragaman bangsa Indonesia itu merupakan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa
yang perlu disyukuri. Pita bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika pada lambang Garuda
Pancasila menggambarkan keragaman tersebut. Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-
beda namun satu. Kesatuannya dilandaskan pada nilai-nilai Pancasila yang dimulai dari
sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Keberagaman yang ada di Indonesia adalah
kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia.

Keberagaman masyarakat Indonesia memiliki dampak positif sekaligus dampak


negatif bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan negara. Dampak positif memberikan
manfaat bagi perkembangan dan kemajuan, sedangkan dampak negatif mengakibatkan
ketidakharmonisan bahkan kehancuran bangsa dan negara. Termasuk menghindari
sikap etnosentrisme. chauvinisme dan primordialisme. Usaha dalam mewujudkan
kerukunan dalam keberagaman bisa dilakukan dengan menggunakan dialog dan
kerjasama dengan prinsip kebersamaan, kesetaraan, toleransi dan saling menghormati
satu sama lain. Keberagaman masyarakat di Negara Kesatuan Republik Indonesia
disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya sebagai berikut:

1. Letak strategis wilayah Indonesia


2. Kondisi negara kepulauan
3. Perbedaan kondisi alam
4. Keadaan transportasi dan kumunikasi
5. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan

Keragaman tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia.


Pemerintah memiliki peran penting untuk menjaga perbedaan tersebut. Tumbuhnya
perasaan kedaerahan dan kesukuan yang berlebihan dapat mengancam keutuhan
bangsa dan negara. Sehingga perlu adanya kerukunan antar suku, pemeluk agama, dan
kelompok-kelompok sosial. Dalam hal ini bukan hanya pemerintah saja yang berperan
tapi juga adanya keinginan bangsa Indonesia untuk tetap bersatu mempertahankan
kebhinekaan. Kemajemukan bangsa Indonesia tidak hanya terlihat dari beragamnya
jenis suku bangsa, tapi terlihat juga dari beragamnya agama yang dianut penduduk.
Suasana kehidupan beragama yang harmonis di lingkungan masyarakat heterogen
dengan berbagai latar belakang agama terbangun karena toleransi yang saling
menghargai perbedaan. Berbagai kegiatan sosial budaya berciri gotong royong
memperlihatkan karakter masyarakat Indonesia yang saling menghormati antara
berbagai perbedaan golongan, suku bangsa, hingga agama.
A. Lagu Daerah
Lagu daerah merupakan jenis lagu yang ide penciptaannya berdasarkan atas budaya dan
adat istiadat dari suatu daerah tertentu. Di dalam lagu tersebut terkandung suatu makna, pesan
untuk masyarakat serta suasana atau keadaan masyarakat setempat dan bahasa yang digunakan
adalah bahasa daerah setempat, Musyawarah Guru Mata Pelajaran Seni (2010:11). Lagu daerah
merupakan salah satu wujud karya seni yang menjadi bagian kebudayaan yang dikenal oleh
masyarakat, Candra (2012:2).
Menurut asal dan sifatnya, lagu daerah dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Lagu rakyat
Lagu rakyat adalah lagu yang berasal dari rakyat di suatu daerah. Lagu rakyat tersebut
secara umum akan disampaikan dari lisan dan turun-temurun. Contoh dari lagu rakyat yaitu
lagu yang digunakan untuk kematian, pernikahan, berlayar, berladang, menenun dan lain
sebagainya.
2. Lagu klasik
Lagu klasik yaitu lagu yang dikembangkan di pusat – pusat pemerintahan rakyat lama
seperti ibukota kerajaan maupun kesultanan (Muhyiddin Al-Idrus, 2014)
Setiap lagu daerah Indonesia memiliki ciri – cirinya. Menurut Ali (2010:75) menjelaskan
beberapa ciri khas lagu daerah sebagai berikut :
1. Menceritakan tentang keadaan lingkungan ataupun budaya masyarakat setempat yang
sangat dipengaruhi oleh adat istiadat setempat.
2. Bersifat sederhana sehingga untuk mempelajari lagu daerah tidak membutuhkan
pengetahuan musik yang cukup mendalam seperti membaca dan menulis not balok
3. Jarang diketahui pengarangnya
4. Mengandung nilai-nilai kehidupan, unsur-unsur kebersamaan sosial, serta keserasian
dengan lingkungan hidup sekitar
5. Sulit dinyanyikan oleh seseorang yang berasal dari daerah lain, karena kurangnya
penguasaan dialek atau bahasa setempat sehingga penghayatan kurang maksimal
6. Mengandung nilai-nilai kehidupan yang unik dan khas

