Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN CAIRAN

Istilah 2
Intravaskuler : dalam vena(pembuluh darah vena)
Intrastisial : Dalam jaringan
Intraselluler : Dalam sel
Extraselluler : Diluar sel
BM : Berat Molekul
GI : Gastro Intestinal
Prematur : Berat lahir rendah
Dehidrasi vascular : Kekurangan cairan dalam pembuluh darah
Turgor kulit : kekenyalan kulit
Cairan parenteral : Cairan yang bisa masuk kedalam pembuluh darah
Albumin : Keadaan protein yang berada dalam darah
Tekanan osmotik adalah tekanan hidrostatik yang terbentuk dalam larutan yang lebih pekat saat
osmosis terjadi. Tekanan osmotik inilah yang akan mempertahankan kesetimbangan osmotik antara
suatu larutan dan pelarut murninya yang dipisahkan oleh membran semipermeabel. Dengan kata lain,
tekanan osmotik adalah tekanan yang diperlukan untuk menghentikan osmosis.

BALANCE CAIRAN BAGI ANAK


1.KESEIMBANGAN CAIRAN = Input – Output
A.Input terdiri dari:
-Asupan per oral
-Asupan parenteral
-Terapi injeksi
-Air metabolisme (dari metabolisme makanan : minum, sayuran )
B.Output terdiri dari:
-Urine
-Muntah
-IWL (Insensible Water Loss=kehilangan air yg tidak terasa /keringat )

2. AIR METABOLISME (Iwasa M, Kogoshi S, 2014)


Usia Balita (1 - 3 tahun) : 8 cc/kgBB/hari
Usia 4-5 tahun : 8 - 8,5 cc/kgBB/hari

3. Cairan Masuk Cairan parenteral (infus)


Rumus kecepatan tetesan infus =
Jumlah cairan x faktor tetes per menit =
Lama pemberian cairan sesuai program(menit)

4. Faktor Tetes Infus :


set makro : 20 tetes
set mikro(wingneadle) : 60 tetes
Tranfusi set :
menghitung cairan yang masuk per jam :
Infus set makro : tetes per menit x 3
Infus set mikro : tetes per menit x1
Tranfusi set : tetes per menit x 4

5. IWL (Insensible Water Loss) pada anak


IWL/hari = (30 - usia anak dlm tahun) x BB (kg) Misal : anak usia 3 tahun, dengan berat badan 15
Kg. Maka IWL= (30 – 3) x 15 kg = 405 cc. Jadi anak membutuhkan 405 cc dalam sehari.

6. Urine pada anak


Jika anak mengompol menghitung urine 0,5 cc - 1 cc/kgBB/hari

7.  JIKA SUHU TINGGI Silahkan pilih salah satu:


IWL (Suhu Tinggi - 36,8 °C)((10% x CM) x (Suhu Tinggi - 36,8 °C))+ IWL normal(36,8 °C adalah
konstanta suhu normal)

TERAPI CAIRAN PADA ANAK ( M.Shahrir Rusdy, 2012)

1.  PENDAHULUAN
Cairan merupakan bagian tubuh yang amat penting bagi manusia .
Pada anak & bayi persentasenya lebih besar daripada orang dewasa
Pergantian/ perputaran air merupakan hal penting dalam hidup
Sehari-hari terjadi pergantian cairan dalam tubuh karena selalu ada kehilangan cairan
melalui keringat, urine dll.
Bila tubuh kekurangan cairan maka akan terasa haus dan kita minum
Sebaliknya bila kelebihan cairan, akan dibuang terutama melalui ginjal

2. Ruang cairan tubuh


Cairan tubuh terdiri atas :
Intraselluler : 2/3 total cairan tubuh (67%)  Ekstraselluler : 1/3 total cairan tubuh (33%)
Intra vaskuler : ¼ cairan ekstrasel (8%)
Interstitial : sisanya (25% total cairan tubuh)
Total cairan tubuh : Jumlah cairan tubuh tergantung umur, jenis kelamin.
Bayi : 75-80% berat badan (prematur > tinggi)
Anak-anak : 65%,
Remaja : 60% berat badan

3. Komposisi cairan tubuh :


Na+ K+ CL- HCO3-
4. Keseimbangan osmotik
 Cairan tubuh terdiri dari : Partikel yang bermuatan (elektrolit) Partikel yang tidak
bermuatan
 Partikel dalam cairan tubuh (Na, bikarbonat, glukosa, protein), akan dikelilingi oleh air
dengan jumlah yang merata
 Bila dua jenis larutan yang terpisahkan oleh membran semi-permeabel, air akan
berpindah dari cairan konsentrasi partikel rendah ke konsentrasi tinggi hingga tekanan
osmotik kedua ruang sama

5. Keseimbangan Donnan/Hidrostatis
 Terjadi antara 2 larutan elektrolit yang dipisahkan oleh membran yang dapat dilalui oleh
air dan ion dengan BM kecil
 Salah satu larutan mengandung polianion kompleks (misalnya protein) yang tidak dapat
berdifusi ke ruang lain
 Kation dan anion akan berpindah, sehingga konsentrasi ion kedua ruang sama dalam
tubuh, terjadi antara Cairan intravaskuler dan cairan interstitial Cairan intrasel dan
ekstrasel

6. Distribusi cairan intravena


 Tubuh mempunyai mekanisme autoregulasi yang kompleks
 Bila kedalam ruang intravaskuler ditambahkan air tanpa partikel (dekstrose 5%), maka air
akan mengisi ruang cairan tubuh secara proporsional
 Bila ditambahkan NaCl 0,9%, larutan ini akan mengisi ruang ekstraselluler (intersisial &
intra vaskuler) secara proporsional
 Bila ditambahkan Albumin 5%, larutan ini akan mengisi ruang intravaskuler saja, sebelum
terjadi metabolisme
 Bila ditambahkan Albumin 25%, larutan ini akan mengisi ruang intravaskuler dengan
menarik sebagian cairan dari ruang interstitial
 Bila ditambahkan NaCl 6%, larutan ini akan menambah cairan ekstrasel dengan menarik
air dari ruang intrasel

PROSES KEPERAWATAN GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN ( Amalia Senja,S.Kep.,Ns)


KEBUTUHAN CAIRAN RATA2 HARIAN
ml = cc
INTAKE (range) OUTPUT (range)
Air minum : 1400 -800ml Urine : 1400-1800ml
Air dalam makanan :700-1000ml Faeces : 100ml
Air hasil oksidasi : 300-400ml Kulit : 300-500ml
Paru-paru : 600-800ml
Total : 2400 – 3200ml Total : 2400 – 3200ml
1.  Insensible Loss (IWL) Merupakan Kehilangan cairan melalui kulit (difusi) & paru Untuk
mengetahui “Insensible Loss (IWL)” dapat menggunakan penghitungan sebagai berikut :
o DEWASA = 15 cc/kg BB/hari contoh BB: 40kg maka: 15cc x 40kg = 600cc IWL
o ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg BB/hari contoh: anak usia 6 thn, BB 20kg maka 30-6 x 20=
480 ml IWL
iika ada kenaikan suhu :
o IWL= 200 (suhu badan sekarang – 36.8C) contoh: suhu sekarang : 38 0 C maka: 200 x 38-
36.8 = 480ml IWL
2. Gangguan Volume Cairan  Gangguan volume cairan dalah suatu keadaan ketika individu
beresiko mengalami penurunan, peningkatan, atau perpindahan cepat dari satu kelainan
cairan intravaskuler, interstisial dan intraseluler. (Carpenito, 2000).  Keadaan dimana
seorang individu mengalami atau berisiko mengalami kelebihan/kekurangan cairan
intraseluler atau interstisial. (Carpenito, 2000).
3. Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara lain :
a. Umur : Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan
berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan
anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia
dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan
gangguan fungsi ginjal atau jantung.
b. Iklim : Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya
rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat.
Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan
cairan sampai dengan 5 L per hari.
c. Diet :Diet seseorang berpengaruh terhadap intake cairan dan elektrolit. Ketika intake
nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum
albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam
proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema.
d. Stress : Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan
glikogen otot. Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium=garam ( sifat garam dalam
tubuh= mengikat/menahan cairan. Diluar tubuh =menarik cairan) maka terjadi retensi air /
air tertahan dalam pembuluh darah sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan
volume darah. ( masalah keperawatan : Gangguan peningkatan volume darah)
4. Kondisi Sakit : Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh Misalnya :
1) Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL.
2) Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator keseimbangan
cairan dan elektrolit tubuh.
3) Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan pemenuhan
intake cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri.
4)Tindakan Medis : Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan
dan elektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain.
5. Pengobatan :
Pengobatan seperti pemberian diuretik, laksative dapat berpengaruh pada kondisi cairan
dan elektrolit tubuh.
6. Pembedahan :
Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah selama
pembedahan.

7. Asuhan Keperawatan
A. PENGKAJIAN
1.Pengkajian Data Subjektif
a) Kaji batasan karakteristik.
(1) Asupan cairan (jumlah dan jenis)
(2) Kulit (kering dan turgor)
(3) Penurunan berat badan (jumlah dan lamanya)
(4) Haluaran urine (berkurang dan meningkat)
b) Kaji faktor-faktor yang berhubungan
(1) Diabetes mellitus (diagnosa dan riwayat keluarga/diabetes insipidus)
(2) Penyakit jantung
(3) Penyakit ginjal
(4) Gangguan atau bedah gastrointestinal
(5) Penggunaan alcohol
(6) Pengobatan : laksatif/enema, diuretic dan efek samping yang
mengiritasi saluran pencernaan (antibiotika dan kemoterapi)
(7) Alergi (makanan dan susu)
(8) Panas tinggi/kelembaban
(9) Olahraga yang terlalu banyak mengeluarkan keringat
(10) Depresi
(11) Nyeri
2.Pengakajian Data Objektif
a) Kaji batasan karakteristik
(1) Berat badan sekarang dan sebelum sakit
(2) Asupan (1-2 hari terakhir)
(3) Haluaran (1-2 hari terakhir) (
b) Tanda-tanda dehidrasi
(a) Kulit : mukosa bibir kering, lidah berkerut atau kering, turgor kulit kurang elastis,
warna kulit pucat atau memerah, kelembaban kering atau diforesis, fontanel
bayi cekung dan bola mata cekung.
(b) Haluaran urine : jumlah bervariasi sangat banyak atau sedikit, warna kuning tua atau
ku ning jernih dan berat jenis naik atau turun.
(c) Kaji faktor-faktor yang berhubungan
1) Kehilangan GI (gastro intestinal) abnormal : muntah, penghisapan NG, diare,
drainase intestinal.
2) Kehilangan kulit abnormal : diaforesis berlebihan sekunder terhadap demam atau
latihan, luka bakar, fibrosis sistik.
3) Kehilangan ginjal abnormal : terapi diuretik, diabetes insipidus, diuresis osmotic
(bentuk poliurik), insufisiensi adrenal, dieresis osmotik (DM tak terkontrol, pasca
penggunaan zat kontras).
4). Spasium ketiga atau perpindahan cairan plasma ke interstisial : peritonitis
(radang selaput peritoneum) obtruksi usus, luka bakar,acites.
5) Hemorragik (perdarahan)
6) Perubahan masukan : koma, kekurangan cairan.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kekurangan volume cairan adalah kondisi ketika individu, yang tidak menjalani puasa,
mengalami atau resiko mengalami resiko dehidrasi vascular, interstisial, atau
intravascular.
a).Batasan data karakteristik Mayor :
(1) Ketidakcukupan asupan cairan per oral
(2) Balance negative antara asupan dan haluaran
(3) Penurunan berat badan
(4) Kulit/membrane mukosa kering ( turgor menurun)
b) Batasan data karakteristik Minor :
(1) Peningkatan natrium serum
(2) Penurunun haluaran urine atau haluaran urine berlebih
(3) Urine pekat atau sering berkemih
(4) Penurunan turgor kulit
(5) Haus, mual/anoreksia
c) Etiologi/Faktor yang berhubungan :
a. Berhubungan dengan haluaran urine berlebih, sekunder akibat diabetes insipidus.
b. Berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kapiler dan kehilangan cairan
melalui evaporasi akibat luka bakar.
c. Berhubungan dengan kehilangan cairan, sekunder akibat demam, drainase
abnormal dari luka, diare.
d. Berhubungan dengan penggunaan laksatif, diuretic atau alcohol yang berlebihan.
e. Berhubungan dengan mual, muntah.
f. Berhubungan dengan motivasi untuk minum, sekunder akibat depresi atau
keletihan.
g. Berhubungan dengan masalah diet.
h. Berhubungan denganpemberian makan perselang dengan konsentrasi tinggi.
i. Berhubungan dengan konsentrasi menelan atau kesulitan makan sendiri.
d)Tujuan Menyeimbangkan volume cairan sesuai dg. Kebutuhan tubuh.
Kriteria Hasil Individu akan :
a. Meningkatkan masukan cairan minimal 2000 ml/hari (kecuali bila ada kontraindikasi).
b. Menceritakan perlunya untuk meningkatkan masukan cairan selama stres atau
panas.
c. Mempertahankan berat jenis urine dalam batas normal.
d. Memperlihatkan tidak adanya tanda dan gejala dehidrasi.

3. RENCANA KEPERAWATAN
a) Kaji yang disukai dan yang tidak disukai; beri minuman kesukaan dalam batas diet.
b) Rencanakan tujuan masukan cairan untuk setiap pergantian (mis; 1000 ml selama
pagi, 800 ml sore, dan 200 ml malam hari).
c) Kaji pengertian individu tentang alasan-alasan untuk mempertahankan hidrasi yang
adekuat dan metoda-metoda untuk mencapai tujuan masukan cairan.
d) Untuk anak-anak, tawarkan :
(1) Bentuk-bentuk cairan yang menarik (es krim bertangkai, jus dingin, es berbentuk
kerucut)
(2) Wadah yang tidak biasa (cangkir berwarna, sedotan)
e) Suruh individu mempertahankan laporan yang tertulis dari masukan cairan dan
haluaran urine, jika perlu.
f) Pantau masukan; pastikan sedikitnya 1500 ml peroral setiap 24 jam.
g) Pantau haluaran; pastikan sedikitnya 1000-1500 ml setiap 24 jam.
h) Pantau berat jenis urine
i) Timbang berat badan setiap hari dengan jenis baju yang sama, kehilangan berat
badan 2%-4% menunjukan dehidrasi ringan, 5%-9% dehidrasi sedang.
j) Ajarkan bahwa kopi, teh, dan jus buah anggur menyebabkan diuresis dan dapat
menambah kehilangan cairan.
k) Pertimbangkan kehilangan cairan tambahan yang berhubungan dengan muntah,
diare, demam, selang drein.
l)Pantau kadar elektrolit darah, nitrogen urea darah, urine dan serum osmolalitas,
kreatinin, hematokrit, dan hemoglobin.
m) Untuk drainase luka :
(1) Pertahankan catatan yang cermat tentang jumlah dan jenis drainase.
(2) Timbang balutan, jika perlu, untuk memperkirakan kehilangan cairan.
(3) Balut luka untuk meminimalkan kehilangan cairan.
D.PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Dilaksanakan berdasarkan rencana keperawatan yang telah ditetapkan

E.EVALUASI
Evaluasi pada kekurangan volume cairan yaitu mengacu pada kriteria hasil yaitu :
a) Klien minum ± 2000 ml/hari.
b) Klien mengerti tentang pentingnya meningkatkan masukan cairan selama stress.
c) Berat jenis urine normal.
d) Tidak terjadi tanda-tanda dehirasi (mukosa bibir lembab, turgor kulit elastis).

Anda mungkin juga menyukai