Anda di halaman 1dari 49

KESEIMBANGAN

CAIRAN, ELEKTROLIT,
DAN ASAM BASA

Maulidya Septiany, Ns., M.Kep


Tujuan Pembelajaran
Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu memahami keseimbangan
cairan & elektrolit pada pasien sesuai
kebutuhan
Tujuan khusus :
 Mengetahui definisi cairan & elektrolit
 Mengetahui jumlah kebutuhan cairan & elektrolit
pada semua usia
 Memahami mekanisme perpindahan cairan &
elektrolit
 Mampu menghitung pemenuhan kebutuhan
cairan & elektrolit sesuai kebutuhan

PSIK FK; Maret, 2009


CAIRAN TUBUH

Cairan tubuh merupakan faktor penting dalam


berbagai proses fisiologis dalam tubuh kita. Dapat
dikatakan bahwa kemampuan kita untuk dapat
bertahan hidup sangat tergantung dari cairan yang
terdapat dalam tubuh kita.
Oleh karena itu maka tubuh selalu
mempertahankan jumlah cairan tubuh dalam
keadaan seimbang yang disebut homeostasis.
Fungsi cairan Tubuh
1.Mengatur suhu tubuh
2. Melancarkan peredaran darah (tidak
kental→ kinerja otak dan jantung)
3. Membuang sisa metabolisme
4. Mengatur struktur dan fungsi kulit
5. Mengangkut nutrisi dan oksigen melalui
darah untuk dikirim ke sel tubuh
6.Pelindung dan bantalan organ tubuh tertentu

PSIK FK 09
CAIRAN TUBUH (Total Body Water)

Merupakan presentasi terbesar dari BB


Pada orang dewasa :
wanita : ± 55 % dari BB
laki-laki : ± 60 % dari BB
anak-anak/bayi : 70 – 80 % dari BB
Interstitial
Ekstra Seluler 20%
Intravaskuler
transeluler
Cairan tubuh

Intra Seluler 40%

5
Massa Tubuh Total

ICF = Intra cellular fluid = CIS = cairan


intra selular
45% 40% ECF = extra cellular fluid = CES = cairan
Solids Solids ekstra selular

2/3 ICF
55% 60%
Fluids Fluids
Cairan
80% interstisial
1/3 ECF
20% Plasma

Perempuan Laki-laki
Total Body Water
TBW pada seorang pria persentasenya lebih besar dari
pada TBW wanita. Sedangkan pada bayi baru lahir, TBW
dapat mencapai 75 % dari BB, selanjutnya akan berkurang
sesuai dengan pertambahan usia.

Umur (tahun) Pria (%BB) Wanita (%BB)


<1 80 75
1 – 10 70 65
10 – 16 65 60
17 – 39 60 50
40 – 59 55 47
> 60 50 45
KESEIMBANGAN KELUAR MASUK CAIRAN
TUBUH

Intake :
1. Air minum = 1500 cc
2. Air dlm makanan = 1000 cc
3. Air hasil oksidasi = 100
Jumlah total = 1000 – 4500 cc

Output :
4. Urin = 1500 cc (1-3 cc/kgBB/hari)
5. IWL = 800 cc (15 – 20 cc/kgBB/hari) , kenaikan IWL 10 % saat kenaikan
suhu 1 derajat Celsius
3. Feses = 200 cc

Jumlah total = 1000 – 4500 cc

PSIK FK 09
KEBUTUHAN CAIRAN
Kebutuhan Maintenance Pada Anak
Berat Badan Cairan /KgBB/Hari
Neonatus 65 – 125 cc
3-10 Kg 100 cc
11-15 Kg 80 cc
16-25 Kg 60 cc

Kebutuhan Pemeliharaan Pada Dewasa


 Keb air : 30 –35 ml/kgBB
 Bila suhu meningkat : Keb air + 10 –15 %

PSIK FK 09 11
ELEKTROLIT TUBUH
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh.
Cairan tubuh mengandung oksigen, nutrient, dan sisa
metabolisme (seperti karbondioksida), yang
semuanya disebut dengan ion.

Ada tiga cairan elektrolit yang paling esensial


yaitu :Natrium (sodium), Kalium (potassium) dan
Kalsium
Fungsi elektrolit
 Pada tubuh manusia, elektrolit-elektrolit
ini akan memiliki fungsi antara lain
dalam menjaga tekanan osmotik tubuh,
mengatur pendistribusian cairan ke
dalam
 Kompartemen badan air, menjaga pH
Tubuh, terlibat dalam oksidasi dan
reduksi serta ikut berperan dalam setiap
proses metabolisme.

PSIK FK 09
KESEIMBANGAN CAIRAN &
ELEKTROLIT
Tubuh manusia selalu berupaya agar kondisi fisiologis tubuh
berlangsung statis. Begitupun yang terjadi pada cairan tubuh
dan elektrolitnya, tubuh selalu mempertahankan keseimbangan
yang sempurna.
Keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit di atur oleh dua
hal, yaitu :
a. Tekanan osmotik
b. Tekanan hidrostatik
Perpindahan cairan dan elektrolit
1. Difusi
perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi tinggi
ketekanan/konsentrasi rendah
2. Osmosis
perpindahan air dari konsentrasi zat terlarut rendah ke
konsentrasi zat terlarut tinggi
3. Transport aktif
perpindahan molekul dari tekanan/konsentrasi rendah
ke konsentrasi tinggi dgn menggunakan energi
metabolik yg diperoleh dari reaksi kimia seluler
4. Transport pasif
proses fisik yg tdk perlu mengeluarkan energi seluler
ataupun metaboli.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Keseimbangan Cairan & Elektrolit
 Umur
 Suhu lingkungan
 Diet
 Stres
 Penyakit

faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 16
GANGGUAN / MASALAH KEBUTUHAN
ELEKTROLIT

Hiponatremia : Kurang natrium dlm plasma darah. Pd pasien


kelebihan cairan, ditandai rasa haus berlebih, cemas, kejang perut, denyut
nadi cepat, hipotensi, membran mukosa kering, kdr natrium < 135mEq/l

Hipernatremia: Kdr natrium plasma tinggi, ditandai: mukosa


kering, rasa haus, turgor kulit buruk & permukaan kulit bengkak, kulit
kemerahan, lidah kering, kejang, suhu meningkat, kdr natrium >145
mEq/l

Hipokalemia: Kurang kalium dlm darah, ditandai: denyut nadi


lemah, tekanan darah menurun, tdk nafsu makan & muntah, perut
kembung, otot lemah, aritmia, penurunan bising usus, kdr kalium
plasma < 3,5 mEq/l
GANGGUAN / MASALAH KEBUTUHAN
ELEKTROLIT

Hiperkalemia : Kdr kalium dlm darah tinggi, ditandai:


mual, hiperaktivitas saluran cerna, aritmia, lemah, urin
sedikit, cemas, kdr kalium > 5mEq/l

Hipokalsemia : Kurang kalsium dlm plasma, ditandai:


kram otot & perut, kejang, bingung, kdr kalsium < 4,3 mEq/l

Hiperkalsemia : Kdr kalsium berlebih dlm darah,


ditandai: nyeri tulang, relaksasi otot, batu ginjal, mual, kdr
kalsium >4,3 mEq/l
KESEIMBANGAN ASAM-BASA
 Keseimbangan asam-basa cairan tubuh adlh
pengaturan konsentrasi ion2 hidrogen yg
esensial utk fungsi sel normal.
 Konsentrasi ion hidrogen (pH) mempengaruhi
aktivitas enzimatik, permeabilitas sel dan
struktur sel
 pH normal darah arteri adlh 7,4
 pH normal darah vena dan cairan interstitial
agak lebih asam krn kandungan CO₂ yg membtk
asam karbonat
Gangguan keseimbangan cairan
dan elektrolit
1. Dehidrasi
2. Edema
3. Ketidakseimbangan asam dan basa

20
Dehidrasi
 Indikasi : Jika kehilangan cairan melebihi
asupan cairan
 Penyebab: peningkatan pengeluaran atau
intake yang menurun
 Output: diare, emesis, demam,
peningkatan frekuensi napas, diuretik,
perdarahan, luka bakar
 Jenis: ringan, sedang, berat

21
Jenis dehidrasi
tanda Ringan (<5%) Sedang (5-10%) Berat (>10%)
Tingkat Alert to restless Restless to Letargyc to
kesadaran letargy comatose
Tekanan normal Normal: mungkin rendah
darah rendah saat
duduk
jantung Normal meningkat meningkat
membran normal kering kering
mata normal Normal/sunken sunken
turgor Mungkin normal lambat lambat

Tempratur normal dingin dingin


kulit
Urine Rendah/normal Oliguria, Sedikit, anuria
output (1-2cc/kg/hari)
22
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
PADA ANAK YG MENGALAMI DEHIDRASI

 Intake and output  Membran mukosa


 Urin output Berat  Fontanel anterior
badan ( anak <2 tahun)
 Feses atau muntah  Tanda vital
 Berkeringat (demam  Perilaku (termasuk
atau penyebab lain) kesadaran)
 Turgor kulit  Pengisian kapiler
 Menangis
TATALAKSANA DEHIDRASI

 Dehidrasi dapat mengancam jiwa,


 Tindakan pertama adalah memperbaiki
sirkulasi cairan dengan cara mengganti
cairan yang hilang.

 Jika anak tidak tidur dan sadar, berikan


terap oral, jika tidak lakukan penggantian
lewat infus.

Slide 24
URIN OUTPUT (minimum)

Usia Urin output


< 3 tahun 2-3 cc/ kgBB/ jam
4 – 10 tahun 1-2 cc/ kgBB/jam
10 -16 thn 0.5-1 cc/kgBB/jam

LATIHAN :
Berapa jumlah urin output 24 jam pada anak:

1. Usia 15 tahun, BB 45 kg 1) 0.5-1 x45x24= 540 - 1080 cc


2. Usia 4 tahun, BB 18 kg 2) 1-2 x18x24= 432 - 864 cc
3. Usia 1 tahun, BB 11 kg 3) 2-3 x11x24= 475 - 793cc

Slide 25
Asuhan keperawatan berfokus pada:

Rehidarasi
 ORAL :
dehidrasi ringan dan sedang
Anak sadar (cegah aspirasi)

 INFUS :
Dehidrasi berat
Monitor kelebihan cairan

Slide 26
INTERVENSI KEPERAWATAN

 Monitor sering: kondisi anak


 Pengkajian sering: status hidrasi
 Sering mengukur tanda viral
 Monitor intake dan output
 Monitor urine output (1-2 cc/kgBB/jam)
 Pemberian cairan oral dan intravena secara
aman
 Monitor berat badan anak
 Lakukan tindakan pencegahan infeksi

Slide 27
Edukasi kesehatan untuk keluarga

 Mengetahui tanda dan gejala dehidrasi


 Mengetahui jenis cairan dan jumlah yang
diberikan
 Melakukan tindakan pencegahan dengan cara
cuci tangan jika anak mengalami
 Mencegah dehidrasi
 Mengetahui kapan meminta pertolongan pada
perawat dan dokter

Slide 28
Alat bantu terapi intravena

Syringe pump Infuse pump

Intravena perifer Intravena sentral


29
TERAPI INTRAVENA
 Terapi intravena adalah tindakan yang
dilakukan dengan cara memasukkan
cairan,elektrolit, obat intravena dan
nutrisi parenteral ke dalam tubuh melalui
intravena
Cairan Intravena dari Konsentrasi Partikel
terdiri dari :
 Isotonik,
 Hipotonik,
 Hipertonik.
a. Isotonik
Suatu cairan/larutan yang memiliki osmolalitas sama
atau mendekati osmolalitas plasma. Cairan isotonik
digunakan untuk mengganti volume ekstrasel,
misalnya kelebihan cairan setelah muntah yang
berlangsung lama. Cairan ini akan meningkatkan
volume ekstraseluler. Satu liter cairan isotonik akan
menambah CES 1 liter. Tiga liter cairan isotonik
diperlukan untuk mengganti 1 liter darah yang hilang.
Contoh:
 NaCl 0,9 %
 Ringer Laktat
 Komponen-komponen darah (Albumin 5 %, plasma)
 Dextrose 5 % dalam air (D5W)
b. Hipotonik

Suatu cairan/larutan yang memiliki osmolalitas lebih kecil daripada


osmolalitas plasma. Tujuan cairan hipotonik adalah untuk
menggantikan cairan seluler, dan
menyediakan air bebas untuk ekskresi sampah tubuh. Pemberian
cairan ini umumnya menyebabkan dilusi konsentrasi larutan plasma
dan mendorong air masuk ke dalam sel untuk memperbaiki
keseimbangan di intrasel dan ekstrasel, sel tersebut akan membesar
atau membengkak. Perpindahan cairan terjadi dari kompartemen
intravaskuler ke dalam sel. Cairan ini dikontraindikasikan untuk
pasien dengan risiko peningkatan TIK. Pemberian cairan hipotonik
yang berlebihan akan mengakibatkan:
 Deplesi cairan intravaskuler
 Penurunan tekanan darah
 Edema seluler
 Kerusakan sel
Karena larutan ini dapat menyebabkan komplikasi serius, klien harus
dipantau dengan teliti.
Contoh:
 Dextrose 2,5 % dalam NaCl 0,45 %
 NaCl 0,45 %
 NaCl 0,2 %
c. Hipertonik

 Suatu cairan/larutan yang memiliki osmolalitas


lebih tinggi daripada osmolaritas plasma.
Pemberian larutan hipertonik yang cepat dapat
menyebabkan kelebihan dalam sirkulasi dan
dehidrasi. Perpindahan cairan dari sel ke
intravaskuler, sehingga menyebabkan sel-selnya
mengkerut. Cairan ini dikontraindikasikan untuk
pasien dengan penyakit ginjal dan jantung serta
pasien dengan dehidrasi.
Contoh:
 D 5 % dalam RL
 Dextrose 10 % dalam air
 Dextrose 20 % dalam air
 Albumin 25D 5% dalam saline 0,9 %
Pembagian cairan/larutan berdasarkan tujuan
penggunaannya:
Nutrient solution
 Berisi karbohidrat ( dekstrose, glukosa, levulosa) dan air. Air untuk
menyuplai kebutuhan air, sedangkan karbohidrat untuk kebutuhan
kalori dan energi. Larutan ini diindikasikan untuk pencegahan
dehidrasi dan ketosis.
Contoh: D5W, Dekstrose 5 % dalam 0,45 % sodium chloride

Electrolyte solution
 Berisi elekrolit, kation dan anion. Larutan ini sering digunakan untuk
larutan hidrasi, mencegah dehidrasi dan koreksi ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit.
Contoh: Normal Saline (NS), Larutan ringer (sodium, Cl, potassium dan
kalsium), Ringer Laktat /RL (sodium, Cl, Potassium, Kalsium dan
laktat)

Alkalizing solution
 Untuk menetralkan asidosis metabolik
Contoh : Ringer Laktat /RL
Pembagian cairan/larutan berdasarkan tujuan
penggunaannya:
Nutrient solution
 Berisi karbohidrat ( dekstrose, glukosa, levulosa) dan air. Air untuk
menyuplai kebutuhan air, sedangkan karbohidrat untuk kebutuhan
kalori dan energi. Larutan ini diindikasikan untuk pencegahan
dehidrasi dan ketosis.
Contoh: D5W, Dekstrose 5 % dalam 0,45 % sodium chloride

Electrolyte solution
 Berisi elekrolit, kation dan anion. Larutan ini sering digunakan untuk
larutan hidrasi, mencegah dehidrasi dan koreksi ketidakseimbangan
cairan dan elektrolit.
Contoh: Normal Saline (NS), Larutan ringer (sodium, Cl, potassium dan
kalsium), Ringer Laktat /RL (sodium, Cl, Potassium, Kalsium dan
laktat)

Alkalizing solution
 Untuk menetralkan asidosis metabolik
Contoh : Ringer Laktat /RL
PSIK FK; Maret, 2009
Pembagian cairan/larutan berdasarkan tujuan, lanjutan :

Acidifying solution
 Untuk menetralkan alkalosis metabolik

Contoh : Dekstrose 5 % dalam NaCl 0,45 %, NaCl 0,9


%

Blood volume expanders


 Digunakan untuk meningkatkan volume darah
karena kehilangan darah/plasma dalam jumlah
besar. (misal: hemoragi, luka baker berat)
Contoh : Dekstran, Plasma, Human Serum Albumin

PSIK FK; Maret, 2009


Pembagian cairan lain adalah berdasarkan kelompoknya:

 Kristaloid
Bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi
sejumlah volume cairan (volume expanders) ke
dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat,
dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan
segera.
Contoh: Ringer-Laktat dan garam fisiologis.

 Koloid
Ukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar
sehingga tidak akan keluar dari membran kapiler,
dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka
sifatnya hipertonik, dan dapat menarik cairan dari
luar pembuluh darah.
Contoh: albumin dan steroid.
PSIK FK; Maret, 2009
Menghitung Cairan Infus
a.Berdasarkanluas permukaan tubuh =
(ml/m2)/24 jam  utk BB>10 kg
Normal: (1500 ml/m2)/24 jam  kebutuhan rumatan

b. Berdasarkan berat badan


100 ml/kg BB = 10 kg pertama
50 ml/kg BB = 10 kg kedua
20 ml/kg BB = berat > 20 kg
Contoh:
Anak dg BB 25 kg, kebutuhan cairannya:
100 ml/kg x 10 kg = 1000 cc (utk 10 kg I)
50 ml/kg x 10 kg = 500 cc (utk 10 kg II
20 ml/kg x 5 kg = 100 cc (utk 5 kg sisa)
Total = 1600 cc/24 jam
Perhitungan Tetesan Infus

1. Tetesan Makro : 1cc = 15-20 tetes


2. Tetesan Mikro : 1cc = 60 tetes
Rumus:
TRANSFUSI DARAH
Transfusi darah
 Transfusi darah adalah memasukkan darah lengkap
atau komponen darah (plasma atau eritrosit) ke dalam
sirkulasi vena.
 Transfusi darah diperlukan saat kehilangan banyak
darah, misalnya pada :
 Kecelakaan, trauma atau operasi pembedahan yang
besar.
 Penyakit yang menyebabkan terjadinya perdarahan
misal maag khronis dan berdarah.
 Penyakit yang menyebabkan kerusakan sel darah
dalam jumlah besar, misal anemia hemolitik atau
trombositopenia.
Tujuan
 Memelihara dan mempertahankan kesehatan
 Memelihara keadaan biologis darah atau komponen –
komponennya agar tetap bermanfaat.
 Memelihara dan mempertahankan volume darah yang
normal pada peredaran darah (stabilitas peredaran
darah).
 Meningkatkan oksigenasi jaringan.
 Memperbaiki fungsi Hemostatis.
 Tindakan terapi kasus tertentu.
Produk darah untuk transfusi
 Darah lengkap (Whole Blood/WB): Untuk
pembedahan jantung atau hemoragi akut. Mengganti
volume darah dan semua produk darah (plasma,
protein plasma, trombosit dan faktor pembekuan
darah)

 Sel darah merah (Packed Red Cell/PRC):


Meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen dalam
darah orang yg mengalami anemia, pembedahan.
Satu unit dapat meningkatkan hematokrit kira-kira 4%
Continu
 Platelet (Platelet Concentrate/PC) : Mengganti trombosit pada
klien dengan gangguan perdarahan atau defisiensi trombosit.

 Plasma (FFP /Fresh Frozen Plasma) : FFP mengandung komponen


plasma darah yang padat akan faktor pembekuan darah, albumin,
imunoglobulin, dan faktor VIII (salah satu faktor pembekuan darah
yang terdapat dalam plasma).

 Albumin: Ekspander volume darah, menyediakan protein plasma

 Faktor pembekuan darah: Digunakan untuk klien dengan


defisiensi faktor pembekuan. Setiap unit mengandung faktor yg
berbeda terkait dg jalur pembekuan.
Reaksi Transfusi

1. Reaksi hemolitik
2. Reaksi febril
3. Reaksi alergi ringan
4. Reaksi alergi berat
5. Kelebihan sirkulasi
6. Sepsis
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai