PENDAHULUAN
yang bermuatan (ion) positif atau negatif. Ion bermuatan positif disebut kation dan
oleh elektrolit. Konsentrasi elektrolit yang tidak normal dapat menyebabkan banyak
gangguan.
tertentu (seperti, natrium, kalium, kalsium, dan magnesium) dalam darah. Obat-
obatan, penyakit kronik, dan trauma (seperti luka bakar, fraktur, dan lain-lain)
dapat menyebabkan konsentrasi elektrolit tertentu dalam tubuh menjadi terlalu tinggi
(hiper-) atau terlalu rendah (hipo-). Jika hal ini terjadi, dapat menghasilkan
kompartemen cairan tubuh manusia adalah fungsi utama empat elektrolit mayor, yaitu
natrium (Na+), kalium (K+), klorida (Cl-), dan bikarbonat (HCO3-). Pemeriksaan
keempat elektrolit mayor tersebut dalam klinis dikenal sebagai ”profil elektrolit”
1
Natrium mengatur jumlah total air dalam tubuh. Selain itu, transmisi natrium
keluar dan masuk sel juga berperan penting dalam fungsi tubuh. Banyak proses dalam tubuh,
terutama di otak, sistem saraf, dan otot, yang memerlukan sinyal listrik untuk
listrik. Terlalu banyak atau sedikit natrium dapat menyebabkan kerusakan sel. Kadar
normal natrium dalam serum adalah 135-145 mEq/L. Sedangkan kebutuhan asupan
mencapai 60 mEq per kilogram berat badan dan sebagian kecil (sekitar 10-14 mEq/L)
berada dalam cairan intrasel. Lebih dari 90% tekanan osmotik di cairan ekstrasel
ditentukan oleh garam yang mengandung natrium, khususnya dalam bentuk natrium
natrium yang masuk dan natrium yang dikeluarkan. Pemasukan natrium yang berasal
dari diet melalui epitel mukosa saluran cerna dengan proses difusi dan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Cairan tubuh adalah cairan yang terdiri dari air dan zat terlarut (Price, 2006).
Kemudian elektrolit itu sendiri adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel
bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan (Price, Slivia, 2006).
Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap
sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit didalam tubuh adalah merupakan salah satu
berbagai cairan tubuh. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan,
minuman dan cairan intravena (IV) dan di distribusi ke seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air
tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan
elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka
3
2.2 Komposisi Cairan dan Elektrolit dalam Tubuh Manusia
1. Air
Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria dewasa hampir
60% dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55% air
2. Solut (terlarut)
Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat terlarut)
a. Elektrolit
4
b. Non-elektrolit
dalam larutan dan diukur berdasarkan berat (miligram per 100 ml-
2.3.1 Definisi
bisa mencapai 60 mEq per kilogram berat badan dan sebagian kecil (sekitar
1014 mEq/L) berada dalam cairan intrasel. Lebih dari 90% tekanan osmotik di
cairan ekstrasel dan intrasel disebabkan oleh adanya transpor aktif dari
natrium keluar sel yang bertukar dengan masuknya kalium ke dalam sel
5
Jumlah natrium dalam tubuh merupakan gambaran keseimbangan
natrium yang berasal dari diet melalui epitel mukosa saluran cerna dengan
proses difusi dan pengeluarannya melalui ginjal atau saluran cerna atau
144 mEq.
kurang dari 10%. Cairan yang berisi konsentrasi natrium yang berada pada
saluran cerna bagian atas hampir mendekati cairan ekstrasel, namun natrium
direabsorpsi sebagai cairan pada saluran cerna bagian bawah, oleh karena itu
cairan hipotonik yang berisi natrium dan klorida. Kandungan natrium pada
yang panas, latihan fisik dan demam. Ekskresi natrium terutama dilakukan
tubulus distal (5%) dan duktus koligentes (4%). Sekresi natrium di urine <1%.
6
Aldosteron menstimulasi tubulus distal untuk mereabsorpsi natrium bersama
7
2.4 Gangguan Keseimbangan Natrium
2.4.1. Hiponatremia
a. Definisi
b. Penyebab Hiponatremia
berlebihan.
hormon antidiuretik.
8
Tabel 4.1 Klasifikasi hiponatremia Menurut Status Pasien
GI sepsis
Renal loss:
Addison’s disease
9
Table 4.2 Penyebab SIADH
disease exhaustive)
vasculitis Opiates
c. Gejala klinis
dan non spesifik (lihat Tabel 4.3). Hal ini penting untuk menentukan
10
pigmentasi kulit (terkait dengan penyakit Addison), riwayat obat, dll.
2008).
sodium
Kelemahan otot,
kebingungan,
ataxia, perubahan
kepribadian
refleks, kejang,
koma, kematian
11
d. Pemeriksaan
e. Pengobatan
etiologinya.
serebral.
12
o Hiponatremia kronis, di mana koreksi harus lambat untuk
keadaan krisis.
13
2.4.2. Hipernatremia
a. Definisi
(Semenovskaya Z, 2007).
2008).
14
b. Penyebab dan klasifikasi
besar seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.4. Ini sering memiliki
diintubasi , bayi yang hanya meminum susu formula, atau orang tua
kehausan.
saline administration
15
c. Gejala
menonjol jika natrium telah meningkat pesat dan tingkat tinggi. Bayi
utama untuk gejala-gejala tersebut pada populasi ini adalah sepsis yang
d. Pengobatan
mana ia naik. Jika natrium tersebut diperbaiki terlalu cepat ada risiko
Saran yang baik adalah bertujuan untuk 0,5 mmol / l / jam dan
maksimal 10 mmol/ l / hari dalam semua kasus kecuali onsets sangat akut.
16
Namun, jika ada keraguan untuk tingkat onset, natrium harus
17
BAB III
KESIMPULAN
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat
listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan tubuh dibagi dalam dua
kelompok besar yaitu: cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Total jumlah
volume cairan tubuh (total body water-TBW) kira-kira 60% dari berat badan pria dan
50% dari berat badan wanita. Jumlah volume ini tergantung pada kandungan lemak
mencapai 60 mEq per kilogram berat badan dan sebagian kecil (sekitar 10-14 mEq/L)
tertentu (seperti, natrium, kalium, kalsium, dan magnesium) dalam darah. Gangguan
Hipernatremia didefinisikan sebagai natrium serum lebih besar dari 145 mmol
18