Anda di halaman 1dari 85

KONSEP KEBUTUHAN

CAIRAN DAN ELEKTROLIT


KOMPARTEMEN CAIRAN
Seluruh cairan tubuh didistribusikan
diantara dua kompartemen utama,
yaitu :
1. Cairan intraselular (CIS)
2. Cairan ekstra selular (CES)
3. Pada orang dewasa 60% dari
berat badan adalah air (cairan
dan elektrolit).
BODY FLUID VOLUME
Body fluid
60% water

Intracelluler extracelluler
2/3(40%) 1/3(20%)
(28 lt in 70 kg (14 lt in 70 kg
young adult) young adult)

Transcelluler
Interstitial Plasma
1-3%
15% (10.5 lt in 70 kg 5% (3.5 lt in
(Cerebrospinal)
young adult) 70 kg young adult)
(aqueous humor)
PROSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH
DIBANDINGKAN BERAT BADAN

Umur Total cairan tubuh (%)


terhadap BB
Bayi BL 77
6 Bulan 72
2 Tahun 60
16 Tahun 60
20-39 Tahun:  
Pria/Wanita 60/50
40-59 Tahun:
Pria/Wanita 55/47
Electrolyte Composition of Body Fluid
Electolyte Plasma(mEq/L Interstetiel Intracelluler
(mEq/KgH2o) (mEq/KgH2o)
Cation:
Na+ 142 145 10
K+ 4 4 159
Ca2+ 5 3 1
Mg2+ 2 2 40
Total 153 154 210
Anion:      
Cl- 103 117 3

HCO3- 25 28 7
Protein 17 - 45
Others 8 9 155
Total 153 154 210
KOMPOSISI CAIRAN
TUBUH
• Semua cairan tubuh adalah air
larutan pelarut, substansi terlarut
(zat terlarut):
1. Air adalah senyawa utama dari
tubuh manusia. Rata-rata pria
Dewasa hampir 60% dari berat
badannya adalah air dan rata-
rata wanita mengandung 55%
air dari berat badannya.
2. Solut (terlarut)
Selain air, cairan tubuh mengandung dua
jenis substansi terlarut (zat terlarut):
elektrolit dan non-elektrolit.
(a) Elektrolit :Substansi yang
berdiasosiasi (terpisah) di dalam
larutan dan akan menghantarkan
arus listrik.
Kation : ion-ion yang mambentuk
muatan positif dalam larutan. Kation
ekstraselular utama adalah natrium
(Na+), sedangkan kation intraselular
utama adalah kalium (K+).
Anion : ion-ion yang membentuk
muatan negatif dalam larutan.
Anion ekstraselular utama adalah
klorida ( Clˉ ), sedangkan
anion intraselular utama adalah
ion fosfat (PO4-).
(b).Non-elektrolit : Substansi seperti
glokusa dan urea yang tidak
berdisosiasi dalam larutan. Non- elektrolit
lainnya yang secara klinis penting
mencakup kreatinin dan bilirubin.
FUNGSI CAIRAN TUBUH
 Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke
sel-sel
 Mengeluarkan buangan-buangan sel
 Mmbentu dalam metabolisme sel
 Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non
elektrolit
 Membantu memelihara suhu tubuh
 Membantu pencernaan
 Mempemudah eliminasi
 Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim,
SDP, SDM)
INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN DARI
UNSUR TUBUH YANG UTAMA

Intake (Range) Output (range)


AIR (ml) 1.Urine = 1400 – 1.800
Air minum = 1400 – 1800 2.Faeces = 100
Airdalam makanan= 700 – 1000
3.Kulit = 300 - 500
Air hasil oksidasi = 300 - 400
 
4.Paru-paru = 600 - 800
 
TOTAL = 2400 -3200 TOTAL = 2400 – 3200
Intake (range) Output (range)

Natrium(mEq)=70 (50-100)  Urine = 65 (50-100)


 Faeces = 5 (2-20)
Kalium (mEq) = 100 (50-120) Urine = 90 (50-120)
 Faeces = 10 (2-40)
Magnesium (mEq) = 30 (5-60)  Urine = 10 (2-20)
 Faeces = 20 (2-50)
Kalsium (mEq) = 15 (2-50)  Urine = 3(0-10)
 Faeces = 12 (2-30)
Protein (g) = 55 (30-80)
Nitrogen (g) = 8 (4-12)
Kalori = 1800-3000
Insensible Loss (IWL)
 Merupakan Kehilangan cairan melalui
kulit (difusi) & paru
 Untuk mengetahui “Insensible Loss

(IWL)” dapat menggunakan


penghitungan sebagai berikut :
o DEWASA = 15 cc/kg BB/hari

o ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg


BB/hari
Jika ada kenaikan suhu :
o IWL = 200 (suhu badan sekarang –

36.8C)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan cairan dan elektrolit
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Sel-sel lemak
4. Stres
5. Sakit
6. Temperatur lingkungan
7. Diet
PROSES PERGERAKAN /
TRANSPOR CAIRAN TUBUH
1. Difusi
Difusi adalah proses dimana partikel yang
terdapat dalam cairan bergerak dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah
sampai terjadi keseimbangan.
Faktor-faktor yang meningkatkan difusi
1. Peningkatan suhu
2. Peningkatan konsentrasi partikel
Faktor-faktor yang meningkatkan
difusi
3.Penurunan ukuran atau berat
molekul dari partikel
4.Peningkatan area permukaan yang
tersedia untuk difusi
5.Penurunan jarak lintas dimana
massa partikel harus berdifusi
2. Transport Aktif

1) Transport Aktif adalah bahan bergerak dari


konsentrasi rendah ke tinggi.
2) adanya daya aktif dari tubuh seperti pompa
jantung.
3)  diperlukan Energi.
4) Banyak zat terlarut penting ditransport secara
aktif melewati membran sel meliputi: natrium,
kalium, hidrogen, glukosa dan asam amino.
5) Tarnsport aktif adalah vital untuk
mempertahankan keunikan komposisi baik CES dan
CIS.
3. Filtrasi (penyaringan)

1) Filtrasi adalah adalah


merembesnya suatu cairan
melalui selaput permeable.
2) Arah perembesan adalah
dari daerah dengan
tekanan yang lebih tinggi ke
daerah dengan tekanan
yang yang lebih rendah.
4. Osmosis
Osmosis adalah bergeraknya
pelarut bersih seperti air, melalui
membran semipermeabel dari
larutan yang berkonsentrasi
lebih rendah ke konsentrasi
yang lebih tinggi yang sifatnya
menarik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
gerakan air dan zat terlarut
1. Membran
Membran semipermeabel tubuh meliputi :
a. membran sel : memisahkan CIS dan
CIT dan terdiri atas lipid dan protein
b.membran kapiler : memisahkan CIV
dari CIT
c.membran epitelial : memisahkan CIT
dan CIV dari CTS. Contoh : epitelium
mukosa dari lambung dan usus,
membran sinovial dan tubulus ginjal.
2. Proses transpor
3. Konsentrasi cairan tubuh
Osmolalitas
Tonisitas
1). Larutan isotonik  NaCl 0,9%
2). Larutan hipotonik NaCl 0.45%
3). Larutan hipertonik NaCL 3%,
dekstrosa 50%
Pengaturan keseimbangan / volume
vaskular dan osmolalitas cairan
ekstraselular (CES)
1.   Rasa Dahaga
2.   Anti Diuretik Hormon (ADH)
3.   Aldosteron
4.   Prostaglandin
5.   Glukokortikoid
KESEIMBANGAN AIR DAN ELEKTROLIT
DIPERTAHANKAN MELALUI INTEGRASI
DARI FUNGSI :

   GINJAL
    HORMONAL
    SARAF
CARA PENGELUARAN CAIRAN

a.  Ginjal
b. Kulit
c. Paru –paru
d. Gastrointestinal
Pengaturan Elektrolit

a. Natrium
 Terbanyak di Extra sel
 Mempengaruhi keseimbangan air,
hantaran infuls dan kontraksi otot
 Diatur oleh intake garam, aldosteron,
dan pengeluaran urine
 Normal: 135-148 mEq/lt
Kalium
Kation utama intra seluler
Berfungsi sebagai exitabiliy
neuromuskuler dan kontraksi otot
Untuk pembentukan glikogen, sintesa
protein, pengaturan keseimbangan asam
basa
Normal: 3,5-5,5 mEq/lt
Kalsium
 Berguna untuk integritas kulit, struktur
sel, konduksi jantung, pe,beuan darah,
pembentukan tulang dan gigi.
 Diatur oleh parathyroid dan thyroid
Magnisium

Kation terbanyak kedua di CIS
 Penting untuk aktifitas enzim,
neurochemia, muskular excibility
 Normal: 1,5-2,5 mEq/lt
Clorida
 Terdapat pada CIS dan CES
 Normal: 95-105 Eq/lt
Bicarbonat
 Sebagai buffer
 Teradapat pada CIS dan CES
Fosfat
 Anion buffer pada CIS dan CES
 Fungsi untuk meningkatkan kegiatan
neuromuskuler, metab. KH, pengatur As-
Bs
MASALAHKESEIMBANGAN
CAIRAN DAN ELEKTROLIT
1.  Hipovolemia
Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat
kekurangan volume cairan ekstraseluler (CES).
Hipovolemia adalah penipisan volume cairan
ekstraseluler (CES)
Hipovolemia adalah kekurangan cairan di
dalam bagian-bagian ekstraseluler (CES).
Penyebab

(1)   Penurunan masukan


(2) Kehilangan cairan yang
abnormal melalui :
kulit, gastro
intestinal, ginjal
abnormal, dll.
(3)  Perdarahan
Tanda-gejala Klinis
• Pusing, kelemahan, Keletihan
• Sinkope
• anoreksia,mual, muntah, haus,
• kekacauan mental
• Konstipasi dan oliguria.
• HR meningkat, suhu meningkat,
turgor kulit menurun, lidah kering,
mukosa mulut kering, mata
cekung.
Pengkajian Fisik

 Penurunan tekanan darah (TD), khususnya


bila berdiri (hipotensi ortostatik); peningkatan
frekwensi jantung (FJ); turgor kulit buruk; lidah
kering dan kasar; mata cekung; vena leher
kempes; peningkatan suhu dan penurunan
berat badan akut. Bayi dan anak-anak :
penurunan air mata, depresi fontanel anterior.
 Pada pasien syok akan tampak pucat dan
diaforetik dengan nadi cepat dan haus;
hipotensi terlentang dan oliguria.
indikator Penurunan berat badan

No Penurunan Keparahan Defisit


Berat Badan Akut
1 2– 5% Ringan
2 5 – 10 % Sedang
3 10 – 15 % Berat
4 15 – 20 % Fatal
Perubahan pada hipovolemia

Hipovolemia Ringan
Anoreksia
Keletihan
Kelemahan
Hipovolemia Sedang
 Hipotensi ortostatik
 Takikardia
 Penurunan CVP
 Penurunan haluaran urine
Hipovolemia Berat
Hipotensi berbaring
Nadi cepat dan lemah
Dingin, kulit kusam
Oliguria
Kacau mental, stupor, koma
Tindakan
 Pemulihan volume cairan normal dan
koreksi gangguan penyerta asam-
basa dan elektrolit
 Perbaikan perfusi jaringan pada syok
hipovolemik
 Rehidrasi oral pada diare pediatrik
 Tindakan terhadap penyebab dasar
Riwayat dan faktor-faktor resiko
 Kehilangan GI abnormal : muntah, penghisapan NG,
diare, drainase intestinal
 Kehilangan kulit abnormal : diaforesis berlebihan
sekunder terhadap demam atau latihan, luka bakar,
fibrosis sistik
 Kehilangan ginjal abnormal : terapi diuretik, diabetes
insipidus, diuresis osmotik (bentuk poliurik),
insufisiensi adrenal, diuresis osmotik (DM
takterkontrol, pasca penggunaan zat kontras
 Spasium ketiga atau perpindahan cairan plasma ke
interstisial : peritonitis, obtruksi usus, luka bakar,
acites
 Hemorragia
 Perubahan masukan : koma, kekurangan cairan.
Pedoman Penyuluhan pasien-
keluarga
 Beri pasien dan orang terdekat instruksi
verbal dan tertulis tentang hal berikut :
(1)  Tanda dan gejala hipovolemia
(2) Pentingnya mempertahankan
masukan adekuat, khususnya pada
anak kecil dan lansia, yang lebih
mungkin untuk terjadi dehidrasi
(3) Obat-obatan : nama, dosis,
frekwensi, kewaspadaan dan
potensial efek samping
2. Hipervolemia
Hipervolemia adalah penambahan /
kelebihan volume (CES)
Hipervolemia adalah kelebihan cairan di
dalam bagian-bagian ekstraseluler
(CES).
Penyebab
1. Stimulus kronis pada ginjal untuk
menahan natrium dan air
2. Fungsi ginjal abnormal, dengan
penurunan ekskresi natrium & air
3. Kelebihan pemberian cairan intra vena
4. Perpindahan cairan interstisial ke
plasma
Tanda-gejala Klinis
sesak nafas, ortopnea, odema
Penyebab edema extraselular
1.  peningkatan tekanan kapiler
 kelebihan retensi ginjal
 tekanan vena yang tinggi
 penurunan resistensi arteriol
2.  penurunan protein plasma
 hilangnya protein melalui hidung
 hilangnya protein melalui kulit yang lepas
 kagagalan roduksi protein
3. Peningkatan permiabilitas kapiler
 reaksi imun
 toksin
 infeksi bakteri
4.   Blockage of lymph return
 Cancer
 Pembuluh limphatik yang
abnormal atau kelainan
konginital
Pengkajian Fisik

Oedema, peningkatan berat


badan, peningkatan TD
(penurunan TD saat jantung
gagal) nadi kuat, asites, krekles
(rales). Ronkhi, mengi,
distensi vena leher, kulit lembab,
takikardia, irama galop
Odema Pitting
+1: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan
jari telunjuk) maka daerah yang odema
akan menampakkan/memperlihatkan
cekungan sedalam 2 mm
+2: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari
telunjuk) maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan
sedalam 4 mm
+3: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari
telunjuk) maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan
sedalam 6 mm
+4: Setelah dipalpasi oleh pemeriksa (dengan jari
telunjuk) maka daerah yang odema akan
menampakkan/memperlihatkan cekungan
sedalam 8 mm
Tindakan

Pembatasan natrium dan air


Diuretik
Dialisi atau hemofiltrasi arteriovena
kontinue : pada gagal ginjal atau
kelebihan beban cairan yang
mengancam hidup
Tanggung jawab Keperawatan

Memantau haluaran urine dengan


cermat
Mempertahankan pembatasan
pemberian cairan
Mempertahankan masukan dan
haluaran cairan akurat
Memantau tanda-tanda gagal jantung
kongestif (GJK) dan oedema
pulmoner
Riwayat dan faktor-faktor resiko

Retensi natrium dan air : gagal jantung,


sirosis, sindrom nefrotik, kelebihan
pemberian glukokortikosteroid
Fungsi ginjal abnormal : gagal ginjal akut
atau kronis dengan oliguria
Kelebihan pemberian cairan intravena (IV)
Perpindahan cairan intertisial ke plasma :
remobilisasi cairan setelah pengobatan
luka bakar, kelebihan pemberian larutan
hipertonik (mis; manitol, salin hipertonik)
atau larutan onkotik kolid (mis; albumin)
Pedoman Penyuluhan pasien-keluarga

• Beri pasien dan orang terdekat instruksi verbal dan


tertulis tentang hal berikut:
• Tanda dan gejala hipervolemia
• Gejala-gejala yang memerlukan pemberitahuan dokter
setelah pulang dari rumah sakit; sesak nafas, nyeri
dada, ketidakteraturan nadi baru.
• Diet rendah garam, bila diprogramkan; gunakan
pengganti garam; dan hindari makanan yang
mengandung natrium tinggi
• Obat-obatan : termasuk nama, tujuan, dosis,
frekwensi, kewaspadaan dan potensial efek samping;
tanda dan gejala hipokalemia bila pasien mnggunakan
diuretik.
• Pentingnya pembatasan cairan bila hipervolemia
berlanjut
• Pentingnya penimbangan berat badan setiap hari
Cara Menghitung Balance Cairan

Balance cairan => Output – (IWL+input)


Rumus IWL => 15 x BB
24
RUMUS IWL
IWL = (15 x BB )
                24 jam
Cth:   Tn.A BB 50kg dengan suhu tubuh
37⁰C (suhu normal)
 
IWL = (15 x 50 )  = 31,25 cc/jam
24 jam
*kalo dlm 24 jam —-> 31,25 x 24 =
750cc/24 jam
*Rumus IWL Kenaikan Suhu
 
[(10% x CM)x jumlah kenaikan suhu]  + IWL
normal/24 jam
Cth:  Tn.A BB 60kg, suhu= 39⁰C, CM=
200cc

IWL = [(10%x100)x(38⁰C-37⁰C)] + 37,5cc


24 jam
= (10×1) + 31,25cc
24
= 0,4 + 31,25
= 31,65= 31,7cc/jam
Jenis cairan IV :

1. Cairan bisa bersifat  isotonis (contohnya ;


NaCl 0,9 %, Dekstrosa 5 % dalam air, Ringer
laktat / RL, dll)
2.        Cairan bisa bersifat hipotonis
(contohnya ; NaCl 5 %)
3.        Cairan bisa bersifat hipertonis (contohnya
; Dekstrosa 10 % dalam NaCl, Dektrosa 10 %
dalam air, Dektrosa 20 % dalam air)
Beberapa Alasan Px di
Infus
1. Pasien yang kekurangan cairan
[ dehidrasi ]
2.  Pasien Koma [ tidak bisa melakukan
aktifitas mengkonsumsi makanan sendiri]
3.  Pasien yang sedang melakukan terapi
pemberianobat melalui vena yang lebih
dari 1 kali sehari, sehingga memasukkkan
obatnya melalui cairan infus.
Ciri – ciri vena yang bisa ditusukkan jarum infus :
1. Tidak bercabang
2.  Lurus

Ada dua macam ukuran selang yang biasanya digunakan dalam


pemasangan infus :
 1. Ukuran Macrodrip yang setiap 1ml nya terdiri dari 15 tetes
dan biasanya digunakan untuk pasien dewasa.
 2.   Ukuran Microdrip yang setiap 1ml nya terdiri dari 60 tetes
dan biasanya digunakan untuk pasien yang masih anak-anak.
Jenis-Jenis Cairan Infus
dan Fungsinya
1. Asering
• Cairan dalam tiap liternya memiliki komposisi sebagai berikut :
• Na 130 mEq
• Cl 109 mEq
• Ca 3 mEq
• K 4 mEq
• Asetat/garam 28 mEq
• Fungsi cairan ini dapat diberikan saat pasien dehidrasi (keadaan shock hipovolemik
dan asidosis), demam berdarah dengue, trauma, dehidrasi berat, luka bakar dan
shock hemoragik.
• Adapun manfaat cairan asering yaitu:
• Dapat menjaga suhu tubuh sentral pada anestasi dan isofluran terutama kandungan
asetatnya pada saat pasien dibedah
• Meningkatkan tonisitas sehingga dapat mengurangi resiko edema serebral
2. Cairan Kristaloid
a.) Normal Saline

• Komposisi : Na: 154 mmol/l,Cl:154 mmol/l


• Kegunaan :Mengganti cairan saat diare,
Mengganti elektrolit dan cairan yang hilang
di intravaskuler, Menjaga cairan ekstra
seluler dan elektrolit serta membuat
peningkatan pada metabolit nitrogen berupa
ureum dan kreatinin pada penyakit ginjal
akut.
b.) Ringer Laktat (RL)

• Komposisi : (mmol/100 ml : Na = 130, K = 4-


5, Ca = 2-3, Cl = 109-110, Basa = 28-30 mEq
/L)
• Manfaat cairan Ringer Laktat : Kandungan
kaliumnya bermanfaat untuk konduksi saraf
dan otak, mengganti cairan hilang karena
dehidrasi, syok hipovolemik dan kandungan
natriumnya menentukan tekanan osmotik
pada pasien.
c.) Deaktrosa

• Cairan terdiri dari beberapa komposisi


yakni :
• Glukosa = 50 gr/l,100 gr/l,200 gr/l
• Manfaat deaktrosa adalah cairan yang
diperlukan pasien pada saat terapi
intravena,dan diperlukan untuk hidrasi
ketika pasien sedang dan selesai operasi.
d.) Ringer Asetat (RA)
• Komposisi cairan ini hampir sama dengan cairan Ringer
Laktat namun keduanya memiliki manfaat yang berbeda
bagi pasien yaitu :
• berguna sebagai cairan metabolisme di otot pasien
• Bermanfaat bagi pasien resusitasi (kehilangan cairan
akut) yang mengalami dehidrasi yang berat dan syok
maupun asidosis
• bagi pasien diare (yang kehilangan cairan dan bikarbonat
masif)
Lanjutan.....

• demam berdarah
• luka bakar (syok hemoragik)
• Manfaat yang dirasakan pasien dengan
cairan ini 3-4 kali lebih cepat dan efektif
daripada cairan Ringer Laktat (RL).
3. Cairan Koloid
• Cairan ini merupakan cairan yang terdiri dari
molekul besar yang sulit untuk menembus pada
membran kapiler. Biasanya cairan digunakan
untuk mengganti cairan yang hilang yakni cairan
intravaskuler, digunakan untuk membuat
tekanan osmose plasma lebih terjaga dan
mengalami peningkatan. Jenis cairan koloid
yaitu :
• a.) Albumin
• Komposisi : Protein 69-kDa yang mendapat pemurnian
yang berasal dari plasma manusia (misalnya 5 %).
• Adapun manfaat albumin yaitu mengganti jumlah
volume yang hilang atau protein ketika pasien
mengalami syok hipovolemia, hipoalbuminemia, saat
operasi ,trauma, gagal ginjal yang akut dan luka bakar.
Selain itu, ketika pasien diterapi dengan albumin dapat
memberi pengaruh diuresis yang berkelanjutan serta
membantu dalam penurunan berat badan.
b.) Hidroxyetyl Starches (HES)

• Komposisi : Starches (memiliki 2 tipe polimer


glukosa:amilosa dan amilopektin).

• Manfaat cairan HES yakni membantu menurunkan


permeabilitas pembuluh darah pada pasien post trauma.
sSehingga resiko kebocoran kapiler dapat terhindarkan
dan membantu menambah jumlah volume plasma
walaupun pasien mengalami kenaikan permeabilitas
c.) Dextran
• Komposisi : Polimer glukosa (hasil sintesis bakteri
Leuconosyoc mesenteroides melalui media sukrosa)

• Manfaat dextran, membantu menambah plasma ketika


pasien mengalami trauma, syok sepsis, iskemia
celebral, vaskuler perifer dan iskemia miokard. Selain
itu, cairan dextran memberi efek anti trombus yakni
dapat menurunkan viskositas darah dan mencegah
agregasi platelet.
d.) Gelatin
• Komposisi: hidrolisi kolagen bovine
• Manfaat : Memberi efek
antikoagulan, Dapat membantu
menambah volume plasma pada pasien
4. Cairan Mannitol
• Komposisi terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen
(C6H14O6). Manfaatnya yaitu membantu tekanan
intrakranial yang tingga menjadi normal atau
berkurang, memberi peningkatan diuresis pada
proses pengobatan gagal ginjal (oliguria),
membuateksresi senyawa toksik menjadi meningkat.
Bermanfaat juga sebagai larutan irigasi genitouriner
ketika pasien sedang menjalani operasi prostat atau
transuretral.
5. KA-EN 1B
• Komposisinya dalam tiap 1000 ml yaitu :
• Sodium klorida 2,25 g
• Anhidrosa dekstros 37,5 g
• Elektrolit (meq/L) yang terdiri dari : Na+ (38,5),Cl- (38,5),dan
glukosa (37,5 g/L
Manfaat cairan KA-EN 1B :
• Dapat menjadi cairan elektrolit pasien pada kasus pasien yang
sedang dehidrasi karena tidak mendapat asupan oral dan pasien
yang sedang demam. Selain itu cairan ini bisa diberikan kepada bayi
prematur maupun bayi yang baru lahir sebagai cairan elektrolitnya.
• 6. KA-EN 3A & KA-EN 3B
• Komposisi :
• KA-EN 3A
• Sodium klorida 2,34 g
• Potassium klorida 0,75 g
• Sodium laktat 2,24 g
• Anhydrous dekstros 27 g
• Cairan elektrolit (meq/L): Na + 60,K+10,Cl-50,glukosa
27g/L,kcal/L:108
• KA-EN 3B
• Sodium klorida 1,75 g
• Ptasium klorida 1,5 g
• Sodium laktat 2,24
• Anhydrous dekstros 27 g
• Cairan elektrolit (mEq/L) : Na + (50),K+ (20),Cl- (50),laktat-
(20),glukosa (27g/L),kcal/L (108)
Manfaat kedua larutan ini adalah :
• Membantu memenuhi kebutuhan pasien akan cairan dan elektrolit
karena kandungan kaliumnya (pada KA-EN 3A mengandung kalium
10 mEq/L dan KA-EN 3B mengandung kalium 20 mEq/L) yang
cukup walaupun pasien sudah melakukan ekskresi harian.
7. KA-EN MG3
• Komposisi :
• Sodium klorida 1,75 g
• Anhydrous dekstros 100 g
• Sodium laktat 2,24 g
• Cairan elektrolit (mEq/L) yang terdiri dari: Na+ (50),K+ (20),Cl-
(50),laktat- (20),glikosa (100 g/L),kcal/l (400)
• Manfaatnya yakni membantu cairan elektrolit harian pasien
maupun saat pasien mendapat asupan oral terbatas, memenuhi
kebutuhan kalium pasien (20 mEq/L) dan sebagai suplemen NPC
yang dibutuhkan pasien (400 kcal/L).
8. KA-EN 4A

• Memiliki komposisi (per 1000 ml), yang mengandung :


• Na 30 mEq/L
• Cl 20 mEq/L
• K 0 mEq/L
• Laktat 10 mEq/L
• Glukosa 40 gr/L
• Manfaat larutan ini yakni dapat diberikan sebagai larutan infus untuk bayi
dan anak-anak, menormalkan kadar konsentrasi kalium serum pada pasien,
membantu pasien mendapatkan cairan kembali ketika mengalami dehidrasi
hipertonik.
9. KA-EN 4B
Komposisinya yaitu :
• Na 30 mEq/L
• K 8 mEq/L
• Laktat 10 mEq/L
• Glukosa 37,5 gr/L
• Cl 28 mEq/L
• sponsored links
• Manfaat cairan infus KA-EN 4B :
• Dapat diberikan pada bayi dan anak–anak usia kurang dari 3 tahun sebagai
cairan infus bagi mereka, mengurangi resiko hipokalemia ketika pasien
kekurangan kalium dan mengganti cairan elektrolit pasien ketika dehidrasi
hipertonik.
12. MARTOS-10

• Komposisi : 400 kcal/L

• Manfaat cairan ini adalah dapat membantu mencukupi


suplai air dan karbohidray pada pasien diabetik secara
parental dan dapat memberi nutrisi eksogen pada
pasien kritis penderita tumor,infeksi berat,pasien stres
berat maupun pasien mengalami defisiensi protein.
13. AMIPAREN
• Komposisi tiap liter dari Amiparen terdiri dari beberapa
kandungan yaitu:
• L-leucine 14g, L-isoleucine 8g, L-valine 8g,lysine acetate
14,8g (L-lysine equivalent 10,5g), L-threonine 5,7g,L-
tryptophan 2g,L-methionine 3,9g,L-phenylalanine 7g,L-
cysteine 1g,L-tyrosine 0,5g, L-arginine 10,5g,L-histidine 5g,L-
alanine 8g, L-proline 5g,L-serine 3g,aminoacetic acid 5,9g,L-
aspartic acid 30 w/w%,total nitrogen 15,7g,sodium kurang
lebih 2 mEq,acetate kira-kira 1220 mEq dan kandungan
Sodium bisulfit ditambahkan sebagai stabilisator.
• Cairan ini bermanfaat bagi pasien yang mengalami stres
metabolik berat, mengalami luka bakar, kwasiokor dan
sebagai kebutuhan nutrisi secara parental.

Anda mungkin juga menyukai