Anda di halaman 1dari 8


 Home
 Pengiriman File
 Contact


 HomeIlmu budaya dasarMAKALAHManusia sebagai makhluk individu dan sosial Makalah Ilmu Budaya Dasar

Manusia sebagai makhluk individu dan sosial


Makalah Ilmu Budaya Dasar
 ariefraihandi  October 16, 2015  ,Ilmu budaya dasar ,MAKALAH
DOWNLOAD FILE INI DISINI
BAB I
Pendahuluan
A.Latar Belakang                                                                                                  
            Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan dasar tentang nilai nilai dasar manusia (Basic
Humanities) diantaranya meliputi cinta kasih, keindahan, penderitaan, keadilan, pandangan
hidup, tanggung jawab, kegelisahan, harapan, keyakinan, pengabdian dan keyakinan yang
digunakan untuk merespon dan menyelesaikan masalah sosial budaya masyarakat.
Manusia terbagi kedalam dua konteks, yaitu manusia sebagai makhluk individu dan
manusia sebagai makhluk social.Manusia sebagai individu mempunyai sifat social anima dengan
insting gregariousness, yaitu selalu ingin menyesuaikan dengan sesama dan lingkungan
sekitarnya.Manusia sebagai makhluk social dapat diurai mulai dari kehadiran manusia tentang
makna di balik ciptaan manusia pertama Adam dan Hawa, kemudian manusia ditakdirkan
sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, manusia sebagai makhluk social
terbentuk dalam kelompok lingkungan pemukiman artinya manusia sebagai makhluk lingkungan
yang tidak mungkin dipisahkan dari lingkungan hidup tempat mereka bermukim, bahkan
masyarakat terbentuk karena menempati tetitorial yang sama. [1]
Dalam makalah ini kami akan membahas lebih lanjut lagi tentang manusia sebagai
makhluk individu dan sosial.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat kita ambil rumusan masalah sebagai berikut :
1.      Bagaimanakah yang dimaksud manusia sebagai makhluk individu dan sosial?
2.      Apakah Teori  manusia sebagai makhluk individu dan sosial ?
3.      Bagaimanakah yang dimaksud dengan masyarakat ?
4.      Apakah yang dimaksud dengan interaksi sosial?

C.Tujuan Permasalahan
       Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan permasalahannya yaitu :
1.      Untuk mengetahui pengertian dari manusia sebagai makhluk sosial dan individu.
2.      Untuk mengetahui Teori manusia sebagai makhluk individu dan sosial
3.      Untuk mengetahui pengertian masyarakat
4.      Untuk mengetahui pengertian interaksi sosial.