KERAGAMAN BUDAYA 3
Contoh lagu daerah:
1. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam :Bungong Jeumpa, Piso Surit, Lembah Alas
2. Provinsi Sumatera Barat :Anak Daro, Ayam Den Lapeh, Barek Solok,dll
3. Provinsi Riau : Soleram, Laksmana Raja di Laut, Lancang Kuning, dll
4. Provinsi Kepulauan Riau : Segantang Lada, Pak Ngah Balek
5. Provinsi Jambi :Selendang Mayang, Timang Timang Anakku Sayang, Batanghari, dll
7. Provinsi DKI Jakarta :Kicir – Kicir, Jali – Jali, Ondel Ondel, dll
8. Provinsi Jawa Barat :Manuk Dadali, Bajung Luncat, dllTokecang
9. Provinsi Jawa Tengah: Jaranan, Gundul Pacul, Lir Ilir, dll

Sumber :
https://jateng.inews.id/berita/7-lagu-daerah-jawa-tengah-beserta-liriknya-miliki-makna-
mendalam-yang-tersirat
https://lagudaerah.id/lir-ilir/

B. Tarian Daerah
Tari tradisional merupakan tarian yang dilestarikan dan berkembang di daerah tertentu
yang memiliki keunikan tersendiri sesuai dengan ciri kebudayaan pada daerah tersebut Biasanya
tari tradisional sangat rumit, mengandung filosofis, simbolis dan religius yang sangat kental
sehingga tak banyak orang yang dapat memahaminnya. Dari hasil pengolahan gerak yang telah
mengalami stilasi dan distorsi maka lahirlah dua jenis gerak tari, yakni gerak murni (pure
movement) dan gerak maknawi, berikut penjelasannya: 1. Gerak murni Gerak murni merupakan
gerak yang digarap untuk mendapatkan bentuk yang artistik dan tidak dimaksudkan untuk
menggambarkan sesuatu. Dalam pengolahannya hanya mementingkan faktor keindahannya saja,
tidak mengandung arti tertentu. Misalnya gerak seblak sampur dalam Tarian Jawa. 2. Gerak

KERAGAMAN BUDAYA 4
maknawi Gerak maknawi merupakan gerak yang mengandung arti yang jelas. Sebuah gerakan
yang telah diubah menjadi gerak indah yang memiliki makna dan dalam pengolahannya
mengandung pengertian atau maksud tertentu. Misalnya gerakan ulap-ulap pada Tarian Jawa,
yakni gerakan menempelkan telapak tangan ke dada, gerakan ini menggambarkan kesedihan
dari penarinya. Tarian ini juga telah mengalami stilatif dan distorsif untuk menambah keindahan
tarinya.
Contoh tarian daerah:

1. Tari Piring (Sumatera Barat)


2. Tari Tor-tor (Sumatera Utara)
3. Tari Kelindan Sumbay (Sumatera Selatan)
4. Tari Sigeh Penguten (Lampung)
5. Tari Joget Lambak (Riau)
6. Tari Zapin (Kepulauan Riau)
7. Tari Sekapur Sirih (Jambi)
8. Tari Andun (Kepulauan Bangka Belitung)

Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Pendet
http://dpad.jogjaprov.go.id/coe/jateng/view?id=439&slug=tari-gambyong
C. Tradisi atau adat daerah

Tradisi menurut bahasa latin yaitu tradition yang berarti adalah sesuatu kebiasaan yang
kembang di masyarakat baik yang menjadi adat kebiasaan atau yang diasimilasikan dengan ritual
adat atau agama. Ada juga yang mengartikan tradisi adalah sebagai sesuatu yang dilakukan dalam
waktu yang lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat. Bahkan sebuah
tradisi bisa juga dilakukan dalam lingkup suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama.
Jadi sebuah tradisi lokal bisa diartikan sebagai kebiasaan yang dilakukan suatu lingkup masyarakat

KERAGAMAN BUDAYA 5
tertentu. Tradisi lokal juga merupakan sebuah kebiasaan-kebiasaan yang terkait dengan siklus
kehidupan maupun maupun kegiatan bersama masyarakat.

Contoh tradisi atau adat daerah

1. Tradisi Bakar Batu dari Papua 


2. Balimau Kasai dari Riau
3. Kerik Gigi dari Suku Mentawai
4. Fahombo Batu dari Nias
5. Tabot dari Bengkulu
6. Bakar Tongkang dari Riau
7. Timba Laor dari Maluku.

Sumber:
https://kumparan.com/berita-hari-ini/macam-macam-adat-istiadat-jawa-tengah-dan-
tujuannya-1x2SDPydncJ
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/03/13/mengenal-berbagai-bentuk-rasa-
syukur-suku-tengger-dalam-upacara-kasada

D. Rumah atau kampung adat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kampung adalah desa, dusun atau
kelompok rumah-rumah yang merupakan bagian dari sebuah kota. Sedangkan adat memiliki arti
sebagai aturan yang sudah dilakukan sejak dulu atau cara yang sudah menjadi kebiasaan. Jadi,
rumah adat bisa diartikan sebagai desa atau sekelompok rumah yang masih menjalankan aturan
atau cara hidup yang sudah dilakukan sejak zaman dulu. Menurut pengertian lain, kampung adat
adalah suatu komunitas tradisional dengan fokus fungsi dalam bidang adat dan tradisi.. Selain
itu, kampung adat juga merupakan satu kesatuan wilayah di mana para masyarkat atau
anggotanya secara bersama-sama melaksanakan kegiatan sosial dan juga tradisi yang sudah
ditata oleh sistem budaya yang dimiliki sejak dulu.

1. Rumah Adat Joglo – Jawa Tengah

KERAGAMAN BUDAYA 6
2. Rumah Gadang dari Sumatera Barat
3. Rumah Adat Tongkonan – Sulawesi Selatan
4. Rumah Adat Panggung dari Jambi.
5. Rumah Adat Honai – Papua
6. Rumah Krong Bade dari Aceh
7. Rumah Adat Limas dari Sumatera Selatan

Sumber:
https://www.ruparupa.com/blog/5-macam-rumah-adat-jawa-tengah-dan-penjelasannya/
https://www.rumah.com/panduan-properti/mengenal-rumah-adat-krong-bade-aceh-lengkap-
28720

KERAGAMAN BUDAYA 7
GLOSARIUM

Etnosentrisme: menganggap budaya sendiri paling hebat dan merendahkan budaya lain

Chauvinisme: mencintai tanah airnya secara berlebihan dan menganggap negara


lain lebih rendah.

Primordalisme: lebih bersikap kedaerahan, memegang teguh hal-hal yang dibawa


sejak kecil, baik tradisi, adat istiadat dan sebagainya dari lingkungan pertamanya

KERAGAMAN BUDAYA 8
DAFTAR PUSTAKA

Koentjaraningrat.1993. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan, Jakarta:Gramedia Pustaka


Utama.

Uchrowi, Zaim dan Ruslinawati. 2021. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta:
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan

https://ejournal.upi.edu/index.php/JER/article/view/19760

https://www.gramedia.com/literasi/lagu-daerah-indonesia

KERAGAMAN BUDAYA 9

Anda mungkin juga menyukai