Anda di halaman 1dari 39

KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

ERMA WAHYU MASHFUFA, M.Si


DEPARTEMEN KEPERAWATAN DASAR
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Email : erma@umm.ac.id
Link youtube: https://www.youtube.com/channel/UCBk5pQbOho2oehGmgvuUYSg
LEARNING OUTCOME
§ Fungsi cairan :
1. media transportasi bagi zat makanan & oksigen
2. mengantarkan hormon
3. memudahkan proses metabolisme di dalam sel,
4. pelarut elektrolit dan non elektrolit
5. mempertahankan suhu tubuh
6. memudahkan pencernaan dan eliminasi
7. sebagai pelumas jaringan
8. Sebagai pembentuk struktur tubuh
Distribusi cairan tubuh
Cairan intraseluler (CIS) 40% atau
2/3

Cairan tubuh 60% Membran sel

Cairan ekstraseluler (CES)


20% atau 1/3

Cairan intravaskuler/plasma Cairan interstisial 15%


darah 5%
KOMPARTEMEN CAIRAN
• Distribusi cairan tubuh, yaitu :
• Cairan intraselular (CIS)
• Cairan ekstra selular (CES)
• Orang dewasa 60% dari berat badan
adalah air (cairan dan elektrolit)
PROSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH DIBANDINGKAN BERAT BADAN

Umur Total cairan tubuh (%) terhadap BB

Bayi BL 77
6 Bulan 72
2 Tahun 60
16 Tahun 60
20-39 Tahun:
Pria/Wanita 60/50
40-59 Tahun:
Pria/Wanita 55/47
Pengaturan kompartemen cairan tubuh
• Osmosis + osmolaritas (dari encer ke
pekat)
• Difusi (dari zat terlarut tinggi ke zat terlarut
rendah)
• Filtrasi (perpindahan dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah)
• Pompa Na dan K (merupakan salah satu
bentuk transport aktif àmelawan gradient
sehingga membutuhkan energi. Na bergerak
dari intrasel ke ekstrasel, K bergerak dari
ekstrasel ke intraselàNa di ekstrasel lebih
tinggi
DISTRIBUSI CAIRAN ANTARA KOMPARTEMEN CIS dan CES

• Osmosis + osmolaritas (dari encer ke pekat)


• Difusi (dari zat terlarut tinggi ke zat terlarut rendah)
• Filtrasi (perpindahan dari tekanan tinggi ke tekanan
yang lebih rendah)
• Pompa Na dan K (merupakan salah satu bentuk
transport aktif àmelawan gradient sehingga
membutuhkan energy. Na bergerak dari intrasel ke
ekstrasel, K bergerak dari ekstrasel ke intraselàNa
di ekstrasel lebih tinggi
DIFUSI

Difusi adalah proses dimana partikel yang terdapat dalam cairan


bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah sampai
terjadi keseimbangan.
Faktor-faktor yang meningkatkan difusi
1. Peningkatan suhu
2. Peningkatan konsentrasi partikel
3. Penurunan ukuran atau berat molekul dari partikel
4. 4.Peningkatan area permukaan yang tersedia untuk difusi
5. 5.Penurunan jarak lintas dimana massa partikel harus berdifusi
Osmosis
• Difusi bersih air menembus membran permeabel
selektif dari bagian dengan konsentrasi air tinggi ke
bagian konsentrasi air rendah
Konsentrasi tinggi konsentrasi rendah

O O O
O O 0 0 0
O O O O o
O O O
O O O

Substansi terlarut membran semipermeabel molekul air


FILTRASI
Filtrasi adalah merembesnya suatu
cairan melalui selaput permeabel

Arah perembesan à dari tekanan tinggi


ke daerah tekanan yang lebih rendah
TRANSPORT AKTIF
1. Transport Aktif adalah bahan bergerak dari
konsentrasi rendah ke tinggi
2. adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa
jantung.
3. Membutuhkan Energi
4. Banyak zat terlarut penting ditransport secara
aktif melewati membran sel meliputi: natrium,
kalium, hidrogen, glukosa dan asam amino
5. Tarnsport aktif adalah vital untuk
mempertahankan keunikan komposisi baik CES
dan CIS
KOMPOSISI KIMIAWI
CAIRAN EKSTRASELULER dan INTRASELULER

BAHAN CIS CES


Na (mEq/L) 15-20 135-154
K (mEq/L) 150-155 3.5-5
Cl (mmol/L) 4 4.5-5.5
HCO3 (mmol/L) 10 24
Ca (mEq/L) 1-2 4.5-5.5
Mg (mEq/L) 27-29 4.5-5.5
SO4 (mmol/L) 2 1
Fosfat (mmol/L) 75 4
Glukosa (mg/dL) 0-20 90
Asam amino (mg/dL) 200 30
Protein (g/dL) 16 2
FAKTOR YG MEMPENGARUHI JUMLAH CAIRAN TUBUH

• Usia
• Orang yang lebih muda persentase cairan tubuh > orang tua
• Jenis kelamin
• Pria mempunyai lebih banyak cairan tubuh dibandingkan
wanita
• Lemak tubuh
• Orang yang gemuk cairan < orang yang kurus karena sel lemak
mengandung sedikit air
FAKTOR YG MEMPENGARUHI JUMLAH CAIRAN TUBUH
• Suhu
Tubuh berespon thd temperatur lingkungan yang berlebihan
dalam bentuk perubahan cairan
• Contoh saat terjadi peningkatan suhu tbh maka banyak keringat yang
keluar tujuannya mendinginkan daerah perifer utk mengurangi suhu tubuh
• Gaya hidup
§ Dapat memberi pengaruh tidak langsung pada
keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa.
Keseimbangan yang dapat mempengaruhi keseimbangan
cairan meliputi diet, stress dan olahraga.
§ Stress meningkatkan kadar aldosteron dan glukokortikoid,
menyebabkan retensi natrium dan garam.
GANGGUAN VOLUME CAIRAN
• Hipovolemia
• Kehilangan air+elektrolit dengan proporsi yang sama. Hal ini berbeda
dengan dehidrasi (kehilangan air dengan peningkatan Na serum).
• Contoh: diare, mual, faktor resiko DM insipidus
• Hipervolemia
• Na+ dan air tertahan dengan proporsi yang kurang lebih sama dengan di
dalam CES.
• Penyebab: gagal ginjal, gagal jantung, sirosis hepatis
INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN DARI UNSUR TUBUH YANG UTAMA

Intake (Range) Output (range)


AIR (ml) 1.Urine = 1400 – 1.800
Air minum = 1400 – 1800 2.Faeces = 100
Airdalam makanan= 700 – 1000
3.Kulit = 300 - 500
Air hasil oksidasi = 300 - 400
4.Paru-paru = 600 - 800

TOTAL = 2400 -3200 TOTAL = 2400 – 3200


Rumus penghitungan kebutuhan cairan dan elektrolit

Kebutuhan cairan dalam 24 jam


Dewasa (normalnya): 50 cc/kgBB/24 jam
Anak-anak / dewasa : BB 10 kgBB I = 100 cc/kgBB/24 jam
BB 10 kgBB II = 50 cc/kgBB/24 jam
BB 10 kgBB III = 20 cc/kgBB/24 jam
Contoh BB 25 kg berapa kebutuhan cairannya ?
25 kg à 10 kgBB I = 10 kg x 100 cc = 1000 cc
10 kgBB II = 10 kg x 50 cc = 500 cc
10 kgBB III = 5 kg x 20 cc = 100 cc

Total = 1600 cc / 24 jam


Rumus penghitungan kebutuhan cairan dan elektrolit

Kebutuhan cairan rumatan


10 kgBB I = 4 ml/kg/jam
10 kgBB II = 2 ml/kg/jam
10 kgBB III = 1 ml/kg/jam (aplikasinya seperti contoh di atas)
Penghitungan kebutuhan elektrolit
Na Dewasa : 1-2 Eq/kgBB/hari
Anak : 2-4 mEq/kgBB/hari
K Dewasa : 1 mEq/kgBB/hari
Anak : 2.5 mEq/kgBB/hari
Insensible Loss (IWL)
• Merupakan Kehilangan cairan melalui kulit
(difusi) & paru
• Untuk mengetahui “Insensible Loss (IWL)”
dapat menggunakan penghitungan sebagai
berikut :
• DEWASA = 15 cc/kg BB/hari
• ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg BB/hari
• Jika ada kenaikan suhu :
• IWL = 200 (suhu badan sekarang – 36.8C)
TERAPI CAIRAN
• Jenis larutan intravena
• Cairan isotonis
• Osmolalitasnya sama dengan serum NaCl 0,9%, RL, sebagai rumatan di awal, tapi
tidak boleh jadi rumatan rutin. Untuk memperbaiki kekurangan Na+. jika dicampur
dengan dekstrose akan menjadi hipertonik. Digunakan pada kasus: luka bakar
• Cairan hipotonis
• Jika dicampur dekstrose jadi hipertonik. Contoh: NaCl 0,45%
• Cairan hipertonis
• Hanya digunakan saat kondisi kritis. Contoh: NaCl 0,3 %
Pengaturan keseimbangan / volume vaskular dan osmolalitas cairan ekstraselular
(CES)

1. Rasa Haus
2. Anti Diuretik Hormon (ADH)
3. Aldosteron
4. Prostaglandin
5. Glukokortikoid
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN

• Dehidrasi
• gangguan keseimbangan air di mana output melebihi intake sehingga
jumlah air dalam tubuh berkurang
• Dehidrasi primer
• Dehidrasi sekunder
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN

• Edema
• Perpindahan cairan vaskuler ke
bila terjadi dalam ekstra seluler
menyebabkan penimbunan
cairan ekstra seluler tubuh
meningkat
• jika terjadi di seluruh tubuh
disebut edema anasarka atau
disebut juga dropsy yaitu
penimbunan cairan dalam
jaringan subkutis dan rongga
tubuh
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN

• Obstruksi portal
Pada penderita penyakit sirosis hepatis akan
mengalami peningkatan tekanan vena akibat
aliran darah ke liver terhambat

• Edema postural
Seseorang yang tidak bergerak seperti berdiri
yang lama, duduk yang lama saat naik mobil
jarak jauh maka aliran limfe akan melambat
dan menyebabkan terjadinya udema pada kaki
dan pergelangannya
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN

• Peningkatan permeabilitas kapiler


Endotel kapiler adalah membran yang bersifat semipermeabel
yang dapat dilalui air dan elektrolit, namun untuk dilalui protein
sangat sulit. Pada kondisi di mana permeabilitas kapiler
meningkat seperti pada pengaruh adanya toksin saat infeksi atau
alergi maka protein akan keluar melalui kapiler akibatnya tekanan
osmotik darah menurun dan cairan akan keluar kapiler dan masuk
dalam jaringan dan terjadilah edema
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN

• Obstruksi limfatik
Pada pederita post mastektomi dan filaria akan mengalami
bendungan aliran limfe yang menyebabkan penimbunan cairan
sehingga terjadi edema yang disebut limfedama

• Kelebihan Natrium dan Cairan tubuh


Natrium adalah zat yang berperan dalam pengaturan volume
cairan dalam tubuh bersama ginjal. Bila tubuh mengalami
kelebihan natrium dan ginjal tidak mampu mengeluarkannya
melalui urine maka terjadi ketidakseimbangan cairan
GANGGUAN ELEKTROLIT

• Hiponatremia (kekurangan Na+)


• Penurunan kadar Na+ kurang dari 135 mEq/L
• Dapat terjadi melalui muntah, diare, fistula (saluran abnormal antara 2
organ), berkeringat, dapat pula dihubungkan dengan obat diuretic (obat
yg merangsang ekskresi urin).
• Gejala : mual, kram perut, kelelahan. Jika kadar < 115 mEq/L ada tanda
peningkatan intracranial seperti : letargi (mengantuk), konfusi (bingung),
kedutan otot, kelemahan fokal, hemiparese (kelemahan otot pd salah satu
sisi tubuh), papiledema (edema pupil) dan kejang.
GANGGUAN ELEKTROLIT

• Hipernatremia (kelebihan Na+)


• Peningkatan kadar Na+ lebih dari 145 mEq/L
• Gejala : rasa haus, lidah kering dan bengkak,
membrane mukosa lengket, kulit kemerahan, edema
perifer dan pulmonal, hipotensi postural,
peningkatan tonus otot, peningkatan suhu tubuh,
gelisah, lemah, disorientasi, halusinasi dan pada
hipernatremia berat dapat terjadi kerusakan otak
akibat perdarahan subarakhnoid yang dapat terjadi
akibat kontraksi otot.
GANGGUAN ELEKTROLIT
• Kalium
• Merupakan elektrolit utama cairan intrasel.
• Fungsi Kalium adalah:
ÄSebagai regulator utama bagi aktivitas enzim selular
ÄBerperanan penting dalam proses transmisi impuls
listrik terutama dalam saraf.
ÄMembantu dalam pengaturan keseimbangan asam
basa melalui pertukarannya dengan hidrogen.
• Dalam keadaan normal konsentrasi kalium dalam plasma
dapat dipertahankan antara 3,5-5,0 mEq/L.
GANGGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT

• Berikut ini kita bahas gangguan keseimbangan elektrolit tersebut


dimulai dari gejala umum yang terjadi sebagai berikut:
• Fatique
• Nausea
• Pusing
• Kejang
• Muntah
• Mulut kering
• Bradikardi
• Hipotensi
KESEIMBANGAN ASAM BASA

ERMA WAHYU MASHFUFA, M.Si


DEPARTEMEN KEPERAWATAN DASAR
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Email : erma@umm.ac.id
Link youtube: https://www.youtube.com/channel/UCBk5pQbOho2oehGmgvuUYSg
KESEIMBANGAN ASAM-BASA
• keseimbangan asam basa tubuh dilakukan dengan cara mengatur
keseimbangan hidrogen dalam tubuh
• Pengaturan konsentrasi hidrogen dalam cairan tubuh bertujuan untuk
mencegah terjadinya asidosis atau kelebihan asam dan alkalosis atau
kelebihan basa
• Sistem penyangga asam basa
• Sistem ini bekerja menjaga tubuh tidak kelebihan asam dengan membuang hidrogen
melalui ginjal dalam bentuk ammonia.
• Pusat pernapasan
• Pusat pernafasan akan mengatur pembuangan karbon dioksida ( CO2) agar tubuh tidak
kelebihan asam. Jadi ketika tubuh kelebihan CO2, maka akan terjadi pernafasanya yang
dalam sehingga kadar CO2 berkurang dan keasaman tubuh turun kembali seimbang.
• Ginjal
Pada saat tubuh keadaan kelebihan asam maka ginjal akan merespons dengan
cara mengekskresikan urin. Akibatnya hidrogen akan berkurang terjadi
keseimbangan asam basa tubuh.
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA
• Asidosis Respiratorik
• kondisi di mana keasaman darah berlebihan karena penumpukan
karbondioksida dalam darah akibat dari gangguan fungsi paru-paru
• Penyebab : Pengeluaran karbondioksida oleh paru yang tidak adekuat
• Gejala :
• sakit kepala dan rasa mengantuk yang akan berlanjut menjadi penurunan
kesadaran dan koma jika keadaannya semakin memburuk
• ginjal berusaha untuk mengkompensasi asidosis dengan menahan ekskresi
bikarbonat yang bersifat basa keluar dari ginjal
CONTOH :
• Pneumonia
• Emfisema
• Asma Bronchiale
• Bronkitis kronis
• Edema paru
• sakit kepala dan rasa mengantuk yang akan berlanjut menjadi penurunan
kesadaran dan koma jika keadaannya semakin memburuk
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA

• Asidosis Metabolik
• keasaman darah berlebihan yang ditandai dengan rendahnya kadar
bikarbonat dalam darah
• Penyebab :
• Keasaman tubuh meningkat karena mengkonsumsi zat asam atau bahan yang diubah
menjadi asam seperti metanol dan aspirin
• akibat dari penyakit seperti diabetes melitus tipe I. Pada diabetes yang tidak
terkendali,
• Ginjal tidak mampu untuk membuang asam dalam jumlah yang seharusnya
• Bertambahnya asam laktat
• Bahan beracun
• Kehilangan basa yang berlebihan dari saluran pencernaan
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA

• Gejala :
• Asidosis metabolik ringan sering tidak menimbulkan gejala,tetapi dijumpai beberapa
gejala seperti mual, kelelahan dan muntah
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA
• Alkalosis Respiratorik
• keadaan di mana darah menjadi basa karena hiperventilasi pernafasan
sehingga kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah
• kecemasan. Adapun penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah:
• Rasa nyeri
• Sirosis hati
• Kadar oksigen darah yang rendah
• Demam
• Overdosis aspirin
GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA
• Alkalosis Metabolik
• keadaan di mana darah dalam keadaan kelebihan basa karena tingginya
kadar bikarbonat
• Penyebab
Jika tubuh terlalu banyak kehilangan asam, maka akan terjadi alkalosis
metabolik seperti pada penderita yang muntah berkepanjangan
• Mengkonsumsi obat diuretik seperti furosemid
• Kehilangan asam saat bilas lambung
• Kelenjar adrenal yang terlalu aktif seperti pada penyakit sindroma Cushing atau
akibat mengkonsumsi kortikosteroid
Keseimbangan asam basa bisa diketahui dari hasil pemeriksaan BGA (blood gas artery)

Nilai normal

Terjadi gangguan jika

Anda mungkin juga menyukai