BAB II
Pembahasan
A.    Pengertian
Didalam diri manusia terdapat dua kepentingan yaitu kepentingan individu dan
kepentingan bersama.Kepentingan individu didasarkan manusia sebagai makhluk individu,
karena pribadi manusia yang ingin memenuhi kebutuhan pribadi.Kepentingan bersama
didasarkan manusia sebagai makhluk sosial ( kelompok) yang ingin memenuhi kebutuhan
bersama.
Manusia sebagai makhluk individu diartikan sebagai person atau perseorangan atau
sebagai diri pribadi.Manusia sebagai diri pribadi merupakan makhluk yang diciptakn secara
sempurna oleh Tuhan Yang Maha Esa.[2]
Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individuum, artinya yang tak terbagi.Dalam
bahasa inggris individu berasal dari kata in dan divided.Kata ini salah satunya mengandung
pengertian tidak, sedang divided artinya terbagi, jadi individu artinya tidak terbagi, atau suatu
kesatuan.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasamani dan rohani, unsur fisik dan
psikis, unsur raga dan jiwa.Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur
tersebut menyatu dalam dirinya.Bila seseorang hanya tinggal raga, fisik, atau jasmaninya saja,
maka dia tidak dikatakan sebagai individu.Jadi pengertian individu sebagai makhluk individu
mengandung arti bahwa unsur yang ada dalam diri individu tidak terbagi, merupakan satu
kesatuan yang tak terpisahkan.Jadi, sebutan individu hanya tepat bagi manusia yang memiliki
keutuhan jasmani dan rohaninya, keutuhan fisik dan psikisnya, keutuhan raga dan jiwanya.
Seorang individu adalah perpaduan antara faktor genotipe dan fenotipe.Faktor genotipe
adalah faktor yan dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu
sejak lahir.Kalau seorang individu memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dibawa sejak
lahir, maka ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor
lingkungan.Faktor lingkungan ikut berperan dalam pembentukan kharakteristik yang khas dari
seseorang.Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial.Lingkungan
fisik seperti kondisi alam sekitarnya, baik itu lingkungan buatan seperti tempat tinggal ( rumah )
dan lingkungan bukan buatan.Lingkungan sosial merujuk pada lingkungan dimana seseorang
individu melakukan interaksi sosial.[3]
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyakarat.Dalam
kehidupan sehari-hari manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan
sendiri.Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan
manusia lainnya.bahkan sejak lahir, manusia sudah disebut sebagai makhluk sosial.
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada, yang
menitikberatkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu, yakni memiliki
unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari :
1.      Dorongan untuk makan.
2.      Dorongan untuk mempertahankan diri.
3.      Dorongan untuk melangsungkan hubungan beda jenis.[4]
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial juga dikarenakan pada diri manusia ada
dorongan unutk berhubungan ( berinteraksi) dengan orang lain.Ada kebutuhan sosial ( Social
need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain.Ada kebutuhan sosial ( socal need) untuk
hidup berkelompok dengan orang lain.
Manusia berbeda dengan hewan, untuk mempertahankan hidupnya ia dibekali dengan
akal.Insting yang dimiliki manusia sangat terbatas, ketika bayi lahir misalnya, ia hanya memiliki
insting menangis, jika bayi lapar maka ia akan menangis, kedinginan pun ia akan menangia,
pipis pun ia akan menangis.Manusia memiliki potensi akal untuk mempertahankan
hidupnya.Namun potensi yang ada dalam diri manusia itu hanya mungkin berkembang bila ia
hidup dan belajar ditengah-tengah manusia.Menurut George Herbert Mead seriap anggota baru
masyarakat harus mempelajari peranan-peranan yang ada dalam masyarakat.Sosialisasi adalah
suatu proses dimana didalamnya terjadi pengambilan peranan ( role talking).Ada tiga tahap yang
mempengaruhi pengembangan diri manusia dalam masyarakat yaitu tahap play stage, tahap
game stage, dan tahap generalized other.
B.     Teori Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Individu.
Pada hakikatnya manusia berperan ganda, yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial.Dalam berinteraksi dengan sekitar, ada hubungan secara vertical dan hubungan secara
horizontal.Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia tidak bisa hidup sendirian.
Ada tiga teori yang dapat membantu menerangkan moden dan kualitas hubungan antar manusia:
1.      Teori transaksional ( model pertukaran sosial)
Menurut teori ini, hubungan antarmanusia berlangsung mengikuti kaidah transaksional, yaitu
apakah masing-masing merasa memperoleh keuntungan dalam transaksinya atau malah merugi.
2.      Teori Peran
Menurut teori ini, sebenarnya dalam pergaulan sosial itu sudah ada scenario yang disusun
oleh masyarakat, yang mengatur apa dan bagaimana peran setiap orang dalam pergaulannya.
3.      Teori Permainan
Menurut teori ini, klasifikasi manusia itu hanya terbagi tiga, yaitu anak-anak, orang dewasa,
dan orang tua.
Manusia memang tidak akan lepas dari berhubungan dengan orang lain.Dalam hubungan itu
kita harus bisa memahami peranan dan kedudukan masing-masing.Jangan sampai terjadi
kesalahan,Karena itu, bisa membuat tidak harmonisnya hubungan kita dengan sesame manusia.
Untuk menjaga hubungan yang harmonis sebagai individu dan makhluk sosial, umumnya
setiap suku bangsa memiliki nilai-nilai dan tradisi yang dapat dikembangkan menjadi model
kedamaian yang kondusif bagi eeratan antar-suku bangsa, agama, ras, dan perbedaan lainnya.
Dalam praktiknya hubungan transaksional ini bermacam-macam sifatnya.Adakalanya
bersifat barter atau pertukaran langsung seperti jual beli.Dapat pula transaksional ini bersifat
kekeluargaan atau kekerabatan.
C.    Masyarakat dan ciri-cirinya.
Masyarakat merupakan Kelompok atau kolektivitas manusia yang melakukan
antarahubungan, sedikit banyak bersifat kekal, berlandaskan perhatian dan tujuan bersama, serta
telah melakukan jalinan secara berkesinambungan dalam waktu yang relative lama.

Unsur atau ciri masyarakat menurut konsep Horton dan Hunt adalah :
1.      Kelompok manusia
2.      Yang sedikit banyak memiliki kebebasan dan bersifat kekal
3.      Menempati suatu kawasan
4.      Memiliki kebudayaan
5.      Memiliki hubungan dalam kelompok yang bersangkutan
Kaharakteristik dari masyarakat menurut konsep Horton dan Hunt diatas adalah
Kharakteristik dari masyarakat itu terletak pada kelompok manusia yang bebas dan bersifat
kekal, menempati kawasan tertentu, memiliki kebudayaan serta jalinan dalam suatu hubungan
diantara anggota-anggotanya.
Dalam pembahasan masyarakat ada yang disebut masyarakat setempat, yaitu suatu
wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial yang tertentu.
Unsurnya meliputi :
1.      Seperasaan
2.      Sepenanggungan
3.      Saling memerlukan
Masyarakat terbagi kedalam dua jenis, yaitu masyarakat desa dan kota, Orang didesa
mempunyai hubungan yang lebih erat dan mendalam antar sesama warganya,Penduduk desa
umumnya bermatapencaharian sebagai petani dan nelayan.Sebuah kota sering kali ditandai
dengan kehidupan yang ramai,wilayahnya yang luas, banyak penduduknya, hubungannya yang
tidak erat satu sama lain,dan mata pencaharian penduduknya bermacam-macam.
Menurut Soerjono Seokanto, masyarakat kota dan desa memiliki perhatian yang berbeda,
khususnya perhatian terhadap keperluan hidup.Di desa, yang diutamakan adalah perhatian
khusus terhadap keperluan pokok,Fungsi-fungsi yang lainnya diabaikan.Lain dengan pandangan
orang kota,mereka melihat selain kebutuhan pokok, pandangan masyarakat sekitarnya sangat
mereka perhatikan.

D.    Interaksi Sosial
Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling memengaruhi dalam
pikiran dan tindakan.Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan
individu, antara kelompok dengan kelompok, antara individu dengan kelompok.
1.      Interaksi sosial sebagai faktor utama dalam kehidupan.
Interaksi merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.Ada beberapa faktor-
faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi sosial yaitu :
a.       Faktor Imitasi
Faktor imitasi mempunyai peranan sangat penting dalam proses interaksi sosial.
b.      Faktor Sugesti
Yang dimaksud sugesti disini ialah pengaruh psikis, baik yang datang dari dirinya sendiri
maupun dari orang lain, yang pada umumnya diterima anpa adanya daya kritik.
c.       Faktor Identifikasi
Di faktor ini dapat diketahui bahwa hubungan sosial yang berlangsung pada identifikasi
adalah lebih mendalam daripada hubungan yang berlangsung atas proses-proses sugesti maupun
imitasi.
d.      Faktor Simpati
Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain.Simpati
timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan seperti juga
pada proses identifikasi.
            Hal-hal tersebut diatas merupakan faktor-faktor minimal yang menjadi dasar bagi
berlangsungnya proses interaksi sosial,
2.      Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
            Ada beberapa syarat terjadinya interaksi sosial, yaitu :
1.      Adanya kontak sosial ( Social Contact)
Kontak sosial ada yang bersifat positif da nada yang ebrsifat negative.Kontak sosial yang
bersifat posistif negative.Kontak sosial yang bersifat negative dapat mengarahkan seseorang
pada suatu pertentangan bahkan dapat menyebabkan tidak terjadinya interaksi sosial.
2.      Adanya komunikasi
Komunikasi adalah proses menyampaikan pesan dari satu pihak kepihak lain sehingga
terjadi pengertian bersama.
Selain itu kontak sosial dapat terjadi dan berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu :
a.       Antara orang perorangan.
b.      Antara orang perorangan dengan suatu kelompok atau sebaliknya.
c.       Antara kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.
3.      Dinamika Interaksi Sosial
Dinamika interaksi Sosial terbagi tiga, yaitu:
a.       Akulturasi Budaya
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok manusia dengan suatu
kebudayaan tertentu sedemikian rupa dipengaruhi oleh unsur-unsur suatu kebudayaan lain
sehingga unsur-unsur lain itu diterima dan disesuaikan dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri
tanpa menyebabkan hilangnya identitas kebudayaan asli.
b.      Proses Asimilasi dapat terjadi jika terjadi hal sebagai berikut :
1.      Kelompok-kelompok manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.
2.      Kelompok manusia ini saling bergaul secara intensif dalam kurun waktu yang lama.
3.      Pertemuan budaya-budaya antarkelompok itu masing-masing berubah watak khasnya dan unsur-
unsur kebudayaannya saling berubah sehingga memunculkan
4.      suatu watak kebudayaan yang baru.
c.       Inovasi
Proses pembaruan(Inovasi) dapat digolongkan dalam bentuk :
1.      Discovery adalah penemuan unsur-unsur kebudayaan yang abru ebrupa gagasan individu atau
kelompok.
2.      Invention adalah tindak lanjut inovasi berupa pengakuan, penerimaan, dan penerapan
proses discovery oleh masyarakat.

                                               
BAB III
Penutup
A.    Kesimpulan
Manusia itu terbagi kedalam dua kepentingan yaitu kepentingan individu dan
kepentingan sosial. Manusia sebagai makhluk individu diartikan sebagai person atau
perseorangan atau sebagai diri pribadi manusia.
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyakarat.Dalam
kehidupan sehari-hari manusia tidak mungkin dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan
sendiri.Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan
manusia lainnya.bahkan sejak lahir, manusia sudah disebut sebagai makhluk sosial.
DAFTAR PUSTAKA

M.Setiadi, Elly.Ilmu sosial dan budaya dasar( Jakarta : Kencana, 2006).


Tumanggor, Rusmin ,dkk.ilmu sosial dan budaya.(Jakarta: Kencana, 2010).
Sulaeman, Munandar.Ilmu Budaya Dasar.(Bandung :PT Refika Aditama,2012).

[1] Munandar Sulaeman.Ilmu Budaya Dasar.(Bandung :PT Refika Aditama,2012). hal 3

[2] Rusmin Tumanggor,dkk.ilmu sosial dan budaya.(Jakarta: Kencana, 2010) hal 53

[3] Elly M.Setiadi.Ilmu sosial dan budaya dasar( Jakarta : Kencana, 2006) hal 59-62.

[4] Ibid.. hal 55
Tags Ilmu budaya dasar# MAKALAH#
Share This  

Anda mungkin juga menyukai