Anda di halaman 1dari 21

Oleh : Dani andika

NPM : 201922055
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut ) dan zat
tertentu ( zat terlarut )
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan.
Distribusi cairan tubuh
Cairan ekstrasel terdiri dari
cairan interstisial(CIS) : mengisi ruangan yang berada diantara
sebagian besar seltubuh,sktr 15% berat tubuh
cairan Intravaskular : plasma 5%,bagian cairan limfe yang
emngandung air dan tdk berwarna,mengandung suspensi leukosit,
eritrosit dan trombosit
Cairan intrasel : membentuk 40% berat tubuh,cairan di dalam
membran sel yg berisi substansi terlarut(solut)yg penting utk
keseimbangan cairan dan elektrolis serta metabolisme
Pergerakan cairan tubuh
Difusi : proses ketika materi padat,partikel spt gula dlm
cairan,berpindah dari daerah konsentrasi tinggi ke
daerah konsentrasi rendah
Osmosis :
Perpindahan pelarut murni,spt air,melalui membran
semipermeabel yg berpindah dr konsentrasi
solutrendah ke konsentrasi solut tinggi
Kecepatan osmosis bergantung pd : konsentrasi solut,
suhu larutan,muatan listrik solut,perbedaan antara
tekanan osmosis yg dikeluarkan larutan
Osmolalitas : tekanan osmotik larutan
Isotonik : larutan yg osmolalitasnya sama dengan
plasma darah
Tekanan onkotit : albumin menghasilkan osmotik
koloid
Lanjutan pergerakan cairan tubuh...
Filtrasi : proses perpindahan air dan substansi yg dpt
larut secara bersamaan sbg respons thd adanya
tek.cairan,tek.hidrostatik : tekanan yg dihasilkan oleh
suatu likuid didlm sebuah ruangan
Transpor aktif : Memerlukan aktivitas metabolik dan
pengeluaran energi utk menggerakkan berbagai
materi guna menembus membran sel,transpor aktif
ditingkatkan oleh molekul pembawa (carrier
molecule) yg berada diantara sel,yg mengikat diri
mereka sendiri dgn molekul yg masuk ke dlm sel,cth :
glukosa berikatan dgn insulin
Pengaturan cairan tubuh
Asupan cairan : diatur oleh mekanisme rasa haus dihipotalamus,
apabila kehilanagan cairan terlalu byk,osmoreseptor akan
mendeteksi kehilangan tsb dan mengaktifkan pusat rasa haus
Faktor yg mempengaruhi rasa haus
Peningkatan konsentrasi plasma dan penurunan vol darah
Keringnya membran mukosa faring dan mulut
Angiotension II
Kehilangan kalium
Faktor psikologis
Air juga dpt diperoleh dr asupan makanan,spt buah-buahan,
sayuran dan daging

Haluaran cairan
Cairan dikeluarkan melaui ginjal dan saluran gastointestinal
Ginjal setiap menit menerima sktr 125ml plasma utk disaring dan
memproduksi urine 60ml ( 40-80ml) dlm setiap jam total 1500ml
kehilangan air melalui kulit diatur sistem syaraf simpatis yg
mengaktifkan kelenjar keringat
Stimulasi kelenjar keringat dpt dihasilkan dr : olahraga,suhu
lingkungan,peningkatan aktivitas metabolik(demam)
IWL(Insensible water loss : 6ml/kg/24jam
SWL (Sensible water loss : dpt mencapai 1000ml atau lebih dlm 24
jam
Paru-paru mengalami kehilangan air yg tdk dirasakan sktr 400ml/ hr

