PADA ANAK
Dosen Pengampuh: Rina Tampake, S.Kep.Ns.M.Med.Ed
KELOMPOK 1 :
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh merupakan salah satu bagian dari
fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan
perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutam yang terdiri atas air
(pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut).
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik
yang disebut ion jika berada dalam larutan, keseimbangan cairan dan elektrolit berarti
adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian
tubuh, keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya.
Cairan tubuh dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu cairan intraseluler (CIS) dan
cairan ekstraseluler (CES). Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di dalam sel di
seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan
terdiri dari 3 kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan intrasitial dan cairan
transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan
intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan transeluler adalah
cairan sekresi khusus seperti cairan serebsopinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran
cerna
Perbandingan CIS dan CES : Dewasa = 2 : 1 ; anak-anak =3 : 2 ; bayi = 1 : 1 pada
tubuh terdapat hampir 90% dari total berat badan adalah cairan. Presentasi cairan tubuh
manusia berbeda sesuai dengan usia. Presentase cairan tubuh pada bayi sekitar 75%,
anak 70%, pria dewasa 57%, wanita dewasa 55 % dan dewasa tua 45% dari berat badan
total. Presentasi yang bervariasi tersebut dipengaruhi oleh lemak dalam tubuh dan jenis
kelamin.
Pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh diatur oleh ginjal, kulit, paru-
paru, dan gastrointestinal.
Ginjal
Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam pengaturan kebutuhan
cairan dan elektrolit
Kulit
Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang terkait dengan proses
pengaturan panas
Paru-paru
Organ paru-paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan menghasilkana insenvible,
water los ±400ml/hari
Gastrointestinal
Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernaan yang berperan dalam
mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan dan pengeluaran air. Dalam keadaan
normal, cairan yang hilang dalam sistem ini sekitar 100-200 ml/hari.
Selain itu , pengaturan keseimbangan cairan dapat mellaui mekanisme rasa haus yang dikontorl
oleh sistem endoktrin (hormonal), yakni anti diuretic hormone (ADH), sistem aldesteron, protaglandin
dan glukortikoid.
Umur BB (Kg) Air total (24 jam (ml)) Nutrien 24 jam (ml)
1 tahun 9,5 1350 – 1500 120 – 135
2 tahun 11,8 1600 – 1800 115 – 125
4 tahun 16,2 1800 – 2000 100 – 110
6 tahun 20,0 2000 – 2500 90 – 100
10 tahun 28,7 2200 – 2700 70 – 85
14 tahun 45,0 2200 – 2700 50 – 60
ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
1. Demografi klien
a. Data pasien
Nama : An. F
Usia : 5 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : jln puro, tondo palu timur
Tanggal masuk RS : 30 juli 2021
Diagnosa medis : Gastroentritis
Tanggal pengkajian : 31 Juli 2021
5. Data penunjang
a. Farmakoterapi
DO :
- KU lemah Invansi bakteri
- Klien mengalami
bising usus 18x/menit
- Frekuensi BAB klien
>6x/hari Masuk dan lolos ke barier
- Klien mengalami HCL menuju abdomen
penurunan berat
badan 4 kg sebelum
sakit 52 kg dan BB Bakteri berkembang biak
sesudah sakit 48 kg
- Ttv klien :
- TD : 100/90 mmHg
- Nadi : 96x/menit Hipermotilitas usus
- RR : 16x/menit
- Suhu : 36.50C
Ketidakmampuan menyerap
nutrisi
10.Berikan 10.Memberikan
pendidikan pengetahuan agar
kesehatan pada ibu kejadian diare tidak
klien dan keluuarga terulang kembali
tentang diare.
Tupan :
2.Gangguan 1.Kaji TTV 1.Untuk mengetahui
kebutuhan nutrisi Setelah diberi askep keadaan umum
kurang dari selama 2x24 jam
kebutuhan tubuh diharapkan kebutuhan 2.Kaji pola nutrisi 2.Menurunkan
berhubungan nutrisi terpenuhi klien dan perubahan kebutuhan metabolic
dengan output yang yang terjadi
berlebihan ditandai Tupan :
dengan bisiing usus 3.Kaji factor 3.Untuk mengetahui
15x/menit,frekuens Setelah diberi askep penyebab gangguan factor pencetus
i BAB 4-5x/menit selama 1x24 jam pemenuhan nutrisi terjadinya gangguan
dan penurunan diharapkan kebutuhan
berat badan. nutrisi terpenuhi 4.Timbang berat 4.Memberikan
sesuai kebutuhan badan klien secara catatan lanjut
tubuh dengan criteria teratur penurunan atau
hasil: penaikan berat badan