Anda di halaman 1dari 59

METABOLISME AIR DAN

ELEKTROLIT

KU BLOK 7
AIR
AIR
 Suatu zat penting dalam sistem kehidupan
 Bukan biomolekul organik

 Merupakan komponen sel hidup, pada manusia 50-70%


dari berat badan tubuh
 Air terdistribusi merata diantara dua kompartemen utama
yaitu 2/3 di dalam intraseluler dan 1/3 di ekstraseluler
FUNGSI AIR
 Sebagai media dalam berbagai reaksi biokimia
 Sebagai pengangkut zat-zat melintasi membran

 Mempertahankan struktur molekul

 Membantu mengatur suhu tubuh

 Membantu mengatur keseimbangan pH

 Menghasilkan cairan pencernaan

 Melarutkan produk limbah metabolisme untuk di


eliminasi dari tubuh
Kekurangan air (dehidrasi) sebesar 1% dari berat badan
 gangguan fisiologis dan penurunan kerja

 Mempengaruhi fungsi kardiovaskuler

 Mempengaruhi respon termoregulasi tubuh

Kelebihan/peningkatan kadar air di dalam sel maupun


jaringan dapat merubah aktivitas protein, dan memicu
gangguan fungsi sel yang dapat berakibat kematian
KESEIMBANGAN AIR
 Keseimbangan antara jumla asupan dan pengeluaran cairan
merupakan hal penting dalam metabolisme

Pemasukan Air Jumlah Pengeluaran Air Jumlah

Cairan 1600 mL Ginjal 1500 mL


Makanan 700 mL Kulit 600 mL
Air metabolik 200 mL Paru-paru 300 mL
gastrointestinal 100 mL
Jumlah 2500 mL 2500 mL
PENGATURAN KESEIMBANGAN AIR
 Tergantung pd mekanisme hipotalamus dalam mengendalikan rasa
haus, hormon antidiuretik, dan retensi atau ekskresi air oleh ginjal
dan kehilangan cairan.

 Ginjal  memelihara ketetapan volume CES dan osmolalitas


dengan menyeimbanagkan masukan dan ekskresi Na2+ dan air.

 Ginjal mencapai ketetapan konsentrasi K+ ekstraseluler dan pH


darah serta sel dengan mengatur ekskresi H+ dan HCO3- terhadap
masukan ion H+ dan HCO3- serta proses respirasi dan metabolisme.
STRUKTUR DAN SIFAT FISIK AIR
 Senyawa anorganik terdiri dari 2 atom hidrogen yang
terikat pada satu atom oksigen (H2O)
LANJ....STRUKTUR DAN SIFAT FISIK AIR
 Titik leleh 0○C
 Titik didih 100 ○C

 Panas vaporasi 540 kal/g

 Terdapat kekuatan antar molekulyg kuat dalam cairan air yg


ditentukan oleh sifat dipolar nya
 Daerah sekitar atom oksigen mjd daerah negatif parsial

 Daerah sekitar atom hidrogen mjd daerah positif parsial

 molekul dipolar: molekul dng muatan listrik yg tersebar asimetris


mengelilingi strukturnya.

 sifat polar memungkinkan terjadinya tarikan elektrostatik antara


molekul-molekulnya
 terjadi ikatan hidrogen
KEPENTINGAN BIOLOGIS AIR
 Air mempertahankan suhu: suhu internal perlu
dipertahankan tetap
Krn sifat air  Tingginya panas vaporasi (jumlah kalori yg
diabsorbsi jika 1 gram cairan di uapkan) dan tingginya
kemampuan panas spesifik (jumlah kalori yg diperlukan
utk meningkatkan suhu 1 gram zat 1○C)  organisme
mampu menyerap atau kehilangan panas tanpa
perubahan suhu yang tinggi.

 Sumber panas tubuh dihasilkan melalui reaksi


pembentukan energi dari KH, Lemak, Protein
 Air sebagai pelarut:
 sbg pelarut senyawa ion (garam) ataupun bukan ion
(gula, senyawa alkohol)
 Dalam tubuh: melarutkan zat gizi berupa monosakarida,
asam amino, vitamin dan mineral, hormon, oksigen
 Membawa produk sisa metabolisme spt karbondioksida,
ureum utk di ekskresikan melalui ginjal, kulit dan paru-
paru
 Dissosiasi air:
 Air terionisasi menjadi ion hidrogen (H+) dan ion
hidroksil (OH-)
 Dapat bekerja sebagai suatu asam atau basa

 pH air murni= 7= netral

 Jika pH < 7 =asam

 Jika pH > 7 =basa


KOMPARTEMEN CAIRAN
 Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua
kompartemen utama, yaitu :
1. Cairan intraselular (CIS)
2. Cairan ekstra selular (CES)

Pada orang dewasa 60% dari berat badan adalah air


(cairan dan elektrolit).
BODY FLUID VOLUME

Body fluid
60% water

Intracelluler extracelluler
2/3(40%) 1/3(20%)
(28 lt in 70 kg (14 lt in 70 kg
young adult) young adult)

Transcelluler
Interstitial Plasma 1-3%
15% (10.5 lt in 70 kg 5% (3.5 lt in (Cerebrospinal)
young adult) 70 kg young adult) (aqueous humor)
PROSENTASE TOTAL CAIRAN TUBUH DIBANDINGKAN BERAT BADAN

Umur Total cairan tubuh (%)


terhadap BB
Bayi Baru Lahir 77
6 Bulan 72
2 Tahun 60
16 Tahun 60
20-39 Tahun:  
Pria/Wanita 60/50
40-59 Tahun:
Pria/Wanita 55/47
CAIRAN TUBUH
 Cairan tubuh adalah air, larutan pelarut, dan zat terlarut

 Zat Terlarut:
 dua jenis substansi terlarut (zat terlarut): elektrolit dan non-
elektrolit.

 Elektrolit: Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan


dan akan menghantarkan arus listrik.

 Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam larutan.


Kation ekstraselular utama adalah natrium (Na+), sedangkan kation
intraselular utama adalah kalium (K+).

 Anion : ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan.


Anion ekstraselular utama adalah klorida ( Clˉ ), sedangkan anion
intraselular utama adalah ion fosfat (PO4-).
 Non-elektrolit : Substansi seperti glukusa dan urea yang tidak
berdisosiasi dalam larutan. Non-elektrolit lainnya yang secara
klinis penting mencakup kreatinin dan bilirubin.
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
 Usia  air tubuh menurun dengan peningkatan usia.
 Jenis kelamin  wanita mempunyai air tubuh lebih
sedikit drpd laki-laki, karena lebih banyak mengandung
lemak tubuh.
 Sel-sel lemak mengandung sedikit air.

 Sakit

 Stres

 Temperatur lingkungan

 Diit
ELECTROLYTE COMPOSITION OF BODY
FLUID
Electolyte Plasma(mEq/L) Interstetiel Intracelluler
(mEq/KgH2o) (mEq/KgH2o)
Cation:
Na+ 142 145 10
K+ 4 4 159
Ca2+ 5 3 1
Mg2+ 2 2 40
Total 153 154 210
Anion:      
Cl- 103 117 3

HCO3- 25 28 7
Protein 17 - 45
Others 8 9 155
Total 153 154 210
ELEKTROLIT
NATRIUM
 Terbanyak di Extra sel
 Normal: 135-148 mEq/lt

Pengaturan Natrium (Na)


Ion natrium terlibat dalam mempertahankan keseimbangan air,
mentransmisi impuls saraf, dan kontraksi otot. Nilai laboratorium
normal untuk natrium serum adalah 135 sampai 145 mEq/L.

Natrium diatur oleh asupan garam, aldosteron, dan keluaran urin.


Sumber utama natrium adalah garam dapur, daging olahan, makanan
ringan, dan makanan kaleng.

Individu yang memiliki fungsi renal yang normal, dapat meningkatkan


ekskresi natrium
HIPONATREMIA
Penyebab :
 Pemberian obat diuretik yang lama

 Hilangnya sekresi gastrointestinal yang abnormal (diare, muntah) tanpa

cairan pengganti
 Minum yang berlebihan

 Pemberian cairan bebas natrium dalam jumlah yang berlebihan secara

parenteral
 Penyakit ginjal

 Insufisiensi adrenal

 Pengeluaran keringat meningkat

 Gangguan pompa natrium-kalium disertai penurunan kalium sel dan

natrium serum
Tanda dan gejala Hiponatremia:
 Kejang perut, mual, diare, muntah

 Hipotensi postural

 Cemas, takut, bingung,

 Kasus berat ; nadi cepat dan lemah, tekanan darah turun, kulit
dingin dan lembab, konvulsi, koma

 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar natrium <135


meq/L, osmolalitas serum <280 mOsm/kg dan Bj urine <1,010.
Hipernatremia

Penyebab :
 Diare

 Nafas cepat

 Penurunan masukan cairan karena koma lama

 Pemberian cairan intravena yang berlebihan yang mengandung

kadar natrium tinggi


 Dialisa peritoneal yang menggunakan cairan glukosa hipertonik.

 Sekresi aldosteron yang berlebihan


Tanda dan gejala hipernatremia:
 Rasa haus yang berlebihan

 Membran mukosa kering

 Turgor jaringan yang jelek

 Kulit kemerahan dan bengkak

 Konvulsi

 Peningkatan suhu

 Oliguria atau anuria

 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar


natrium >145 meq/L, osmolalitas serum >295 mOsm/kg
dan BJ urine >1,015
KALIUM
 Kalium merupakan kation intrasel utama, yang mengatur
eksitabilitas (rangsangan) neuromuskuler dan kontraksi
otot.
 Sumber kalium terdapat pada gandum utuh, daging,
polong-polongan, buah-buahan, dan sayur-mayur.
 Kalium dibutuhkan untuk pembentukan glikogen,
sintesis protein, dan upaya memperbaiki asam-basa.
 Nilai laboratorium normal kalium serum adalah 3,5
sampai 5,3 mEq/L.
Hipokalemia

Penyebab :
 Kehilangan cairan gastro intestinal (diare, muntah)

 Pemberian deuritik.

 Penggunaan cairan intravena yang tidak mengandung kalium secara

berlebihan
 Penggunaan steroid berlebihan

 Poliuria

 Pengeluaran keringat berlebihan


Tanda dan gejala Hipokalemia:
 Nadi lemah dan tak teratur

 Nafas dangkal

 Tekanan darah turun

 Anoreksia, nousea, vomitus, kembung

 Otot lemah, kelemahan, keletihan

 Aritmia

 Bising usus turun

 Apnoe, kegagalan pernafasan jika kadar kalium 2,0


mEq/L.
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar
kalium <3,5 meq/L.
Hiperkalemia

Penyebab :
 Penyakit ginjal

 Luka bakar

 Pemberian kalium yang berlebihan

 Asidosis metabolik

 Trauma jaringan massif (kalium dikeluarkan langsung dari sel)

 Pemberian deuretik hemat kalium

 Dehidrasi hipertonik

 Insufisiensi adrenal
Tanda dan gejala Hiperkalemia:
 Mual

 Hiperaktifitas sistem cerna

 Ansietas

 Disritmia jantung

 Badan terasa lemas

 Parestesia

 Denyut nadi tidak teratur dan lambat

 Hipotensi

 Kelemahan

 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar


kalium >5,3 mEq/L.
KALSIUM

 Tubuh membutuhkan kalsium untuk integritas dan


struktur membran sel, konduksi jantung yang adekuat,
koagulasi (pembekuan) darah, pertumbuhan dan
pembentukan tulang, dan relaksasi otot.

 Tubuh orang dewasa mengandung 1200 gram kalsium.

 Nilai laboratorium normal kalium serum adalah 4 sampai


5 mEq/L.
Kalsium di dalam cairan ekstrasel diatur oleh
hormon paratiroid dan tiroid.

Hormon paratiroid mengontrol keseimbangan


kalsium tulang, absorbsi kalsium di
gastrointestinal, dan ekskresi kalsium di ginjal.

Tirokalsitonin dari kelenjar tiroid juga memiliki


peranan dalam menentukan kadar kalsium dalam
serum, yakni dengan menghambat pelepasan
kalsium dari tulang.
Hipokalsemia
Penyebab :
 Hipoparatiroid

 Pemberian darah berlebihan yang mengandung sitrat

 Pemberian cairan intravena yang tidak mengandung kalsium

 Alkalosis metabolik

 Peritonitis

 Nutrisi yang masuk secara parenteral total

 Penyakit-penyakit pankreas

 Hipoalbumin

 Defisiensi vitamin D

 Penyakit neoplastik
Tanda dan gejala hipokalsemia:
 Penurunan sensasi

 Parestesia, baal dan kesemutan pada daerah jari-jari dan sirkumoral


 Refleks hiperaktif
 Tanda Chvostek’s : terjadinya kontraksi otot wajah sebagai respons
terhadap ketukan di daerah yang dipersarafi oleh saraf fasial.
 Tulang-tulang yang berpori-pori dan berongga tampak pada foto
sinar X.
 Hipokalsemia kronik ; Tetani, kram otot, fraktur patologis.
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar kalsium <4,3
mEq/L.
HIPERKALSEMIA
Penyebab :
 Hiperparatiroidisme

 Metastasis kanker luas

 Fraktur multiple

 Mieloma multiple

 Immobilisasi lama

 Osteoporosis
Tanda dan gejala hiperkalsemia:
 Penurunan tonus otot
 Anoreksia, mual dan muntah
 Kelemahan
 Letargi
 Penurunan kesadaran
 Henti jantung
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar kalsium >5
mEq/L, sinar X menunjukkan adanya osteoporosis yang
menyeluruh, peningkatan BUN >25 mg/100 ml, peningkatan
kreatinin >1,5 mg/100 ml.
MAGNESIUM
 Magnesium merupakan kation terpenting kedua dalam cairan intrasel dan
sangat penting untuk aktifitas enzim, neurokimia, dan eksitabilitas otot.

 Nilai normal laboratorium magnesium serum adalah 1,5 sampai 2,5


mEq/L.

 Magnesium berperan dalam metabolisme karbohidrat dan protein, dan


juga penting untuk konduksi syaraf.

 Magnesium terutama diekskresi melalui mekanisme ginjal. Perubahan


kadar magnesium sering dihubungkan dengan penyakit serius dan
menghasilkan gejala-gejala yang mencerminkan adanya perubahan fungsi
neuromuskuler dan kardiovaskuler.
HIPOMAGNESEMIA
Penyebab :
 Asupan yang tidak adekuat ; malnutrisi dan alkoholisme

 Absorbsi yang tidak adekuat ; diare, muntah, drainase nasogastrik,

fistula, diet kalsium yang berlebihan, penyakit usus kecil


 Hipoparatiroidisme

 Kehilangan magnesium yang berlebihan akibat penggunaan diuretic

 Kelebihan aldosteron

 Poliuria
Tanda dan gejala hipomagnesemia:
 Gangguan susunan syaraf pusat, tremor, kejang
 Hipertensi
 Kebingungan
 Disorientasi
 Takikardia
 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar magnesium
<1,5 mEq/L.
HIPERMAGNESEMIA
Penyebab :
 Gagal ginjal

 Pemberian magnesium parenteral yang berlebihan

 Hiperparatiroidisme

 Penyakit Addison

Tanda dan gejala :


 Refleks tendon hipoaktif

 Pernafasan dan frekuensi denyut jantung dangkal dan lambat

 Hipotensi

 Rasa mengantuk

 Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar magnesium >2,5

mEq/L.
 
KLORIDA

 Klorida terdapat di dalam cairan ekstrasel dan intrasel.


 Keseimbangan klorida dipertahankan melalui asupan makanan dan
ekskresi serta reabsorbsi renal.
 Nilai laboratorium normal klorida serum adalah 100 sampai 106
mEq/L.
 Jumlah yang diekskresikan berhubungan dengan asupan makanan.
 Klorida diasorbsi di usus halus dan disekresikan di dalam keringat,
cairan lambung dan empedu. Klorida di angkut di dalam darah dan
limfe akibat kerja jantung dan otot rangka.
Hipokloremia
Penyebab :
 Biasanya berkaitan dengan meningkatnya kada bikarbonat yang
ditemukan pada alkalosis
 Dapat terjadi sesudah muntah kronis

 Berhubungan dengan pemberian asam etakrinat, furosemid atau diuretic


tiazid

Tanda dan gejala :


 Banyak berkeringan tanpa diikuti dengan masukan cairan yang cukup

 Diare
 Otot hipertonus, tetani
 Depresi pernafasan
 Hasil laboratorum : kadar klorida serum < 100 mEq/L.
Hiperkloremia
Penyebab :
 Meningkatnya pemberian cairan intravena yang hipertonik

 Masukan garam yang berlebihan selama terapi intravena atau selama


pemberian nutrisi secara parenteral
 Kegagalan ginjal akut
 Diabetes insipidus
 Akibat pemakaian obat-obat seperti ammonium klorida atau fenibutazon

Tanda dan gejala :


 Edema
 Pernafasan cepat dan dalam
 Peningkatan volume darah
 Kegagalan jantung kongestif
 Stupor - tidak sadar
 Hasil laboratorium kadar klorida serum > 106 mEq/L.
BIKARBONAT

Bikarbonat adalah buffer dasar kimia yang utama di dalam tubuh. Ion
bikarbonat terdapat dalam cairan ekstrasel dan intrasel.

Nilai laboratorium normal bikarbonat arteri adalah 22 sampai 26


mEq/L. di dalam darah vena, bikarbonat diukur melalui kandungan
karbon dioksida dan nilai bikarbonat normal untuk orang dewasa
adalah 24 sampai 30 mEq/L.
Bikarbonat diatur oleh ginjal.

Apabila tubuh memerlukan lebih banyak basa, ginjal akan merabsorsi


bikarbonat dalam jumlah yang lebih besar dan dikembalikan ke
ekstrasel.

Ion bikarbonat merupakan komponen paling penting dalam system


buffer asam karbonat-bikarbonat yang penting berperan dalam
keseimbangan asam-basa.
FOSFAT
Fosfat merupakan anion buffer dalam cairan intrsel dan ekstrasel.

Fosfat dan kalsium membantu mengembangkan dan memelihara tulang


dan gigi.

Fosfat juga meningkatkan kerja neuromuskuler normal, berpartisipasi


dalam metabolisme karbohidrat, dan membantu pengaturan asam-basa.

Nilai laboratorium normal fosfat serum adalah 2,5 sampai 4,5 mg/100 ml.
Konsentrasi fosfat serum diatur oleh ginjal, hormon paratiroid, dan
vitamin D teraktivasi.

Fosfat secara normal diabsorbsi melalui saluran gastrointestinal.

Kalsium dan fosfat berbanding terbalik secara proporsional.

Jika salah satunya meningkat, maka yang lainnya akan turun.


PROSES TRANSPORT
1. DIFUSI
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi difusi :
a. Suhu berbanding lurus
b. Konsentrasi partikel berbanding lurus
c. Ukuran molekul berbanding terbalik
d. Berat molekul dari partikel berbanding terbalik
e. Area permukaan yang tersedia untuk difusi (luas
permukaan membran) berbanding lurus
f. Jarak lintas dimana massa partikel harus berdifusi
berbanding terbalik
2. OSMOSIS
Gerakan air melewati membran semipermeabel dari
area dengan konsentrasi zat terlarut rendah ke area
dengan konsentrasi zat terlarut tinggi

Kecepatan osmosis dipengaruhi oleh:


 Konsentrasi solut di dalam larutan.

 Suhu larutan,

 Muatan listrik solut,

 Perbedaan antara tekanan osmosis yang dikeluarkan


oleh larutan.
MACAM-MACAM SIFAT LARUTAN :

1. Isotonik adalah suatu larutan yang osmolalitasnya sama dengan


plasma darah. Pemberian larutan isonik melalui intravena akan
mencegah perpindahan cairan dan elektrolit dari kompartemen
intrasel.

2. Hipotonik adalah suatu larutan yang memiliki konsentrasi solut


lebih rendah dari plasma, sehingga akan membuat air berpindah ke
dalam sel.

3. Hipertonik adalah suatu larutan yang memiliki konsentrasi solut


lebih lebih besar dari plasma, sehingga akan membuat air keluar
dari dalam sel.
3. TRANSPORT AKTIF
 Difusi sederhana tidak akan terjadi jika tak ada listrik
atau gradien konsentrasi yang dibutuhkan.

Energi diperlukan agar substansi dapat pindah dari


area sederhana tidak akan terjadi jika tak ada listrik atau
gradien konsentrasi yang dibutuhkan.

Energi diperlukan agar substansi dapat pindah dari


area berkonsentrasi lebih rendah atau sama ke area
dengan konsentrasi sama atau lebih besar
4. FILTRASI

 Gerakan air dan zat terlarut dari area tekanan


hidrostatik tinggi ke area tekanan hidrostatik rendah.

 Proses ini bersifat aktif di dalam bantalan kapiler,


tempat perbedaan tekanan hidrostastik atau gradien
yang menentukan perpindahan air, elektrolit dan
substansi terlarut lain yang berada diantara cairan
kapiler dan cairan interstitial.
MASALAH KESEIMBANGAN CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
1.  Hipovolemia
 Hipovolemia adalah suatu kondisi akibat kekurangan volume cairan
ekstraseluler (CES).
 Hipovolemia adalah penipisan volume cairan ekstraseluler (CES)
 Hipovolemia adalah kekurangan cairan di dalam bagian-bagian
ekstraseluler (CES).

Hipovolemia Ringan
 Anoreksia
 Keletihan
 Kelemahan
Hipovolemia Sedang
 Hipotensi ortostatik
 Takikardia
 Penurunan CVP
 Penurunan haluaran urine

Hipovolemia Berat
 Hipotensi berbaring

 Nadi cepat dan lemah

 Dingin, kulit kusam


 Oliguria
 Kacau mental, stupor, koma
RIWAYAT DAN FAKTOR-FAKTOR RESIKO
HIPOVOLEMIA
 Kehilangan cairan GI abnormal : muntah, penghisapan NG, diare,
drainase intestinal
 Kehilangan kulit abnormal : diaforesis berlebihan sekunder terhadap
demam atau latihan, luka bakar, fibrosis sistik
 Kehilangan ginjal abnormal : terapi diuretik, diabetes insipidus,
diuresis osmotik (bentuk poliurik), insufisiensi adrenal, diuresis
osmotik (DM takterkontrol, pasca penggunaan zat kontras
 Spasium ketiga atau perpindahan cairan plasma ke interstisial :
peritonitis, obtruksi usus, luka bakar, acites
 Hemorragia
 Perubahan masukan : koma, kekurangan cairan.
2. HIPERVOLEMIA
o Hipervolemia adalah penambahan / kelebihan volume (CES)
o Hipervolemia adalah kelebihan cairan di dalam bagian-bagian
ekstraseluler (CES).

Penyebab
1. Stimulus kronis pada ginjal untuk menahan natrium dan air
2. Fungsi ginjal abnormal, dengan penurunan ekskresi natrium & air
3. Kelebihan pemberian cairan intra vena
4. Perpindahan cairan interstisial ke plasma
TANDA-GEJALA KLINIS
HIPERVOLEMIA
 sesak nafas, ortopnea, oedema

Penyebab edema extraselular


1.  peningkatan tekanan kapiler
 kelebihan retensi ginjal
 tekanan vena yang tinggi
 penurunan resistensi arteriol

2.  penurunan protein plasma


 hilangnya protein melalui hidung
 hilangnya protein melalui kulit yang lepas
 kagagalan roduksi protein
3. Peningkatan permeabilitas kapiler
 reaksi imun
 toksin
 infeksi bakteri

4.   Blockage of lymph return


 Cancer
 Pembuluh limphatik yang abnormal atau kelainan
kongenital
RIWAYAT DAN FAKTOR-FAKTOR
RESIKO HIPERVOLEMIA
 Retensi natrium dan air : gagal jantung, sirosis, sindrom
nefrotik, kelebihan pemberian glukokortikosteroid

 Fungsi ginjal abnormal : gagal ginjal akut atau kronis


dengan oliguria

 Kelebihan pemberian cairan intravena (IV)

 Perpindahan cairan intertisial ke plasma : remobilisasi


cairan setelah pengobatan luka bakar, kelebihan
pemberian larutan hipertonik (mis; manitol, salin
hipertonik) atau larutan onkotik kolid (mis; albumin)
REFERENSI
 Chaplin, M. F., 2001. Waters: Its importance to life. Biochem Mo
Biol Educ, 29: 54-59
 Ganong, W. F., 2001. Review of Medical Physiology. 20th edition,
USA, Lange Medical Publication
 Kavouras, S. A., Anatasiou, C. A. 2010. Water physiology:
Essentiality, metabolism, and health implications. Nutrition Today,
45 (6S):S27-S32
 Murray, R. K., Granner, D. K., Rodwell, V. W. 2006. Harper’s
illustrated biochemistry. 27th edition, The McGraw-Hill Companies

Anda mungkin juga menyukai