Saluran pencernaan : 100 ml/hr


Hormon
ADH : kekurangan air : meningkatkan osmolalitas darah ,direspon
oleh kelenjar hipofisis,ADH : menurunkan produksi urin
Aldosteron : merupakan mineralkortikoid yg di produksi korteks
adrenal,fungsi nya mengatur keseimbangan natrium dan kalium
Pengaturan elektrolit
Kation
Pengaturan natrium : merupakan kation yg paling byk jmlnya dlm cairan
ekstrasel,nilai lab normal : 135-145 mEq/L,sumber utama natrium :
garam,daging olahan,makanan ringan
Pengaturan kalium : merupakan kation intrasel utama,mengatur
eksitabilitas ( rangsangan )neuromuskular&kontraksi otot,nilai lab
normal 3,5-5,3 mEq/L
Pengaturan kalsium berfungsi : integritas&strukrur membran sel,
konduksi jantung yg adekuat,koagulasi,pertumbuhan&pembentukan
tulang,relaksasi otot,nilai normal lab 4-5 mEq/L
Pengaturan magnesium : penting utk aktivasi enzim,
neurokimia&eksitabilitas otot,nilai lab normal : 1,5-2,5 mEq/L
Anion
Pengaturan klorida : terdpt di cairan inta dan ekstra sel,dipertahankan mll
asupan mknn&ekskresi serta reabsorbsi renal,nilai lab normal 100-106
mEq/L
Pengaturan bikarbonat : bufer dasar kimia yg utama dlm tubuh,nilai
lab normal 22-26 mEq/L(arteri),nilai lab normal 24-30 mEq/L(vena)
Pengaturan fosfat berfungsi : membantu mengembangkan &
memelihara tulang &gigi,nilai lab normal 2,5-4,5 mg/100 ml

Keseimbangan asam basa


Pengaturan kimiawi
Yg paling byk didlm cairan ekstrasel adl sistem bufer asam
karbonat-bikarbonat
Sistem ini berespon dlm beberapa dtk menubah ph(sistem bufer
tercpt
Merupakan sistem yg adaptif&memiliki efek relatif singkat
Buferkimia ke2 melibatkan protein plasma(albumin,fibrinogen,
protrombin)gama globulin
Membentuk sktr 6-7% plasma darah
Berkaitan dgn ion hidrogen utk mengatasi asidosis dan alkalosis

Pengaturan biologis
 Absorbsi ion hidrogen oleh sel-sel tubuh
 Sistem hemoglobin-oksihemoglobin

Pengaturan fisiologis
 Paru-paru : bereaksi cpt thd asam basa,konsentrasi ion
hidrogen berubah,paru-paru mengkompensasi dg mengubah
frek&kedalaman pernafasan,pd alkalosis ,frek diturunkan
individu dpt mempertahan kan O2
 Ginjal : membutuhkan bbrp jam bbrp hr utk mengatur
ketidakseimbangan asam basa,3 mekanisme ginja
1.
Absorbsi bikarbonat
2. Ion fosfat
3. Mangubah aminia menjadi amonium
Gangguan keseimbangan cairan,
elektrolit&asam basa
Gangguan cairan
ketidakseimbangan isotonik :kekurangan volume cairan terjd saat air dan
elektrolit yg hilang berada di dlm proporsi isotonik,klien yg beresiko
kehilangan cairan mll GI,bayi&lansia paling cepat terkena
dampak,penyebab lain :perdarahan,pemberian obat diuretik,keringat yg
byk,demam&penurunan asupan per oral.kelebihan vol cairan : klien yg
beresiko klien dgn gagal jantung kongestif,gagal ginjal,sirosis
Osmolar ,ketidakseimbangan hiperosmolar(dehidrasi),
ketidakseimbangan hipoosmolar
sindrom ruang ketiga : efek kekurangan volume cairan ekstrasel, biasanya
disebabkan oleh obstruksi usus yg kecil&luka bakar(5-10 liter)
Ketidakseimbangan elektrolit
ketidakseimbangan natrium : hiponatremia.hipernatremia
Ketidakseimbangan kalium : hipokalemia,hiperkalemia
Ketidakseimbangan kalsium : hipokalsemia,hipokalsemia
Ketidakseimbangan magnesium :hipomagnesemia,hipermagnesemia
Ketidakseimbangan klorida
Ketidakseimbangan asam basa
 Asidosis respiratorik
 Alkalosis respiratorik 
Asidosis metabolik
 Alkalosis metabolik
. Variabel yg mempengaruhi keseimbangan cairan :
 Usia
 Ukuran tubuh
 Temperatur lingkungan 
Gaya hidup
Faktor-faktor yg mempengaruhi
cairan&elektrolit
Usia : Asupan cairan individu bervariasi berdasarkan usia. Dalam hal
ini, usiaberpengaruh terhadap proporsi tubuh, luas permukaan
tubuh, kebutuhan metabolik, serta berat badan
Aktivitas hidup seseorang sangat berpengaruh terhadap
kebutuhan cairan dan elektrolit. Aktivitas menyebabkan
peningkatan proses metabolisme dalam tubuh.
Iklim : Normalnya,individu yang tinggal di lingkungan yang iklimnya
tidak terlalu panas tidak akan mengalami pengeluaran cairan yang
ekstrem melalui kulit dan pernapasan. Dalam situasi ini, cairan yang
keluar umumnya tidak dapat disadari (insensible water loss, IWL).

Diet seseorang berpengaruh juga terhadap asupan cairan dan


elektrolit. Jika asupan makanan tidak seimbang, tubuh berusaha
memcah simpanan protein dengan terlebih dahulu memecah
simpanan lemak dan glikogen. Kondisi ini menyebabkan
penurunan kadar albumin.
Stress : Kondisi stress berpengaruh pada kebutuhan cairan dan
elektrolit tubuh. Saat stress, tubuh mengalami peningkatan
metabolism seluler, peningkatan konsentrasi glukosa darah, dan
glikolisis otot. Mekanisme ini mengakibatkan retensi air dan
Penyakit : Trauma pada jaringan dapat menyebabkan kehilangan cairan
dan elektrolit dasar sel atau jaringan yang rusak (mis., Luka robek,
atau luka bakar).
Tindakan Medis : Beberapa tindakan medis menimbulkan efek sekunder
terhadap kebutuhan cairan dan elektrolit tubuh. Tindakan pengisapan
cairan lambung dapat menyebabkan penurunan kadar kalsium dan kalium
Pengobatan : Penggunaan beberapa obat seperti Diuretik maupun laksatif
secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kehilangan cairan
dalam tubuh.Akibatnya, terjadi defist cairan tubuh.
Pembedahan : Klien yang menjalani pembedahan beresiko tinggi
mengalami ketidakseimbangan cairan.
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Keseimbangan Cairan ElektrolitPengkajian
Pengkajian pada klien dengan gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit meliputi pengkajian riwayat kesehatan (keperawatan),
pengukuran klinis (berat badan harian, tanda vital, serta asupan dan
haluaran cairan), pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium
untuk mengevaluasi keseimbangan cairan dan elektrolit.

Riwayat Kesehatan Riwayat kesehatan dalam pengkajian meliputi


asupan makanan dan cairan, haluaran cairan, tanda–tanda
kehilangan atau kelebihan cairan, tanda-tanda gangguan
keseimbangan elektrolit, penyakit yang diderita, obat atau tindakan
yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan.
Pengukuran klinis : Tiga jenis pengukuran klinis yang dapat
dilakukan oleh perawat adalah pengukuran berat badan harian,
tanda-tanda vital, serta asupan dan haluaran cairan.
Pengukuran berat badan : Pengukuran berat badan harian
menyediakan informasi yang relatif akurat tentang status cairan
sebab perubahan berat badan menunjukkan adanya perubahan
cairan akut
Kehilangan air= berat badan normal – berat badan sekarang : Jika
berat badan turun lebih dari 500 g/hari, ini mungkin menunjukkan
telah terjadi kehilangan cairan dari tubuh. Akan tetapi, jika
penurunan kurang dari 300 g/hari, ini mungkin disebabkan oleh
penyebab lain. Begitu juga bila ada penambahan berat bdan,
mungkn ini menunjukkan retensi cairan.
. Tanda vital : Perubahantanda vital mungkin mengindikasikan adanya
ketidakseimbangan cairan, elektrolit, dan asma basa, atau sebagai
upaya kompensasi dalam mempertahankan keseimbangan dalam
tubuh
.
Asupan dan haluaran Pengukuran klinis ketiga yang tidak kalah pentingnya
adalah besarnya asupan dan haluaran cairan. Pengukuran dan
pencatatan asupan dan haluaran cairan dalam 24 jam diperlukan
sebagai data dalam menentukan keseimbangan cairan tubuh. Perawat
harus memberikan informasi pada klien, keluarga, dan seluruh tenaga
kesehatan tentang perlunya penghitungan asupan dan haluaran cairan
yang akurat.
Pemeriksaan fisik : Pemeriksaan fisik yang diperlukan untuk mengkaji
kebutuhan cairan dan elektrolit difokuskan pada kulit, rongga mulut,
mata, vena jugularis,vena-vena tangan, dan sistem neurologis.
Turgor kulit : Turgor kulit menggambarkan cairan intertisial dan elastisitas
kulit. Penurunan turgor terkait dengan elastisitas kulit. Normalnya, jika
dicubit, kulit akan kembali ke posisi normal setelah dilepaskan. Pada
klien dengan defisit volume cairan, kulit akan kembali datar dalam
jangka waktu yang lebih lama(hingga beberapa detik).
Iritabilitas neuromuskular :Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengkaji
ketidakseimbangan kalsium dan magnesium. Pemerikaan fisik meliputi
pemeriksaan tanda chovstek dan tanda trousseau. Pemeriksaan tanda
chovstek dilakukan dengan mengetuk saraf wajah (sekitar 2cm di depan
liang telinga).
Pemeriksaan laboratoriumElektrolit serum : Pemeriksaan kadar
elektrolit serum sering dilakukan untuk mengkaji adanya gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit. Pemeriksaan yang paling sering
adalah natrium, kaliium , klorida, dan ion bikarbonat. Penghitungan
+
kebutuhan cairan dengan menggunakan nilai Na adalah:
+
Air yang hilang = 0,6 x BB x(Na serum terukur – 142)
+
Na serum terukur
Hitung darah : Hematokrit (Ht) menggambarkan persentase total darah
dengan sel darah merah. Karena hematokrit adalah pengukuran volume
sel dalam plasma, nilainya akan dipengaruhi oleh jumlah cairan plasma
Osmolalitas : Osmolalitas merupakan indikator konsentrasi sejumlah
partikel yang terlarut dalam serum dan urine. Biasanya dinyatakan
dalam mOsm/kg
Ph urine : pH urine menunjukkan tingkat keasaman urine yang dapat
digunakan untuk menggambarkan ketidakseimbangan asam-basa.
pH urine normal adalah 4,6-8 pada kondisi asidosis metabolik.
Berat jenis urine : Berat jenis urine dapat digunakan sebagai indikator
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, walaupun hasilnya
kurang reliabel. Akan tetapi, pengukuran BJ urine merupakan cara
paling mudah dan cepat untuk menentukan konsentrasi urine. Berat
jenis urine dapat meningkat saat terjadi pemekatan akibat
kekurangan cairan dan menurun saat tubuh kelebihan cairan. Nilai
BJ urine normal adalah 1,005-1,030 (biasanya 1, 010-1,025). Selain
itu, BJ urine juga meningkat saat terdapat glukosa dalam urine, juga
pada pemberian dekstran, obat kontras radiografi, dan beberapa
jenis obat lainnya.
Kesimpulan
Cairan tubuh merupakan media semua reaksi kimia di dalam
sel. Tiap sel mengandung cairan intraseluler (cairan di dalam
sel) yang komposisinya paling cocok untuk sel tersebut dan
berada di dalam cairan ekstraseluler (cairan di luar sel) yang
cocok pula.
Tubuh harus mampu memelihara konsentrasi semua elektrolit
yang sesuai didalam cairan tubuh, sehingga tercapai
keseimbangan cairan dan elektrolit. Keseimbangan cairan
tubuh adalah keseimbangan antara jumlah cairan yang masuk
dan keluar.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan
intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler
adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh tubuh,
sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di
luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan
intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan
transeluler.Cairan tubuh terdiri dari air (pelarut) dan substansi
terlarut (zat terlarut).
Air menyusun ± 50 – 60% dari total berat badan.
Hubungan antara berat badan total dan total air dalam
tubuh relatif konstan pada tiapindividu dan merupakan
refleksi dari lemak tubuh. Terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit
diantaranya adalah :
Usia
Jenis kelamin
Sel-sel lemak
Stres
Sakit
Temperatur lingkungan
Diet
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai