A. PENDAHULUAN
Sumber kehidupan,
70% <bobot hampir semua bentuk kehidupan
zat gizi yang sangat penting bagi tubuh
komponen utama dari semua struktur sel
dan merupakan media kelangsungan
proses metabolisme.
Reaksi biokimia dapat berjalan medium air.
Memindahkan berbagai senyawa melintasi
membran, mempertahankan suhu tubuh,
membuat cairan pencernaan dan melarutkan
sampah metabolisme.
Keseimbangan air sangat dipertahankan
Masukan air diperoleh dari makanan, air minum
dan air metabolik
Oksidasi 100 g lemak protein : 42 g air oksidasi
Oksidasi 100 g karbohidrat : 60 g air metabolik
Oksidasi 100 g lemak : 108 g air metabolik
Keluaran air melalui : urin, tinja, pernafasan,
keringat.
Apabila masukan air jauh melebihi keluaran :
odem
Apabila keluaran melebihi masukan : dehidrasi
B. AIR SEBAGAI BAHAN KIMIA
Air merupakan:
zat makanan yang sangat penting, namun perannya
berbeda dengan zat makanan lain.
tidak dicerna terlebih dahulu sebelum diabsorpsi dari
usus halus.
tidak mensuplai energi untuk pertumbuhan,
pemeliharaan maupun untuk kerja fisik.
media untuk terjadinya reaksi kimia dalam tubuh.
Air tetap berada dalam bentuk cair pada
temperatur kamar dan dalam temperatur
tubuh.
Jika bukan karena adanya tarik menarik yang
kuat dari molekul air, sebagai hasil dari ikatan
hidrogen, maka air akan berbentuk zat yang
menguap dalam kondisi kehidupan yang
normal.
Sejumlah panas diperlukan untuk memecah
ikatan hidrogen yang menyebabkan molekul air
dapat melekat satu dengan lainnya air
mengandung kapasitas panas yang tinggi air
membutuhkan sejumlah panas yang tinggi
untuk meningkatkan temperatur air.
Air merupakan konduktor panas yang buruk
menguntungkan tubuh meskipun air
membantu menyebarkan panas secara merata
ke seluruh tubuh, tetapi air juga menyerap
panas yang dihasilkan tanpa menyebabkan air
itu sendiri menjadi panas.
Air mempunyai panas laten yang tinggi untuk
evaporasi, yaitu panas yang dibutuhkan untuk
menghasilkan uap dari suatu cairan.
Hanya pada temperatur 100 oC, seluruh
ikatan hidrogen diantara molekul-molekul
air dapat menyebabkan air mendidih dan
oleh karenanya membentuk uap air.
Sifat tersebut sangat penting sehubungan
dengan cara penyebaran kelebihan panas
tubuh yaitu dengan cara penguapan air melalui
kulit.
Jika air menguap pada temperatur yang lebih
rendah, apa yang terjadi ? manusia tidak
dapat bertahan untuk hidup pada iklim tropis
atau dalam kondisi panas tubuh yang tinggi
akibat demam.
C. FUNGSI AIR:
pengatur temperatur tubuh
komponen jaringan tubuh, misal darah
mengandung 90-95% air
bantalan sistem syaraf
pelumas persendian
pengatur hidrolisis dan reaksi biologis
lain
pelarut zat-zat biokimia.
D. DISTRIBUSI AIR TUBUH
Jumlah air dalam tubuh tergantung pada umur,
komposisi jaringan dan jenis kelamin.
Jumlah air relatif tinggi pada awal kehidupan,
misal janin manusia mengandung 97% cairan
tubuh, dan tubuh bayi yang baru dilahirkan
mengandung 77% air.
Pria dewasa dengan bobot normal, jumlah air
tubuh 60% dari bobot tubuh.
Kehilangan air dari jaringan akan terus
berlangsung seiring dengan perubahan fisik dan
umur.
Babies and kids have more water (%) than adults
70-80% water during birth
Drops to 65% after 1 year
Obese people have less water (%) than skinny people
Muscle is 75% water
Fat is 20% water
For this reason, older people (who generally have a
higher fat %) have less water (%) then younger people
Women have less water (%) than men
Women have naturally higher (%) body fat
Human body water composition
by sex, weight and age
Tulang : 10% air
Gigi : 5% air
Jaringan adiposa 25-35% air
Jaringan otot : 72% air
older people (who generally have a higher fat %) have less
water (%) then younger people
Jaringan otot orang dewasa yang tidak
mengandung lemak : 70% dari bobot badan
Manusia obese : 50% air
Wanita dibanding pria ?
Women have less water (%) than men
Women have naturally higher (%) body fat
1. Kompartemen (bagian) cairan
Manusia
Tiga model kompartemen dibagi oleh
membran semipermiabel:
[1] Intracellular = Cytoplasmic (dalam sel)
Extracellular, dibagi menjadi :
[2] Interstitial = Intersellular = Lymph (di antara
sel dalam jaringan)
[3] Plasma (bagian cairan dalam darah)
Cairan intraseluler
Cairan ekstraseluler
60% cairan tubuh
40% air tubuh
40% bobot badan
20% bobot badan
A B
Keterangan gambar A & B:
A = cairan B = Cairan
interstitiil dan intravaskuler
transeluler 80% dari cairan
20% dari cairan ekstraseluler
ekstraseluler 32% dari air tubuh
8% dari air tubuh 5% dari bobot
15% dari bobot badan
badan
Kompartemen (bagian) cairan Manusia
Total Body Water (TBW)
- 42L, 60% BB tubuh
Intracellular Fluid (ICF) -
28L, 67% BB tubuh
Extracellular Fluid (ECF) -
14L, 33% BB tubuh
Interstitial Fluid - 11L,
80% ECF
Plasma - 3L, 20% of ECF
Air
Keseimbangan air
Sumber : 2500 ml
– minum sehari2
Metabolic Water
Preformed Water
Ingested Foods
Ingested Liquids
Keseimbangan
tercapai jika
pengeluaran
sehari2 juga =
2500 ml
GI tract
Lungs
Skin
evaporation
perspiration
Kidneys
Keseimbangan cairan
Seimbang jika cukup air dan
didistribusikan ke seluruh
kompartemen berdasarkan
kebutuhan tubuh
Lemak (jaringan adiposa)
adalah bebas air, sehingga
jumlah air tergantung %
komposisi lemak
Air adalah pelarut sbgn besar
molekul tubuh dan berperan
dalam reaksi biokimia, baik
anabolik maupun katabolik
Banyak tjd pertukaran
diantara kompartemen cairan
tubuh
Gerakan air :
aliran (i.e., sirkulasi
darah & limfe)
difusi & osmosis – pd
sbgn besar tubuh
Konsentrasi larutan (Solut)
Non-elektrolit
Molekul terbentuk hanya melalui ikatan kovalen
Tak dapat tjd pertukaran ion
Elektrolit
Molekul terbentuk melalui ikatan ion;
Berubah bentuk (disosiasi) menjadi kation (+) &
anion (-) pada larutan/solution (asam, basa,
garam)
4 fungsi fisiologis penting :
Mineral dasar untuk reaksi biokimia
Kontrol osmosis = kontrol gerakan air diantara
kompartemen
Mempertahankan keseimbangan asam-basa
Melakukan aliran listrik (keadaan depolarisasi)
Kompartemen cairan:
Extrasellular Intrasellular
Na+ K+
Mg2+ Ca 2+
Cl-
Phosphates
HCO3-
Proteins
2. Kandungan Cairan Tubuh
Thymus
Spleen
(GALT)
Air 18 3.7
Urea 60 1.83
Glukosa 180 0.64
Sukrosa 342 0.35
Myoglobin 17.000 0.005
Hemoglobin 68.000 0.001
Serum albumin 69.000 0.000
Dalam kondisi patologis, mekanisme
keseimbangan akan terganggu sehingga cairan
yang berlebih akan tinggal dalam rongga antar
sel (interstitiil) dan mengakibatkan edema.
Kenaikan tekanan darah yang tajam merupakan
salah satu contoh mekanisme keseimbangan
cairan tubuh yang terganggu.
Infeksi pembuluh limfe dan malnutrisi
protein yang parah Konsentrasi protein
dalam plasma menjadi sangat rendah
cairan tidak dapat ditarik kembali ke dalam
pembuluh kapiler dan akan menumpuk
dalam cairan interstitiil yang menyebabkan
pembengkakan
E. KESEIMBANGAN AIR
Preformed Water
Ingested Foods
Ingested Liquids
Keseimbangan
tercapai jika
pengeluaran sehari2
juga = 2500 ml
GI tract
Lungs
Skin
evaporation
perspiration
Kidneys
Keseimbangan cairan
Seimbang jika cukup air dan
didistribusikan ke seluruh
kompartemen berdasarkan
kebutuhan tubuh
Lemak (jaringan adiposa )
adalah bebas air, sehingga
jumlah air tergantung %
komposisi lemak
Air adalah pelarut sbgn
besar molekul tubuh
Air juga berperan dalam
reaksi biokimia, baik
anabolik maupun katabolik
Banyak sekali tjd pertukaran
dianatar kompartemen
cairan tubuh, khususnya air
Gerakan air :
Aliran (i.e., sirkulasi
darah & limfe)
diffusi & osmosis –
pd sbgn besar tubuh
PENGELUARAN AIR TUBUH
Jumlah 2.500 ml
Jumlah 2.500 ml
Dengan adanya variasi individu, temperatur lingkungan dan
perbedaan aktivitas seseorang, jumlah kehilangan air dapat berbeda
Sumber air yang Pada suhu Pada suhu tinggi Aktifitas berat
hilang melalui normal (ml/hr) dan lama (ml/hr)
(ml/hr)
Kulit 350 350 350
Pernafasan 350 250 650
Urine 1400 1200 500
Keringat 100 1400 5000
Feses 100 100 100
Bahan makanan Air metabolik (g) 100 g bahan Air metabolis per
mengandung 100 kkal ME (g)
energi (kkal)
Umur
Suhu lingkungan
Diet
Stres
Penyakit
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 56
Keseimbangan Asam & Basa
Keseimbangan asam-basa
pengaturan konsentrasi ion H+
dalam cairan tubuh
Ion H+ sbg hasil dari metabolisme:
C6H12O6 + O2 CO2 + H2O H2CO3 H+ +
HCO3-
[H+] dlm plasma pH plasma
darah = 7,4
Sistem dapar (buffer) menghambat
perubahan pH yang besar jika ada
penambahan asam atau basa
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 57
Sistem Dapar
Asam karbonat:Bikarbonat
sistem dapar di CES untuk asam
non-karbonat
Protein
sistem dapar di CIS & CES
Hemoglobin
sistem dapar di eritrosit untuk
asam karbonat
Phosphat
sistem dapar di ginjal dan CIS
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 58
Keseimbangan ion H+
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 59
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 60
Mekanisme Regulasi
Keseimbangan Asam-Basa
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 62
Regulasi Pernapasan dlm
Keseimbangan Asam-Basa
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 63
Regulasi Ginjal dlm
Keseimbangan Asam-Basa
Sekresi H+ ke dalam filtrat &
reabsorpsi HCO3- ke CES
menyebabkan pH ekstrasel
meningkat
HCO3- di dlm filtrat diabsorbsi
Laju sekresi H+ meningkat akibat
penurunan pH cairan tubuh atau
peningkatan kadar aldosteron
Sekresi H+ dihambat jika pH urin <
4,5 faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 64
Gangguan Keseimbangan
Asam-Basa
Asidosis respiratori
hipoventilasi retensi CO2
H2CO3 H+
Alkalosis respiratori
hiperventilasi CO2 banyak yg hilang
H2CO3 H+
Asidosis metabolik
Diare, DM HCO3- PCO2 H+
Alkalosis metabolik
muntah H+ HCO3- PCO2
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 65
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 66
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 67
Kompensasi Sistem Pernafasan
terhadap Asidosis Metabolik
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 68
Kompensasi Ginjal terhadap
Asidosis Respiratorik
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 69
Nomogram Davenport
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 70
INTERPRETASI AGD
Lihat pH darah
ASIDOSIS ALKALOSIS
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 71
TERKOMPENSASI atau TIDAK?
Lihat pH kembali
- jika mendekati kadar normal (7,35-7,45)
terkompensasi
- jika belum mendekati normal
tidak terkompensasi atau terkompensasi
sebagian
Jika asidosis respiratorik dgn HCO3- < 24 mM
terkompensasi sebagian
Jika asidosis metabolik dgn pCO2 < 40 mmHg
terkompensasi sebagian
Jika alkalosis respiratorik dgn HCO3- < 24 mM
terkompensasi sebagian
Jika alkalosis metabolik dgn pCO2 < 40 mmHg
terkompensasi sebagian
faal_cairan-asam-basa/ikun/2006 72
LATIHAN
Asidosis metabolik
pH 7.32, PCO2 40, HCO3 19 tdk terkompensasi